PENUTUP Sebuah Inferensi

D. PENUTUP Sebuah Inferensi

Perubahan yang terjadi di LAN tergolong sangat cepat. Hanya dalam kurun waktu kurang dari satu setengah tahun banyak perubahan yang terjadi. Salah satu perubahan yang mencolok adalah pada perubahan struktur organisasi. Perubahan struktur ini ditandai dengan lahirnya Perpres Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara. Lahirnya Perpres Nomor 57 Tahun 2013 ini telah memangkas lima kedeputian yang dimiliki LAN menjadi tiga kedeputian, konsekuensinya perubahan nomenklatur pada unit eselon dua dan tiga bahkan empat mengalami perubahan.

Dilihat dari sisi produk, berbagai hasil perubahan juga tampak. Produk Diklat terlihat paling cepat perubahannya karena sifat kegiatannya yang membutuhkan waktu pendek. Sehingga perlakuan terhadap perubahan sistemnya bisa dilakukan melalui uji coba (piloting) kegiatan saja. Dan hasilnya cukup luar biasa. Berbagai perubahan pada mekanisme atau proses penyelenggaraan yang hanya 20% menggunakan kelas, sisanya pada action plan perubahan ditempat kerja yang dilaksanakan oleh peserta serta monitoring dan evaluasi secara simultan. Selain itu, kompetensi fasilitator juga mengalami perubahan sebagaimana diatur dalam Peraturan kepala LAN di atas.

Dalam bidang kajian perubahan juga terasa baik dari sisi manajemen kajiannya maupun perubahan cara

pandang tentang metodologi juga tak lepas dari perhatian kepala LAN. Peningkatan kapasitas SDM riset juga telah dilakukan, setidaknya telah dua kali dilakukan workshop dan seminar nasional yang bekerjasama dengan beberapa narasumber dari UI dan UGM. Memang belum banyak dirasakan karena sifat kegiatannya yang membutuhkan waktu panjang.

Sebagaimana pertanyaan diawal tulisan ini : bagaimana perubahan di LAN berlangsung begitu cepat? Jawabannya adalah karena perubahan itu dipimpin seorang yang memiliki karakter kepemimpinan transformasional. Sedangkan proses perubahannya terlihat menggunakan cara pandang John P. Kotter melalui delapan tahapan perubahan. Berikut adalah beberapa peran perubahan yang dilakukan Agus Dwiyanto dalam perspektif Kotter sebagai berikut :

Pertama, menciptakan suasana yang mendesak melalui penyadaran kepada semua pihak baik di LAN sendiri maupun pihak eksternal seperti Wakil Presiden, kementerian PAN dan RB, Bappenas, kementerian Keuangan dan dikomunikasikan kepada berbagai stakeholders di daerah.

Kedua, membentuk koalisi perubahan yang kokoh. Tampaknya kepala LAN memilih kader-kader potensial yang energik sebagai pelopor, penggerak dan katalisator perubahan yang diberikan tugas untuk memotret, menjelaskan, memantau, dan mendorong orang-orang di sekitarnya untuk ikut mendukung perubahan.

Ketiga, membangun visi. Koalisi perubahan bekerja menerjemahkan visi ke depan. Dan kini lan memiliki visi baru : "Menjadi

J ur nal Bor neo Adm inis t r at or / Volum e 9 / No. 3 / 2 0 13 262

Rujukan Bangsa dalam Pembaharuan pendekatan-pendekatan baru dan Administrasi Negara".

terapkan perubahan secara kultural. Keempat, mengkomunikasikan

Perubahan kultur termasuk perubahan visi. Dalam berbagai kesempatan

yang paling sulit. Berbagai bentuk kepala LAN juga memberikan

simbol sudah dilakukan oleh penegasan akan perubahan visi LAN

inspektorat LAN, namun dalam tataran ini. dalam berbagai workshop, seminar,

habit masih jauh. Gap ini perlu rapat kerja, rapat konsolidasi bahkan di

dipersempit dengan memanfaatkan berbagai wawancara dengan media

langkah konsolidasi yang baru penegasan terhadap perubahan visi ini

dilaksanakan.

juga dilakukan, meskipun dalam Berbagai langkah dalam penilaian penulis masih sangat terbatas.

memimpin perubahan ini hanya bisa Kelima, mendorong para

dilakukan oleh seorang yang menurut pengikut bertindak sesuai visi. Upaya

Gary Yukl sebagai transformational demikian juga telah lama dilakukan

leadership.

oleh Agus Dwiyanto. Tidak hany sekedar memberikan alokasi

DAFTAR PUSTAKA

sumberdaya untuk mereka, melainkan Bass, B., Riggio, and Ronald, E. juga menyingkirkan segala rintangan

(2006). Transformasional yang ada agar organisasi mampu

Leadership. New Jersey: bergerak lincah. Termasuk di dalamnya

Lawrence Erlbawn Associates. adalah mendorong tim lebih berani

Burns, J. (1978). Leadership. New mengambil langkah-langkah berisiko

York: Harper. dan keluar dengan gagasan-gagasan

Dwiyanto, Agus, dkk. (2008). original, dan melakukan terobosan-

Reformasi Birokrasi Publik di terobosan kreatif.

