Majalah Zakat Edisi Mei Juni 2015.pdf
2 Mei-Juni 2015 M
Suluh:
Zakat Utama:
Menguatkan Peran
Ramadhan Saatnya
Zakat dalam
Sinergikan
Pembangunan Daerah
Kebaikan
Inspirasi : DAFTAR ISI Gaya: Memukau di
Berzakat Sudah
MAJALAH
Hari Raya dalam
Menjadi Gaya Hidup
Balutan Kilau
Mandiri: Pantang
Terjegal Gagal
Halal
Sahabat
2 SALAM
41 TANYA JAWAB KESEHATAN
64 KOMUNITAS: UMRAH
4 POTRET
42 REHAT: GAJI DIZAKATI, HIDUP
BACKPACKER, UMRAH
6 KHAZANAH
DIBERKAHI
SERU TAK BERAT DI SAKU
68 UPZ CORNER: UPZ KPP ZAKAT UTAMA
12 WAWANCARA
44 BUGAR: OLAHRAGA BERIMBANG
PUASA PUN BERSEMANGAT
KALIBATA BERKIPRAH
50 TOKOH: TEUKU UMAR MERENGKUH
DALAM PENDIDIKAN
15 FAKTA
SYAHID DI BULAN IED
16 KAIDAH ZAKAT:
70 MARHABAN YA RAMADHAN: MENYESUAIKAN KETENTUAN
52 SILATURAHMI: PESANTREN
ZAKAT PENGHASILAN
MADINAH DARUL BAROKAH
MERAIH FADILAH DI BULAN
18 SURAT KEBON SIRIH: BERKAH INDONESIA BERZAKAT,
BUAH ISTIKAMAH DALAM
74 DUNIA ISLAM: ISLAM INDONESIA SEJAHTERA
BERDAKWAH
54 KIPRAH: MEMANEN
TERUS MEREKAH DI NEGERI
20 PROGRAM BAZNAS
MANISNYA BUAH NAGA ZCD
BERUANG MERAH
BAZNAS BALIKPAPAN
78 SAKINAH: AJAK SI KECIL DAERAH
28 PROGRAM BAZNAS
56 PROFIL BAZNAS DAERAH
NIKMATI RAMADHAN
30 AGENDA BAZNAS 2015
58 OPINI: PROF. T.M. HASBI
80 KITABAH
34 OPINI: SOLUSI TERBAIK
ASH SHIDDIEQY, KARYANYA
82 MUALAF: SYAMSUL ARIFIN MISKIN
MENGUBAH NASIB ORANG
TENTANG ZAKAT JADI
RUJUKAN
NABABAN, MENJEMPUT
36 DUNIA ZAKAT
60 SIRAH:
HIDAYAH MELALUI BUKU
38 TANYA JAWAB ZAKAT
62 MUHASABAH:
84 CATATAN ZAKAT
40 TANYA JAWAB AGAMA
HAKIKAT MULIA
86 MAS ZAKI
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 3
Potret
Dua anak tengah bermain hula hoop dengan riang di tengah-tengah acara Festival Kebon Sirih. Festival yang baru pertama kali diadakan itu merupakan rangkaian kegiatan tarhib Ramadhan BAZNAS. Acara itu juga diramaikan dengan food truck, jajanan kaki lima, serta berbagai hiburan. Selain itu juga ada berbagai mainan zaman dulu mulai dari galasin, bekel, hingga gasing.
Khazanah
Masjid di Nepal Tetap ”Kami bersyukur ini semua karena
kuasa Allah,” ucapnya. Begitu juga dengan Masjid Khasmiri, masjid yang berjarak sekitar 600 meter dari
Berdiri Pasca Gempa
Masjid Jami Kathmandu. Bangunan masjid tua yang telah berdiri sejak 1524 itu juga terlihat tidak mengalami kerusakan apa pun.
Masjid Jami’ di tempat lain seperti Lalitpur dan kota Bharatpur juga dilaporkan masih berdiri tegak seperti sebelum dilanda gempa. ”Ada beberapa masjid di seputaran Kathmandu yang kebanyakan berusia di atas 100 tahun dan tidak ada yang rusak,” terang Rizwan.
Pada gempa yang memakan korban lebih dari 7000 jiwa itu, mayoritas Muslim selamat. Dari informasi yang berhasil dihimpun, ada dua orang
Masjid Kashmiri Taqiya di Kathmandu masih tampak kokoh & kuil yang rusak Muslim yang menjadi korban dan
Pemandangan tidak biasa terlihat di Bag Bazaar, ibu kota
belasan lainnya menderita cidera.
Kathmandu, Nepal. Sebagian besar bangunan di kota tersebut Rizwan menyebut, masjid menjadi rata dengan tanah, tapi Masjid Jami Nepal masih berdiri kokoh
sentra perlindungan warga yang
seolah tidak ter pengaruh dengan gempa yang mengguncang
menjadi korban sekaligus penyaluran
negara itu beberapa saat lalu.
bantuan logistik. Dia mengatakan, bantuan yang berhasil dihimpun dari
M Muslim Nepal itu disalurkan kepada
uhammad Rizwan,
takmir
direnovasi tahun 1995 silam itu tidak
siapa saja yang membutuhkan bahwa pada bangunan masjid yang
masjid setempat menyatakan
ditemukan adanya dinding yang
mengelupas atau pun retak-retak.
( merdeka.com)
Prospek Bisnis Syariah di Inggris Semakin Cerah
Prospek bisnis keuangan syariah di Inggris semakin bersinar. Dalam beberapa tahun terakhir, tren positif terus ditorehkan dari bisnis tersebut.
ari sejumlah negara di Eropa, D sana terbilang sudah cukup lama,
perekonomian syariah negeri yakni hingga 30 tahun. Ratu Elizabeth memang cukup Head of Marketing and Retails berperan di benua biru. Bahkan, Sales Bank Al-Rayan, Tim bisnis syariah yang berjalan di
6 Mei-Juni 2015 M
Sin clair menyatakan bahwa ki-
persennya merupakan non- Muslim,” nerja perusahaan keuangannya
Bank Al-Rayan sendiri merupakan
nama baru dari Islamic Bank of Britain,
ujarnya.
dalam 18 bulan terakhir terus
bank syariah dengan operasional
Lebih lanjut Sinclair mengatakan, meng alami peningkatan yang di
tertua di Inggris.
nasabah non-Muslim tertarik dengan antaranya ditandai dengan berhasil
produk bisnis syariah ini karena mencatatkan
Selain meningkat secara signiikan,
etika bisnis yang dijalankan serta tahun lalu. “Dari segi pendapatan
keuntungan
pada
keuntungan yang diperoleh Bank Al-
pendekatan yang digunakan Bank Al- operasional meningkat hingga 168
Rayan justu banyak disumbang oleh
Rayan terhadap nasabahnya dinilai persen,” katanya.
nasabah non-Muslim. ”Dari tahun
lalu, nasabah yang bergabung 47
baik ( dreams.com) Khazanah Plaza pun tampak tidak
dijual barang subhat, apalagi haram. Mal ini menjamin seluruh produknya bersertiikat halal dengan halal food court yang bersih dan nyaman serta gerai busana Muslim yang lengkap.
