Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam Penyusunan Peraturan di Desa

e. Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam Penyusunan Peraturan di Desa

Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi: Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa; Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis dengan masa keanggotaan selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji.Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, dan kemampuan Keuangan Desa.

Adapun mekanisme musyawarah Badan Permusyawaratan Desa, sebagai berikut: (1) Musyawarah Badan Permusyawaratan Desa dipimpin oleh pimpinan Badan

Permusyawaratan Desa; (2) Musyawarah Badan Permusyawaratan Desa dinyatakan sah apabila dihadiri oleh

paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa;

(3) Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah guna mencapai mufakat;

(4) Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pemungutan suara;

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 235

(5) Pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam huruf d dinyatakan sah apabila disetujui oleh paling sedikit ½ (satu perdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa yang hadir; dan

(6) Hasil musyawarah Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan keputusan Badan Permusyawaratan Desa dan dilampiri notulen musyawarah yang dibuat oleh sekretaris Badan Permusyawaratan Desa.

Dalam rangka penyusunan RPJMDesa, Pemerintah Desa menyampaikan kepada Badan Permusyawaratan Desa perihal laporan hasil pengkajian keadaan Desa. Selanjutnya Badan Permusyawaratan Desa menyebarluaskan informasi tentang hasil pengkajian keadaan desa kepada masyarakat Desa untuk mendapatkan masukan dan aspirasi.

Dalam rangka menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa menyelengarakan Musyawarah Desa untuk perencanaan desa dengan mengundang masyarakat dusun dan/atau kelompok masyarakat yang mengajukan usulan rencana kegiatan pembangunan Desa. Musyawarah Desa tersebut membahas dan menyepakati:

(1) Laporan hasil pengkajian keadaan Desa; (2) Rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi

kepala Desa; dan (3) Rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan

Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Khusus untuk pembahasan rencana prioritas kegiatan “rumusan arah kebijakan pembangunan desa”, dilakukan dengan diskusi kelompok secara terarah yang dibagi

berdasarkan bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Tahap selanjutnya, Kesepakatan dalam Musyawarah Desa yang telah dihasilan akanmenjadi pedoman bagi Pemerintah Desa dalam menyusun rancangan RPJMDesa.Pemerintah Desa selanjutnya menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan desa dalam rangka membahas dan menyepakati rancangan RPJMDesa yang hasilnya menjadi dasar bagi kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk menetapkan peraturan Desa tentang RPJMDesa.

Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan Musyawarah Desa yang diselenggarakan dalam rangka menjabarkan RPJMDesa menjadi RKP Desa. Musyawarah Desa tersebut harus mengundang masyarakat dusun dan/atau kelompok masyarakat yang mengajukan usulan rencana kegiatan pembangunan Desa. Selanjutnya Badan Permusyawaratan Desa menyebarluaskan informasi tentang hasil penjabaran pembangunan jangka menengah desa.

Hasil kesepakatan Musyawarah Desa menjadi pedoman bagi Pemerintah Desa dalam menyusun rancangan RKP Desa. Pemerintah Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan desa dalam rangka membahas dan menyepakati rancangan RKP Desa. Hasil kesepakatan dalam musyawarah perencanaan

236 | Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa 236 | Modul Pelatihan Penyegaran Pendampingan Desa

Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan Musyawarah Desa yang diselenggarakan dalam rangka penyusunan rancangan APB Desa berdasarkan RKP Desa dengan mengundang masyarakat dusun dan/atau kelompok masyarakat yang mengajukan usulan rencana kegiatan pembangunan Desa. Selanjutnya Badan Permusyawaratan Desa menyebarluaskan informasi tentang hasil kesepakatan musyawrah desa. Musyawarah Desa ini membahas rancangan APB Desa yang disusun oleh Pemerintah Desa dimana hasil yang disepakati akan menjadi dasar bagi Kepala Desadan Badan Permusyawaratan Desa untuk menetapkan Peraturan Desa tentang APB Desa.