independen dengan variabel dependen sebesar 88,6. Artinya koefisien persistensi laba, struktur modal, risiko sistematik, kesempatan bertumbuh, ukuran perusahaan,
dan Corporate Social Responsibility mempunyai hubungan yang kuat dengan ERC, karena diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,886.
Koefisien determinasi mempunyai nilai sebesar adjusted R² = 0,732
.
Artinya sebesar 73,2 perubahan-perubahan dalam ERC dapat dijelaskan oleh perubahan-
perubahan dalam persistensi laba, struktur modal, risiko sistematik, kesempatan bertumbuh, ukuran perusahaan, dan corporate social responsibility Sedangkan
selebihnya yaitu sebesar 26,8 dijelaskan oleh faktor variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
5.4 Pembahasan Hasil Penelitian
5.4.1 Pengaruh Persistensi Laba Terhadap Earnings Response Coefficient Hasil pengujian Persistensi laba diperoleh t
hitung
5,060 t
tabel
2,060 dan tingkat signifikan pada level 0,000 kurang dari 5, maka keputusannya adalah
menerima H
1
dan H
Bagi investor, perusahaan yang mampu mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai masa mendatang akan lebih di respon oleh investor untuk
ditolak. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa persistensi laba berpengaruh positif
signifikan terhadap ERC perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh yaitu Mulyani 2007, Kormendi dan Lipe 1987 yang menunjukkan
bahwa persistensi laba berpengaruh positif signifikan terhadap ERC.
Universitas Sumatera Utara
mempredikasi prospek perusahaan ke depan, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, dan menaksir resiko dalam investasi,
sehingga investor akan lebih merespon perusahaan yang mampu mempertahankan laba dari setiap periode. Semakin persisten laba maka semakin tinggi respon investor
maka ERC juga semakin tinggi.
5.4.2. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Earnings Response Coefficient Hasil pengujian pengaruh variabel struktur modal X
2
terhadap terhadap ERC dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai
t
tabel
-2,060 ≤ t
hitung
1,729 ≤ t
tabel
2,060 dan tingkat signifikan pada level 0,096 lebih dari 5, maka keputusannya adalah
menerima H dan H
1
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC. Struktur modal menunjukkan bahwa perusahaan banyak
menggunakan hutang dalam pembiayaan perusahaan. Apabila perusahaan banyak menggunakan hutang maka terdapat biaya tetap berupa pokok dan bunga untuk
melunasi. Struktur modal yang berasal dari kewajiban tersebut lebih besar menghasilkan pendapatan dari biaya tetapnya maka dapat meningkatkan keuntungan,
sebaliknya apabila perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih rendah dari biaya ditolak. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis
ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Chandrarin 2003 dan Jaswadi 2003 yang menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC.
Universitas Sumatera Utara
tetapnya maka akan menurunkan keuntungan pemegang saham. Perusahaan dengan struktur modal yang tinggi di respon rendah oleh investor maka ERC juga semakin
rendah.
5.4.3. Pengaruh Risiko Sistematik Terhadap Earnings Response Coefficient Hasil pengujian pengaruh risiko sistematik X
3
terhadap ERC menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
2,077 t
tabel
2,060 dan tingkat signifikan pada level 0,048 kurang dari 5, maka keputusannya adalah menerima H
1
dan H
Risiko sistematik merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko sistematik berpengaruh
positif signifikan terhadap ERC. Investor merepon bahwa semakin tinggi risiko suatu perusahaan maka semakin tinggi return yang akan diterima oleh investor. Sehingga
semakin tinggi risiko sistematik suatu perusahaan maka semakin tinggi respon investor terhadap tingkat laba yang tinggi dimasa mendatang dan ERC juga akan
semakin tinggi ditolak. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko sistematik berpengaruh positif signifikan terhadap ERC.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Palupi 2006 risiko sistematik berpengaruh positif signifikan terhadap ERC.