General Manager Khazanah Plaza Eko Shaiful Ariin menyatakan, keistimewaan lain mal ini adalah selain berbelanja produk halal, pengunjung juga otomatis bisa beramal dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk kegiatan sosial.
Eko menjelaskan, perusahaannya
Mal Berkonsep Halal berkomitmen untuk memberikan 50
persen keuntungan usaha untuk
Pertama Hadir di kegiatan sosial, pendidikan dan
kesehatan pada 5 tahun pertama
Indonesia melalui Khazanah Group. Bahkan,
tambahnya, pada tahun ke enam dan seterusnya, seluruh keuntungan
Tak sekadar menjual usaha diserahkan untuk kegiatan
Lukmanul menilai, konsep mal
produk-produk bersertiikat amal sosial. “Khazanah Plaza juga
berbasis syariah patut menjadi
teladan bagi para pelaku usaha di
mengingatkan waktu shalat dan
halal, mal berkonsep halal
Indonesia. “Saya sungguh terharu
menghentikan kegiatan usaha
ini pun dikelola atas prinsip dengan visi dan misi pengelola sementara waktu untuk ibadah shalat
Khazanah Group yang tidak hanya
serta tersedianya fasilitas mushala
dasar syariah.
berbisnis, namun juga memikirkan
yang sangat memadai,” jelasnya.
kemaslahatan masyarakat demi
B Direktur LPPOM MUI Kepulauan Riau
ATAM patut bangga. Kota ini
tabungan di akhirat kelak,” papar
Khairuddin Nasution mengatakan, yang memiliki mal berkonsep halal.
menjadi kota pertama di Indonesia
Lukmanul.
telah lama Batam memimpikan pusat Berlokasi di kawasan Sukajadi,
halal bagi warga Muslim setempat. Kha zanah Plaza yang memiliki tiga
Berbeda dengan mal konvensional
“Alhamdulillah, Pak Deni Defriandi jenis layanan yakni pasar swalayan,
pada umumnya, Khazanah Plaza
(CEO Khazanah Group) sebagai busana Muslim dan food court halal,
dikelola secara syariah dan
pengusaha muda tergerak hatinya resmi dibuka oleh Direktur LPPOM
profesional sehingga tak heran
untuk mewujudkan harapan tersebut,” MUI Lukmanul Hakim, Jumat (1/5).
jika seluruh karyawati di mal ini
mengenakan hijab. Selain itu, di
ucapnya.(detik.com)
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 7
Suluh
Menguatkan Peran Zakat dalam Pembangunan Daerah
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS, alhamdulillah telah pada BAZNAS seluruh Indonesia. terlaksana dengan baik pada 19-22 Mei 2015/1-4 Syaban
kedua , mendorong percepatan pelaksanaan Inpres No. 3/2014
1436 H, dibuka oleh Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim
tentang Optimalisasi Pengumpulan
Saifuddin. Acara ini diikuti oleh 160 peserta yang terdiri
Zakat di Kementerian/Lembaga,
dari para pengurus BAZNAS pusat, 29 BAZNAS provinsi dan
Setjen Lembaga Negara, Setjen
utusan 85 BAZNAS kabupaten/kota se-Indonesia.
Komisi Negara, Pemda, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, melalui BAZNAS di semua tingkatannya.
ketiga , meningkatkan dukungan pemda
terhadap optimalisasi
pengelolaan
zakat. keempat , memperkuat koordinasi BAZNAS, BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/ kota serta pemda dalam upaya meningkatkan peran dan kontribusi zakat untuk menunjang perbaikan taraf hidup rakyat, terutama yang berada di bawah garis kemiskinan.
ebagai agenda tahunan BAZNAS
percepatan pelaksanaan PP No. 14/
Sejalan dengan tujuan di atas, tema empat tujuan. Pertama, mendorong
Pusat, Rakernas ini memiliki
2014 tentang Pelaksanaan UU No.
23/2011 tentang Pengelolaan Zakat
Rakernas ini adalah “Menguatkan
8 Mei-Juni 2015 M
Peran Zakat dalam Pembangunan
daerah” . Penguatan BAZNAS daerah dalam mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat untuk peningkatan kesejahteraan masya- rakat merupakan suatu keniscayaan.
Sejalan dengan landasan syariah pengelolaan zakat di mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan pada Muadz bin Jabal ketika diutus ke Yaman, “Beritahu mereka bahwa Allah SWT telah mewajibkan zakat, yang diambil dari orang kaya mereka dan dibagikan pada orang fakir di antara mereka”.
Selain menjalankan peran sebagai operator terbatas, BAZNAS me- ngemban misi strategis untuk mengoptimalkan fungsi koordinator per zakatan
nasional
dengan
menguatkan SDM zakat, penguatan IT, dan memberi contoh atau model program pemberdayaan zakat untuk direplikasi oleh daerah.
Karena itu, kerja sama dan dukungan pemda terhadap BAZNAS di wi la- yahnya sangat diperlukan. Alham dulillah, beberapa gubernur dan bupati/ walikota telah memberikan doro ngan dan dukungan kuat pada BAZNAS di daerahnya masing-masing.
Perkembangan Zakat nasional
Rakernas BAZNAS 2015 telah membahas
dan
memutuskan
berbagai hal penting, antara lain mengenai Peraturan Perundangan mengenai
zakat, Tata
Kelola
BAZNAS Daerah, Pengumpulan dan Penyaluran serta Pelaporan Nasional.
Untuk meningkatkan pengumpulan
dan
efektivitas
penyaluran, BAZNAS dari tingkat kabupaten/kota hingga pusat akan memperkuat program pemberdayaan. Zakat juga akan difokuskan pada pemenuhan
kebutuhan
dasar
meraih sertiikat ISO 9001 - 2008 dan audit akuntan publik dengan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
ketiga , penyaluran zakat untuk para mustahik yang jumlahnya delapan asnaf, baik bersifat konsumtif maupun produktif dengan berbagai program seperti ZCD. Diperkirakan setiap tahun dhuafa yang mendapat treatment dari dana zakat sebanyak 2,9 juta orang atau setara dengan 9 persen dari jumlah penduduk miskin di Indonesia (Data BPS). keempat, penguatan regulasi dan kebijakan pengelolaan
zakat. kelima , pengembangan sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri.
Dari program-program di atas, program ZCD dan program penguatan sistem IT atau SIMBAZNAS adalah program yang diharapkan berdampak terhadap adanya percepatan dalam pengelolaan dan pendayagunaan zakat. Karena itu, pada Rakernas ini BAZNAS memberikan penghargaan kepada kepala daerah dan BAZNAS daerah yang memiliki keunggulan di dua program ini. Untuk penguatan SIMBAZNAS, insya Allah, IDB akan memberikan hibah sekitar 500.000 USD. Dalam kaitan ini BAZNAS bekerja sama dengan Kemenag dan Bappenas.
mustahik, serta BAZNAS akan meningkatkan perhatiannya terhadap kegiatan assessment bagi mustahik di kabupaten/ kota sebagai salah satu upaya untuk menjaga akurasi penerima manfaat.
