VISI PENGLIHATAN MAR SADHU SUNDAR SINGH

Pertobatan

Ketika orang bersungguh-sungguh hati ingin menghidupi kehidupan yang menyenangkan Alaha, menyesuaikan sudut pandang, dan memperbaharui tata cara hidup mereka, mulai di duni ini.

Tidak hanya usaha Ruakh ha'Kodesh mengajar mereka langsung tetapi dalam relung ruang tersembunyi hati mereka dibantu oleh persekutuan Orang - orang kudus yang tak terlihat oleh mereka mengulurkan tangan membantu mereka untuk ke arah yang baik.

Tetapi, banyak orang percaya Kristen, dan juga non- Kristen para pencari kebenaran, mati saat masih berpegang teguh dalam kesesatan dan sudut pandang kebenaran yang setengah benar, sudut pandang mereka ini kemudian diluruskan pada alam dunia berikutnya, opini - opini [keyakinan dan pendapat] mereka yang sudah terpatri dalam pikiran dan hati mereka tidaklah hilang begitu saja setelah kematian, namun jika mereka mau selalu belajar, sebab tidak ada satupun baik itu di dunia ini, ataupun di dunia berikutnya, Alaha atau hamba-hamba-Nya memaksa orang [jiwa] untuk meyakini sesuatu yang bertentangan dengan kehendak bebasnya (Free Will).

Perwujudan Mshikha

Saya melihat dalam penglihatan tentang roh dari seorang penyembah berhala yang sedang menuju alam roh-roh segera mulai mencari-cari ilah sesembahannya. Kemudian Orang-orang Kudus berkata kepada dia, "Tidak ada ilah yang menyelamatkan di sini kecuali Alaha Ehad Sejati, yakni Mshikha, yang merupakan perwujudan dari Alaha", orang itu kaget terpana, tetapi dia pencari yang tulus hati terhadap kebenaran, ia terus-terang mengakui bahwa dia telah sesat jalan. Dia ingin sekali mencari tahu sudut pandang benar akan kebenaran, dan memohon jika ia diperbolehkan melihat Mshikha. Singkatnya setelah ini Mshikha mewujudkan diri-Nya sendiri [menampakkan] dalam suatu pancaran gemilang cahaya kepadanya, dan kepada jiwa-jiwa lainnya juga yang baru saja tiba, sebab pada tahapan ini mereka tidak bisa bertahan melihat kepenuhan hadirnya kemuliaan-Nya, sebab kemuliaan-Nya itu sangatlah terang yang bahkan para malaikat saja kesulitan melihat-Nya, dan menutupi wajah mereka dengan sayap-sayap mereka (Yesaya 6:9). Ketika Dia menyingkapkan diri-Nya sendiri kepada seseorang Dia mengambil wujud pada tahapan khusus sesuai tahap kemajuan rohaniah yang jiwa mampu menerimanya, begitulah Dia menampakkan kegemilangan kemuliaan-Nya, atau dalam kepenuhan terang kemuliaan-Nya, sehingga pemandangan terang yang memancar dari-Nya bisa bertahan. Demikianlah, ketika roh-roh ini melihat Mshikha dalam kegemilangan ini yakni terang yang mempesona mereka, mereka dipenuhi dengan sukacita dan damai, peristiwa ini diluar kuasa kita untuk menggambarkannya. Bermandikan dalam cahaya terang yang memberi hidup dari-Nya, dan dengan gelombang deburan ombak kasih-Nya yang terus-menerus mengalir keluar dari-Nya, mengalir kepada mereka, semua kesesatan [kesalahan sudut pandang] disapu bersih. Kemudian dengan sepenuh hati mereka, mereka ini mengakui Dia sebagai Kebenaran, dan didapati diri mereka sembuh, dan sembah sujud di depan hadirat-Nya, mengucap syukur dan memuji Dia. Dan Orang-orang kudus yang telah ditunjuk untuk mengajari juga bersukacita terhadap mereka.

Pekerja dan Peragu

Suatu kali saya melihat dalam suatu penglihatan seorang pria pekerja [buruh] tiba di alam roh. Dia sangat ketakutan, sebab dalam sepanjang hidupnya dia tidak ada berpikir apapun tentang kehidupan setelah mati dia hanya memikirkan bagaimana bisa mencari nafkah agar bisa tetap Suatu kali saya melihat dalam suatu penglihatan seorang pria pekerja [buruh] tiba di alam roh. Dia sangat ketakutan, sebab dalam sepanjang hidupnya dia tidak ada berpikir apapun tentang kehidupan setelah mati dia hanya memikirkan bagaimana bisa mencari nafkah agar bisa tetap

Kita bisa membentuk perkiraan kerusakan penyimpangan kodrat manusia dari perihal ini, yakni, jika ada ajaran menyimpang yang jahat tentang suatu perkara yang sedang merebak, meskipun itu sesat, orang yang alam pikirannya sudah diubah oleh dosa akan segera menerima ajaran menyimpang itu sebagai kebenaran. Jika, sebaliknya, ada berita kebenaran yang baik dan sempurna diterima, contoh orang yang menerima yang ini adalah orang saleh, mereka yang sudah melakukan kebenaran ini atau pekerjaan itu dilakukan bagi kemuliaan Alaha dan untuk kebaikan sesama, kemudian, tanpa ragu-ragu, si pendengar akan berkata, "itu semuanya adalah sesat. Begini dan begitu pastilah dia ada motif tersembunyi yang dirancangnya sendiri semua ini." Haruslah kita mempertanyakan kepada orang-orang semacam ini bagaimana ia bisa tahu pada kasus pertama tadi yang sesat itu dianggap benar dan yang kedua ini adalah benar dianggap sesat,dan apa bukti yang dia bisa berikan, ia pastilah tidak punya bukti sedikitpun untuk membuktikannya.

Semua yang kita bisa pelajari dari semacam sikap pikiran itu, yakni, karena pikirannya telah dinodai dengan hal yang jahat sehingga dia percaya terhadap ajaran menyimpang jahat sebab mereka cocok dalam sifat jahatnya, dan dia berpikir ajaran-ajaran yang baik dipandang sebagai kebohongan-kebohongan sebab mereka tidak cocok untuk hatinya yang jahat. Secara sifat, sikap orang baik berlawanan terhadap mereka. Orang saleh kecenderungan alamiahnya meragukan atau menolak berita jahat [ajaran menyimpang], dan mempercayai berita yang baik [ajaran benar meskipun banyak ditolak oleh orang], sebab sikap ini cocok dengan tabiat kebaikannya. Mereka yang berada dalam dunia ini yang melewatkan hidup mereka bertentangan dengan kehendak Alaha tidak akan merasa tenang hatinya baik itu di dunia ini maupun di alam dunia yang akan datang; dan pada saat masuk ke dalam alam roh-roh mereka akan merasa kebingungan dan ketakutan. Tetapi mereka yang di dunia ini melakukan kehendak Maran akan merasa damai saat memasuki alam berikutnya, dan akan diisi dengan sukacita yang tak terkatakan, sebab ini adalah rumah kekal dan Kerajaan Bapa mereka.

