Analisis Isu Strategis Eksternal Industri

5.3. Analisis Isu Strategis Eksternal Industri

  Analisis isu strategis eksternal industri berfokus untuk membahas faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi seluruh kegiatan industri. Sebagai alat untuk menganalisinya digunakan alat yaitu Porter’s 5 Force. Pada bagian ini kami akan membahas Porter’s 5 Force yang merupakan suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu (1) persaingan diantara perusahaan yang bersaing, (2) masuknya pesaing baru atau potensial, (3) potensi pengembangan produk substitusi, (4) kekuatan posisi tawar pemasok, dan (5) kekuatan posis tawar konsumen.

5.3.1. Analisis Porter’s 5 Forces

1. Persaingan diantara perusahaan yang bersaing

a. Jumlah Pesaing

  NET memiliki empat belas pesaing yang berjaringan nasional, yaitu RCTI, MNCTV, iNEWS, Global TV, SCTV, ANTV, Indosiar, TVOne, Metro TV, TVRI, RTV, Trans TV, Trans 7, dan Kompas TV.

b. Diferensiasi

  NET yang memiliki slogan “Televisi Masa Kini” hadir dengan format dan konten yang mempunyai diferensiasi dengan stasiun TV lainnya. Sebagai contoh, pada pemilu yang diadakan pada tahun 2014, NET menghadirkan serangkaian program dukungan yang bisa memberi sudut pandang berbeda untuk Indonesia yang lebih baik seperti program “INDONESIA BANGGA”, “INDONESIA MUDA”, dan “INI INDONESIA”. Selain itu, NET juga menggunakan system full high definition (full HD) pada siarannya dari hulu ke hilir, sehingga membuat gambar yang dihasilkan NET lebih tajam dan yang lebih cerah.

2. Masuknya pesaing baru atau potensial

  a. Kebutuhan Modal Yang Cukup Besar

  Dalam memulai bisnis pada industri ini dibutuhkan resources yang sangat besar. Resources yang dibutuhkan antara lain modal dana yang besar, teknologi, dan sumber daya manusia. Modal dana dibutuhkan untuk membiayai segala opersional dan produksi dalam bisnis ini, mulai dari penyewaan satelit yang digunakan agar memiliki frekuensi sampai pada kegiatan produksi program siaran. Teknologi dibutuhkan untuk menghasilkan gambar tayangan yang lebih tajam dan lebih cerah. Sumber daya manusia dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional khususnya untuk program siaran berita yang membutuhkan

3. Potensi pengembangan produk substitusi

  a. Produk Pengganti

  Ada banyak pilihan masyarakat dalam mendapatkan informasi maupun hiburan yang ada pada program stasiun televisi. Untuk hiburan, terdapat produk pengganti seperti layanan streaming atau tv premium Netflix, HOOQ, iFlix, Genflix, Dens.TV. Sedangkan untuk informasi, terdapat media aplikasi online seperti detik.com, tempo.co, okezone.com, kapanlagi.com dan yang lainnya.

4. Kekuatan posisi tawar pemasok

a. Produk Dari Pemasok Yang Berupa Program Siaran (Serial TV,

  Sitkom, Dll) Merupakan Kunci Sukses Dari Industri Penyiaran Swasta Nasional

  Pemasok program siaran memegang peranan penting dalam indsutri penyiaran itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh industri yang sumber pendapatannya dari iklan yang tidak terpisahkan dari suatu program siaran. Dalam program siaran “Tetangga Masa Gitu ?”, “Patriot”, “OK- Jek”, dan “Catatan Si Boy”, NET TV melakukan kerja sama dengan rumah produksi Imagine.

b. Pemasok Pada Industri Penyiaran Swasta Nasional Merupakan

  Pihak Tunggal

  Pada industri ini, semua stasiun TV nasional yang siarannya free to air mengalami ketergantungan pada satu pemasok yaitu PT. Telkom selaku pemilik satelit tunggal di Indonesia. Satelit yang dimiliki PT. Telkom tersebut merupakan input yang penting bagi para pelaku industri ini termasuk NET. Hal ini dikarenakan satelit tersebut digunakan untuk mendapatkan frekuensi siaran di Indonesia.

5. Kekuatan posis tawar konsumen

  a. Ketersediaan Program TV Free To Air

  Banyaknya ketersediaan program TV free to air membuat konsumen memiliki banyak pilihan dalam mendapatkan hiburan maupun informasi. Hal tersebut tentu membuat konsumen dapat dengan mudahnya berpindah program TV lainnya.

  Berdasarkan analisis Porter’s Five-Forces Model, penulis memberikan peringkat pada variabel yang dijadikan parameter dalam lingkungan industri. Pemberian peringkat dilakukan berdasarkan besarnya pengaruh variabel tersebut terhadap industri swasta nasional itu sendiri.

  Tabel 5.2. Analisis 5 Forces Porter’s

1. Persaingan Diantara Perusahaan Bersaing

  a. Jumlah pesaing

  Ancaman

  Banyaknya kompetitor membuat

  √

  intensitas persaingan menjadi tinggi

  b. Diferensiasi

  Peluang

  Meningkatkan

  kepuasan √

  pelanggan

2. Masuknya Pesaing Baru atau Potensial

  a. Kebutuhan modal cukup Peluang

  Pendatang baru sulit masuk

3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi

  a. Banyaknya

  produk Ancaman

  Konsumen dapat beralih ke

  √

  pengganti

  produk substitusi lain

4. Kekuatan Posisi Tawar Pemasok

  a. Produk dari pemasok yang Netral

  berupa program siaran (serial TV, Sitkom, dll) merupakan kunci sukses dari industri penyiaran berupa program siaran (serial TV, Sitkom, dll) merupakan kunci sukses dari industri penyiaran

  b. Pemasok pada industri Ancaman

  Ketergantungan hanya pada

  √

  penyiaran swasta nasional

  satu pihak pemasok

  merupakan pihak tunggal

5. Kekuatan Posisi Tawar Konsumen

  a. Kemudahan beralih ke Ancaman

  Penurunan jumlah penonton

  √

  produk substitusi

  yang berdampak penurunan profitabilitas