Mengenai penghimpunan BAZNAS 2016 mulai dari tingkat kabupaten/ kota, provinsi hingga pusat, di- harapkan mencapai Rp 5,27 triliun. Target yang ditetapkan diupayakan agar dapat terus mendekati potensi zakat Tanah Air yang jumlahnya signiikan untuk digunakan sebagai salah satu instrumen peningkatan kesejahteraan umat.
Agenda istimewa pada Rakernas ini ialah adanya pemaparan pengalaman gubernur dan bupati/ walikota yang berhasil menguatkan peran zakat sebagai satu instrumen penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Juga pemaparan dari lembaga zakat Sudan tentang keberhasilannya mengelola zakat secara terintegrasi, serta dari BI dan Dirjen Bimas Islam tentang Core Principles on Zakat Management.
Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, berbagai sisi perzakatan nasional mengalami perkembangan, antara lain: Pertama , jumlah zakat yang dikumpulkan melalui BAZNAS Pusat dan daerah setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata
15 persen dari tahun sebelumnya. Khusus untuk tahun 2015 ini, pada kwartal pertama sampai April 2015 di BAZNAS pusat terdapat peningkatan penerimaan 37 persen jika dibandingkan pada kwartal pertama 2014. kedua, sosialisasi dan edukasi zakat, serta penguatan kompetensi amil zakat, baik SDM, IT, program, pelaporan maupun evaluasi terus dilakukan sebagai agenda nasional BAZNAS. Sejak 2010 sampai sekarang, BAZNAS selalu
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 9
Prof. Dr. KH. Didin Haidhuddin, M.Sc
Ketua Umum BAZNAS
Zakat Utama
Ramadhan Saatnya Sinergikan Kebaikan
Ramadhan kembali datang menjumpai umat Islam. Mereka sangat bahagia karena tamu agung itu menghadirkan berlipat-lipat ganda pahala dan berjuta-juta ampunan.
S dilaksanakan tidak sendiri-sendiri,
ebagaimana dijelaskan dalam
Dan sesungguhnya, bau mulut orang
dua hadits berikut:
yang berpuasa itu lebih harum di sisi
tapi secara berjamaah, misalnya
shalat Isya dan tarawih berjamaah, “Setiap amal anak Adam akan
Allah daripada bau minyak kesturi’”.
buka puasa bersama, dan tadarus dibalas berlipat ganda. Kebaikan (membaca Al-Quran) bersama. dibalas dengan sepuluh kali
(HR Muslim).
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan
lipatnya sampai tujuh ratus kali.
Betapa indahnya pemandangan yang Allah berirman, ‘Kecuali puasa,
dengan penuh keimanan dan
bisa disaksikan selama Ramadhan di mana puasa itu untuk diri-Ku
mengharap ridha Allah, niscaya akan
itu, yakni adanya kebersamaan dalam dan aku akan membalasnya. Dia
diberikan ampunan kepadanya atas
beribadah. Mereka saling menasihati meninggalkan nafsu syahwat dan
dosa-dosa yang telah berlalu”. (HR
tentang kebenaran dan kesabaran, makanan demi diri-Ku. Dan orang
Bukhari dan Muslim).
baik saat pengajian bersama maupun
Sebagai wujud kebahagiaan yang
berkunjung bersilaturahim kegembiraan, yaitu kegembiraan
yang berpuasa itu mempunyai dua
tiada tara, maka umat Islam mengisi
saat
antarsesama. Mereka pun saling
hari-harinya selama Ramadhan itu
saat berbuka dan kegembiraan memberi makanan dan minuman
dengan berbagai ibadah, baik yang
saat berjumpa dengan Rabb-nya.
sunah maupun yang wajib. Dan itu
untuk berbuka puasa bersama.
10 Mei-Juni 2015 M
Tentu ada hikmah yang bisa dipetik dari pemandangan indah itu, yakni umat Islam harus membangun kebersamaan, tidak hanya dalam ibadah ritual seperti shalat, tapi juga dalam berbagai persoalan yang masih menghantui umat, antara lain, kemiskinan dan pengangguran.
Saat ini, memang banyak program penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, baik di pemerintah daerah (pemda) maupun di lembaga/ kementerian. Tapi karena belum ada sinergi, kurang terkoordinasi, tidak saling menguatkan antar-sektor, maka hasilnya tidak maksimal. Artinya, cita- cita mewujudkan kesejahteraan umat belum juga tercapai.
Karena itu, dalam penaggulangan kemiskinan dan pengangguran perlu ada terobosan yakni adanya sinergi dan integrasi dari berbagai pihak, seperti lembaga pengelola zakat, pemda, dan lembaga/kementerian.
Sungguh akan menakjubkan hasilnya buat kesejahteraan umat, bila seluruh lembaga pengelola zakat di Tanah Air bersatu padu dan bersinergi dalam bentuk pengumpulan dan penyaluran zakat dengan menetapkan skala prioritas bersama. Lalu, bersinergi pula dengan pemerintah.
Ini pun sesuai dengan pendapat yang disampaikan Guru Besar Sosiologi Islam, Bambang Pranowo yang menyatakan bahwa jika zakat dikelola dengan baik dan melalui kerja sama atau sinergi antara pemerintah dan lembaga pengelola zakat, maka kemiskinan di Tanah Air mampu ditekan.
BAZNAS telah berupaya bersinergi dengan pemerintah daerah dan kemen terian/lembaga dalam pengum- pulan dan pendistribusian zakat. Dengan sinergi ini, pengumpulan zakat menjadi meningkat. Selain itu,
program pendistribusiannya juga tidak tumpang tindih dengan program pemerintah.
Menurut Deputi Koordinasi Pen- didikan Agama, Kemenko PMK, Agus Sartono, sinergi dengan BAZNAS tidak bertabrakan, bahkan penyaluran dana zakat mendukung program pemerintah.
Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno menyambut baik sinergi dengan BAZNAS karena memang dana zakat yang dihimpun BAZNAS Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mampu mengurangi kemiskinan, mencerdaskan bangsa, sekaligus tanggap rehabilitasi bencana alam yang kerap terjadi di Sumbar.
“Kami melihat, dalam mengurangi kemiskinan terasa drastis sekali karena langsung menyasar kepada yang membutuhkan dan efektif.
Misalnya, warga miskin yang masih belum ter-cover BPJS, maka kami bayarkan preminya lewat BAZNAS kepada
bersinergi dengan BAZNAS pada Rakornas BAZNAS se-Indonesia di Jakarta, 19 Mei lalu. Dia tampil
bersama Walikota Mojokerto, dan Bupati Berau.
Dia mempersilakan BAZNAS daerah lain untuk meniru gaya pengumpulan zakat di Sumbar, yaitu dengan instruksi berzakat bagi PNS yang gajinya telah mencapai nisab. “Bagi yang menolak instruksi itu, dia dapat dipindahkan dari Pemprov Sumbar. Jadi, kami tidak memerlukan perda karena warga Minang adalah mayoritas Muslim,” tegasnya.