Universitas Sumatera Utara
5.4.4. Pengaruh Kesempatan Bertumbuh Terhadap Earnings response Coefficient Hasil pengujian pengaruh kesempatan bertumbuh X
4
terhadap ERC diperoleh nilai t
hitung
Kesempatan bertumbuh nilai t
tabel
-2,060 ≤ t
hitung
1,414 ≤ t
tabel
2,060 dan tingkat signifikan 0,170 kurang dari 5, maka keputusannya adalah menerima H
dan H
1
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Palupi 2006 yang menunjukkan bahwa kesempatan bertumbuh tidak berpengaruh signifikan
terhadap ERC. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan investor hanya untuk berinvestasi dalam jangka pendek yaitu membeli saham untuk kemudian diperjualbelikan untuk
memperoleh keuntungan. Kesempatan bertumbuh biasanya di amati oleh investor yang mempunyai tujuan untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Perusahaan dengan
kesempatan bertumbuh yang tinggi di respon rendah oleh investor maka ERC juga semakin rendah.
ditolak. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa kesempatan bertumbuh tidak berpengaruh
signifikan terhadap ERC.
5.4.5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Earnings Response Coefficient
Hasil pengujian pengaruh variabel ukuran perusahaan terhadap ERC dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
-3,088 t
tabel
-2,060 dan tingkat signifikan 0,005 0,05, maka keputusannya adalah menerima H
1
dan H ditolak. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
ERC perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tiolemba dan Ekawati 2008 bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap ERC.
Semakin besar aset maka semakin banyak modal yang ditanam, investor menganggap bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula
perusahaan untuk melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan. Perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh modal baik dalam pinjaman maupun investasi,
sehingga investor lebih percaya pada perusahaan kecil yang bertujuan untuk pertumbuhan perusahaannya dibandingkan perusahaan yang sudah besar. Sehingga
semakin besar ukuran perusahaan di respon negatif oleh investor maka semakin rendah ERC.
5.4.7. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Earnings Response Coefficient
Variabel terakhir atau ke tujuh yang mempengaruhi ERC yaitu CSR X
7
. Hasil pengujian pengaruh variabel terhadap CSR dengan menggunakan uji t,
diperoleh nilai Corporate Social Responsibility t
tabel
-2,060 ≤ t
hitung
-0,892 ≤ t
tabel
2,060 dan tingkat signifikan pada level 0,381 lebih dari 5., maka keputusannya adalah menerima H
dan H
1
Investor beranggapan bahwa perusahaan yang melaksanakan pengungkapan CSR maka perusahaan akan menambah biaya atau alokasi dana untuk CSR sehingga
ditolak. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh
signifikan terhadap ERC.
Universitas Sumatera Utara
profit perusahaan akan berkurang, hal tersebut akan berdampak pada return yang akan diterima oleh investor, sehingga investor tetap menggunakan informasi laba
sebagai harapan laba dimasa mendatang. Sehingga semakin tinggi pengungkapan CSR perusahaan maka semakin rendah respon investor dan ERC juga akan semakin
rendah.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, Said Kelana dan Chandra Wijaya, 2006. Metodologi Penelitian Keuangan : Prosedur, Ide dan Kontrol, Edisi I. Yogyakarta, Graha Ilmu.
Ball, Ray dan Philip Brown, 1968. “An Empirical Evaluation of Accounting Numbers”, Journal of Accounting Research. pp. 159-78.
Basalamah, Anies S dan Johnny Jermias, 2005. “Social and Environmental Reporting and Auditing in Indonesia : Maintaining Organizational Legitimacy?”. Gadjah
Mada International Journal of Business. Vol. 7, No. 1, pp 109-127. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8,
Jakarta, Erlangga. Chandrarin, G, 2003. “The Impact of Accounting Methods For Transaction Gains
Losses on The Earnings Response Coefficient : The Indonesian Case”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6, No 3, September, hal. 217-231.
Collins, D.W dan S.P Khotari, 1989. “An Analisys of The Intertemporal and Cross-
Sectional Determinants of Earnings Response Coefficient”, Journal of Accounting and Economic. Vol. 11, pp. 143-182.
Chaney, P.K. dan D.C. Jeter, 1991. “The Effect of Size on The Magnitude of long window Earnings Response Coefficient”, Contemporary Accounting
Research. Vol. 8, No. 2, pp 540-560. Cho, Jang Youn dan Kooyul Jung, 1991. “Earnings Response Coefficient : A
Synthesis of Theory and Empirical Evidence”, Journal of Accounting Literatur. Vol. 10, pp. 85-116
Daniati, Ninna dan Suhairi, 2006. “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected
Return Saham Survey pada Industri Textile dan Automotive yang terdaftar di BEJ, Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.
