Pemberian Pakan dan Minum

HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Pemeliharaan Pada Usahaternak Sapi Potong Di Daerah Penelitian Sistem pemeliharaan ternak dan manajemen yang baik adalah kunci dari keberhasilan suatu usahaternak sapi potong. Umumnya sistem pemeliharaan sapi potong di Kecamatan Perbaungan adalah bersifat bersifat semi intensif dimana ternak digembalakan ketika siang hari dan kemudian akan dikandangkan pada malam hari.. Adapun kegiatan–kegiatan yang dilakukan peternak sapi potong yang terdapat di daerah penelitian sebagai berikut :

1. Pemberian Pakan dan Minum

Sapi potong akan tumbuh sehat dan berkembang biak dengan baik bila volume pakan yang diperoleh cukup dan bergizi dan dilakukan menejemen pemeliharaan yang baik. Pakan merupakan unsur yang sangat vital dalam usaha peternakan. Pemberian pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi ternak dapat menyebabkan defisiensi zat nutrisi makanan sehingga ternak mudah terserang penyakit. Ketersediaan pakan yang cukup akan menghasilkan ternak yang sehat dan produktif. Jenis pakan sapi potong ada dua macam yaitu pakan pokok yang terdiri dari hiajuan rumput, legume dan limbah pertanian dan pakan penguat suplemen, konsentrat, dan pakan tambahan. Air untuk minum ternak juga mempunyai fungsi yang vital untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh ternak. Penyediaan air minum harus terus menerus untuk semua kelompok umur ternak. Universitas Sumatera Utara Pemberian pakan dan minum ternak di daerah penelitian dilakukan oleh peternak sendiri yang dibantu oleh anggota keluarganya seperti ibu dan anak- anaknya. Umumnya responden memberikan pakan hijauan yang berupa rumput- rumputan yang telah diarit atau dilepaskan untuk diangon. 2. Pembersihan kandang Kandang adalah tempat tinggal ternak sehingga kandang menjadi salah satu faktor penting dalam beternak. Dimana kebersihan kandang dapat menghindarkan ternak dari serangan penyakit. Kandang sangat berpengaruh terhadap kesehatan ternaknya, terutama faktor kelembaban, kebecekan, dan sarang lalat yang dapat mengganggu kenyamanan serta keleluasaan ternak. Letak kandang harus terpisah dari rumah namun di daerah penelitian masih ada beberapa responden yang membuat kandangnya menyatu dengan rumahnya Di daerah penelitian kebersihan kandang dilakukan tidak tiap hari, hanya ketika kandang telah sangat kotor dengan menggunakan sapu lidi, sekop, cangkul. Kotoran dibersihkan dengan menggunakan sekop yang kemudian diangkat dengan menggunakan angkong. kotoran tersebut dikumpulkan di lubang sementara yang biasanya berada di belakang kandang. Setelah dikumpulkan beberapa hari, feses akan dijual nantinya kepada pembeli. Penjualan feses bukan berdasarkan berat melainkan volume feses di dalam kereta sorong angkong. Pada umunya peternak tidak melakukan penyemprotan desinfektan pada kandangnya yang bertujuan untuk membunuh kuman-kuman pembawa penyakit. Universitas Sumatera Utara

3. Pembersihan Ternak sapi potong