Berbeda dengan Gubernur Sumbar, untuk menghimpun zakat BAZNAS Kota Mojokerto, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus menerbitkan perda zakat dan surat keputusan bagi pengurus masjid yang menjadi unit pengumpul zakat (UPZ).
“Dengan cara ini, alhamdulillah BAZNAS Kota Mojokerto tambah eksis. Muzakinya meningkat dari 633 orang (pada 2010) dan sekarang menjadi 1600 orang lebih. Produk- produk usaha kecil menengah (UKM) yang didukung BAZNAS, saya harapkan dapat bersaing dengan daerah dan negara lain,” katanya.
Jumlah
penghimpunan
zakat BAZNAS Berau juga meningkat dengan adanya dukungan Bupati H. Makmur berupa penerbitan instruksi bupati dan penerbitan izin usaha yang dikaitkan dengan pembayaran zakat.
Dia bersyukur, banyak program yang dapat bersinergi dengan melibatkan BAZNAS pusat dan BAZNAS Berau, antara lain, pengadaan air bersih untuk dua desa. “Dari kerja sama dengan BAZNAS, kami berkesimpulan, kemiskinan dapat teratasi dengan adanya BAZNAS. BAZNAS juga tidak akan berjalan apabila tidak mendapat dukungan pemda,”katanya.
Gubernur Sumbar Iwan Prayitno (kiri) menerima penghargaan untuk Kategori
Pembina BAZNAS Daerah Terbaik
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 11
Wawancara Zakat Utama
BAZNAS Bersama Negara Sejahterakan Umat
Untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat, pemerintah me nerbitkan Inpres Zakat No.3/2014.
BAZNAS yang diamanahi UU Zakat No. 23/2011 untuk melaksanakan pengumpulan dan pendistribusian zakat tentu harus bersinergi dengan lembaga/kementerian agar amanahnya itu benar- benar dapat dilaksanakan. Maka, BAZNAS bersinergi dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
agus sartono
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK
12 Mei-Juni 2015 M
Untuk mengetahui sejauh mana siner gi itu dan hal apa saja yang disiner gikan, kami mewawancarai Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK, Prof. Dr. HR Agus Sartono, MBA.
Berikut hasil wawancaranya:
bagaimana pandangan bapak tentang peran baZnas atau zakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat/ bangsa indonesia?
Menurut pandangan
saya,
BAZNAS dengan
penyaluran
zakatnya mempunyai peran besar dalam membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya layanan dasar bagi kaum dhuafa di Indonesia. Banyak program pemerintah yang dibuat dalam rangka menurunkan kemiskinan, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui layanan dasar pendidikan dan kesehatan.
Namun, itu semua masih belum cukup. Perlu peran serta masyarakat dan pelaku usaha lainnya dalam membantu program pemerintah menurunkan kemiskinan. Salah satunya dana zakat yang dikumpulkan, baik yang dikelola oleh BAZNAS maupun oleh Lembaga Zakat lainnya. Mereka harus bersinergi dalam penyaluran dana zakatnya sebagai penguatan program-program pemerintah.
Menurut Bapak, langkah apa
untuk mengefektifkan kerja sama pemerintah dan baZnas serta lembaga zakat lainnya?
Langkah-langkah untuk menge- fektifkan kerja sama pemerintah dan BAZNAS serta lembaga zakat lainnya adalah, Pertama, koordinasi dan kerja sama secara intens dalam merencanakan
dan
melakukan
program-program yang berkaitan penanganan kaum dhuafa, kaum papa, dan kaum miskin yang masih menjadi persoalan bangsa kita.
Program Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), saat ini dan ke depan akan terus meningkatkan
sinergi
dengan
BAZNAS dan lembaga zakat lainnya, untuk mewujudkan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam. Program ini merupakan salah satu program dalam pendayagunaan dana zakat masyarakat yang sasaran utamanya
adalah
peningkatan
kualitas madrasah dan pondok pesantren sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat individu-individu yang dikategorikan sebagai salah satu ashnaf (penerima dana zakat). Program yang sangat baik ini terdiri dari atas: Program Beasiswa Santri; Program Apresiasi Pendidik (bantuan guru atau ustad); Program Perbaikan Fasilitas Pendidikan serta yang tidak kalah pentingnya adalah Program Bantuan Ekonomi, seperti pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha. Saya kira, Kemenko PMK dan BAZNAS mempunyai kesamaan dari aspek menangani masalah-masalah kemiskinan.
Kedua, rapat koordinasi rutin tahunan (setahun 2 kali). Kami di Kemenko PMK dapat memfasilitasi rapat koordinasi bersama semua Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dengan pelaporan dan evaluasi hasil pengumpulan dan penyaluran zakat secara nasional. Laporan kinerja yang baik terukur dalam perencanaan dan implementasi secara rutin disampaikan tentunya akan meningkatkan kepercayaan publik yang pada gilirannya akan meningkatkan pengumpulan dana zakat dari K/L.
hikmah apa yang didapat dari kerja sama yang dilakukan
baZnas dan kemenko PMk?
Kerja sama BAZNAS dan Kemenko PMK mempunyai banyak hikmah
yang bisa kita petik. Pertama, jalinan silaturahim antar-lembaga pemerintah semakin baik dan meningkat. Hal ini dapat meningkatkan kualitas koordinasi dan sinkronisasi program- program yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kedua, program penyaluran dana zakat yang berhasil dikumpulkan BAZNAS disalurkan melalui program peningkatan kesejahteraan rakyat sejalan dengan program Nawa Cita. Program-program BAZNAS yang dibuat pada ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, di antaranya yang saya ketahui :(1) Program Rumah Makmur BAZNAS merupakan program pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan, pem - berian modal kerja, dan pen- dampingan; (2) Program Rumah Cerdas Anak Bangsa yaitu bantuan Dana Pendidikan Anak Negeri dan Satu Keluarga Satu Sarjana; (3) Program Rumah Sehat yaitu layanan kesehatan masyarakat miskin secara gratis dg sistem keanggotaan (4) Program Tanggap Darurat Bencana, yaitu bantuan kepada masyarakat yang
tertimpa musibah; (5) Program Konter Layanan Mustahik merupakan program penyaluran ZIS dalam bentuk pemenuhan kebutuhan dasar mustahik berupa biaya hidup, pembayaran tunggakan uang sekolah/kuliah, biaya berobat, santunan anak yatim dan lansia dan sebagainya.
Di sinilah Kemenko PMK merasa ter bantu dengan partisipasi aktif yang dilakukan oleh BAZNAS da- lam membantu program peningkatan kesejahteraan rakyat (kesra). Se ma- ngat berlomba-lomba dalam kebaikan menjadi napas dalam pelaksanaan program-program yang ada.
Ketiga, kita menjadi paham bahwa ternyata potensi zakat apabila dikelola dengan baik, benar, dan sesuai dengan UU dan syariat Islam, maka
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 13
Wawancara Zakat Utama
sejumlah penduduk miskin Indonesia akan terbantu sehingga jalinan kasih sayang antara si kaya dan si miskin akan terbangun.
apakah sinergi yang dilakukan tidak bertabrakan dengan program pemerintah?
