Pembalasan itu sendiri tidak mempunyai nilai tetapi bertujuan sebagai sarana melindungi kepentingan masyarakat.
29
Ditinjau dari teori pemidanaan menyataan bahwa putusan hakim pada tingkat pengadilan negeri yaitu penjatuhan pidana penjara kepada pelaku perdagangan
orang terlepas dari disparitas lama tahanan sudahlah tepat. namun perlu di garis bawahi bahwa pidana penjara yang dijatuhkan bukanlah dengan tujuan semata-mata
untuk membalas dan menakutkan, akan tetapi untuk mencegah agar ketertiban di dalam masyarakat tidak terganggu.
2. Kerangka Konsepsi
Dalam penelitian hukum, kerangka konsepsional diperoleh dari peraturan perundang-undangan atau melalui usaha untuk membentuk pengertian-pengertian
hukum. Apabila kerangka konsepsional tersebut diambil dari peraturan perundang- undangan tertentu, maka biasanya kerangka konsepsional tersebut sekaligus
merumuskan defenisi-defenisi tertentu, yang dapat dijadikan pedoman operasional didalam proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan kontruksi data.
30
Bertolak dari kerangka teori sebagaimana tersebut diatas, berikut ini disusun kerangka konsep yang dapat dijadikan sebagai defenisi operasional, Kerangka
konsepsional dalam merumuskan atau membentuk pengertian-pengertian hukum, kegunaannya tidak hanya terbatas pada penyusunan kerangka konsepsional saja,
akan tetapi pada usaha merumuskan defenisi-defenisi operasional diluar peraturan
29
Ruslan Saleh, Stelsel Pidana Indonesia, Jakarta ; Aksara Baru, 1983, hal. 26.
30
M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu Dan Penelitian, Bandung : Mandar Maju, 1994, hal. 80
Universitas Sumatera Utara
perundang-undangan.
31
a. Sanksi pidana ialah penderitaan yang sengaja dibebankan kepada orang yang
melakukan perbuatan yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Dengan demikian, konsep merupakan unsur pokok dari
suatu penelitian. Adpun kerangka konsep pada tesis ini adalah :
32
Secara umum istilah pidana sering kali diartikan sama dengan istilah hukuman. Hukuman
adalah suatu pengertian umum sebagai suatu sanksi yang menderitakan atau nestapa yang sengaja ditimpakan kepada seseorang. Sedang pidana merupakan
pengertian khusus yang berkaitan dengan hukum pidana. Sebagai pengertian khusus, masih juga ada persamaannya dengan pengertian umum, sebagai suatu
sanksi atau nestapa yang menderitakan.
33
b. Tindak pidana yaitu: “Perbuatan yang oleh aturan hukum pidana dilarang dan
diancam dengan pidana, barang siapa yang melanggar larangan tersebut”.
34
c. Perdagangan orang sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 ayat 1 Bab I
tentang Ketentuan Umum Undang Undang nomor 21 tahun 2007 adalah tindakan perekrutan, pengangjutan, penampungan, pengiriman, pemindahan
atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau
posisi rentan, penjeratan hutang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga
31
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gremedia Pustaka Utama, 1999, hal. 24
32
Muladi dan Barda Nawawi Arief,Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Bandung: Alumni, 1992, hal 2
33
Andi Hamzah, Stelsel Pidana dan pemidanaan di indonesia, op cit, hal. 1.
34
Moeljatno, Azas-azas Hukum Pidana, Jakarta : Bina Aksara, 1980, hal.1
Universitas Sumatera Utara
memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk
tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang terekspolitasi.
35
Dalam Pasal 1 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara nomor 6 tahun 2004, tentang
Penghapusan Perdagangan Traficking Perempuan dan Anak, menyatakan bahwa Perdagangan manusia adalah tindak pidana atau perbuatan yang
memenuhi salah satu perbuatan yang memenuhi salah satu unsur-unsur perekrutan, pengiriman, penyerahterimaan perempuan dan anak dengan
menggunakan kekerasan, penipuan, penculikan, penyekapan, penyalahgunaan kekuasaan, pemanfaatan posisi rentan atau penjeratan hutang untuk tujuan dan
atau berakibat mengeksploitasi perempuan dan anak.
36
d. Perekrutan adalah tindakan yang meliputi, mengajak, mengumpulkan,
membawa dan memisahkan seseorang dari keluarga.
37
e. Eksploitasi ialah tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi
tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktek serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik,
seksual, organ reproduksi atau secara melawan hukum memindahkan atau
35
Lebih lanjut lihat Pasal 1 ayat 1 Bab I tentang Ketentuan Umum Undang Undang nomor 21 tahun 2007
36
Lebih lanjut lihat Pasal 1 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara nomor 6 tahun 2004
37
Salinan Putusan Pengadilan Negeri Medan no 806pid.B2009PN. Mdn
Universitas Sumatera Utara
mentransplatasi organ danatau jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain untuk mendapatkan keuntungan.
38
G. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus dilalui dalam suatu proses penelitian, atau ilmu yang membahas metode ilmiah
dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
39
Metode penelitian yang dipergunakan dalam menjawab permasalahan dalam tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian