BAB III POLA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH
UMUR DALAM PROSES PENYIDIKAN DI POLSEK PADANG TUALANG KABUPATEN LANGKAT
A. Proses Penyidikan anak di Polsek Padang Tualang Kabupaten Langkat
Pola pemberian bantuan hukum merupakan suatu hak seseorang tersangka sebelum penyidik mulai melakukan pemeriksaan terhadap seorang tersangkamaka
wajib diberitahukan hak-haknya, bahwa yang bersangkutan berhak mendapat bantuan hukum dan didampingi oleh penasehat hukum dalam pemeriksaannya.
Yang dimaksud dengan mendapat bantuan hukum adalah sebelum tersangka diperiksa penyidik, tersangka dapat terlebih dahulu berkonsultasi dengan
penasehat hukumnya. Sedangkan yang dimaksud didampingi penasehat hukum, berdasarkan ketentuan Pasal 115 KUHAP adalah penasehat hukum yang
mendampingi tersangka dilakukan dengan cara menyaksikan dan mendengar pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik. Cara ini dimaksudkan agar penasehat
hukum mengetahui langsung bahwa dalam pemeriksaan terhadap diri tersangka, penyidik betul-betul memperhatikan hak-hak tersangka.
Dari rumusan pasal 114 KUHAP jelas sekali diatur bahwa penyidik berkewajiban sebelum pemeriksaan dimulai, wajib memberitahukan bahwa
tersangka berhak mendapat bantuan hukum dari penasehat hukum atau advokat, dan memberitahukan bahwa perkara yang dihadapinya mengharuskan dirinya
dalam pemeriksaan didampingi penasehat hukum atau advokat.
32
32
M. Sofyan Lubis, Prinsip “Miranda Rule’’ Hak Tersangka Sebelum Pemeriksaan,Cetakan Pertama, Penerbit Pustaka Yustisia, Yogyakarta 2010, hal. 29-30
Universitas Sumatera Utara
Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta mengumpulkan bukti
yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi guna menemukan tersangkanya. Penyidikan yang dilakukan oleh pejabat kepolisian
Negara RI bertujuan untuk mengumpulkan bukti guna menemukan apakah suatu peristiwa yang terjadi merupakan peristiwa pidana, dengan penyidikan juga
ditujukan untuk menemukan pelakukunya. Setelah adanya penyidikan tahapan selanjutnya dilakukan penyelidikan.
Undang- undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, mengatur wewenang Polisi dalam melakukan penyidikan
dan penyelidikan yang selanjutnya di atur dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Kepolisian. Aturan tersebut menjadi pedoman bagi setiap anggota
kepolisian RI dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Upaya memberikan perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum.
33
Seorang anak yang terlibat dalam pidana anak akan menjalani proses pemeriksaan awal dikepolisian oleh penyidik, kemudian diteruskan ke Jaksa
Penuntut Umum dan selanjutnya pemeriksaan persidangan oleh Hakim dari Pengadilan. Polisi, Jaksa, Hakim yang menangani pidana anak tersebut adalah
Polisi, Jaksa, dan Hakim anak. Hakim anak yang bertugas dipengadilan tingkat pertama, tingkat banding
dan kasasi, adalah hakim yang telah mendapat surat keputusan dari ketua Mahkamah Agung sebagai hakim anak, diisyaratkan mempunyai minat, perhatian,
33
Marlina, Op. Cit. Hal. 132
Universitas Sumatera Utara
dedikasi dan memahami masalah anak yang meliputi pembinaan, pertumbuhan, anak dan tata nilai dalam masyarakat.
34
Seperti yang telah dikemukakan dalam bab-bab terdahulu akan pentingnya pelaksanaan seorang pemberi bantuan hukum terhadap suatu proses perkara
pidana. Pemberian bantuan ini dimulai sejak pemeriksaan tingkat kepolisian, namun keharusan pemberian bantuan hukum tersebut undang-undang memberikan
ukuran berdasarkan klasifikasi hukuman yang diberikan pada suatu tindak pidana delic pidana. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana menjelaskan untuk
kejahatan yang ancaman hukumannya diatas lima tahun seorang tersangka wajib didampingi seorang pemberi bantuan hukum pengacaraadvokat.