Sejauh ini tidak bertabrakan dan bah kan penyaluran dana zakat mendukung program pemerintah, seperti Program Indonesia Sehat, Indonesia Pintar dan Keluarga Sejahtera.
apakah program-program yang dilakukan baZnas tidak tumpang tindih dengan program pemerintah?
s ejauh ini program-program BAZ- NAS tidak tumpang tindih, malah melengkapi dan membantu program- program yang barangkali belum tercover oleh pemerintah. Sebagai salah satu contoh bantuan yang kami sinkronkan adalah dalam hal peningkatan layanan pendidikan madrasah dan pondok pesantren. Saat ini, hanya sekitar 10 persen saja dana yang dapat dianggarkan oleh pemerintah untuk pembiayaan pendidikan
keagamaan
Islam.
Padahal, di seluruh wilayah Indonesia terdapat lebih dari 27.000 pondok pesantren (pontren) dan 73.000 madrasah, dengan kondisi fasilitas pendidikan terbatas yang juga pada umumnya adalah salah satu lembaga tempat menampung kaum dhuafa yang ingin mendapatkan pendidikan.
Program-program pemerintah apa yang masih perlu didukung oleh baZnas dan lembaga zakat lainnya?
Beasiswa pendidikan untuk anak- anak tidak mampu yang berprestasi, bantuan asrama pesantren yang sangat membutuhkan, apalagi yang di dalamnya ada santri-santri dari keluarga tidak mampu, bantuan madrasah diniyah swasta, pendirian
fasilitas kesehatan untuk kalangan tidak mampu, pemberdayaan eko nomi komunitas masyarakat lemah dan lain sebagainya. Paling tidak men cakup program-program di bidang Agama, Pendidikan, dan Kesehatan.
sejauh mana sinergi yang dilakukan lembaga/ kementerian di bawah koordinasi kemenko PMk dengan baZnas dalam mengimplementasikan inpres Zakat no. 3 tahun 2014?
ditingkatkan lagi, khususnya dalam mengimplementasikan Inpres Zakat No. 3 Tahun 2014. Menurut hasil penelitian BAZNAS tahun 2012 bahwa “Potensi Zakat PNS Pusat” mencapai Rp1,624 triliun, namun saat ini hasil pengumpulannya baru mencapai Rp82,9 miliar pada tahun 2014. Masih jauh dari harapan target pengumpulan. Pengumpulan zakat ini masih menemui beberapa kendala yang masih terus dicari solusinya. Perlu sosialisasi lebih giat, tidak hanya dalam pertemuan-pertemuan formal melalui rapat, namun juga perlu dicoba dengan menggunakan media lain, seperti media elektronik dan koran. Di samping memang terus dilakukan sosialisasi kepada para muzaki langsung di semua K/L.
selain sinergi dalam hal pengumpulan zakat,
bagaimana sinergi program pemberdayaan zakatnya?
Sinergi program pemberdayaan zakatnya juga perlu dilakukan dan ditingkatkan lagi. Maka, perlu adanya sin kronisasi
beberapa
program
yang sama-sama saling mengisi dan membantu dalam rangka me- ningkatkan kesejahteraan rakyat dan menurunkan kemiskinan.
Partisipasi BAZNAS dalam Sail To- mini 2015 di Provinsi Sulawesi Te- ngah sangat bermanfaat dalam
pem berdayaan ekonomi pondok pe santren di wilayah Kabupaten Parigi Moutong dengan memberi bekal pelatihan kewirausahaan. Ha- ra pannya kelak para santri tidak hanya belajar agama, tapi juga punya bekal ilmu yang bermanfaat setelah lulus dari pondok pesantren. Dalam kegiatan Sail Tomini 2015 nampak koordinasi dan berbagi peran dengan 9 K/L lainnya dalam hal pemberdayaan ekonomi umat sangat baik dan dukungan pemberdayaan umat oleh BAZNAS sangat dominan. Selain bantuan layanan pendidikan juga dalam hal layanan kesehatan. Bantuan pembangunan Rumah Sehat BAZNAS yang segera dibangun Kabupaten Parigi Moutong diyakini akan turut membantu kaum dhuafa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
apa harapan bapak atas adanya sinergi ini? apa pula harapan atau imbauan bapak kepada kementerian/lembaga (k/l)?
Harapan saya, sinergi ini terus dilakukan dan dijaga dengan lebih baik. Lebih penting lagi, bersinergi meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menurunkan kemiskinan. Imbau- an saya, agar K/L turut mem bantu dan mensosialisasikan imple mentasi Inpres Zakat No. 3/2014 di lingkungan K/L masing-masing. Karena, Inpres itu bukan saja instruksi dari Pre- siden, namun juga mengingatkan akan kewajiban kita bagi umat Muslim kepada Allah SWT tentang adanya hak-hak orang lain di dalam harta kita yang perlu dikeluarkan dan dibersihkan, yaitu dengan membayar zakat dengan ketentuan yang sudah diatur UU dan Syariat Islam. Tentunya semua yakin dan mengharapkan keberkahan hidup yang kita dambakan. Meningkatnya penyaluran zakat dari K/L tentunya akan memperluas cakupan penya- luran zakat dalam membantu mening- katkan kesejahteraan kaum dhuafa.
14 Mei-Juni 2015 M
Fakta
PENERIMA PENGHARGAAN DARI BAZNAS
Kategori Pembina BAZNAS
Kategori Penggunaan Sistem Informasi Daerah Terbaik
Kategori Pelaksanaan Program Zakat
Community Development
Manajemen BAZNAS Tahun 2015
1. Gubernur Sumatera Barat
1. BAZNAS Provinsi Sumatera Selatan 2. Gubernur Sumatera Selatan
1. BAZNAS Provinsi Sumatera Barat
2. BAZNAS Kabupaten Serang 3. Bupati Tanah Datar
2. BAZNAS Provinsi Jawa Barat
3. BAZNAS Kabupaten Sukabumi 4. Bupati Solok Selatan
3. BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur
4. BAZNAS Kabupaten Kuningan 5. Bupati Sijunjung
4. BAZNAS Kabupaten Agam
5. BAZNAS Kabupaten Gresik 6. Bupati Agam
5. BAZNAS Kabupaten Tanah Datar
6. BAZNAS Kota Probolinggo 7. Bupati Pesisir Selatan
6. BAZNAS Kabupaten Berau
7. BAZNAS Kabupaten Berau 8. Bupati Padang Pariaman 9. Bupati Lima Puluh Kota
7. BAZNAS Kota Balikpapan
10. Walikota Prabumulih 11. Bupati Oku Timur 12. Bupati Gresik 13. Walikota Mojokerto 14. Bupati Siak Sri Inderapura 15. Bupati Pasaman Barat
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 15
Kaidah Zakat
Menyesuaikan Zakat adalah kewajiban yang
ada aturannya, baik dari waktu dikeluarkannya maupun nishabnya. Karena itu, zakat,
Ketentuan Zakat
termasuk zakat penghasilan
Penghasilan harus ada penentuan standar
perhitungannya.