Hakim Orang - orang Berdosa

Banyak orang punya ide bahwa jika mereka melakukan perbuatan dosa yang tersembunyi kemudian tidak ada satu orangpun pernah tahu akan hal itu, namun itu tidak mungkin ada dosa tetap tersembunyi tidak diketahui selama - lamanya. Pada suatu ketika atau lain waktu, dosa itu Banyak orang punya ide bahwa jika mereka melakukan perbuatan dosa yang tersembunyi kemudian tidak ada satu orangpun pernah tahu akan hal itu, namun itu tidak mungkin ada dosa tetap tersembunyi tidak diketahui selama - lamanya. Pada suatu ketika atau lain waktu, dosa itu

Orang Baik dan Pencuri

Pada suatu kali dalam penglihatan, salah satu dari Orang-orang Kudus mengisahkan cerita ini kepadaku, "Pada suatu ketika saat larut malam seorang saleh harus pergi ke tempat jauh untuk melakukan suatu pekerjaan yang mendesak harus diselesaikan. Saat dia melintas, ia melihat seorang pencuri sedang beraksi dan ia segera mendatangi pencuri itu yang sedang membobol sebuah toko. Orang baik ini berkata kepada si pencuri, 'kamu tidak punya hak mengambil harta benda orang lain, dan membuat mereka menderita kerugian. Ini adalah perbuatan dosa besar.

Pencuri itu menjawab, 'Jika kamu mau hidupmu selamat dari tempat ini, menyingkirlah diam- diam segera. Jika tidak kamu akan dapat masalah.' Orang baik dan saleh ini tetap bertahan menasihati si pencuri, dan ketika pencuri itu tidak perduli, ia mulai berteriak dan membangunkan para warga. Mereka dengan segera menangkap si pencuri, tetapi segera ketika orang baik ini mulai mendakwa pencuri itu, maka si pencuri berbalik memfitnah dan menuduh si orang baik ini. 'Oh - ya;' ia berkata, 'kamu pikir orang ini adalah orang yang sangat beragama, ketahuilah saya menangkap basah dia sedang melakukan pencurian.' Karena tidak ada saksi mata maka kedua orang ini ditangkap, dan dikurung dalam suatu ruangan, sementara itu seorang komandan polisi dan beberapa anak buahnya bersembunyi untuk mendengarkan percakapan orang yang ditangkap warga ini. Kemudian si pencuri mulai mentertawai teman sekurungannya.

'Lihatlah, si pencuri itu berkata, 'tidakkah aku sudah mengatakan kepadamu sebelumnya dengan baik-baik? Aku telah katakan kepadamu sejak awal agar kamu menyingkir atau akan menjadi masalah besar bagimu. Sekarang mari kita lihat bagaimana agamamu menyelamatkanmu.' Segera setelah polisi itu mendengar perkataan ini, dia membuka pintu dan melepaskan si orang baik itu dengan rasa hormat dan penghargaan, sementara itu dia mendera si pencuri itu dengan keras, dan menjebloskan dia ke dalam sel penjara. Begitulah, meskipun di bumi ini, ada tingkat penghakiman antara orang-orang baik dan jahat, tetapi hukuman dan balasan sepenuhnya akan dijatuhkan hanya pada dunia yang akan datang."

Dosa-dosa Tersembunyi

Berikut ini juga diperlihatkan kepadaku dalam suatu visi. Seorang pria di tempat tersembunyi di kamarnya sendiri melakukan perbuatan dosa, dan ia berpikir bahwa dosanya ini tersembunyi. Salah satu dari Orang-orang Kudus berkata, "Betapa begitu inginnya saya mata rohaniah orang ini dibuka pada suatu waktu, maka dia tidak akan pernah lagi melakukan perbuatan dosa ini." Sebab di kamar itu ada sejumlah malaikat dan Orang-orang Kudus, dan juga beberapa roh-roh dari jiwa-jiwa yang dikasihinya datang untuk menolong dia. Semua mereka berduka melihat perbuatannya yang memalukan ini dan salah satu dari mereka berkata, "Kita datang untuk menolong dia, tetapi sekarang kita akan harus menjadi saksi mata melawan dia pada waktu masa penghakimannya nanti. Dia tidak bisa melihat kita, tetapi kita semua bisa melihat dia Berikut ini juga diperlihatkan kepadaku dalam suatu visi. Seorang pria di tempat tersembunyi di kamarnya sendiri melakukan perbuatan dosa, dan ia berpikir bahwa dosanya ini tersembunyi. Salah satu dari Orang-orang Kudus berkata, "Betapa begitu inginnya saya mata rohaniah orang ini dibuka pada suatu waktu, maka dia tidak akan pernah lagi melakukan perbuatan dosa ini." Sebab di kamar itu ada sejumlah malaikat dan Orang-orang Kudus, dan juga beberapa roh-roh dari jiwa-jiwa yang dikasihinya datang untuk menolong dia. Semua mereka berduka melihat perbuatannya yang memalukan ini dan salah satu dari mereka berkata, "Kita datang untuk menolong dia, tetapi sekarang kita akan harus menjadi saksi mata melawan dia pada waktu masa penghakimannya nanti. Dia tidak bisa melihat kita, tetapi kita semua bisa melihat dia

Kesempatan Disia-siakan

Suatu kali saya melihat dalam alam roh-roh sesosok roh yang dengan lolongan penyesalan mendalam menghempaskan diri ke sana ke mari seperti orang gila. Sesosok malaikat berkata, "Di dunia pria ini punya banyak peluang untuk bertobat dan berbalik kepada Alaha, tetapi manakala hati nuraninya mulai mengusik dia orang ini biasanya menengelamkan dirinya dalam minuman yang memabukkan. Dia menyia-nyiakan semua harta bendanya, menghancurkan keluarganya, dan pada akhirnya dia bunuh diri, dan sekarang di alam roh-roh dia melolong dan berbuat kegilaan seperti seekor anjing gila dan menggeliat-geliat dalam penyesalan yang mendalam pada pikirannya atas hilangnya kesempatan-kesempatan bagi dirinya. Kami semua ingin menolong dia, tetapi tabiatnya sendiri yang menyimpang itu mencegah dia dari pertobatan, sebab dosa sudah mengeraskan hatinya, meskipun ingatan akan dosanya selalu segar diingat olehnya. Di dunia, dia membuat dirinya sendiri mabuk minuman untuk melupakan suara-suara hati nuraninya, tetapi di sini tidak ada kemungkinan kesempatan untuk menutupi apapun. Sekarang jiwanya begitu telanjang bagi dirinya sendiri, dan semua penghuni dunia rohaniah bisa melihat kehidupnnya yang berdosa itu. Bagi dirinya, dalam keadaan dosanya yang mengeras itu, tidak ada kemungkinan lain tetapi dia harus menyembunyikan dirinya sendiri bersama dengan roh-roh jahat lainnya, dan begitulah selanjutnya dia akan lari semakin menjauh dari cahaya terang yang menyiksanya."

