3.3 Pemilihan Jenis Pipa
Pemakaian pipa pada instalasi plumbing ada dua macam, yaitu pipa yang terbuat dari logam dan pipa yang terbuat dari PVC. Bahan PVC untuk pipa
plumbing merupakan terobosan inovatif yang hebat dan sangat efisien dari segi biaya. Satu-satunya kelemahan pipa PVC ialah tidak tahan panas. Meski
demikian, pipa PVC merupakan alternatif yang paling banyak dipakai masyarakat luas saat ini. Soal harga tergantung pada ketebalan pipa yang jadi pilihan. Pipa
PVC dengan ketebalan memadai cukup menjamin pendistribusian yang baik. Adapun keunggulan yang dimiliki pipa PVC dibandingkan pipa jenis lain
ialah 1. Kelenturan yang tinggi kekuatan tarik
≥ 22 MPa dan kelenturan ≥ 400. •
Memiliki kemampuan untuk menahan “beban kejut” impact strenght yang tinggi.
• Tahan terhadap temperatur yang rendah.
2. Ringan mengapung di air, dengan massa jenis density ≥ 0,94 kgm
3
sehingga mudah untuk handling dan transportasi.
• Mudah dan cepat pada penyambungan dan pemasangan.
• Tahan karat
3. Permukaannya halus sehingga pengaruh kehilangan tekanannya sangat kecil •
Tidak mengandung zat-zat beracun sehingga direkomendasikan sangat aman untuk sistem distribusi air minum environmental technology
• Usia pipa life time dapat mencapai 50 tahun.
Ukuran pipa yang digunakan pada perencanaan ini adalah pipa PVC dengan diameter ½ inci, 1 inci, 2 inci, 2½ inci, 3 inci dan 4 inci. Penentuan
diameter pipa diperoleh dari data hasil survey.
3.4 Analisa Kapasitas Aliran Fluida
Pada prinsipnya aliran tidak akan terjadi apabila saluran air keluar ditutup shutt off head, dimana aliran bergantung pada pemakaian. Menurut
survey yang dilakukan, sementara penyediaan air bersih dari PDAM berlangsung selama 24 jam. Maka laju kapasitas aliran rata rata per jam ialah :
Universitas Sumatera Utara
Q = jam
24 m3hari
256,85 = 10,70208333 m
3
jam Setelah menentukan kapasitas aliran rata rata per jam dapat diketahui head
friction. Untuk pipa no. 1, diperoleh :
Q = 2,9728 x 10
-3
m
3
s = 10,70208333 m
3
jam L = panjang pipa
= 61,911 m dari data site plan hasil survey d = diameter pipa
= 0.146329 m 6 inchi, PVC ANSI schedule 80 Dengan rumus Hazen Williams:
C = Koefisien kekasaran pipa Hazen – Williams = 140
L d
C Q
hf
85 ,
4 85
, 1
85 ,
1
666 ,
10 =
m x
x s
m x
hf 911
, 61
09718 ,
140 0,0029728
666 ,
10
85 ,
4 85
, 1
85 ,
1 3
=
m x
x x
911 ,
61 778
0,00297277 784721
, 9339
196 0.00002115
666 ,
10 =
m x
911 ,
61 835967374
, 676
0.00022560 =
= m
x 911
, 61
579 0002415764
, =
0.013577137
m.hd Untuk perhitungan masing masing loop untuk tiap pipa dilakukan dengan cara
yang sama, hasil perhitungan dibuat dalam bentuk tabel pada tabel 3.2 sampai tabel 3.6
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Analisa Kapasitas Aliran dengan Perhitungan Manual
Gambar 3.2 Loop I
Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Loop I Iterasi I
Pipa Panjang L
Diameter d Laju aliran Qo
Unit head loss Head Loss hl
no. m
m m
3
s h
1
m.hd Ditentukan
Diketahui Diketahui
Ditaksir Rumus Empiris
h
1
x L 1
6.911 0.09718
0.00297277778 0.001964569
0.01357713675 2
51.571 0.09718
0.00297277778 0.001964569
0.10131479083 3
53.91 0.09718
0.00249166667 0.001417174
0.07639984897 4
53 0.0381
0.00023000000 0.001619478
0.08583233900 5
37.773 0.09718
0.00281388890 0.00177474
0.06703723655 6
40.5 0.0381
0.00019166670 0.001155819
0.04681067846
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Loop II
Tabel 3.3. Hasil Perhitungan Loop II Iterasi I
Pipa Panjang L
Diameter d Laju aliran Qo
Unit head loss Head Loss hl
no. m
m m
3
s h
1
m.hd Ditentukan
Diketahui Diketahui
Ditaksir Rumus Empiris
h
1
x L 7
49.282 0.09718
0.00123833333 0.000388746
0.01915819496 8
15.778 0.018847
0.00003833333 0.001787955
0.02821034909 9
44.121 0.09718
0.00108111111 0.000302397
0.01334203981 10
17.872 0.059004
0.00101611111 0.003032012
0.05418811395 11
17.872 0.059004
0.00103555556 0.003140223
0.05612206138
Gambar 3.4 Loop III
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4. Hasil Pehitungan Loop III Iterasi I
Pipa Panjang L
Diameter d Laju aliran Qo
Unit head loss Head Loss hl
no. m
m m
3
s h
1
m.hd Ditentukan
Diketahui Diketahui
Ditaksir Rumus Empiris
h
1
x L 12
18.359 0.059004
0.00049833333 0.001964569
0.03606752332 13
16.423 0.032461
0.00021083333 0.001964569
0.03226411762 14
64.029 0.0381
0.00015333333 0.001417174
0.09074023242 15
65.887 0.049251
0.00028750000 0.001619478
0.10670255320
Gambar 3.5 loop IV
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Loop IV Iterasi I
Pipa Panjang L
Diameter d Laju aliran Qo
Unit head loss Head Loss hl
no. m
m m
3
s h
1
m.hd Ditentukan
Diketahui Diketahui
Ditaksir Rumus Empiris
h
1
x L 16
31.366 0.09718
0.00143583330 0.001964569
0.06162067304 17
31.33 0.059004
0.00076833330 0.001964569
0.06154994855 18
69 0.049251
0.00036388890 0.001417174
0.09778500424 19
28.443 0.049251
0.00040444440 0.001619478
0.04606281544 20
27.847 0.059004
0.00068750000 0.00177474
0.04942117190 21
24.376 0.024308
0.00007888890 0.001155819
0.02817424934 22
14.749 0.059004
0.00030638890 0.000388746
0.00573361912 23
45 0.032461
0.00015333330 0.001787955
0.08045796103 24
27.133 0.024308
0.00009583330 0.000302397
0.00820492659
Gambar 3.6 Loop V
Tabel 3.6. Hasil Pehitungan Loop V Iterasi I
Universitas Sumatera Utara
Pipa Panjang L
Diameter d Laju aliran Qo
Unit head loss Head Loss hl
no. m
m m
3
s h
1
m.hd Ditentukan
Diketahui Diketahui
Ditaksir Rumus Empiris
h
1
x L 25
32.673 0.049251
0.00057388889 0.001964569
0.06418836480 26
26.882 0.018847
0.00005666667 0.001964569
0.05281154539 27
8.471 0.049251
0.00051000000 0.001417174
0.01200488074 28
79.185 0.059004
0.00049111110 0.001619478
0.12823837290
3.5 Perencanaan dalam menanggulangi titik beban puncak peak hour