16 Mei-Juni 2015 M
S ebagaimana diketahui, pe- nentuan standar perhitungan
zakat penghasilan menggunakan tiga pendekatan. Pertama, menggunakan ketentuan
zakat
perdagangan
atau emas perak, yang ketentuan pemberlakuannya adalah adanya syarat haul (satu tahun), kadar 2,5 persen dan batas pendapatan minimal per tahun mencapai angka
senilai 85 gram emas. Kedua, menggunakan ketentuan
zakat pertanian, yang
kadar
nishabnya mencapai angka senilai
5 ausaq, atau 653 kg gabah, atau senilai 524 kg beras dan tidak ada aturan haul. Kadar yang diberlakukan adalah sebesar 5 persen.
Ketiga, mengkombinasikan kedua pendekatan
sebelumnya,
yang
ketentuan nishab atau pendapatan minimal kena wajib zakatnya menggunakan
standar
zakat
pertanian (524 kg), sehingga tidak ada haul, dan kadarnya menggunakan standar zakat perdagangan/emas perak, yaitu 2,5 persen. Pendekatan ini dikenal dengan istilah pendekatan
berbasis qiyas syabah. Hingga hari ini, Indonesia masih
menggunakan pendekatan ketiga ini. Penggunaan nishab zakat pertanian ini mengharuskan otoritas zakat untuk senantiasa memonitor tingkat harga beras yang diterima petani di lapangan, berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku.
Pada praktiknya, tingkat harga beras standar di level petani ditetapkan oleh keputusan yang dibuat oleh Presiden. Saat ini, harga beras standar di tingkat petani mengalami peningkatan, dari Rp 6.600,-/ kg menjadi Rp 7.300,-/kg, sesuai Instruksi Presiden No 5/2015. Inpres ini ditanda tangani Presiden Jokowi pada tanggal 17 Maret 2015 lalu.
Dengan berlakunya Inpres tersebut, menggantikan Inpres sebelumnya (Inpres No 3/2012), maka standar nishab zakat penghasilan pun mengalami perubahan. Ada kenaikan sebesar 10,7 persen pada batas nishab yang ada, dari pendapatan minimal Rp 3,46 juta/bulan/individu, menjadi minimal Rp 3,83 juta/bulan/ individu. Kenaikan ini merupakan hal yang sangat wajar, mengingat terjadi perubahan pada kondisi perekonomian secara umum.
Jika dibandingkan dengan standar emas, batas pendapatan dengan standar beras ini lebih tinggi.Harga emas rata-rata per gram per tanggal
31 Mei 2015 adalah sebesar Rp 508.500/gram.
Artinya,
dengan standar emas maka nishab zakat penghasilan akan menjadi Rp 43,22 juta/tahun atau sekitar Rp 3,6 juta/ bulan. Dengan lebih tingginya standar zakat yang dipakai di tanah air ini, maka paling tidak hal ini telah sedikit mengakomodasi tingkat perubahan harga (inlasi) yang terjadi di negara kita. Dengan ketentuan nishab zakat penghasilan
berdasarkan
zakat pertanian, maka pendapatan minimal seseorang sebagai wajib zakat adalah minimal Rp 3,83 juta/bulan.
Dengan adanya perubahan ini maka diharapkan BAZNAS dan lembaga amil zakat (LAZ) dapat melakukan sosialisasi yang lebih baik kepada masyarakat agar mereka mengetahui batasan minimal pendapatan yang wajib mereka keluarkan zakatnya. Kalaupun pendapatan mereka belum terkena kewajiban zakat, maka paling tidak, mereka bersemangat untuk berinfak dan bersedekah sesuai dengan kemampuan.
Kita berharap bahwa semangat berbagi ini, yang ditunjukkan oleh komitmen untuk menunaikan ibadah
zakat, infak dan sedekah ini, akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.Ini sangat penting karena saat ini masih terdapat kesenjangan yang masih sangat tinggi antara potensi zakat dengan realisasinya.
Sebagai koordinator zakat nasional, BAZNAS
diharapkan dapat memainkan peran sentral untuk menaikkan proporsi penghimpunan zakat nasional agar bisa menembus batas psikologis pertama, yaitu 3 persen dari total potensi yang ada. Artinya, upaya penghimpunan zakat diharapkan dapat menyentuh angka Rp 6,51 triliun secara nasional.
Ketika
batas psikologis ini
bisa
ditembus, maka penulis memprediksikan akan ada lompatan besar dari sisi pengelolaan zakat. Untuk itu, sosialisasi dan edukasi menjadi kata kunci yang bisa mendorong penguatan semangat berzakat masyarakat. Termasuk kesadaran
untuk menunaikan zakat melalui institusi zakat resmi berdasarkan UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat. Wallahu a’lam.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 17
irfan syauqi beik
Pengamat Zakat FEM IPB
Surat Kebon Sirih
Indonesia Berzakat, Indonesia Sejahtera
dengan berbagai ragam kuliner dari
Hermin R. Rachim
food truck, bazar barang bekas artis,
Ramadhan menjadi
Kepala Divisi Penghimpunan dan
hingga beragam permainan jadul.
Komunikasi Lembaga BAZNAS
istimewa karena
Kegitan itu terbilang baru kali pertama diadakan. Rencanya tiap tahunnya
dalam rangkaian
nanti secara konsisten akan terus
Insya Allah, Presiden Joko Widodo
ibadah puasa sebulan
dihelat.
akan menghadiri peringatan itu.
penuh itu terdapat di
Seperti tahun-tahun sebelumnya,
Di antara rangkaian selama bulan
dalamnya kewajiban
kami juga melangsungkan Tarhib
Ramadhan itu kami juga akan
mengadakan sejumlah kegiatan,
menunaikan zakat
menyusuri jalanan ibu kota itu
mulai buka puasa bersama hingga
sebagai bagian
sebagai bagian mensosialisasikan
“Muzaki BAZNAS Ghathering”.
bahwa Ramadhan telah semakin
menyucikan diri.
Kami terus berharap, semaraknya
masyarakat untuk mempersiapkan
rangkaian kegiatan yang BAZNAS
gelar selama bulan yang penuh
rahmat itu mampu enyambut Ramadhan, kami
maghirah itu.
dengan
M mengundang keberkahan, terutama
penghimpunan zakat. antara lain, memberi pembekalan
melakukan berbagai kegiatan,
Puncaknya, pada 13 Juli 2015,
pada
Diharapkan, masyarakat semakin terhadap 43 orang relawan BAZNAS
dengan menggandeng MetroTV, kami
mengenal BAZNAS sehingga yang menjadi ujung tombak kami,
akan menyelenggarakan peringatan
makin mudah dan makin meningkat khususnya pada Ramadhan, dalam
Hari Zakat Nasional yang jatuh pada
masyarakat dalam berzakat. sosialsasi dan penghimpunan zakat
27 Ramadhan. Tema besar yang
diambil dalam kesempatan itu adalah
melalui konter-konter di mal dan
Yang tidak kalah penting, dengan perkantoran.
“Indonesia Berzakat”.
terhimpunnya dana umat melalui
BAZNAS ini dapat mendorong Kegiatan lain adalah Festival Kebon
Di sana, kami akan berkumpul
meningkatnya derajat para mustahik. Sirih. Kegiatan itu berupa festival yang
bersama para alim ulama, dan umara.