Orang Jahat Diijinkan Masuk Sorga

Suatu kali dalam kehadiranku seorang laki-laki yang hidupnya jahat mati dan masuk ke dalam alam roh-roh. Saat malaikat dan Orang-orang Kudus ingin menolong dia, namun mendadak jiwa ini mulai mengutuki dan mencaci-maki mereka, dan berkata, "Alaha sungguh tidak adil. Dia menyediakan sorga untuk hamba-hamba yang kerjanya suka menyanjung-nyanjung saja seperti kalian, dan mencampakkan jiwa-jiwa lainnya kedalam kegelapan. Meskipun begitu, kamu menyebut Dia Kasih!" Para malaikat menjawab, "tentu saja Alaha adalah Kasih. Dia menciptakan manusia agar mereka hidup abadi dalam persekutuan yang bahagia bersama Dia, tetapi justru manusia itu sendiri oleh karena sifat keras kepala mereka, dan dengan penyalah-gunaan kehendak bebas mereka telah memalingkan wajahnya dari Dia, dan menciptakan Neraka bagi diri mereka sendiri. Alaha itu tidak pernah membuang siapapun ke dalam Neraka, tidak juga Dia akan pernah melakukan hal itu, tetapi manusia itu sendiri melalui penceburan dirinya sendiri kedalam dosa, dengan demikian, umat manusia menciptakan Neraka bagi dirinya sendiri. Alaha tidak pernah menciptakan Neraka." 10

Sesaat kemudian, terdengar suara yang amat lembut dari salah satu malaikat-malaikat mulia rangking tinggi dari atas berkata, "Alaha mengijinkan orang ini boleh dibawa ke dalam sorga."

10 Paulus berkata; TABUR TUAI (Galatia 5:7-8). Apa yang kita derita adalah akumulasi masa lalu kita sendiri, oleh karena itu, jangan pernah katakana Alaha tidak adil! Dia adil sebab kita melalui kehendak

bebas kita sendiri menciptakan Neraka bagi diri kita sendir.

Dengan bersemangat orang ini [jiwa] melangkahkan kaki ditemani oleh dua malaikat, tetapi ketika mereka mencapai pintu sorga, dan kemudian jiwa ini melihat terang dan kekudusan yang menyelimuti tempat itu dan kemuliaan dan terberkatinya para penghuni yang berdiam di sana, dia menjadi merasa gelisah tidak nyaman. Malaikat-malaikat itu berkata kepada dia, "Lihatlah betapa indahnya alam ini! Majulah lebih dekat lagi, dan lihatlah Maran Yang Mulia duduk di tahta-Nya." Dari pintu itu dia melihat, dan kemudian ketika terang Matahari Kebenaran menerpanya sontak kenajisan dosa yang mengotori hidupnya membuat ia melangkah mundur dengan perasaan menderita dan mual melihat dirinya sendiri, tidak tahan menyaksikan semua itu dan akhirnya dia lari tunggang - langgang dengan cepat, bahkan dia tidak berhenti di alam roh-roh sementara [Sheol] seperti sebongkah batu melewati tempat itu dan tanpa pikir panjang menerjunkan dirinya sendiri ke dalam lubang tiada berdasar (Gehenna).

Kemudian terdengar suara manis dan lembut dari Maran berkata, "Lihatlah, anak-anak-Ku yang kekasih, tidak ada satu orangpun dilarang datang ke mari, dan tidak ada satu orangpun melarang orang ini, maupun ada orang yang meminta dia untuk meninggalkan tempat ini. Ini disebabkan kenajisan hidupnya sendiri yang memaksa dia untuk lari dari tempat kudus ini, sebab, 'jika manusia tidak dilahirkan baru, dia tidak bisa melihat Kerajaan Alaha' (Injil Yokhanan 3:3).

Roh Pembunuh

Seorang pria, yang beberapa tahun sebelumnya telah membunuh seorang pewarta Injil, dia dipatuk oleh ular berbisa di hutan, dan akhirnya mati. Ketika ia memasuki alam roh-roh, ia melihat roh-roh baik dan jahat semua mengelilingi dia, dan disebabkan seluruh aspek jiwanya memperlihatkan bahwa dia adalah anak kegelapan, roh-roh jahat segera merenggutnya, dan menyeret dia ramai-ramai menuju terowongan lubang kegelapan. Satu dari Orang-orang Kudus itu menegaskan, "Dia sudah membunuh seorang hamba pelayan Alaha dengan racun kemarahannya, dan sekarang dia dibunuh oleh racun seekor ular. Si Ular Tua, si Iblis, memperalat orang ini membunuh orang yang tulus hati berjiwa bersih. Demikianlah, dengan memakai sarana ular lain, yang mana bertabiat sama seperti dia, dia telah membunuh si orang jahat ini, sebab 'Iblis sejak semula adalah pembunuh'" (Yokhanan 8:44).

Jiwa Perampok

Seorang perampok tewas dan masuk kedalam alam roh-roh. Pertama sekali dia tidak memperdulikan perubahan keadaan yang terjadi pada dirinya, atau roh-roh yang menghampirinya, tetapi, sebagaimana tabiatnya dahulu, dia segera berusaha melepaskan dirinya ke tempat yang aman untuk menyembunyikan dirinya. Tetapi dia terheran heran di alam roh roh mereka semua mentertawakan dan mengejek dia kalau tindakannya itu adalah sia - sia. Tabiatnya begitu jahat sehingga dia tidak tahu mana yang benar ataupun dia tidak bisa memanfaatkan waktu untuk berbuat baik. Semasa hidupnya di dunia lahiriah, hawa nafsunya begitu tidak terkendali, sebab pada kebanyakan kesempatan, dia, dalam kemarahannya membunuh atau melukai siapapun yang dia pikir merendahkannya. Sekarang di alam roh roh, dia mulai beraksi dengan cara yang sama. Dia berbalik menghadapi roh roh yang datang untuk mengajari dia, seolah-olah dia akan merobek-robek mereka berkeping-keping, seperti seekor Seorang perampok tewas dan masuk kedalam alam roh-roh. Pertama sekali dia tidak memperdulikan perubahan keadaan yang terjadi pada dirinya, atau roh-roh yang menghampirinya, tetapi, sebagaimana tabiatnya dahulu, dia segera berusaha melepaskan dirinya ke tempat yang aman untuk menyembunyikan dirinya. Tetapi dia terheran heran di alam roh roh mereka semua mentertawakan dan mengejek dia kalau tindakannya itu adalah sia - sia. Tabiatnya begitu jahat sehingga dia tidak tahu mana yang benar ataupun dia tidak bisa memanfaatkan waktu untuk berbuat baik. Semasa hidupnya di dunia lahiriah, hawa nafsunya begitu tidak terkendali, sebab pada kebanyakan kesempatan, dia, dalam kemarahannya membunuh atau melukai siapapun yang dia pikir merendahkannya. Sekarang di alam roh roh, dia mulai beraksi dengan cara yang sama. Dia berbalik menghadapi roh roh yang datang untuk mengajari dia, seolah-olah dia akan merobek-robek mereka berkeping-keping, seperti seekor