Dhaliwal, D.S, K.J. Lee dan N.L. Fargher, 1991. “The Assosiation Between Unexpected Earnings and Abnormal Security Returns in The Presence of
Financial Leverage Contemporary”, Accounting Research. Vol. 8, No. 1, pp 20-41.
Universitas Sumatera Utara
Dhaliwal, D.K dan S. Reynolds, 1994. “The Effect of The Default Risk of Debt on The Earnings Response Coefficient”, The Accounting Review.
Easton, P.D dan E.M. Zmijewski, 1989. “Cross-Sectional Variation in The Stock Market Response to Accounting Earnings Announcements”, Journal of
Accounting and Economic. Vol. 11, pp. 117-141.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghosh, Arvin, Francis Cai, dan Wenhui Li, 2000. “The Determinants of Capital
Structure”, American Business Review. Vol. 18, No 2, pp. 129
Hackston, David dan Marks. J. Milne, 1996. “Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies”, Accounting, Auditing
and Accountability Journal .Vol. 9 No 1. Harahap, Khairunnisa, 2004. “Asosiasi Antara Praktek Perataan Laba dengan
Koefisien Respon Laba”, Simposium Nasional Akuntansi VII. Hal. 1164-1176.
Hartono, Jogiyanto H.M., 2003. Teori Portfolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE. Healy, P.M dan K.G.Palepu, 2001. “Information Asymmetry, Corporate Disclosure,
and The Capital Market : A Review of The Empirical Disclosure Literature”, Journal of Accounting and Economics. Vol. 31, pp. 405-440
Hidayati, Naila Nuur dan Sri Murni, 2009. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Earnings Response Coefficient pada
Perusahaan High Profile”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 1, April, hal.1-18.
Indonesian Stock Exchange. 2007. ISX Statistic 2007 Indonesian Stock Exchange. 2008. ISX Statistic 2008
Indonesian Stock Exchange. 2009. ISX Statistic 2009 Indonesian Stock Exchange. 2010. ISX Statistic 2010
Jaswadi, 2003. “Dampak Earnings Reporting Lags Terhadap Koefisien Respon
Laba”, Simposium Nasional Akuntansi VI. Hal. 487-506.
Universitas Sumatera Utara
Jansen, M.C dan W.H. Mecklin, 1976. “Theory of the Firm : Managerial agency costs and ownership structure”, Journal of Financial Economics. Vol.3, No.4, pp.
305-360. Jonas, G dan J. Blanchet, 2000. “Assessing Quality of Financial Reporting”,
Accounting Horizons 14.
Kwang En, Tan, 2002. “Pengaruh Koefisien Respon Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham Dalam Masa Krisis Ekonomi Di Indonesia”, Jurnal Ilmiah Akuntansi.
Edisi November, Vol. 2, No. 1. Kuncoro, Mudrajad, 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan
Ekonomi, Edisi I. Yogyakarta. AMP YKPN. Kurniawati, Indah, 2006. “Analisis Pengaruh Pengumuman Earnings Response
Coefficient Terhadap Abnormal Return dan Tingkat Likuiditas Saham : Analisis Empiris pada Nonsynchronous Trading”, JAAI. Vol. 10, No.2,
Desember : Hal. 173-183.
Kormendi, Roger dan Robert Lipe, 1987. “Earnings Innovation, Earnings Persistence,
and Stock return”, Journal of Business. Vol. 60, No 3, pp. 323-345.
Lang, M dan R. Lundholm, 1993. “Cross Sectional Determinants of Analyst Rattings of Corporate Disclosure”, Journal of Accounting Research. Vol. 31, No. 2, pp.
246-271. Lipe, Robert, 1990. “The Relation Between Stock Returns and Earning Given
Alternative Information”, The Acoounting Review. Vol. 65, No 1.
Machfoedz, M, 1994. The Usefulness of Financial Ratio in Indonesia, Jurnal Kelola. September, hal. 94-110.