Bersama-sama pemerintah, digelar di sepanjang Jalan Kebon
Tak ketinggalan sejumlah Lembaga
BAZNAS siap membantu percepatan Sirih Raya. Kemeriahanya akan diisi
Amil Zakat (LAZ) se- Indonesia juga
akan meramaikan peringatan itu.
mewujudkan umat yang sejahtera.
18 Mei-Juni 2015 M
Daftar Nomer Rekening
Baznas
BANK CABANG
REKENING INFAK Plaza Mandiri
REKENING ZAKAT
070-00 -0185555-5
070 00 0187777 3
Thamrin
700 1325498
700 1334 756
Jakarta Prapatan
0029 2855 58
0029 2829 77
Ciracas
0058 3323 62
0058 3323 70
syariah
Kwitang
6860 1487 55
6860 1485 77
Jatinegara
011-555510
011-777710
KP Sudirman
301 007 0753
301 007 0752
Jakarta
2-700-000555
2-700-005777
Jakarta Benhil
009 555 5554
009 577 7779
(Dollar)
Jakarta Benhil
098 888 8819
098 888 8819
Pondok Indah
971 0064 55
971 0078 77
Melawai
8800255-01-6
8800277-01-0
Kuningan
10000 15559
10000 17779
Harmoni
7011 01 55
7011 0016 77
Jakarta Benhil
1000 783214
1000782854
KP Kuningan
127.80.0001.555
127.80.0001.977
Sudirman
502.01.0011 8.00.9
502.01.0011.9005
Rekening Ponsel
081 00000 111
081 00000 777
KP Cik Ditiro
990 00 23 828
990 00 47 964
KC Bekasi
006.01.01.00555.5
006.01.01.00777.7
KP Operasional Senayan
500.100.555.3
500.100.777.0
Bank Panin Syariah
1009001189
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 19
20 Mei-Juni 2015 M
Program Baznas
Pemahaman atau kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim, tentang zakat, infak dan sedekah (ZIS) relatif masih rendah. Karena itu, sosialisasi dan edukasi tentang ZIS perlu lebih digalakkan lagi.
“Saya senang bahwa
tujuan
Rakernas BAZNAS ini, salah satunya adalah ingin mendalami dan lebih mengintensifkan strategi sosialisasi terkait zakat, khususnya di kalangan muzaki,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS se- Indonesia, di Jakarta, (19/5).
Dia mengatakan hal itu, karena dia merasa sebagian umat Islam masih
lebih mementingkan keshalehan individual dibandingkan dengan keshalehan sosial. “Dalam ibadah haji misalnya, mereka yang sudah pernah berhaji, bahkan sudah berkali- kali berhaji masih saja mendaftar untuk bisa berhaji, meskipun jalan antreannya cukup panjang karena kuota yang kita miliki terbatas,” katanya.
Menurut Lukman, yang dimaksud dengan keshalehan sosial adalah bagaimana agar umat juga punya kesadaran teologis, kesadaran yang berlandaskan pemahaman terhadap syariat bahwa mementingkan orang banyak itu juga bagian yang amat penting dari tujuan akhir syariat itu ditegakkan. “Yang terkait dengan ZIS, saya meyakini betul bahwa seluruhnya
pada
hakekatnya
berorientasi pada kemaslahatan umat,” tegasnya.
Jadi, tambahnya, pemahaman seperti inilah yang perlu lebih digalakkan lagi sehingga keshalehan sosial itu bisa menjadi titik tekan yang lebih bagi setiap umat Muslim di Indonesia dibandingkan dengan keshalehan individual. “Keshalehan individual tentu penting, tapi keshalehan sosial juga tidak kalah pentingnya. Dan di sinilah sesungguhnya syariat ZIS juga bagian dalam upaya mengimplementasikan nilai atau ajaran Islam,” ujarnya.
Menag lebih lanjut menegaskan, dalam
konteks
Indonesia, kemampuan
masyarakat
untuk bisa mendistribusikan dana yang dimilikinya
untuk
kepentingan sosial, jauh memiliki nilai manfaat dibandingkan dana-dana tersebut digunakan untuk ibadah-ibadah individual.
Dia berharap, melalui Rakernas ini, BAZNAS pusat dan BAZNAS daerah makin
meneguhkan
komitmen bersama untuk meningkatkan tata kelola zakat yang amanah, transparan dan akuntabel. “Seluruh jajaran BAZNAS pusat dan daerah haruslah satu bahasa untuk menjaga marwah lembaga zakat. Karena, lembaga ini selalu dituntut bekerja profesional dan melayani umat sepenuh hati,” tegasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Me nag juga menyingggung soal para pengungsi warga Rohingya. Dia tegaskan, pemerintah sangat meng- hargai kepedulian lembaga zakat di Tanah Air membantu para pengungsi warga Ronghya dari Myanmar yang memasuki wilayah perairan Indonesia. “Saya memandang hal itu sebagai bentuk kesadaran kita sebagai bangsa yang beragama yang memiliki rasa perikemanusiaan untuk menolong sesama umat yang membutuhkan,” ujarnya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin:
Sosialisasi Zakat Perlu Lebih Digalakkan Lagi
Program Baznas
Sosialisasi Inpres Zakat:
Mabes Polri Siap
Dwi, ia harapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan pengumpulan zakat secara signiikan.
Rumuskan Aturan Pendukung Menurut Dwi, Mabes Polri memiliki
keyakinan optimalisasi pengumpulan zakat memiliki posisi penting dalam pemberdayaan
perekonomian
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes
masyarakat
serta peningkatan
Polri) menyambut positif ajakan optimalisasi
perekonomian negara.
pengumpulan zakat bagi semua perwira. Kapolri pun
“Kapolri
juga berpesan agar
siap merumuskan aturan pendukung yang dibutuhkan
pengelolaan zakat dapat dilakukan
BAZNAS dalam mewujudkan pembayaran zakat yang
secara transparan agar tidak ada
terintegrasi.
penyimpangan,” jelasnya. Ketua Umum BAZNAS Didin
Haidhuddin
yakin dukungan jajaran Polri signiikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan umat. Saat ini, dana zakat baru tersalurkan kepada 2,8 juta orang mustahik atau sekitar 9 persen dari angka penduduk miskin Indonesia. “Atas nama BAZNAS saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas izin dan dukungan Kapolri,” ucap Didin.
Sosialisasi optimalisasi pengumpulan zakat itu sendiri disampaikan Direktur Pelaksana BAZNAS Teten Kustiawan.
Selain pengenalan al tersebut diungkapkan Ka-
informasi, memfasilitasi personel
BAZNAS beserta program-program unggulannya, Teten pun menjelaskan
H polri Komjen Pol Badrodin Haiti untuk membayar zakat, hingga dalam sambutan yang dibacakan
fasilitas payroll system. oleh Irwasum Polri, Komjen Pol Dwi
rencana pembayaran zakat yang
terintergrasi. Tentunya hal ini perlu
Priyatno pada acara sosialisasi Inpres
pemaparannya, Teten No.3/ 2014 tentang Optimalisasi
diatur dalam peraturan Kapolri,”
Dalam
menjelaskan bahwa pada dasarnya Pengumpulan Zakat di Lingkungan
ungkap Dwi.
manfaat utama zakat kembali kepada Mabes Polri, Rabu (13/5).
