80
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Perilaku penghuni tentang
personal hygiene dan sanitasi dasar asrama 5.1.1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil pengkategorian terhadap pengetahuan responden diketahui bahwa secara umum penghuni asrama sudah mempunyai pengetahuan yang baik
tentang personal hygiene dan sanitasi dasar. Faktor pendidikan responden yang sedang kuliah, yang banyak menimba dan menggali ilmu pengetahuan, diperkirakan
mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan penghuni walaupun pendidikan mereka tidak berkaitan dengan kesehatan. Efek dari Ilmu pengetahuan yang baik akan
memunculkan keinginan dan kepedulian untuk melakukan hal-hal yang baik termasuk untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
Menurut Sari S. 2006, ada keeratan hubungan antara pengetahuan dalam upaya upaya memperbaiki perilaku. Dengan demikian meningkatkan pengetahuan
akan memberi hasil yang cukup berarti untuk memperbaiki perilaku kesehatan. Hal ini sesuai dengan Rogers dalam Sari S. 2006 yang menyatakan bahwa
pengetahuankognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya perilaku, dan perilaku yang didasari pengetahuan yang baik akan bertahan lebih
langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan yang baik.
5.1.2. Sikap
Sikap dalam penelitian ini adalah tanggapan penghuni asrama tentang personal hygiene dan sanitasi dasar asrama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
seluruh responden mempunyai sikap dengan kategori yang baik. Hal ini berkaitan
Universitas Sumatera Utara
81 dengan pengetahuan responden yang hampir seluruhnya dalam kategori baik.
Pengetahuan yang baik tentang kesehatan akan memunculkan sikap yang baik juga, karena ada kecenderungan semakin baik pengetahuannya, sikapnya juga akan
semakin baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Jumani 2011 bahwa sikap pengguna air pada pondok pesantren di Kota Dumai berkaitan dengan
pengetahuannya yang kurang. Menurut Notoatmodjo 2003, setelah seseorang mengetahui stimulus atau
objek , proses prilaku selanjutnya adalah menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut. Oleh sebab itu, indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan
dengan pengetahuan kesehatan. Proses terjadinya suatu penyakit dapat dijelaskan dalam 4 simpul, yang terkait
dalam hal ini adalah simpul tiga yaitu perilaku pemajanan. Agent penyakit, dengan atau tanpa menumpang komponen lingkungan lain, masuk kedalam tubuh melalui
proses yang disebut hubungan interaktif, itu yang disebut perilaku pemajan. Perilaku pemajan adalah jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan yang
mengandung potensi bahaya penyakit seperti keluhan gatal-gatal atau gangguan kulit dan pencernaan Achmadi, 2008.
5.1.3. Tindakan
Tindakan dalam penelitian ini adalah segala bentuk nyata dari perilaku penghuni terkait dengan personal hygiene dan pemanfaatan serta pemeliharaan
sanitasi dasar asrama yang diperoleh dari pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67,2 responden mempunyai tindakan yang baik dan sebanyak 32,8
Universitas Sumatera Utara
82 responden mempunyai tindakan yang masuk dalam kategori sedang sementara yang
masuk dalam kategori buruk tidak ada. Jika di bandingkan dengan persentase pengetahuan dan sikap responden yang
hampir semuanya tergolong baik, tindakan responden sedikit berbeda. Responden yang sudah mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik tentang personal hygiene
dan sanitasi dasar belum tentu akan melakukan tindakan yang baik pula, bahkan bisa melakukan tindakan sebaliknya. Hal itu terjadi karena suatu sikap belum otomatis
terwujud dalam suatu tindakan over behavour. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu tindakan diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan,
antara lain fasilitas dan faktor dukungan support dari pihak lain Notoatmodjo S, 2003 dalam Siti Hadija, 2008.
Faktor pendukung dari pihak lain dan fasilitas yang bisa mempengaruhi penghuni untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan dan sikapnya dapat berupa
pemenuhan fasilitas sanitasi dasar yang sesuai syarat kesehatan, adanya peraturan atau kebijakan dari pihak pengelola asrama agar penghuni tetap menjaga kebersihan
lingkungan. Adanya kesadaran yang baik tentang kesehatan dari setiap penghuni asrama juga akan memberikan pengaruh dan mendorong penghuni yang lain untuk
melakukan tindakan yang baik.
5.2. Gambaran komponen fisik dan sanitasi dasar asrama