H asbi Ash-Shiddieqy dilahirkan di Lhokseumawe, Aceh Utara pada 10 Maret 1904 di tengah keluarga ulama pejabat. Dalam tubuhnya mengalir

H asbi Ash-Shiddieqy dilahirkan di Lhokseumawe, Aceh Utara pada 10 Maret 1904 di tengah keluarga ulama pejabat. Dalam tubuhnya mengalir

darah campuran Arab.

sisi menarik pada sosok hasbi ash shiddeqy ialah:

Pertama, ia seorang otodidak. Pendidikan ditempuhnya dari lembaga pendidikan ke dayah, dan hanya satu setengah tahun duduk di bangku sekolah Al Irsyah(1926). Meski dengan basis pendidikan formal yang tidak tinggi, namun kemampuannya selaku seorang intelektual diakui dunia Islam internasional. Tahun 1958 ia diundang dan menyampaikan makalah dalam International Islamic Colloquium di Lahore Pakistan.

Kedua, ia memulai gerakan pembaharuan keagamaan di Aceh, lingkungan masyarakat yang dikenal fanatik dalam menjalankan agama. Dari awal perjuangannya berani menentang tradisi. Ia tidak gentar dan surut dari perjuangannya kendatipun karena itu, ia dimusuhi, ditawan dan diasingkan oleh pihak yang tidak sepaham dengannya.

Ketiga, dalam berpendapat ia merasa dirinya bebas tidak terikat dengan pendapat kelompoknya. Ia pernah berpolemik dengan sesama tokoh Muhammadiyah dan Persis, padahal ia juga anggota Muhammadiyah dan Persatuan Islam. Ia bahkan berani berbeda pendapat dengan jumhur ulama

Prof. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy:

Karyanya tentang Zakat Jadi Rujukan

dalam sesuatu ijtihad yang diyakininya.

Keempat, ia adalah peng- gagas awal atau orang per-

tama di Indonesia yang sejak 1940 dan dipertegasnya lagi tahun 1960, menghimbau perlunya dibina ikih yang berkepribadian

Indonesia.

Imbauan tersebut menyentak sebagian ulama Indonesia waktu itu. Kini setelah berlalu setengah abad sejak 1960, suara-suara yang menyatakan masyarakat Muslim Indonesia memerlukan “ikih Indonesia” terdengar kembali.

karyanya Jadi rujukan

Ash-Shiddeqy telah menulis

72 judul buku dan 50 artikel di bidang tafsir, hadits, ikih

dan pedoman ibadah umum. Buku-buku karyanya antara lain; Al Islam, Pedoman Shalat, Pedoman Dzikir dan Doa, 2002 Mutiara Hadis, Koleksi Hadis-Hadis Hukum, Tafsir Al Quranul Majid An-Nur, Pedoman Puasa, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tafsir, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, Pengantar Hukum Islam, Hukum-Hukum Fiqih Islam, Hukum Antar Golongan Dalam Fiqih Islam, Kriteria Antara Sunnah dan Bid’ah, Fakta- Fakta Keagungan Syariat Islam, Pedoman Berumah Tangga. Buku terakhir, Pe- doman Haji, diselesaikan di Asrama Haji Jakarta beberapa hari sebelum wafat.

Kedalaman ilmu dan tinjauan pemikiran Hasbi Ash Shiddieqy

Prof. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy telah lama meninggalkan kita. Tetapi nama besar dan jejak pemikiran sang pembaharu alam pemikiran Islam Indonesia abad XX dalam bidang iqih itu takkan terhapus dari lembaran sejarah. Pemikiran dan karya Hasbi Ash-Shiddieqy tidak hanya di bidang iqih saja, tetapi juga dalam bidang tafsir, hadits, ilmu kalam dan lain-lain. Meski yang paling menonjol adalah kepiawaiannya sebagai ulama ikih.

tentang zakat secara sistematis dan komprefensif Mengenai zakat ithrah, Hasbi tertuang dalam buku yang ditulisnya tahun 1952 memegang pendapat yang berjudul Pedoman Zakat. Karya yang terbilang lebih kuat bahwa sangat monumental tersebut sampai kini masih dicetak baik zakat ithrah itu hanya ulang dan menjadi rujukan masyarakat muslim dibagikan kepada fakir miskin Indonesia.

saja, sesuai keterangan dalam Hadis Nabi Saw.