Mathews, M.R, 1997. “Twenty Five Years of Social and Environmental Accounting Research : Is There A Silver To Celebrate?”, Accounting, Auditing and
Accountanbility Journal. Vol. 10. Meythi. 2006. “Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Peristensi
Laba sebagai Variabel Intervening”, Simposium Nasional Akuntansi 9 .Padang.
Modigliani, F. and M. H. Miller. 1963. “Corporate Income Tax and the cost of Capital: A Correction”, American Economic Review . Vol. 53, No 3, hal. 433-
443.
Universitas Sumatera Utara
Mulyani, Sri, Nur F. Asyik, dan Andayani, 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol. 11, No. 1, hal. 35-45.
Myers, Stewart C, 1984. “The Capital Structure Puzzle”, Journal of Finance . Vol.
33, July: Hal. 573-592 Naimah, Zahroh dan Shidarta Utama, 2006. ‘Pengaruh Persistensi Laba dan Laba
Negatif Terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia. Vol. 10 No 3.
Palupi, Jati Margaretta, 2006. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koefisien
Respon Laba: Bukti Empiris pada Bursa Efek Jakarta”, Jurnal EKUBANK. Vol. 3 Edisi November, Hal. 9-24.
Penman, Stephen H, 2000. “Assessing Quality of Financial Reporting”, Accounting
Horizons 14. Pinasti, Margani, 2004. “Faktor-faktor yang Menjelaskan Variasi Relevansi-Nilai
Informasi Akuntansi : Pengujian Hipotesis Informasi Alternatif”, Simposium Nasional Akuntansi VII. Hal. 738-753.
Santoso, 2005. Statistik Parametrik. Jakarta. Penerbit Elex Media Computindo. Saidi, 2001. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur Go Public di BEJ”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 11, No. 1 Edisi Maret, Hal. 44-58
Sayekti, Yosefa, dan L. Sensi Wondabio, 2008. “Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earnings Response Coefficient”, Jurnal Akuntansi Bisnis. Vol. 8, No. 2,
hal. 179-196 Samsul, Mohammad, 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Jakarta.
Erlangga. Sembiring, Eddy Rismanda, 2003. “Kinerja Keuangan Political Visbility,
Ketergantungan pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung jawab Sosial Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.
Solihin, Ismail, 2009. Corporate Social Responsibility :from Charity to Sustainability, Jakarta. Salemba Empat.
Universitas Sumatera Utara
Susilawati, Christine Dwikarya, 2008. “Faktor-faktor Penentu ERC”, Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 7, No.2, hal. 146-161.
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi Perekayasa Pelaporan Keuangan. Yogyakarta. BPFE.
Scoot, William R, 2003. Financial Accounting Theory. 3
rd
ed USA Canvas Prentice Hall Inc.
Shevlin, T dan D Shues, 1993. “Firm Size Security Returns and Expected Earnings?”. The Accounting Review . Vol. 71, No. 3, pp. 289-315.
Sloan, R.G, 1996. “Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and Cash Flow About Future Earnings?”, The Accounting Review .Vol. 71, No. 3, pp
289-315. Syafrudin, 2004. “Pengaruh Ketidaktepatanwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan
pada Earnings Response Coefficient : Studi di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi VII. Hal. 754-776.
Tanudjaja, Bing Bedjo, 2006. “Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia”, NIRMANA. Vol. 8, No. 2.
Tiolemba, Noviyanti dan Erni Ekawati, 2008. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEJ”, Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Vol. 4, No. 2, Agustus. Hal. 100-115.
Widiastuti, Harjanti, 2002. “Pengaruh Luas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Terhadap ERC”, Simposium Nasional Akuntansi V. Semarang.
Wijayanti, Tri Handayani, 2008. “Analisis Perbedaan Antara Laba Akuntansi Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual dan Aliran Kas Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar di BEJ”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 11, No 1.