Dwi memaparkan saat ini jumlah
muzaki bukan mustahik. “Tujuan
zakat ini untuk membersihkan harta “Kapolri berpesan, polri akan
perwira Polri mencapai angka 420
kita yang halal dan menenteramkan mendukung secara penuh inpres ini
ribu personel dimana potensi muzaki
hati karena zakat bukanlah money dengan sosialisasi dan penyebaran
(pembayar zakat) sebanyak 350 ribu
personel. Jumlah tersebut, imbuh
laundry,” ucapnya.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H 21
22 Mei-Juni 2015 M
Program Baznas
B adan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menargetkan penghimpunan zakat pada 2016
sebesar Rp5,3 triliun. Sedangkan program
dilaksanakan adalah
Zakat
Community Development (ZCD) dan Ru mah Sehat BAZNAS (RSB).
Target penghimpunan zakat dan program nasional tersebut ditetapkan pada
Rapat Kerja
Nasional
(Rakernas) BAZNAS se-Indonesia yang digelar pada 19-22 Mei 2015 di Jakarta. Rakernas yang dibuka Menteri Agama Drs. Lukman Hakim Syaifuddin itu dihadiri 162 orang peserta dari 26 BAZNAS provinsi dan 85 BAZNAS kabupaten/kota dengan nara sumber, antara lain, Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. Irwan Prayitno, Bupati Berau Drs.
H. Makmur HAPK, MM, Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus, Dr. Dadang Mulyawan (Bank Indonesia), dan Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Machasin.
“Pencapaian penghimpunan zakat 2014 ternyata mendekati target yang ditetapkan. Dari data yang ada, diperkirakan BAZNAS saja bisa mencapai Rp2,2 triliun. Karena itu, kita menetapkan target penghimpunan zakat 2016 sebesar Rp5,3 triliun dan alhamdulillah target ini disepakati oleh seluruh peserta,” kata Direktur Pelaksana Teten Kustiawan saat menyampaikan kesimpulan Rakernas BAZNAS 2015, Kamis (22/5).
Tentang dua program nasional, yaitu ZCD dan RSB, Teten menjelaskan bahwa BAZNAS sudah memetakan kesiapan kedua program tersebut di daerah. “Kita tinggal merumuskan program tersebut, kemudian mencari pendanaannya,” tegas Teten.
Targetkan Penghimpunan Zakat 2016 sebesar Rp5,3 Triliun
Selain ZCD dan RSB, BAZNAS juga akan melaksanakan program Capacity Building. Terkait dengan Capacity Building, baik untuk lembaga maupun sumber daya manusia (SDM), BAZNAS juga sudah memetakannya. “Kami rekap dan dapat menjadi agenda kita, baik pada 2015 maupun pada 2016,” katanya.
Teten berharap, apa yang telah dicatatkan
di kertas menjadi komitmen untuk diperjuangkan. “Mudah-mudahan ini mengantarkan langkah kita menjadi BAZNAS yang amanah, profesional, dan akuntabel. Tentu saja mendapat ridha dari Allah SWT,” katanya mengakhiri laporan Rakernas BAZNAS 2015.
Dalam sambutan penutupan Raker- nas, Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. K.H. Didin Haidhuddin, M.Sc. menyatakan, sebuah rencana atau cita-cita harus didekati dengan 4 hal. Pertama, kerja ikhlas yang tanda- tandanya, antara lain, tidak ada dendam, tidak ada frustrasi, dan tidak ada keluhan. “Manifestasi dari ikhlas
adalah aktif karena ikhlas itu selalu dikaitkan dengan amal,”kata Didin.
Kedua, kerja keras, yakni bekerja dengan
penuh kesungguhan. “Tidak mungkin kita bisa optimal kalau tanpa kerja keras dan ini harus menjadi bagian dari budaya kerja para amil zakat. Saya yakin, target penghimpunan zakat Rp5,3 triliun bisa dicapai dengan kerja keras,”tegasnya.
Ketiga, kerja cerdas, yakni kerja yang membuka peluang-peluang
atau
kesempatan-kesempatan. “Kalau dengan ceramah tidak bisa kita lakukan, bisa dengan silaturahim atau dengan memberikan tulisan. Langkah-langkah yang kita lakukan bervariasi. Itulah kerja cerdas,” ujarnya.
Keempat, kerja secara berjamaah, yakni merapikan barisan sehingga kuat, saling mendukung, dan tidak saling membuka aib. “Unsur-unsur manajemen mulai dari perencanaan hingga evaluasi yang rapi harus kita terapkan,” tegas Didin.
Penggalangan Dana
(BAZNAS Provinsi Aceh), PPPA Darul Quran, Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI), Apsindo,
untuk Rohingya Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),
Dompet Dhuafa, dan Pesantren Al- Quran Indonesia.
Untuk penyaluran kali pertama ini, tim akan mengirimkan uang senilai Rp450 juta yang berasal dari BAZNAS dan PPPA Darul Quran.
“Ini bantuan tahap awal, Insya Allah kita akan lanjutkan dengan penggalangan dana. Saat ini begitu banyak masyarakat yang peduli dan tergerak hati untuk membantu mereka,
kami memberikan kemudahan untuk menyampaikan bantuan tersebut kepada yang
B membutuhkan,” katanya.
adan Amil Zakat Nasional tokoh dari berbagai lembaga
(BAZNAS) menggandeng 20
kemanusiaan.
lembaga sosial menggalang dana Ia berharap, aksi ini bukan hanya bagi pengungsi etnis Rohingya yang
bermanfaat bagi manusia perahu dari terdampar di Aceh dan Sumatera
Rohingya, tetapi juga akan memiliki Utara. Kerja sama antar lembaga
bergabung dalam aksi ini antara
dampak positif untuk mengokohkan sosial dengan label “Solidaritas
lain BAZNAS, Baitul Maal Aceh
solidaritas umat Muslim Indonesia. Kemanusiaan untuk Rohingya” ini mengirimkan bantuan pertamanya
Mari Salurkan kepedulian kita semua melalui:
pada Jumat (22/5).
Solidaritas Kemanusiaan Rohingya
“Kami tergerak membantu masya-
bris infak no rek 100 0782 854
rakat Rohingya yang harus ter-
Cabang Mampang selatan | a/n Badan Amil Zakat Nasional
singkir dari negaranya hanya karena Bagi yang ingin berpartisipasi dalam bentuk perlengkapan atau logistik beda akidah. Kondisi mereka saat
bagi pengungsi, dapat mengirimkannya langsung melalui Posko ini sangat memprihatinkan, kurang
Bersama:
bahan makanan dan berbagai ke- - Kantor Baitul Mal Aceh Jl. T. Nyak Arief (Kompleks Keistimewaan butuhan dasar,” kata Ketua Umum
Aceh) Desa Jeulingke Kota Banda Aceh 23114 Atau dapat BAZ NAS Prof. Dr. Didin Haidhuddin,