Menurut hasil wawamcara yang dilakukan penulis dengan penyidik Polisi Sektor Padang Tualang Kabupaten Langkat Bahwa Kepolisian Padang Tualang ini
mengatakan dalam hal proses pengajuan pemberian bantuan hukum kepada tersangka anak yang melakukan tindak pidana dalam proses penyidikan ini dari
hasil wawancara pada penyidik polsek padang tualang, bahwa bila mana seorang terdakwa anak terlibat suatu tindak pidana maka untuk kepentingannya terdakwa
berhak untuk didampingi oleh penesehat hukum ataupun pengacara baik itu ditunjuk sendiri maupun PolriPenyidik. Kalau tersangka yang menunjuk sendiri
maka penasehat hukum ataupun pengacara wajib menunjukan surat kuasanya, dan apabila penyidik polri yang menunjuk langsung penasehat hukum ataupun
pengacara bila tersangka tidak mampu menunjuk penasehat hukum maka,
34
Ibid, Hal. 133
Universitas Sumatera Utara
penyidik polri membuat surat permintaan bantuan hukum kepeda penasehat hukum yang di tunjuk oleh polri itu sendiri.
35
Penyidik Polsek Padang Tualang membedakan dalam proses pemberian bantuan hukum kepada anak dengan orang dewasa yang melakukan tindak pidana,
bahwa yang membedakan disini adalah hanya jalan pemeriksaannya saja. Kalau tersangkanya anak yang melakukan tindak pidana proses pemeriksaanya selain
advokat ataupun penasehat hukum harus didampingi orang tuawali, atau orang yang terdekat dengan anak dan atau orang yang paling dipercaya oleh anak seperti
orang tua angkat, saudara, pengasuh dan sebagainya.
36
Disamping itu juga dalam pemeriksaannya dalam suasana ruangan yang nyaman dan terpisah dengan terpisah dengan orang dewasa lainnya sehingga anak
tidak merasa ketakutan. proses penyidikan terhadap anak yang melakukan tindak pidana dalam pemeriksaanya wajib dirasiakan. Sedangkan pada proses
pemeriksaan orang dewasa itu tidak didampingi orang tua wali seperti tersangka tindak pidana anak. Dan dalam hal penyidikan penyidik anak itu bersifat khusus,
atau dengan kata lain penyidik khusus anak, sedangkan orang dewasa dalam penyidikannya tidak menggunakan penyidik khusus, penyidikan orang dewasa
menggunakan penyidik umum.
37
Pemberian bantuan hukum yang diberikan oleh penyidik selama ini, bahwa setiap anak yang melakukan tindak pidana dalam proses penyidikannya penyidik
menyediakan penasehat hukum ataupun pengacara dalam proses penyidikannya.
35
Wawancara dengan penyidik Panata Fringadi Polsek Padang Tualang Kabupaten Langkat, kamis, 31 Otober 2013, pukul 10.00 Wib
36
Ibid
37
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Setiap anak yang melakukan tindak pidana sejak saat ditangkap atau ditahan berhak mendapat bantuan hukum pada proses penyidikannya ataupun proses
pemeriksaanya.
38
Bentuk-bentuk pemberian bantuan hukum ini , ada dua 2 jenis pemberian bantuan hukum kepada anak yang melakukan tindak pidana dalam proses
penyidikan yaitu, yang pertama Legal Aid dan yang kedua Legal Asistance. Legal Aid sama dengan bantuan hukum probono publico atau lebih dikenal dengan
pemberian bantuan hukum secara Cuma-Cuma. Sedangkan Legal Asistence adalah bermakna pemberian jasa hukum dengan skala lebih luas tanpa membedakan apa
klien pengguna jasa mampu atau tidak. Dalam arti Legal Asistensce disini merupakan jasa yang diberikan oleh seorang penasehat hukum atau seorang
advokat tidak semata mata secara Cuma-Cuma.
39
Dalam hal ini setiap anak yang melakukan tindak pidana dalam proses pemeriksaannya, penyidik bagi anak merupakan penyidik khusus bagi anak dalam
proses pemeriksaannya. Yang mana yang dimaksud penyidik khusus disini telah berpengalaman sebagai penyidik tindak pidana yang dilakukan oleh orang
dewasa, dan mempunyai minat, perhatian, dan memahami masalah anak. Berbeda dengan orang dewasa yang melakukan tindak pidana biasanya dalam proses
penyidikannya atau pemeriksaannya dilakukan oleh penyidik umum berbeda dengan penyidik anak.
40
38
Ibid
39
Ibid
40
Ibid
Universitas Sumatera Utara
Bahwa dalam melakukan proses penyidikan terhadap anak nakal dilakukan diruangan khusus. Karna proses penyidikan terhadap anak yang melakukan tindak
pidana ini wajib dirahasiakan. Apakah dalam anak nakal dikenal restrorative justice, ini tergantung pada
tindak pidana yang dilakukan oleh anak , apabila dalam kasus penganiayaan, jika korban tidak merasa keberatan lagi, maka proses hukum terhadap anak
dihentikan.
41
Restorative justice adalah sebuah proses dimana semua pihak yang berkepentingan dalam pelanggaran tertentu bertemu bersama untuk
menyelesaikan secara bersama-sama bagaimana menyelesaikan akibat dari pelanggaran tersebut demi kepentingan masa depan. Restoratif justice bersifat
merekatkan peradilan pidana dengan konteks sosialnya yang menekankan daripada mengisolasinya secara tertutup.