Setelah ini, malaikat-malaikat melakukan tugas kewajibannya menyeret jiwa jahat ini, dan melemparkan dia kedalam penjara kegelapan yang mana dari tempat itu dia tidak bisa melarikan diri lagi selama-lamanya. Keadaan dari jiwa jiwa pelaku kejahatan di tempat itu sangat mengerikan, dan sungguh tidak bisa terungkapkan betapa mengerikannya siksaan ini, mereka yang menyaksikan jiwa

jiwa ini gemetar melihat keadaan yang memilukan ini. Dikarenakan betapa terbatasnya kata kata bahasa duniawi kita untuk bisa mengutarakan semua keadaan itu, sehingga kita hanya bisa mengucapkan ini saja, bahwa kemanapun jiwa orang berdosa itu berada, selalu dan dalam segala hal, tidak ada sesuatu yang lain kecuali hanya merasakan rasa sakit luar biasa akibat siksaan yang tiada hentinya. Ada semacam api yang tidak bercahaya membakar selama lamanya dan menyiksa jiwa jiwa ini, tetapi tidak ada satupun yang musnah terbakar, tidak juga api itu bisa padam. Roh yang sedang menyaksikan apa yang terjadi berkata, "Siapkah yang tahu bahwa barangkali saja di akhirnya ini tidak bisa menjadi kobaran api yang membersihkan? "Dalam bagian alam roh roh yang disebut Neraka, ada banyak tingkatan dan bidang luas, dan jiwa itu khususnya di mana suatu roh tinggal dalam penderitaan bergantung kepada kuantitas (banyaknya) dan karakter dosa

dosa yang dimilikinya. Pada kenyataannya Alaha menciptakan mereka semua dalam gambarnya sendiri (Bereshit 1:26, 27; Kol. 1:15), namun melalui hubungan mereka dengan dosa mereka telah merusakkan gambar ini, dan telah membuat gambar itu jelek dan jahat. Sesungguhnya, mereka memiliki wujud rohaniah yang baik, tetapi wujud rohaniah itu terus menerus dikotori dan menjadi buruk, dan apa bila mereka tidak dipulihkan melalui pertobatan yang benar dan anugerah Alaha, (saat di bumi), maka dalam bentuk menakutan ini mereka pastilah tinggal tetap dalam siksaan.

Keadaan Orang Benar dan Akhir Kemuliaan Mereka

Sorga, atau Kerajaan Alaha, mulai dalam kehidupan dari semua orang orang percaya sejati di bumi ini. Hati mereka selalu diisi dengan damai sejahtera (shalom) dan sukacita, tidak jadi persoalan apa aniaya aniaya dan kesukaran hidup yang mereka jalani mereka tetap bertahan;

11 Alaha tidak akan menyiksa jiwa-jiwa dalam Neraka selama-lamanya (kekal), tetapi seperti kayu bakar yang terbakar dan menyala selama unsur material kayu itu ada, setelah jadi abu maka api itu padam.

Alaha bukan Alaha kejam dan tidak menyiksa satu jiwapun dalam Neraka, tetapi sebab akibat dari perbuatan dosa itu sendiri menghukum si jiwa sampai pada titik tertentu. Jiwa tak bisa dilenyapkan tetapi bertransformasi kedalam bentuk lain tetapi hakikatnya keberadaannya tetap sama.

sebab Alaha yang adalah sumber dari semua damai sejahtera dan hidup, bersemayam dalam diri mereka. Maut (kematian) bukanlah kematian bagi mereka, tetapi pintu gerbang yang mana melalui pintu kematian itu mereka memasuki rumah kekal mereka selamanya dalam keabadian. Atau bisa kita katakan bahwa meskipun mereka sudah dilahirkan kembali kedalam Kerajaan kekal mereka, namun pada saat mereka meninggalkan tubuh lahiriah (cangkang) ini, peristiwa ini bagi mereka bukan hari kematian mereka, tetapi hari kelahiran mereka kedalam alam rohaniah, dan ini adalah waktu bagi mereka bersukacita besar yang sebagaimana peristiwa peristiwa berikutnya akan menyusul membuat segalanya menjadi jelas.

Kematian Pria Saleh

Sesosok malaikat bercerita kepadaku tentang bagaimana seorang percaya Yeshua sejati yang dengan sepenuh hati melayani Marannya selama 30 tahun, tergeletak sedang mendekati ajal kematian. Beberapa menit sebelum dia wafat Alaha membuka mata rohaniahnya, bahkan sebelum meninggalkan tubuh fisiknya, dia melihat dunia rohaniah dan agar barangkali saja bisa menceritakan apa yang dia telah lihat kepada mereka tentang dirinya. Dia telah melihat pintu sorga dibuka untuknya, dan serombongan malaikat dan orang-orang kudus datang menghampirinya, di pintu gerbang itu, sang Juruselamat merentangkan kedua belah tangan-Nya menunggu untuk menerima dia. Ketika semua ini terjadi padanya, dia berteriak dengan sukacita sehingga mereka yang sedang menungguinya di pinggir tempat tidur terkejut. "Betapa bahagianya aku di tempat itu," dia berseru, "aku sudah lama sekali merindukannya bisa melihat Maranku, dan datang menemui Dia. Wahai kawan-kawanku! Lihatlah wajah Maran seluruhnya dipenuhi dengan kasih, dan lihatlah rombongan malaikat malaikat yang datang menyambutku. Betapa mulianya tempat ini! Kawan - kawan, aku sedang berangkat menuju ke rumahku yang sesungguhnya, janganlah berdukacita atas kepergianku, tetapi bersukacitalah!" Salah satu dari mereka yang hadir di pinggir tempat tidurnya berkata dengan perlahan, "pikirannya sedang melanglangbuana." Kemudian, dia mendengar suara lirih pelan berkata, "Tidak, pikiranku tidak melanglangbuana. Aku sadar sepenuhnya. Aku ingin kamu bisa melihat pemandangan yang luar biasa indahnya ini. Aku minta maaf pemandangan itu tersembunyi dari matamu. Selamat tinggal, kita akan bertemu kembali di alam berikutnya." Setelah ucapan pesan ini dia menutup matanya, dan berkata, "Maran aku menyerahkan jiwaku ke dalam tangan-Mu" dan kemudian dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Menghibur Saudara-saudari yang Dikasihi

Segera setelah nyawanya meninggalkan tubuh fisiknya malaikat-malaikat datang membawa dia dalam pangkuan mereka dan pergi menuju ke sorga, tetapi dia meminta para malaikat itu untuk menunda beberapa menit. Dia melihat pada jasad tubuhnya yang tidak bernyawa itu dan teman

temannya, lalu dia berkata kepada para malaikat itu, "aku tidak tahu kalau setelah meninggalkan tubuh ini bisa melihat jasad tubuhnya sendiri dan teman-temannya. Aku ingin teman-temanku bisa melihat aku, dan juga aku bisa melihat mereka, maka peristiwa ini tidak akan diperhitungkan kepadaku sebagai kematian, ataupun mereka tidak perlu berdukacita untukku sebagaimana mereka lakukan." Kemudian dia memeriksa tubuh rohaniahnya dan mendapati wujud itu bercahaya indah dan gemilang, dan sungguh total berbeda dari tubuh jasmaniahnya yang kotor. Pada kesempatan itu, dia mulai menahan istri dan anak anaknya temannya, lalu dia berkata kepada para malaikat itu, "aku tidak tahu kalau setelah meninggalkan tubuh ini bisa melihat jasad tubuhnya sendiri dan teman-temannya. Aku ingin teman-temanku bisa melihat aku, dan juga aku bisa melihat mereka, maka peristiwa ini tidak akan diperhitungkan kepadaku sebagai kematian, ataupun mereka tidak perlu berdukacita untukku sebagaimana mereka lakukan." Kemudian dia memeriksa tubuh rohaniahnya dan mendapati wujud itu bercahaya indah dan gemilang, dan sungguh total berbeda dari tubuh jasmaniahnya yang kotor. Pada kesempatan itu, dia mulai menahan istri dan anak anaknya

