Pengaruh Faktor-faktor lain terhadap Pertumbuhan Ekonomi

2. Pengaruh Faktor-faktor lain terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Dalam model penelitian ini juga terdapat variabel pendukung yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang diestimasi bersama variabel remitansi. Variabel yang dimaksud adalah physical capital, human capital, pengeluaran pemerintah, financial development, FDI, ekspor.

a. Physical Capital Dari hasil estimasi ECM, physical capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Koefisien physical capital yang bernilai 0,866 menunjukkan bahwa kenaikan physical capital sebesar 1% akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.790% dalam jangka panjang. Pengaruh physical capital yang signifikan dalam jangka panjang juga didukung oleh hasil estimasi jangka pendek. Hasil temuan sesuai dengan teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith, David Ricardo, Solow-Swan dan Endogen. Menurut Smith, pertambahan stok modal yang diikuti pertambahan tenaga kerja akan meningkatkan output total.

b. Human Capital Dalam jangka panjang, hasil estimasi ECM menunjukkan nilai koefisien human capital sebesar 0.013 dan nilai t-statistik sebesar 0.170 maka kita dapat menyimpulkan bahwa human capital tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Dalam jangka pendek, hasil estimasi ECM menunjukan human capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Jika human capital meningkat sebesar 1% maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 0.104% dalam jangka pendek. Hasil ini sesuai dengan teori pertumbuhan endogen yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dinilai mampu peningkatan produktivitas per satuan input dan menstimulus pertumbuhan ekonomi.

c. Pengeluaran Pemerintah Untuk variabel pengeluaran pemerintah, hasil estimasi ECM menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Koefisien pengeluaran pemerintah yang bernilai 0.435 menunjukkan bahwa kenaikan pengeluaran pemerintah sebesar 1% akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.435% dalam jangka panjang. Pengaruh pengeluaran pemerintah yang signifikan dalam jangka panjang juga didukung oleh hasil estimasi jangka c. Pengeluaran Pemerintah Untuk variabel pengeluaran pemerintah, hasil estimasi ECM menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Koefisien pengeluaran pemerintah yang bernilai 0.435 menunjukkan bahwa kenaikan pengeluaran pemerintah sebesar 1% akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.435% dalam jangka panjang. Pengaruh pengeluaran pemerintah yang signifikan dalam jangka panjang juga didukung oleh hasil estimasi jangka

d. Financial Development Dari hasil estimasi ECM, financial development berpengaruh negatif dan siginifikan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Financial development memiliki koefisien sebesar -0.264 dalam jangka panjang. Hal ini berarti bahwa kenaikan financial development sebesar 1% akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,264% dalam jangka panjang. Menurut Mishkin (2008), Pertumbuhan uang yang tinggi akan menyebabkan inflasi. Inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara terus menerus dan cepat. Ketika tingkat harga naik, jumlah uang beredar dalam bentuk rill turun. Nilai uang beredar rill yang lebih rendah menciptakan kelebihan permintaan uang, sehingga menyebabkan suku bunga naik. Peningkatan suku bunga akan menurunkan investasi dan output.

e. Ekspor Hasil estimasi ECM variabel eskpor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hasil estimasi ini mendukung penelitian Dewi dan Sutrisna (2015) yang menemukan bahwa ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia. Pengaruh ekspor yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh komoditas-komoditas ekspor yang sebagian diproduksi menggunakan komoditas- komoditas impor bahan baku dan modal. Sehingga, peningkatan ekspor cenderung diikuti oleh peningkatan impor.

f. FDI Dari hasil estimasi ECM variabel FDI dalam jangka panjang memiliki koefisien positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel FDI memiliki koefisien sebesar 0.082 dalam jangka panjang. Hal ini berarti bahwa kenaikan FDI sebesar 1% akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,082% dalam jangka panjang. Pengaruh variabel FDI yang positif dan signifikan dalam jangka panjang juga didukung oleh hasil estimasi ECM jangka pendek. Adanya FDI yang dapat digunakan untuk membiayai investasi dalam negeri maka dengan sendirinya akan meningkatkan kapasitas produksi dan penyerapan tenaga kerja. Sehingga, dengan tingkat kapasitas produksi yang naik maka output per tenaga kerja akan meningkat.

g. Dummy pasca krisis 1998 (D1) Hasil estimasi ECM menunjukan bahwa Dummy pasca krisis 1998 (D1) berpengaruh negatif namun tidak signifikan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hasil estimasi variabel D1 g. Dummy pasca krisis 1998 (D1) Hasil estimasi ECM menunjukan bahwa Dummy pasca krisis 1998 (D1) berpengaruh negatif namun tidak signifikan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hasil estimasi variabel D1