Konsep restoratif justice merupakan teori keadilan yang tumbuh dan berkembang dari pengalaman pelaksanaan pemidanaan di berbagai Negara dan
akar budayamasyarakat yang ada sebelumnya dalam menangani permasalahan kriminal jauh sebelum dilaksanakannya sisitem peradilan pidana tradisional.
42
Selanjutnya kepada responden PengacaraPenasehat Hukum diajukan juga berbagai pertanyaan yang sama sesuai dengan pertanyaan penyidik Polisi Sektor
Padang Tualang sebelumnya, untuk melengkapi dari penelitian ini. Bahwah mengenai proses dalam mengajukan pemberian bantuan hukum kepada tersangka
41
Ibid
42
Marlina, Pengantar Konsep Diversi dan Restoraqtif Justice Dalam Hukum Pidana, Cetakan Pertama, Penerbit Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan KDT. Medan, 2010.
Hal. 28-29
Universitas Sumatera Utara
anak tersebut hanya dapat dilakukan oleh penyidik untuk menunjuk Penasehat Hukum ataupun Pengacara untuk mendampingi tersangka anak pada proses
penyidikan. Dan penyidik itu lah yang menunjukkan surat permintaan kepada Penasehat Hukum untuk mendampingan tersangka dalam proses penyidikan.
Mengenai penunjukkan Penasehat Hukum yang dilakukan oleh penyidik didalam penunjukkan tersebut berisikan juga siapa tersangka yang akan didampingi dan
kapan pemeriksaan tersangka dilakukan.
43
Kemudian kepada pihak responden pengacaraPenasehat Hukum bahwa tidak ada perbedaan dalam proses pemberian bantuan hukum kepada anak dengan
orang dewasa yang melakukan tindak pidana dalam proses penyidikan, hal ini berdasarkan surat permintaan penyidik untuk menunjuk penasehat hukum untuk
mendampingi tersangka dalam proses penyidikan. Jadi tidak ada perbedaan antara tersangka anak muapun orang dewasa yang melakukan tindak pidana karna tugas
penasehat hukum hanya mendampingi tersangka baik itu tersangka anak maupun orang dewasa yang ditunjuk oleh penyidik untuk mendampingi tersangka dalam
proses penyidikan.
44
Dengan pengertian bahwa penyidik wajib menunjukan penasehat hukum ketika tersangka ada dalam proses penyidikan dan demi hukum batas kewenangan
yang dimiliki surat penunjukan penasehat hukum tersebut dengan sendirinya berakhir jika penyidikan tidak diperlukan lagi terhadap diri tersangka, kemudian
setelah perkaranya dilimpahkan ke kejaksaan P-21, jaksapenuntut umum dalam hal ini Kepala Kejaksaan Negeri wajib pula menunjuk penasehat hukum bagi
43
Wawancara dengan Syarial, PengacaraPenasehat Hukum di Biro Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Stabat, Kabupaten Langkat, Selasa 17 Desember 2013 Pukul 11.00 Wib
44
Ibid
Universitas Sumatera Utara
tersangkaterdakwa, hal ini dimaksudkan agar siapa tahu oleh pihak jaksa penuntut umum masih diperlukan lagi pemeriksaan tambahan terhadap diri
tersangka yang perlu didampingi penasehat hukum, dan selanjutnya demi hukum dan batas kewenangan yang dimiliki surat penunjukan penasehat hukum tersebut
dengan sendirinya berakhir pula jika berkas perkara telah dilimpahkan kepengadilan. Kemudian pejabat pengadilan bersangkutan dalam hal ini ketua
pengadilan wajib pula menunjuk penasehat hukum bagi terdakwa, begitu seterusnya jika terdakwa masih melakukan upaya hukum terhadap putusan
Penagadilan Negeri berupa banding dan kasasi. Adapun pihak responden, Pengacara ataupun Penasehat Hukum
mengatakan bahwa dalam anak nakal dikenal adanya restorative justice, yaitu dari tingkat penyidikan, penuntutan, sampai pengadilan.
45
Konsep restoratif justice, proses penyelesaian tindakan pelanggaran hukum yang terjadi dilakukan dengan membawa korban dan pelaku tersangka bersama-
sama duduk dalam satu pertemuan untuk bersama-sama berbicara. Dalam pertemuam tersebut mediator memberikan kesempatan kepada pihak pelaku untuk
memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya mengenai tindakan yang telah dilakukan.
46
45
Ibid
46
Marlina, Op. Cit. Hal. 180
Universitas Sumatera Utara
B. Pola Pemberian Bantuan Hukum Terhadap Anak di Bawah Umur Dalam Proses Penyidikan