Kemudian bersama rombongan malaikat malaikat dia berangkat ke sorga. Mereka bergerak maju terus di jalan menuju ke sorga, sementara itu serombongan malaikat malaikat lainnya menyongsong menemui mereka dengan sambutan"Selamat datang." Banyak sahabat sahabat dan jiwa jiwa yang dikasihi yang sudah wafat sebelumnya juga menemui dia, dan dengan menyaksikan itu semua, sukacitanya semakin bertambah. Mendekati pintu gerbang sorga, malaikat malaikat dan orang orang kudus berdiri menyambut dengan diam di sisi lainnya. Dia masuk, dan di jalan pintu masuk Mshikha menemui dia. Segera, dia tersungkur di kaki-Nya menyembah Dia, tetapi Maran mengangkat dia berdiri, memeluk dia, dan berkata, Sungguh bagus amal salehmu, engkau hamba yang baik dan setia, masuklah kedalam sukacita Tuhanmu." Sukacita jiwa ini tak bisa digambarkan. Air mata tangis sukacitanya mulai mengalir, Maran dengan kasih yang besar menyapu air matanya, dan kepada para malaikat itu Dia bersabda, "Bawalah jiwa ini ke rumah besar yang sangat mulia itu yang sejak semula sudah dipersiapkan untuknya." Sekarang roh - jiwa orang yang dari Alaha ini masih memegang ide bumiah, dia ingin kembali menghadap Maran, namun karena ia pergi dengan para malaikat maka ini akan menjadi tidak menghormati Dia. Jiwa saleh ini ragu ragu untuk melakukan hal ini, tetapi, ketika akhirnya dia membalikkan wajahnya ke arah tempat tinggal besar itu, dia kagum melihat ke mana saja dia memandang dia melihat Maran ada di sana. Sebab Mshikha hadir di setiap tempat, dan terlihat di mana mana oleh Orang orang Kudus dan para malaikat.

Lagi pula bagi Maran, Dia senang melihat di setiap sudut jiwa ini ada dikelilingi dengan sukacita, dan mereka yang berada di tingkat rendah bertemu tanpa adanya rasa iri hati terhadap mereka yang berada di tingkat lebih tinggi, dan sebaliknya mereka yang memiliki posisi lebih mulia melihat diri mereka sendiri beruntung bisa melayani saudara-saudari mereka yang berada di posisi posisi lebih rendah sebab ini adalah Kerajaan Alaha dan yang bersumber dari kasih.

Di setiap bagian sorga, ada taman taman yang begitu indah yang sepanjang waktu menghasilkan setiap variasi buah yang manis dan enak dan semua jenis bunga bunga indah yang berbau harum yang tidak pernah layu. Di taman taman itu mahluk-mahluk dari segala jenis memberikan pujian kepada Alaha tiada henti - hentinya. Burung burung indah yang berbagai corak aneka macam warnanya membunyikan kidung kidung nyanyian indah, dan kidungan itu seperti indahnya kidungan para malaikat dan orang

orang kudus, saat mendengarkan kidung nyanyian mereka serasa terangkat terawang awang dalam keindahan yang tak bisa dibahasakan dalam bahasa manusia dalam pengalaman itu. 12

12 Juga ini adalah bahasa simbolis saja, bukan dalam artian seperti di bumi.

Ke mana saja mata memandang tidak ada yang lain kecuali pemandangan sukacita yang tak bisa dibahasakan betapa indahnya akan hal itu.

Inilah sesungguhnya Firdaus yang Alaha persiapkan bagi orang yang mengasihiNya, di mana tidak ada bayang

bayang kematian, tidak ada juga kesesatan, ataupun dosa, ataupun penderitaan, tetapi yang ada hanya sukacita dan damai sejahtera (shalom).

Rumah - rumah Besar di Sorga

Kemudian saya melihat sesosok laki-laki dari Alaha memeriksa rumah yang diperuntukkan baginya dari jarak jauh. Saat itu pria ini ditemani bersama dengan malaikat - malaikat, tiba di pintu gerbang rumah yang dipersiapkan baginya, dia melihat tulisan di rumah itu ada huruf berkilauan dengan kata ucapan "Selamat datang," dan dari huruf huruf itu sendiri tertulis ucapan"Selamat datang, Selamat datang," dalam bunyi gaung yang berulang ulang. Saat dia memasuki rumahnya, dia kaget sebab dia menemui Maran ada di hadapannya. Pada saat ini, sukacitanya melebihi dari pada apa yang bisa kita gambarkan, dan dia berseru, "aku meninggalkan kehadiran Maran dan datang ke mari atas perintah-Nya, tetapi aku mendapati Maran sendiri justru ada di sini tinggal berdiam denganku." Dalam rumah besar ada segalanya yang semua imajinasinya bisa terwujud, dan setiap orang siap melayani dia. Di sebelah rumah rumah itu, Orang orang Kudus, seperti dia sendiri, tinggal dalam persekutuan yang bahagia. Sebab rumah sorgawi ini adalah Kerajaan Alaha, yang dipersiapkan bagi Orang orang Kudus dari sejak dunia ini dijadikan (Mattai 25:34), dan ini adalah kemuliaan masa depan yang menunggu setiap orang para pengikut Mshikha sejati.

Rohaniawan Sombong dan Hamba Rendah Hati

Seorang rohaniawan yang melihat dirinya sendiri sebagai seorang yang terpelajar dan taat beragama sampai usia senjanya. Tidak perlu diragukan lagi dia memang orang baik. Ketika malaikat malaikat datang menjemput dia untuk dibawa ke tempat yang telah disediakan untuknya oleh Maran dalam alam roh roh, malaikat malaikat memboyong dia masuk ke alam penantian jiwa (the intermediate state) dan meninggalkan dia bersama dengan banyak roh - roh yang baik lainnya di sana, mereka ini juga baru saja tiba, mereka adalah para malaikat yang ditunjuk untuk bertugas mengajar jiwa jiwa yang baik, lalu mereka kembali lagi kepada para penjaga roh - roh yang baik lainnya. Di tempat alam penantian, ada tingkatan yang berlapis lapis hingga tingkat alam yang tertinggi dan tempat tingkat jiwa yang masuk dalam tingkatan itu tergantung seberapa baiknya kehidupan nyata selama ada di bumi yang nantinya juga akan diajar kembali di alam penantian ini.

Saat itu malaikat malaikat yang memboyong rohaniawan ini dalam alam tingkatnya, datanglah kembali para malaikat untuk menjemput jiwa lainnya, mereka membawa jiwa orang itu naik ke tempat alam yang lebih tinggi dari pada tempat di mana rohaniawan itu berada, mereka menuju ke alam lebih tinggi. Melihat hal ini si rohaniawan berteriak kesal dengan suara keras, "Apa hak kalian meninggalkan aku di alam setengah jalan menuju alam negeri mulia itu, sementara Kalian membawa jiwa lainnya naik menuju alam yang terdekat dengan alam negeri mulia itu? Pada hal jiwa orang ini kurang kesuciannya, ataupun lainnya, apa kekuranganku dari pada jiwa orang ini, Saat itu malaikat malaikat yang memboyong rohaniawan ini dalam alam tingkatnya, datanglah kembali para malaikat untuk menjemput jiwa lainnya, mereka membawa jiwa orang itu naik ke tempat alam yang lebih tinggi dari pada tempat di mana rohaniawan itu berada, mereka menuju ke alam lebih tinggi. Melihat hal ini si rohaniawan berteriak kesal dengan suara keras, "Apa hak kalian meninggalkan aku di alam setengah jalan menuju alam negeri mulia itu, sementara Kalian membawa jiwa lainnya naik menuju alam yang terdekat dengan alam negeri mulia itu? Pada hal jiwa orang ini kurang kesuciannya, ataupun lainnya, apa kekuranganku dari pada jiwa orang ini,