I n d o n e s i a . Yo g y a k a r t a : Keenam, meraih kemenangan-

Gadjah Mada University kemenangan jangka pendek hanya bisa

Press.

dilihat dari perubahan struktur dan Dwiyanto, Agus (2011). sbagian produk baik Diklat maupun

Mengembalikan Kepercayaan kajian serta pengembangan arah baru

Publik Melalui Reformasi bagi STIA. Hall ini bisa dipahami

Birokrasi. Jakarta: Gramedia karena perubahan biasanya tidak dapat

Pustaka Utama. dicapai dalam jangka waktu yang

Dwiyanto, Agus (2013). Sambutan singkat.

Kepala LAN pada HUT ke-56 Ketujuh, terus melakukan

LAN di Jakarta pada 29 k o n s o lid as i. K o n s o lid as i ter u s

Agustus 2013. dilakukan. Pelantikan pejabat baru

Fisher, Elizabeth A. (2007). The mulai dari eselon I, II, III dan 4 juga

Relationship Between telah dilakukan pada akhir Desember

Transformational Leadership hingga awal Januari 2014 ini. ini adalah

and Organizational Change: salah satu bentuk konsolidasi untuk

An Exploratory Study of mempercepat sasaran perubahan LAN.

Grassroots Social Service Dan, kedelapan, langkah yang

Agencies. United State : paling sulit adalah melembagakan

ProQuest Information and Learning Company.

263 J ur nal Bor neo Adm inis t r at or / Volum e 9 / No. 3 / 2 0 13

Kahar, Irawaty A. (2008). Konsep P u r h a n t a r a , Wa h y u ( 2 0 0 9 ) . Kepemimpinan dalam

Organizational development Perubahan Organisasi

Based Change Management. (Organizational Change) pada

Jurnal Ekonomi dan P e r p u s t a k a a n P e rg u r u a n

Pendidikan. Volume 6, Nomor Tinggi. Pustaha: Jurnal Studi

2.

Perpustakaan dan Informasi, Rachmany, H. (2006). Kepemimpinan Vol.4, No.1.

dan Kinerja:Peningkatan LAN (2007). 50 Tahun Kiprah

Kinerja Organisasi Melalui Lembaga Administrasi

Kepemimpinan yang Negara. Jakarta : Lembaga

Memberdayakan Karyawan. Administrasi Negara.

Jakarta: Yapensi. Luthans, F. (2002). Organizations

Robbins, S. P., and Judge, M. (2009). Behavior. New York:McGraw

Organizational Behavior. New Hill International: John E.

Jersey:Prentice Hall Int'l, Inc. Biernat.

Thoha, Miftah. (2006). Perilaku Maulana, A. E. (2012). Kepemimpinan

Organisasi (Edisi Bahasa Tr a n s f o r m a s i o n a l d a l a m

Indonesia ed.). (d. Alih Bahasa Birokrasi Pemerintahan.

V. A Yu w o n o , P e n y u n t . ) Jakarta: PT. Multicerdas

Yogyakarta: Andi Offset. Publishing.

Thoha, Miftah.(2007).Perilaku Muchlas, M. (2005). Perilaku

Organisasi:Konsep Dasar dan O rg a n i s a s i . Yo g y a k a r t a :

Aplikasinya. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Fisipol UGM. Press.

Thoha, Miftah.(2012). Birokrasi Naughtin, Pat (2014). Book Review :

Pemerintah dan Kekuasaan di Leading Change by John P.

Indonesia. Yogyakarta : Thafa Kotter. http://www.

Media.

metricationmatters.com/docs/ Yukl, Gary.(2007). Kepemimpinan LeadingChangeKotter.pdf.

dalam Organisasi. Edisi Diunduh pada 9 Januari 2014.

Kelima. Jakarta : Indeks.

J ur nal Bor neo Adm inis t r at or / Volum e 9 / No. 3 / 2 0 13 264