Setahu saya, buku Pedoman Zakat karya Hasbi Ashiddieqy merupakan referensi pertama Menurut Hasbi, zakat adalah

berbahasa Indonesia yang mengupas masalah M. Fuad nasar faktor yang terbesar untuk Wakil Sekretaris BAZNAS

zakat secara lengkap dan rinci. “Zakat ini bukanlah memerangi kefakiran yang pemberian dari orang kaya kepada orang fakir, menjadi

sumber

segala

tapi hak yang dititipkan Allah pada tangan si kaya, melapetaka, baik perorangan untuk disampaikan kepada orang yang berhak maupun masyarakat. Yang menerimanya,” tulis Hasbi dalam bukunya itu.

menjadi musuh masyarakat banyak ialah kefakiran dan

Hasbi mengupas sumber-sumber zakat dalam kerakusan serta kebakhilan perekonomian modern yang dibaginya dalam dua mengeluarkan harta pada jalan kategori.

Allah. Sekiranya orang-orang besar harus digunakan untuk kaya mengeluarkan zakat yang meningkatkan taraf hidup fakir

Pertama, harta tetap, yang tidak diambil zakatnya difardhukan atas mereka dan miskin. Untuk mencapai tujuan dari pokok harta, tetapi diambil zakat dari hasil diurusi zakat itu oleh badan dimaksud, dana zakat dapat pertumbuhan harta itu, yaitu 1/10 atau 1/20.

yang ahli dan cakap, tentulah digunakan untuk membuka zakat dapat menanggulangi lapangan kerja baru dengan

Kedua, harta-harta yang tidak tetap. Dari harta kemiskinan.

menampung fakir ini diambil zakat dari pokok harta sebanyak 1/20.

tujuan

miskin dan penganggur untuk Masuk kedalam kekayaan bergerak tersebut, Pada acara Dies Natalis IAIN beroleh kerja. Zakat dapat juga

saham-saham di pasar bursa. Di samping itu dapat Sunan Kalijaga Yogyakarta ke- digunakan untuk membuka pula dimasukkan segala rupa surat-surat berharga

IX tanggal 19 Mei 1969 yang kursus-kursus latihan kerja dan yang mempunyai nilai uang di dalam pasar, diselenggarakan di Purwokerto, keterampilan bagi fakir miskin tulisnya.

Hasbi menyampaikan orasi agar kesejahteraan mereka ilmiah

kemudian dapat meningkat. Dengan cara diterbitkan dengan judul Zakat demikian secara berangsur- Sebagai Salah Satu Unsur angsur jumlah fakir miskin Pembina Masyarakat Sejahtera. dapat dikurangi. Buku

kembali dengan judul Beberapa Pada 9 Desember 1975, setelah Permasalahan Zakat (Jakarta: beberapa

hari memasuki

Tintamas, 1976).

karantina haji di Jakarta, dalam rangka menunaikan ibadah haji,

Hasbi melihat zakat dari sudut Hasbi Ash-Shiddieqy berpulang hikmah dan fungsinya, yaitu ke haribaan Allah SWT dalam memberantas kefakiran dan usia 71 tahun dan dimakamkan kemiskinan serta salah satu di pemakaman IAIN Ciputat unsur pembina masyarakat Jakarta.

Pada pelepasan

yang

makmur, jenazah, memberi sambutan sejahtera material dan spiritual. Buya Prof. Dr. Hamka dan saat pemakaman berpidato Mr.

yang Mohamad Roem.

terkumpul dari zakat sebagian

Sya'ban-Ramadhan 1436 H 59

Sirah

Abu Thalhah

Mujahid yang Dermawan

”Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun berat dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Hal itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” Quran Surat At Taubah 41.