Yolana, Chastina dan Martani Dwi, 2005. “Variabel-variabel yang mempengaruhi Fenomena Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di BEJ Tahun 1994-
2005”, Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Daftar Saham Perusahaan yang masuk dalam perhitungan
Jakarta Islamic Index selama Periode 2007-2010
No. Kode
Nama Emiten Jan-Juni
2007 Juli –
Des 2007 Jan-Juni
2008 Juli-Des
2008 Jan-Juni
2009 Juli-Des
2009 Jan-Juni
2010 Juli-Des
2010 1
AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM
Aneka Tambang Persero Tbk
3 BUMI
Bumi Resources Tbk
4 CTRA
Ciputra Development Tbk
5 INCO
International NickelInd .Tbk
6 INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
7 KLBF
Kalbe Farma Tbk
8 LPKR
Lippo Karawaci Tbk
9
LSIP PP London Sumatera Tbk
10 PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
11 TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
12 TOTL
Total Bangun Persada Tbk
13
UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
14 UNTR
United Tractors Tbk
15 UNVR
Unilever Indonesia Tbk
16 ASRI
Alam Sutera Realty Tbk
17 BISI
Bisi International Tbk
18
BKSL Sentul City Tbk
19
BMTR Global Mediacom Tbk
20 CTRP
Ciputra Property Tbk
21 ELSA
Elnusa Tbk
22 ELTY
Bakrieland Development Tbk
23
ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
24
KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
25
MNCN Media Nusantara Citra Tbk
26 SGRO
Sampoerna Agro Tbk
27 SMGR
Semen Gresik Persero Tbk
28 TINS
Timah Tbk
29 TRUB
Truba Alam Manunggal Eng. Tbk
30
WIKA Wijaya Karya Persero Tbk
31 ADHI
Adhi Karya Persero Tbk.
32 ASII
Astra International Tbk
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel
33 BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
34
BNBR Bakrie Brothers Tbk
35
BTEL Bakrie Telecom Tbk
36 CMNP
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
37 CTRS
Ciputra Surya Tbk
38 GJTL
Gajah Tunggal Tbk
39 INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
40
INKP Indah Kiat Pulp Paper Tbk
41 ISAT
Indosat Tbk
42
MEDC Medco Energi International Tbk
43 PGAS
Perusahaan Gas Negara Tbk
44
SMCB Holcim Indonesia Tbk
45
SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk
46
APEX Apexindo Pratama Duta Tbk
47 CPRO
Central Proteinaprima Tbk
48 FREN
Mobile-8 Telecom Tbk.
49
HITS Humpuss Intermoda Transportasi
Tbk
50 JRPT
Jaya Real Property Tbk
51 MPPA
Matahari Putra Prima Tbk
52 PLIN
Plaza Indonesia Realty Tbk
53 RALS
Ramayana Lestari Sentosa Tbk
54 SMAR
SMART Tbk
55
SMRA Summarecon Agung Tbk
56
TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
57
ACES Ace Hadrware Indonesia Tbk
58
BRPT Barito Pacific Tbk
59 DEWA
Darma Henwa Tbk
60
HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk
61
INDY Indika Energy Tbk
62 BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
63 TURI
Tunas Ridean Tbk
64
ADRO Adaro Energy Tbk
65
BWPT BW Plantation Tbk
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 Tanggal Publikasi Laporan Keuangan
No Kode
Nama perusahaan 2007
2008 2009
2010
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
27-February-2008 16-Maret-2009
29-Maret-2010 09-September-2011
2 ANTM Aneka Tambang Persero Tbk
10-Maret-2008 25-Maret-2009
04-January-2010 28-April-2011
3 INCO International Nickel Indonesia Tbk
11-Maret-2008 20-April-2009
04-January-2010 04-June-2011
4 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk
3Maret2008 04-January-2009
04-January-2010 28-April-2011
5 KLBF Kalbe Farma Tbk
3Maret2008 16-Maret-2009
03-September-2010 28-April-2011
6 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
3Maret2008 23-Maret-2009
04-January-2010 28-April-2011
7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
3Maret2008 05-November-2009
04-October-2010 31-Maret-2011
8 UNVR Unilever Indonesia Tbk
3Maret2008 13-April-2009
04-January-2010 28-April-2011
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 Indeks Corporate Social Responsibility Disclosure CSR berdasarkan Global
Reporting Initiatives GRI. NoKode Indikator-indikator
1
Indikator Ekonomi Economic Indicator 1.1
Aspek : Kinerja Ekonomi
EC 1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan,
biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta
pemerintah.
EC 2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta
peluangnya bagi aktivitas organisasi. EC 3
Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti EC 4
Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah
1.2 Aspek : Kehadiran Pasar