BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Signalling Theory menjelaskan bagaimana cara manajemen memberikan informasi yang lebih banyak dan akurat kepada pihak luar, sehingga pasar akan
merespon setiap informasi yang diberikan. Informasi yang bermanfaat dan berkualitas adalah informasi yang relevan. Salah satu indikator bahwa suatu informasi akuntansi
Persistensi Laba X
1
Ukuran Perusahaan X
5
Corporate Social Responsibility X
6
Struktur Modal X
2
Resiko Sistematik X
3
Kesempatan Bertumbuh X
4
Earning Response Coefficient
Universitas Sumatera Utara
relevan adalah adanya reaksi pemodal pada saat diumumkannya suatu informasi yang dapat diamati dari pergerakan harga saham Naimah dan Utama, 2006.
Kerangka konsep Earnings Response Coefficient dalam penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan Signaling Theory bahwa pasar akan
merespon setiap informasi yang diberikan, semakin baik kualitas suatu informasi maka semakin baik pula respon yang diberikan oleh pasar, dan atas dasar asumsi teori
kegenan yaitu keterkaitan antara pemilik dan agen atau keterkaitan keagenan Jensen dan Meckling, 1976, bahwa manajemen mencapai kepentingan sekaligus
mewujudkan tujuan pemilik yakni meningkatkan laba persistensi laba. Persistensi laba sering digunakan sebagai pertimbangan kualitas laba karena kemampuan
perusahaan mempertahankan laba yang diperoleh saat ini sampai masa mendatang. Penelitian Mulyani, et all 2007 menunjukkan hasil bahwa persistensi laba
berpengaruh signifikan terhadap ERC yang berarti bahwa semakin pemanen perubahan laba dari waktu ke waktu maka semakin tinggi ERC karena kondisi ini
menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan meningkat terus menerus. Signal atau isyarat adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan
yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan Brigham dan Houston, 2001. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan menghindari penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Prospek perusahaan tidak hanya dilihat investor dari kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba, tetapi juga penggunaan hutang oleh perusahaan karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap terhadap tingkat keuntungan yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh perusahaan dan berdampak pada return yang akan diterima oleh investor. Penelitian
Dhaliwal dan Reynolds 1994 menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap ERC.
Risiko sistematik teruji memberi pengaruh signifikan terhadap ERC Palupi, 2008. Hal ini berarti semakin tinggi risiko sistematik maka semakin besar ERC.
Terhadap perusahaan yang berisiko sistematik kecil, investor cenderung tidak sensitif terhadap informasi laba, dan sebaliknya terhadap perusahaan berisiko sistematik
besar, karena investor tidak ingin mengalami kerugian maka setiap perubahan pada laba perusahaan berisiko mendorongnya untuk memberikan reaksi.
Kesempatan bertumbuh yang dihadapi perusahaan di waktu yang akan datang merupakan suatu prospek baik yang dapat menambah laba bagi perusahaan.
Hasil penelitian Collin dan Kothari 1989 menunjukkan bahwa kesempatan bertumbuh
berpengaruh signifikan terhadap ERC. P
erusahaan yang memiliki
kesempatan bertumbuh yang lebih besar akan akan memiliki ERC tinggi.
Ukuran perusahaan menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan akan mempunyai informasi yang lebih daripada perusahaan kecil sehingga investor
akan menggunakan ukuran perusahaan sebagai salah satu faktor yang dapat digunakan dalam pembuatan keputusan. Hal tersebut nampak dari hasil pengujian
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ERC Mulyani, et all, 2007
.
Legitimacy Theory menyatakan bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai justice, dan
Universitas Sumatera Utara
bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan Titl, 1994 dalam Sayekti dan Wondabio, 2008,
maka pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility akan mencerminkan akuntabilitas perusahaan terhadap sosial dan
lingkungannya dan diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada investor selain dari yang sudah tercakup dalam laba akuntansi. Widiastuti 2002
secara empiris menemukan adanya pengaruh signifikan dari luas pengungkapan sukarela terhadap ERC.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel Persistensi laba, Struktur Modal, Risiko Sistematik, Kesempatan bertumbuh, Ukuran perusahaan, dan
Corporate Social Responsibility berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap ERC.
3.2. Hipotesis Penelitian