Pertimbangan yang bersifat yuridis adalah pertimbangan hakim yang didasarkan pada faktor-faktor yang terungkap di dalam persidangan dan oleh undang
- undang telah ditetapkan sebagai hal yang harus dimuat di dalam putusan. Pertimbangan yang bersifat yuridis di antaranya:
1. Dakwaan jaksa penuntut umum.
2. Keterangan saksi.
3. Keterangan terdakwa.
4. Barang-barang bukti.
5. Pasal-pasal dalam Undang-Undang Perdagangan Orang.
Dari sepuluh putusan pengadilan yang diteliti, akan diuraikan satu – persatu mengenai pertimbangan hakim pada tingkat Pengadilan Negeri Republik Indonesia
dalam memutuskan perkara tindak pidana perdagangan orang sebagai berikut :
1. Pertimbangan Hakim Ditinjau Dari Dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Surat dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari
hasil pemeriksaan penyidikan, dan merupakan dasar serta landasan bagi hakim dalam pemeriksaan di muka sidang pengadilan.
93
Adapun yang berhak mempunyai kewenangan dalam membuat surat dakwaan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 14 KUHAP huruf d adalah Jaksa
Penuntut Umum. Dalam posisi sebagai aparat penuntut umum, Pasal 140 ayat 1 KUHAP menegaskan wewenang penuntut umum untuk membuat surat
dakwaan tanpa campur tangan instansi lain. Penuntut umum berdiri sendiri dan
93
M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP.Jakarta: Sinar Grafika, 2000, hal. 376
Universitas Sumatera Utara
sempurna volwaardig dalam pembuatan surat dakwaan. Bertitik tolak dari ketentuan Pasal 1 butir 7 dan Pasal 137 serta Pasal 140 ayat 1 KUHAP,
kedudukan penuntut umum dalam pembuatan surat dakwaan dapat dijelaskan :
94
1. Pembuatan Surat Dakwaan dilakukan secara sempurna dan berdiri
sendiri atas wewenang yang diberikan Undang-undang kepada penuntut umum.
2. Surat Dakwaan adalah dasar pertimbangan hakim. Tujuan dan guna surat
dakwaan adalah sebagai dasar atau landasan pemeriksaan perkara di dalam sidang pengadilan. Hakim di dalam memeriksa suatu perkara
tidak boleh menyimpang dari apa yang dirumuskan dalam surat dakwaan.
3. Hanya jaksa penuntut umum yang berhak dan berwenang menghadapkan
dan mendakwa seseorang yang dianggap melakukan tindak pidana di muka sidang pengadilan.
Dari 10 sepuluh putusan tindak pidana perdagangan orang pada tingkat Pengadilan Negeri yang diteliti, tidak semuanya menjadikan dakwaan penuntut
umum sebagai acuan bahan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan. Hal ini dapat di lihat dalam dakwaan jaksa sebagai berikut :
1. Putusan Nomor : 1166Pid.B2008PN.Mdn terhadap perbuatan Zainal
Abidin Pakpahan didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun
2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yakni “ penampungan dan penerimaan seseorang dengan penjeratan hutang yang
bertujuan Eksploitasi”. Selanjutnya Hakim Pengadilan Negeri Medan juga menyatakan terdakwa Zainal Abidin Pakpahan telah terbukti
94
Lebih lanjut lihat Pasal 1 butir 7 dan Pasal 137 serta Pasal 140 ayat 1 KUHAP
Universitas Sumatera Utara
melanggar ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang yakni “ penampungan dan penerimaan seseorang dengan penjeratan hutang yang bertujuan Eksploitasi”.
2. Putusan Nomor : 1642Pid. B2009PN.Mdn terhadap perbuatan
Jelisman Br. Siringo Ringo didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yakni “membantu atau melakukan percobaan
memperdagangkan orang”. Selanjutnya Hakim Pengadilan Negeri Medan juga menyatakan terdakwa Jelisman Br. Siringo Ringo telah
terbukti melanggar ketentuan Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang yakni “membantu atau melakukan percobaan memperdagangkan orang”.
3. Putusan Nomor :71Pid.Sus2012PN.KLB terhadap perbuatan Suriya
Mau alias Surya didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan pasal 2 ayat 1 dan Pasal 10 Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP yakni
“Perdagangan orang yang dilakukan secara bersama-sama dan
Universitas Sumatera Utara
percobaan perdagangan orang”. Selanjutnya Hakim Pengadilan Negeri Kalabahi juga menyatakan terdakwa Suriya Mau alias Surya telah
terbukti melanggar ketentuan pasal 2 ayat 1 dan Pasal 10 Undang- Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP yakni “Perdagangan orang yang dilakukan secara bersama-
sama dan percobaan perdagangan orang”. 4.