Lalu malaikat malaikat mengajar dengan berkata, "Mereka harus naik sekarang, kami tidak bisa menahan mereka, tetapi kami akan menjawab pertanyaanmu. Sahabatku, jangan merasa tersinggung jika kami berbicara terus terang, ini demi kebaikanmu sendiri. Engkau pikir kamu sendirian di sini, tetapi sesungguhnya Maran juga ada di sini meskipun kamu tidak bisa melihat Dia. Kesombongan yang kamu tunjukkan ketika kamu berkata, 'aku tahu semua hal itu' menghalangi kamu melihat Dia, dan akibatnya kamu tidak bisa naik ke alam yang lebih tinggi lagi. Kerendahan hati adalah obat untuk kesombonganmu. Latihlah kerendahan hati dan keinginanmu itu akan terkabul." Setelah itu, salah satu dari malaikat malaikat itu berkata kepadanya, ketahuilah "orang yang baru saja dipromosikan lebih tinggi darimu, dia itu bukan orang yang terpelajar ataupun orang terkenal. Kamu tidak memperhatikan dia dengan teliti. Dia adalah salah satu dari anggota jemaatmu sendiri. Orang orang agak kurang mengenal dia, sebab dia ini orang rendahan pekerja biasa saja, dan sedikit waktu saja istirahat dari pekerjaannya. Tetapi di tempat kerjanya, banyak mengenal dia sebagai seorang yang rajin dan pekerja yang sangat jujur. Semua orang yang berhubungan dengan dia mengenali dia ini karakternya seperti Mshikha. Pada masa perang, dia diminta wajib militer untuk membela negara di Prancis. Pada suatu hari ketika dia sedang menolong teman yang terluka, dia ditembus peluru dan terbunuh.

Meskipun kematiannya mendadak, dia sudah siap untuk hal itu, itulah sebabnya dia tidak harus menunggu lama tinggal di alam tempat penantian selama seperti kamu harus lakukan. Promisinya tidak didasarkan pilih kasih, bukan pula karena dia terkenal, tetapi karena rohaniahnya yang saleh itu. Oleh karena kehidupan doa dan kerendahan hatinya, sementara dia ada di dunia, telah mempersiapkan dirinya untuk lebih lanjut untuk dunia rohaniah. Sekarang dia sedang bersukacita meraih tempat yang ditujunya, dan sedang bersyukur dan memuji Maran yang dalam rahmat-Nya menyelamatkan dia, dan menganugerahkan dia hidup kekal."

Kehidupan Sorgawi

Di sorga, tidak ada satu orangpun bisa munafik karena semua orang bisa melihat tembus pandang kehidupan orang lainnya sebagaimana mereka juga sebaliknya. Semua terang cahaya yang terbabar mengalir keluar dari Mshikha dalam Kemuliaan yang gemilang berkilauan membuat orang fasik menyesal dengan mendalam sekali dengan mencoba menyembunyikan diri mereka sendiri, tetapi Kemuliaan itu mengisi orang saleh dengan kebahagiaan yang tidak terungkapkan dengan bahasa manusia betapa indahnya berada dalam Terang Kerajaan sang Bapa. Di sana, kebaikan mereka adalah bukti bagi semua, kebaikan itu akan terus bertambah tambah, sebab tidak ada yang menghambat pertumbuhan kebaikan mereka dan segala sesuatu Di sorga, tidak ada satu orangpun bisa munafik karena semua orang bisa melihat tembus pandang kehidupan orang lainnya sebagaimana mereka juga sebaliknya. Semua terang cahaya yang terbabar mengalir keluar dari Mshikha dalam Kemuliaan yang gemilang berkilauan membuat orang fasik menyesal dengan mendalam sekali dengan mencoba menyembunyikan diri mereka sendiri, tetapi Kemuliaan itu mengisi orang saleh dengan kebahagiaan yang tidak terungkapkan dengan bahasa manusia betapa indahnya berada dalam Terang Kerajaan sang Bapa. Di sana, kebaikan mereka adalah bukti bagi semua, kebaikan itu akan terus bertambah tambah, sebab tidak ada yang menghambat pertumbuhan kebaikan mereka dan segala sesuatu

jiwa bersama. Tidak ada satu orangpun yang mementingkan diri sendiri pernah berpikir mencari keuntungan bagi diri sendiri, dan segala sesuatu cukup bagi semuanya. Alaha adalah kasih dilihat dalam pribadi Yeshua duduk di tahta di sorga maha tinggi. Dari Dia yang adalah "Matahari Kebenaran," dan "Terang Dunia," kesembuhan dan pemberian cahaya hidup dan gelombang terang dan kasih dilihat mengalir keluar melalui setiap Orang-orang Kudus dan malaikat dan mengalir kepada apa saja yang mereka sentuh mengalami vitalisasi dan daya hidup. Tidak ada timur atau barat, ataupun utara maupun selatan di sorga, tetapi bagi setiap jiwa individu atau malaikat, tahta Mshikha tampak sebagai pusat dari segala sesuatu.

Ada juga didapati setiap jenis kemanisan dan kelezatan buah - buahan dan bunga dan banyak jenis makanan rohaniah. Sementara itu mereka mencicipi nikmatnya makanan lezat dan nikmat cita rasa yang sulit dibahasakan, tetapi setelah mereka menyantapnya, keluarlah aroma wangi yang menebarkan wewangian harum di sekeliling udara itu, keluar dari pori pori tubuh.

Singkatnya, keinginan dan hasrat semua para penghuni sorga dipenuhi dalam Alaha, sebab dalam setiap kehidupan kehendak Alaha dibuat sempurna, maka dibawah semua kondisi kondisi ini, dan pada setia tahap tingkat sorga, ada untuk setiap jiwa pengalaman tidak berubah dari sukacita besar dan rahmat.

Tujuan dan Maksud Penciptaan

Beberapa bulan lalu, ketika saya sedang berbaring di kamar sendirian menahankan rasa sakit dari bisul di mataku. Rasa sakit tak tertahankan itu luar biasa sekali sehingga saya tidak bisa melakukan pekerjaan lainnya, maka saya habiskan waktu dalam doa slootha dan mendaraskan doa syafaat. Suatu hari saya saat sedang dalam keadaan rasa sakit itu dalalm beberapa menit, saat itu dunia rohaniah terbuka kepadaku dan saya mendapati diriku dikelilingi sejumlah malaikat malaikat. Segera saya lupa semua rasa sakitku, sebab seluruh konsentrasiku tertuju kepada mereka. Saya sebutkan di bawah ini beberapa pokok ulasan yang mana kita bicarakan bersama.

