Metode Analisis Data

E. Metode Analisis Data

1. Biaya, penerimaan, keuntungan dan profitabilitas

a. Biaya total (TC) adalah penjumlahan dari biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC) (Soekartawi, 1995). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

TFC TC TFC + = ……………………...………..…………(1) Keterangan : TC = Total biaya dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) TFC = Total biaya tetap dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) TVC = Total biaya variabel dari usaha penyulingan minyak nilam

(Rupiah) (Rupiah)

P Q TR Q ´ = ………………………………………......….(2) Keterangan :

TR = Total penerimaan dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) Q = Total produk yang terjual dari usaha penyulingan minyak nilam

(Kg) P Q = Harga produkdari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah)

c. Keuntungan usaha adalah selisih antara total penerimaan dan total biaya(Gasperz, 1999). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

TR - = p = …………………………………………….(3) Keterangan :

π = Keuntungan usaha dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) TR = Total penerimaan dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) TC = Total biaya dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) Q = Total produk yang terjual dari usaha penyulingan minyak nilam

(Kg) P Q = Harga produk dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) FC = Biaya tetap dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) VC = Biaya variabel dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah)

d. Nilai profitabilitas usaha merupakan profitabilitas usaha yang dinyatakan dalam persen (Riyanto, 1994). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

p = Keuntungan usaha dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) TC = Total biaya dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) p = Keuntungan usaha dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) TC = Total biaya dari usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah)

biaya total (Soekartawi, 1995). Secara sistematis dirumuskan sebagai berikut :

R/C ratio =

R = Penerimaan usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah)

C = Biaya total usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) Kriteria yang digunakan dalam penilaian efisiensi adalah : R/C ratio < 1 : Usaha penyulingan minyak nilam tidak efisien (merugi) R/C ratio = 1 : Usaha penyulingan minyak nilam break even point atau

baru mencapai kondisi impas (belum efisien) R/C ratio>1 : Usaha penyulingan minyak nilam efisien

(menguntungkan).

2. Aspek pertimbangan usaha

a. Risiko usaha Menurt Hernanto (1993) mengukur risiko usaha secara statistik, dipakai ukuran ragam (variance) atau simpangan baku (standard deviation). Rumus ragam adalah :

……………........…………….(6) Keterangan :

V 2 = ragam n = jumlah periode pengamatan

E = keuntungan rata-rata usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) Ei = keuntungan usaha penyulinganminyak nilam pada periode i Setelah mengetahui keuntungan rata-rata usaha penyulingan minyak nilam selanjutnya mencari simpangan baku dengan E = keuntungan rata-rata usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) Ei = keuntungan usaha penyulinganminyak nilam pada periode i Setelah mengetahui keuntungan rata-rata usaha penyulingan minyak nilam selanjutnya mencari simpangan baku dengan

V V= V ………….……………………........….(7) Koefisien variasi merupakan perbandingan antara risiko yang

harus ditanggung pengusaha dengan jumlah keuntungan yang akan diperoleh, dirumuskan sebagai berikut :

V CV = ……………………………...…….…..….(8)

Keterangan : CV = koefisien variasi usaha penyulingan minyak nilam

V = simpangan baku keuntungan usaha penyulingan minyak nilam

(Rupiah)

E = keuntungan rata-rata usaha penyulingan minyak nilam (Rupiah) Sebelum mengukur koefisien variasi, harus mencari keuntungan rata-rata dan simpangan baku, dimana dirumuskan sebagai berikut :

………………………………........……(9) Keterangan :

E = keuntungan rata-rata usaha penyulinganminyak nilam (Rupiah) Ei = keuntungan usaha penyulinganminyak nilam pada periode i n = jumlah periode pengamatan

Setelah itu untuk mengetahui batas bawah keuntungan digunakan rumus :

2 E L E - = ……………………………………......(10) Keterangan : L

= Batas bawah keuntungan

E = Keuntungan rata-rata

V = simpangan baku

Berdasarkan persamaan 8 dan persamaan 10 di atas, dapat Berdasarkan persamaan 8 dan persamaan 10 di atas, dapat

, 0 CV £ 0 atau

L³ 0 , menyatakan bahwa pengusaha akan selalu terhindar dari kerugian dan nilai CV > 0,5 atau L < 0 berarti ada peluang kerugian yang akan diderita oleh pengusaha.