Putusan Nomor : 75 PID.B 2011 PN. DOM. terhadap perbuatan Juleha Binti Mansyur Alias Leha Alias Lahu didakwa oleh jaksa
penuntut umum melanggar ketentuan pasal 6 Jo pasal 7 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, yakni telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“bersama-sama melakukan tindak pidana perdagangan orang” Selanjutnya Hakim Pengadilan Negeri Dompu juga menyatakan
terdakwa Juleha Binti Mansyur Alias Leha Alias Lahu; telah terbukti melanggar ketentuan pasal 6 Jo pasal 7 Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, yakni telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “bersama-sama melakukan tindak pidana perdagangan orang”
Universitas Sumatera Utara
5. Dalam putusan No. 1554 Pid. B2012PN.Mdn terhadap perbuatan
Andreas Ginting Alias Ucok didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yakni “ Melakukan Perdagangan orang”.
Selanjutnya Hakim Pengadilan Negeri medan juga menyatakan terdakwa Andreas Ginting Alias Ucok telah terbukti melanggar
ketentuan pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Orang yakni “Melakukan Perdagangan orang”. 6.
Putusan No. 217PID.B2011 PN.BTM terhadap perbuatan Uli Basana Barus didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan pasal 4
Jo Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, yakni
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Membantu Dalam Melakukan Tindak Pidana Perdagangan
Orang“.Selanjutnya Hakim Pengadilan Negeri Batam juga menyatakan terdakwa Uli Basana Barus; telah terbukti melanggar ketentuan pasal 4
Jo Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, yakni
Universitas Sumatera Utara
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Membantu Dalam Melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang“.
7. Putusan No.331 Pid. B 2011 PN. MDO terhadap perbuatan Sri Siska
Wati Nani Giasi Alias Tata didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan pasal pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, yakni terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Perdagangan Orang. Selanjutnya Hakim Pengadilan Negeri Manado juga menyatakan
terdakwa Sri Siska Wati Nani Giasi alias Tata ; telah terbukti melanggar ketentuan pasal pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, yakni terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Perdagangan Orang.
8. Putusan Nomor : 277Pid.B2011PN-Bj, terhadap perbuatan Erlina Als
Erlin didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, yakni terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak Perdagangan Orang. Selanjutnya Hakim Pengadilan
Universitas Sumatera Utara
Negeri Binjai juga menyatakan terdakwa Erlina Als Erlin.; telah terbukti melanggar ketentuan pasal pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, yakni terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak Perdagangan Orang.
9. Putusan Nomor : 184Akta.Pid2012PN-MDN.- terhadap perbuatan
Lissen Reni Panggabean Alias Ester Panggabean didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan pasal 2 ayat 1 Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yakni “melakukan perekrutan calon
TKI yang dipekerjakan pada Pengguna perseorangan belum berusia 21 Tahun dan tidak lulus dalam uji kompetensi kerja”. Selanjutnya Hakim
Pengadilan Negeri Medan juga menyatakan terdakwa Lissen Reni Panggabean Als. Ester Panggabean; telah terbukti melanggar ketentuan
pasal pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
yakni “melakukan perekrutan calon TKI yang dipekerjakan pada Pengguna perseorangan belum berusia 21 Tahun dan tidak lulus dalam
uji kompetensi kerja”.
Universitas Sumatera Utara
10. Putusan Nomor : 235Pid.Sus2012PN.BGL. terhadap perbuatan Sri
Nur’aini Alias Nuril didakwa oleh jaksa penuntut umum melanggar ketentuan pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia nomor
21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yakni “Membantu menarik keuntungan dari perbuatan cabul
seorang wanita dan menjadikannya sebagai pencarian”. Akan tetapi Hakim Pengadilan Negeri Pasuruan menyatakan pasal tersebut sebagai
acuan dan menjatuhkan Pidana Penjara selama 5 lima bulan dan 20 dua puluh hari. Dengan Menetapkan bahwa masa penahan yang telah
dijalani oleh terdakwa dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Dari sepuluh putusan tindak pidana perdagangan orang pada tingkat
Pengadilan Negeri yang diteliti, tidak semuanya menjadikan dakwaan penuntut umum sebagai acuan bahan pertimbangan hakim dalam
menjatuhkan putusan.
2. Pertimbangan Hakim Ditinjau Dari Keterangan Saksi.