Nama nama di Sorga

Saya menanyai mereka, "Bisakah engkau ceritakan kepadaku dengan nama nama apa kalian dikenal?" Salah satu dari malaikat-malaikat itu menjawab, "Masing-masing kami diberi nama baru yang mana tidak satupun yang mengetahui kecuali Maran dan mereka yang menerima nama itu. Semua kami di sini melayani Maran pada negeri-negeri yang berbeda dan abad-abad yang beda pula, dan tidak ada yang butuh untuk mengetahui apa nama nama kami. Maupun Saya menanyai mereka, "Bisakah engkau ceritakan kepadaku dengan nama nama apa kalian dikenal?" Salah satu dari malaikat-malaikat itu menjawab, "Masing-masing kami diberi nama baru yang mana tidak satupun yang mengetahui kecuali Maran dan mereka yang menerima nama itu. Semua kami di sini melayani Maran pada negeri-negeri yang berbeda dan abad-abad yang beda pula, dan tidak ada yang butuh untuk mengetahui apa nama nama kami. Maupun

Memandang Alaha

Saya tanya lagi, "Apakah malaikat malaikat dan orang orang kudus yang tinggal di alam tertinggi sorga, selalu memandang wajah Alaha? Dan, jika mereka melihat Dia, dalam bentuk dan keadaan apakah Dia muncul?" Salah satu dari Orang orang Kudus berkata, "Sebagaimana lautan penuh air, begitulah seluruh alam semesta diisi dengan Alaha, dan setiap penghuni sorga merasakan kehadiran-Nya pada setiap sisi. Saat orang menyelam di dalam air, di atas dan di bawah dan sekeliling tidak ada yang lain kecuali air, begitulah dalam sorga ada rasa kehadiran Alaha. Dan sama seperti dalam air lautan, ada mahluk mahluk hidup yang tak terhitung jumlahnya, begitu juga Keberadaan Alaha Tak Terbatas itu mahluk-mahluk-Nya ada.

Sebab Dia adalah tak terbatas, anak-anak-Nya yang adalah terbatas, bisa melihat Dia hanya dalam wujud dari Mshikha. Sebagaimana Maran sendiri telah katakan, "Siapa saja yang melihat Aku melihat sang Bapa" (Yokhanan 14:9). Dalam alam roh roh ini, ada gerak maju rohaniah yang menuntun kepada tingkatan yang ia bisa mengetahui dan merasakan Alaha; dan Mshikha juga menyingkapkan wujud kemuliaan-Nya kepada setiap jiwa sesuai dengan pencerahan dan kapasitas rohaniahnya. Apa bila Mshikha menampakkan diri dalam tataran terang kemuliaan yang sama kepada para penghuni alam alam bawah yang gelap dari alam rohaniah, seperti halnya Dia menampakkan diri-Nya kepada mereka di alam alam yang lebih tinggi, maka mereka ini tidak sanggup menatap terang kemuliaan itu [sama seperti saat kita menatap sinar matahari dengan mata telanjang, kita tidak bisa kuat!]. Begitulah Dia membabarkan manifestasi kemuliaan-Nya untuk memperkembangkan pertumbuhan rohaniah jiwa jiwa itu, dan sesuai dengan kapasitas setiap jiwa individu."

Kemudian Orang Kudus lainnya menambahkan, "kehadiran Alaha sungguh bisa dirasakan dan dinikmati tetapi pengalaman itu tidak bisa diungkapkan dalam tutur bahasa kata kata. Karena betapa manisnya pengalaman manis ini dirasakan, dan kebanyakan tidak bisa dideskripsikan dengan frasa grafik, maka setiap orang yang berada di sorga itu mengalami kebahagiaan yang bersumber dari kehadiran Alaha, dan setiap jiwa dalam alam rohaniah ini mengetahui bahwa mengalami Alaha adalah nyata [bukan khayalan!], dan tidak perlu ada jiwa lain untuk mencoba membantu dia dengan deskripsi verbal akan pengalaman itu."

Pohon Ara Tak Berbuah

Saya menanyai mereka kembali, "Bukankah segala sesuatu diciptakan untuk suatu tujuan, namun kadang

kadang yang tercipta ini tidak menunjukkan tujuan yang seharusnya, contohnya, tujuan pohon ara diciptakan untuk menghasilkan buah, tetapi, pada saat Maran kadang yang tercipta ini tidak menunjukkan tujuan yang seharusnya, contohnya, tujuan pohon ara diciptakan untuk menghasilkan buah, tetapi, pada saat Maran

Dan fakta fakta sejarah banyak sekali menjelaskan kepada kita tentang penindasan, kehidupan rohaniah kaum rabbi-rabbi Farisi yang mementingkan diri sendiri pada waktu itu disebabkan kemandulan (tidak berbuah), dan menjadi pohon tumbang seperti pohon ara yang tertebang. Dan dalam hal yang sama persis hidup mereka tidak menghasilkan buah buah iman dan pertobatan bagi orang orang lain, meskipun tampak dari bagian luar mereka sepertinya penuh buah, ini memperdayai orang orang lain, dan mereka ini akan dikutuk dan dibinasakan [Injil Mattai 23:27-28 Peshitta].

Jika ada orang yang merasa keberatan perihal ini ketika Maran mengutuk pohon ara ini dengan mengatakan bahwa saat itu tidak pada musimnya berbuah dan seharusnya pada saat itu jangan mencari buah ara, maka orang ini haruslah merenungkan kembali bahwa berbuat baik itu tidak membutuhkan kapan musimnya berbuat kebaikan, sebab semua musim dan masa adalah sama saja untuk mengerjakan perbuatan yang baik, dan ia haruslah menghasilkan buah dalam kehidupannya dan itulah tujuan hidupnya ia diciptakan.

Injil berkata: Dan Yeshua berkata kepada kumpulan orang banyak itu: Seorang mempunyai pohon ara yang ditanam di kebun anggurnya: dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukan satupun. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah buah pohon ara ini, tetapi aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini: Untuk apa pohon ini tumbuh di tanah? Pengurus kebun itu berkata: Tuanku, biarlah pohon ini tumbuh tahun ini lagi, aku akan merawat pohon ini dan memberinya pupuk. Dan jika pohon ini menghasilkan buah, [baguslah;] dan jika tidak, tuan tebanglah pohon ini: untuk apa pohon ini hidup ? Injil Luqas 13: 6-9 Peshitta.

Apakah Manusia Mahluk Bebas?

Saya bertanya lagi, "Tidakkah jauh lebih baik jika Alaha (Elohim) menciptakan manusia dan semua yang tercipta itu sempurna adanya, dengan demikian umat manusia tidak berbuat dosa, ataupun disebabkan dosa menimbulkan begitu banyak dukacita dan penderitaan di dunia; dan lihatlah, pada yang tercipta ini tunduk kepada kesia-siaan, kita semua mengalami bagian segala macam penderitaan?"

Sesosok malaikat yang datang dari tingkat tingkat tertinggi sorga, dan menempati jabatan tinggi di sana, menyahut, "Alaha tidak membuat manusia seperti mesin yang bekerja otomatis; tidak juga Dia menetapkan nasibnya seperti bintang bintang dan planet planet yang tidak bergerak keluar dari apa yang telah ditetapkan, tetapi Dia menjadikan manusia dalam rupa dan gambar-Nya sendiri, mahluk bebas, memiliki pengertian, menentukan nasibnya sendiri, dan memiliki kuasa untuk bertindak dengan kemauan sendiri, oleh sebab itu ia berkuasa terhadap segala sesuatu yang tercipta lainnya. Apa bila manusia tidak diciptakan sebagai mahluk bebas maka ia tidak bisa menikmati Kehadiran Alaha, tidak juga menikmati betapa bahagianya di sorga, sebab ia hanyalah mesin saja yang bergerak tanpa sadar atau tak berperasaan, atau seperti bintang bintang yang bertaburan di langit tanpa mengetahui ia beredar di ruang angkasa raya tiada bertepi. Tetapi manusia, adalah mahluk bebas yang sesuai dengan kodrat alamiahnya tidak sama dengan jenis tak berjiwa yang sempurna ini dan kesempurnaan jenis semacam ini sesungguhnya adalah ketidaksempurnaan sama halnya seperti manusia yang hanyalah budak yang dengan sangat sempurna ia melakukan pekerjaan tertentu, terhadap pekerjaan yang ia tak nikmati, sebab dirinya sendiri tidak punya pilihan. Bagi orang ini tidak akan ada bedanya antara batu dan Alaha."

