Menurut Sugeng 2001, tingkat produksi yang rendah diakibatkan beberapa faktor sebagai berikut : faktor tujuan pemeliharaan, faktor bibit, dan
faktor pakan tersedia terbatas. Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan berat badan
adalah faktor genetik, faktor lingkungan serta interaksi faktor genetik dengan lingkungan. Seekor ternak yang genetiknya tidak menghasilkan daging, walaupun
hidupnya dalam lingkungan yang baik tidak akan menghasilkan daging yang baik tetapi hidup dalam lingkungan yang jelek juga tidak akan menghasilkan daging
yang memuaskan Lasley, 1978. Menurut Berg dan Butterfield 1976, bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan pertambahan berat badan adalah bangsa ternak, umur ternak, jenis kelamin dan makanannya serta lingkungannya.
Beberapa karakteristik sosial ekonomi peternak yang diduga berpengaruh terhadap pendapatan peternak yaitu :
a. Pengalaman Beternak Pengalaman seseorang dalam berusahatani berpengaruh terhadap
penerimaan inovasi dari luar. Dalam melakukan penelitian, lamanya pengalaman diukur mulai sejak kapan peternak itu aktif secara mandiri mengusahakan
usahataninya tersebut sampai diadakan penelitian Fauzia dan Tampubolon, 1991.
b. Tingkat Pendidikan
Model pendidikan yang digambarkan dalam pendidikan petani bukan pendidikan formal yang acap kali mengasingkan pertanian dan realitas.
Pendidikan petani yang dikembangkan adalah pendidikan yang memungkinkan
Universitas Sumatera Utara
tiap-tiap pribadi berkontak dengan orang lain, pekerjaan dan dengan dirinya sendiri kebutuhan, perasaan, dorongan, saling memberi dan menrima, berbicara
dan mendengarkan. Model pendidikan ini mempunyai ideal yang mengarah pada suatu sasaran agar petani mempunyai mentalitas yang baik yang disertai dengan
penguasaan manajemen dasar serta memiliki skill dalam praktek bertani, yang akhirnya membawa petani untuk memperoleh produksi yang optimal. Produksi
yang optimal tentu merupakan suatu langkah penting untuk memenuhi kebutuhan. Wiryono, 1997.
Dengan adanya tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya.
Keterbatasan keterampilanpendidikan yang dimiliki menyebabkan keterbatasan kemampuan untuk masuk dalam dunia kerja Ahmadi, 2003.
Menurut Soekartawi 1986, menyatakan bahwa tingkat pendidikan peternak cenderung mempengaruhi cara berpikir dan tingkat penerimaan mereka
terhadap inovasi dan teknologi baru. Peternak yang tingkat pendidikannya lebih tinggi seharusnya dapat meningkatkan lebih besar pendapatan peternak namun
kenyataan di lapangan berbeda seperti yang telah diuraikan diatas karena pada dasarnya peternak yang ada di daerah peneltian masih tergolong berpendidikan
menengah. Menurut Abidin
dan Simanjuntak 1997, faktor penghambat
berkembangnya peternakan pada suatu daerah tersebut dapat berasal dari faktor- faktor topografi, iklim, keadaan sosial, tersedianya bahan-bahan makanan
rerumputan dan penguat. Disamping itu faktor pengalaman yang dimiliki peternak masyarakat sangat menentukan pula berkembangnya peternakan didaerah itu.
Universitas Sumatera Utara
c. Umur Semakin muda usia peternak usia produktif 20 – 45 tahun umumnya rasa
keingintahuan terhadap sesuatu semakin tinggi dan mint untuk mengadopsi terhadap introduksi teknologi semakin tinggi. Chamdi, 2003.
d. Sistem Pemeliharaan