48 Penghambat pompa proton merupakan penghambat sekresi asam lambung lebih
kuat dari AH2. Obat ini bekerja di proses terakhir produksi asam lambung, lebih distal dari AMP. Saat ini yang digunakan di klinik adalah omeprazol, esomeprazol,
lansoprazol, rabeprazol dan pantoprazol. Perbedaan antara kelima sediaan tersebut adalah pada substitusi di cincin piridin danatau benzimidazol. Omeprazol adalah
campuran rasemik isomer R dan S. Esomeprazol adalah isomer S omeprazol S- omeprazol yang mengalami eliminasi lebih lambat dari R-omeprazol Tanu,
2007.
2.6.2 Farmakodinamik
Penghambat  pompa  proton  adalah  suatu  prodrug  yang  membutuhkan suasana asam  untuk  aktivasinya. Setelah  diabsorpsi  dan  masuk  ke  sirkulasi sistemik
obat    ini    akan    berdifusi    ke    sel    parietal    lambung, terkumpul   di kanalikuli sekretoar    dan    mengalami    aktivasi    disitu    menjadi    bentuk sulfonamid
tetrasiklik. Bentuk  aktif  ini  berikatan  dengan  gugus  sulfuhidril enzim  H
+
, K
+
, ATPase  enzim  ini  dikenal  sebagai  pompa  proton  dan  berada di membran
apikal    sel    parietal. Ikatan   ini    menyebabkan    terjadinya penghambatan   enzim tersebut. Produksi   asam    lambung    terhenti    80    sd    95, setelah
penghambatan  pompa  proton  tersebut  Tanu, 2007. Regulasi fisiologis dan farmakologi dari sekresi asam: basis terapi gangguan asam
dapat dilihat pada Gambar 2.9 di bawah ini.
49
Gambar 2.9 Regulasi   fisiologis   dan  farmakologi   dari  sekresi  asam: basis
terapi gangguan asam. Keterangan:  Menunjukkan  interaksi antara sel enterochromaffin-like ECL yang
mensekresikan  histamin, sel  parietal yang mensekresikan asam, dan sel  epitel  permukaan  yang  mensekresikan  mukus  dan  bikarbonat
yang  bersifat sitoprotektif. Jalur fisiologis, ditunjukkan dengan garis hitam, dapat  bersifat  stimulasi  +  atau  penghambatan  -. 1 dan 3
menandakan   kemungkinan masukan dari postganglion serabut saraf kolinergik, sedangkan  2  menunjukkan  masukan dari  nervus vagus.
Sifat   agonis   dan    masing-masing  reseptor   membrannya   yaitu : reseptor   asetilkolin   Ach,  muskarinik  M,   dan   nikotinik   N;
gastrin, reseptor  kolesitokinin  2  CCK2; histamin HIST, reseptor H2;   dan    prostaglandin   E2   PGE2,   reseptor   EP3.   Aksi  obat
ditunjukkan   dengan    garis    terpisah.   X   yang    berwarna     biru menunjukkan      target      antagonis.     Tulisan       berwarna      biru
menunjukkan  obat-obat yang mengobati  gangguan  asam  lambung. NSAIDs  adalah   obat-obat   yang   bersifat   ulserogenik   Brunton,
dkk., 2008. Tahap  akhir  sekresi  ion  hidrogen  oleh  sel  parietal  dicapai  dengan enzim  H
+
, K
+
-  ATPase    yang    membantu    sebagai    pompa    proton,    yang menukarkan hidrogen  dengan   kalium. H
+
, K
+
- ATPase  terletak  pada  membran apikal  dan aparatus  tubulovesikular  sel  parietal. Permukaan  luminal  enzim transmembran
50 tidak  terlindung  dari  pH  asam  luminal  lambung. Omeprazol,  suatu  inhibitor
khas    dari    H
+
,  K
+
-  ATPase    sel    parietal, telah terbukti    luar    biasa    kuatnya dalam    mengurangi    sekresi    asam    lambung. Omeprazol, suatu    benzimidazol
yang  disubtitusikan  mengikat  pada  H
+
, K
+
- ATPase, secara  tidak  reversibel menginaktifkan  enzim  itu. Omeprazol  suatu basa  lemah, ialah  suatu  prodrug
yang    menjadi    terkonsentrasi    dalam lingkungan   asam    di    bawah    pH    4 menghasilkan    ikatan    gugus    sulfur    aktif yang   membentuk    disulfida    kovalen
dengan    H
+
,    K
+
-  ATPase,    dengan demikian   mendenaturasikan    dan menginaktifkan    enzim    itu. Omeprazol selengkapnya   memblokir    sekresi
hambatan    sekresi    asam    basal    dan    asam    yang    dirangsang. Obat    ini menghasilkan    penghambatan    sekresi    asam    lambung, dengan    sembuhnya
sekresi    asam      yang      memerlukan      sintesis      enzim    baru. Efek    maksimum omeprazol    terjadi    dalam    2    jam,    dengan    50    penghambatan    maksimum
pada   24 jam   dan   lamanya   penghambatan  yang   bertahan   selama  72  jam. Dengan    penentuan    dosis    sekali    sehari    dicapai    suatu    efek    datar    plateau
setelah  4  hari, dan  setelah  tidak  dilanjutkan,  aktivitas  sekresi  asam  lambung kembali      secara   berangsur-angsur    pada   3   sampai    5    hari  Isselbacher,
2000. Penghambatan   enzim  H
+
,  K
+
, ATPase  pompa  proton  oleh  omeprazol   dan perubahan   omeprazol   menjadi   sulfenamida   dalam   kanakuli  sekretoar  sel
parietal  dapat  dilihat  pada  Gambar  2.10   berikut   ini.
51
Gambar 2.10 A. Penghambat    enzim     H
+
,    K
+
,    ATPase    pompa    proton; B. Perubahan   omeprazol   menjadi   sulfenamida   dalam kanakuli
sekretoar sel parietal. Keterangan:   Sulfenamida   berikatan   secara   kovalen  dengan gugus sulfuhidril
pada   pompa    proton,  dengan    demikian     dapat     menghambat aktivitasnya  secara  irreversibel. Tiga  penghambat  pompa  proton
lainnya mengalami perubahan yang sama Brunton, dkk., 2008. Penghambatan berlangsung lama antara 24-48 jam dan dapat menurunkan
sekresi asam lambung basal atau akibat stimulasi,  lepas dari jenis perangsangan histamin, asetilkolin atau gastrin. Hambatan ini sifatnya ireversibel, produksi
asam  baru   dapat  kembali  setelah 3-4  hari pengobatan dihentikan Tanu, 2007.
2.6.3 Farmakokinetik