Sejarah Kawasan Sumatera Timur Masuknya Kawasan Sumatera Timur ke Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM

TENTANG KAWASAN SUMATERA TIMUR

2.1 Sejarah Kawasan Sumatera Timur

Sumatera Timur merupakan wilayah yang ada di pulau Sumatera sebelum Indonesia merdeka. Sumatera Timur juga merupakan wilayah yang dijadikan system pemerintahan pada zaman prakolonial penguasa dan pada zaman kerajaan . Wilayahnya terdiri dari 12 wilayah yang sekarang menjadi wilayah di provinsi Sumatera Utara yaitu Langkat, Deli serdang, Asahan, Labuhan Batu, Tanah Karo, Simalungun, Tanjung Balai, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Medan, dan Binjai . Kawasan Sumatera Timur terdapat bermacam etnis dari masing-masing daerah yang masuk dalam kawasan Sumatera Timur. Selain itu Kawasan Sumatera Timur memiliki sejarah kerajaan seperti kerajaan Haru, kerajaan kampai, kerajaan Nagur . Kerajaan tersebut memiliki cerita yang menunjukkan adanya system pemerintahan tradisional sejak zaman purba di kawasan Sumatera Timur. Sumatera timur juga diisi oleh masa-masa masuknya kolonisasi oleh bangsa eropa dan asia seperti Belanda dan Jepang. Kedua bangsa tersebut Universitas Sumatera Utara menjalankan misinya untuk menguasai wilayah dan system pemerintahan di kawasan Sumatera Timur. Saat Indonesia merdeka, kawasan Sumatera Timur masuk ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayahnya pun menjadi wilayah provinsi Sumatera Utara yang sebelumnya menempuh tahap yang sangat panjang hingga akhirnya wilayah Sumatera Timur resmi masuk menjadi provinsi Sumatera Utara.

2.2 Masuknya Kawasan Sumatera Timur ke Provinsi Sumatera Utara

Sistem pemerintahan yang telah selesai dari campur tangan kolonisasi yakni Jepang, membuat tokoh-tokoh yang menguasai Sumatera Timur meneruskan system pemerintahan dan membuat Negara yakni Negara Sumatera Timur NST. Namun dalam perkembangan sistem pemerintahannya, pergolakan politik untuk mengisi jabatan-jabatan menjadi tidak efisien karena adanya pertentangan dalam menyetujui berdirinya NST. Kebencian rakyat terhadap NST yang melakukan penangkapan terhadap pejuang dan pegawai sipil di daerah Labuhan batu dan kabupaten karo adalah faktor yang mendasari rakyat tidak ingin NST berdiri. Sikap rakyat yang menduduki tanah secara tidak sah membuat NST menyadari pertentangan serius dengan rakyat adalah hal penting. Sehingga dibuat maklumat pengambilan tanah untuk tanah yang diduduki rakyat secara tidak sah. Sikap rakyat tidak berhenti disitu saja, rakyat melakukan demo menentang adanya NST dan meminta NST masuk ke wilayah NKRI. Universitas Sumatera Utara Setelah terjadinya konflik maka dibuatlah perundingan dan menghasilkan persetujuan yakni piagam persetujuan RIS-RI. Isinya adalah menyetujui bersama- sama menjalankan system pemerintahan di Sumatera Timur. RIS dan RI melakukan tahap pembentukan Sumatera Timur untuk masuk ke NKRI dengan kesepakatan yang telah dibuat. Berdasarkan Piagam Persetujuan RIS-RI tanggal 19 Mei 1950 . Daerah- daerah provinsi telah masuk ke wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia dan menetapkan salah satunya adalah Provinsi Sumatera Utara.

2.3 Letak Geografis Sumatera Utara