Manusia, dan bersama dengan dia semua yang tercipta tunduk kepada kesia-siaan, meskipun demikian tidaklah kekal. Oleh karena ketidaktaatannya, manusia menjerumuskan dirinya sendiri dan semua mahluk-mahluk lainnya kedalam semua penderitaaan dan rasa sakit bersalin pada keadaan yang sia-sia ini. Pada kondisi dan keadaan pergumulan rohaniah itu sendiri bisa menjadi arena medan pertempuran kekuatan rohanianya untuk bertumbuh dewasa seutuhnya dan hanya dalam pergumulan inilah ia bisa belajar pelajaran yang perlu bagi kesempurnaannya. Itulah sebabnya ketika orang pada akhirnya mencapai bagian kesempurnaan sorga, ia akan bersyukur kepada Alaha untuk penderitaan dan pergumulan di dunia sehingga ia sepenuhnya akan mengerti bahwa segala perkara itu terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Alaha (Rom. 8:28).

Manifestasi Kasih Alaha

Kemudian Orang-orang Kudus lainnya berkata, "Semua penghuni sorga mengenal Alaha adalah kasih, tetapi kasih ini tersembunyi dari sepanjang kekekalan bahwa kasih-Nya itu begitu mengagumkan karena Ia telah menjadi Anak Manusia untuk menyelamatkan orang orang berdosa, dan untuk pemurnian mereka dengan mati di Kayu Salib. Dia menderita agar Ia bisa menyelamatkan umat manusia dan semua yang tercipta yang tunduk kepada kesia-siaan. Demikianlah Alaha, menjadi Anak Manusia telah memperlihatkan kemurahan hati-Nya kepada anak-anak-Nya, tetapi hal lainnya akan kasih tak terbatas-Nya akan tetap tinggal tersembunyi abadi. "Kini seluruh ciptaan, dengan harapan besar, menantikan manifestasi dari anak-anak Alaha, saat mereka akan dipulihkan dan dimuliakan kembali. Namun, sekarang ini, mereka, dan semua ciptaan, akan tetap mengeluh dan menderita hingga ciptaan baru ini tiba. Dan juga Kemudian Orang-orang Kudus lainnya berkata, "Semua penghuni sorga mengenal Alaha adalah kasih, tetapi kasih ini tersembunyi dari sepanjang kekekalan bahwa kasih-Nya itu begitu mengagumkan karena Ia telah menjadi Anak Manusia untuk menyelamatkan orang orang berdosa, dan untuk pemurnian mereka dengan mati di Kayu Salib. Dia menderita agar Ia bisa menyelamatkan umat manusia dan semua yang tercipta yang tunduk kepada kesia-siaan. Demikianlah Alaha, menjadi Anak Manusia telah memperlihatkan kemurahan hati-Nya kepada anak-anak-Nya, tetapi hal lainnya akan kasih tak terbatas-Nya akan tetap tinggal tersembunyi abadi. "Kini seluruh ciptaan, dengan harapan besar, menantikan manifestasi dari anak-anak Alaha, saat mereka akan dipulihkan dan dimuliakan kembali. Namun, sekarang ini, mereka, dan semua ciptaan, akan tetap mengeluh dan menderita hingga ciptaan baru ini tiba. Dan juga

Kesimpulan

Malaikat-malaikat juga bercakap-cakap denganku tentang banyak perkara lainnya, tetapi hal itu tidak mungkin untuk mencatatnya semua, sebab, bukan hanya di sana ada dalam dunia tak

terbahasakan, tak ada kiasan, yang mana saya bisa ungkapkan arti dari kebenaran- kebenaran rohaniah mendalam, tetapi juga mereka juga tidak menghendaki saya untuk mencoba mengusahakan hal itu, sebab tak satupun tanpa pengalaman rohaniah bisa

memahami semua penglihatan yang kualami, maka dalam kaitannya dengan hal itu, ada rasa takut (Amsal 1:7), menggantikan keberadaan meminta bantuan, justru bantuan mereka ini akan menjadikan banyak sebab kesalahpahaman dan kesesatan.

Oleh karena itu, saya hanya menuliskan beberapa perkara-perkara yang paling sederhana, berharap dari penyingkapan-penyingkapan ini boleh menjadi tuntunan dan amaran, pengajaran dan rasa ketenteraman. Juga, waktu pada saat itu tidaklah jauh ketika para pembacaku yang akan masuk kedalam alam roh-roh, dan melihat perkara-perkara ini dengan mata mereka sendiri. Tetapi sebelum kita meninggalkan dunia ini selamanya, pergi ke rumah abadi kita, kita harus menyokong anugerah Alaha, dan Roh doa, melaksanakan dengan setia pekerjaan kita yang ditetapkan. Demikianlah, akankah kita menggenapi tujuan hidup kita, dan masuk tanpa bayang rasa kecewa, kedalam sukacita abadi dari Kerajaan Sorgawi Bapa kita.

Doa Mar Sadhu Sundar Singh

Ya Baginda, rahmat dan kasih karunia-Mu yang berlimpah itu telah mengisi relung hatiku mengalir berkelimpahan dengan rasa bersyukur dan pujian. Namun hati dan lidah yang memuji- Mu tidaklah cukup bagiku hingga aku membuktikannya dalam tindak perbuatanku yang mengabdikan hidup melayani Engkau.

Syukur dan terpujilah Engkau telah menebusku, meskipun aku tidak pantas, Engkau hidupkan aku dari kematian kepada hidup dan membuat aku bersukacita dalam persekutuan dan kasih- Mu. Aku tidak tahu sebagaimana aku harus pada diriku sendiri atau rasa sakitku yang butuh pengobatan, tetapi Engkau, ya Bapa, maha mengetahui sepenuhnya mahluk-mahluk-Mu dan kebutuhan mereka. Tidak juga aku mengasihi diriku sendiri sebagaimana halnya Engkau mengasihiku. Mengasihi diriku sendiri sepenuhnya adalah mengasihi dengan sepenuh hati dan jiwa tiada batas yang memberi aku keberadaan, dan kasih yang semacam itulah Engkau. Oleh karena Engkau telah memberikanku tetapi satu hati, yang hati itu tetaplah satu saja, yakni kepadaMu, yang menciptakannya.

Ya Baginda Raja, duduk di depan kaki-Mu jauh lebih baik dari pada duduk di hadapan tahta raja- raja bumi, sebab tahta-Mu bertahta abadi di Kerajaan kekal. Dan kini, di depan mezbah kaki suci Ya Baginda Raja, duduk di depan kaki-Mu jauh lebih baik dari pada duduk di hadapan tahta raja- raja bumi, sebab tahta-Mu bertahta abadi di Kerajaan kekal. Dan kini, di depan mezbah kaki suci

Segala hormat dan kemuliaan dan pujian dan rasa syukur hanya pantas dipersembahkan kepadaMu selama lamanya. Amin



UNTUK KALANGAN SENDIRI!!!

Untuk memperbanyak MATERI PENGAJARAN GNI ini dipersilahkan untuk meminta izin tertulis: admin@nasraniindonesia.org 0813.19190730 021.70403378 www.nasraniindonesia.org