Uji Validitas Soal Uji Realibilitas Soal

Fajar Robyana El Noor, 2013 Pengaruh Model Project Based Learning PBL Berbantu Multimedia Interaktif Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 Fase desain Fase ini meliputi unsur-unsur yang perlu dimuat didalam software yang akan dikembangkan berdasarkan model pembelajaran yang digunakan. 3 Fase pengembangan Fase ini berasaskan model yang disediakan dengan tujuan merealisasikan sebuah prototip software pembelajaran. 4 Fase Implementasi Fase ini membuat pengujian unit-unit yang telah dikembangkan dalam proses pembelajaran dan juga prototip yang telah siap. 5 Fase penilaian Fase ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan software yang dikembangkan.

2. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian ini dilakukan untuk menguji soal – soal yang dijadikan sebagai instrumen penelitian, terdapat dua jenis soal yaitu sol pretes dan postes. Soal – soal ini dikembangkan berdasarkan kepada indikator kemampuan pemahaman yang telah ditetapkan. Jenis soal yang digunakan dalam penelitian adalah soal berbentuk pilihan ganda dan soal berbentuk uraian essay. Sebelum melakukan penelitian, soal – soal yang dijadikan instrumen tersebut harus diuji terlebih dahulu, adapun jenis – jenis pengujian yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian adalah :

a. Uji Validitas Soal

Suherman dan Kusumah 1990 mengemukakan bahwa suatu alat evaluasi disebut valid absah atau sahih apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Oleh karena itu keabsahannya tergantung pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi itu dalam melaksanakan fungsinya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas tinggi, sedangkan instrumen yang Fajar Robyana El Noor, 2013 Pengaruh Model Project Based Learning PBL Berbantu Multimedia Interaktif Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kurang valid berarti memiliki tingkat kevalidan yang rendah Arikunto, 2010. Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis soal yang diujikan, yaitu soal yang berbentuk pilihan ganda, dan soal yang berbentuk uraian essay. Untuk mendapatkan validitas dari tiap-tiap butir soal baik soal pilihan ganda maupun soal uraian, maka rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut : r xy = N XY − X Y N X 2 − X 2 N Y 2 − Y 2 Arikunto, 2010 Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. X = skor siswa pada tiap butir soal. Y = skor total tiap siswa. N = jumlah siswa. Hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria pengklasifikasian pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Klasifikasi Koefisien Korelasi Besarnya r xy Interpretasi 0,80 r xy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi sangat baik 0,60 r xy ≤ 0,80 Validitas tinggi baik 0,40 r xy ≤ 0,60 Validitas sedang cukup 0,20 r xy ≤ 0,40 Validitas rendah kurang 0,00 r xy ≤ 0,20 Validitas sangat rendah r xy ≤ 0,00 Tidak valid Guilford dalam Suherman dan Kusumah, 1990

b. Uji Realibilitas Soal

Reliabilitas suatu alat ukur dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama konsisten, ajeg, hasil Fajar Robyana El Noor, 2013 Pengaruh Model Project Based Learning PBL Berbantu Multimedia Interaktif Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pengukuran itu harus tetap sama relatif sama jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang, waktu dan tempat yang berbeda, tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi Suherman dan Kusumah, 1990. Dikarenakan dalam penelitian ini terdapat dua jenis type soal dengan penyekoran yang berbeda, maka perhitungan realibilitas instrumen menggunakan dua rumus yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk menghitung realibilitas instrumen pilihan ganda yang penyekorannya 1 dan 0 yaitu dengan menggunakan rumus Flanagan sebagai berikut : 11 = 21 − � 1 − � 2 � Arikunto, 2010 Keterangan : 11 = Realibilitas Instrumen. � 1 = Varians Belahan Pertama σ 1 2 � 2 = Varians Belahan Kedua σ 2 2 � = Varians Skor Total Namun sebelum melakukan perhitungan realibilitas menggunakan rumus Flanagan, terlebih dahulu harus membuat analisis terhadap butir soal, dari analisis ini skor-skor dikelompokan menjadi 2 bagian soal. Skor nomor butir ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir genap sebagai belahan kedua yang kemudian dicari variansinya. Adapun rumus untuk menghitung varians belahan pertama dan belahan kedua yaitu : � = � 2 − � 2 � � Arikunto, 2010 Keterangan: V = Varians σ 2 X = Skor siswa pada butir soal Fajar Robyana El Noor, 2013 Pengaruh Model Project Based Learning PBL Berbantu Multimedia Interaktif Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu N = Jumlah Siswa Untuk menghitung realibitias soal uraian, digunakan rumus alpha. Rumus alpha digunkan untuk mencari realibilas instrumen yang penyekorannya merupakan rentaang antara beberapa nilai, misalnya 0-10, contoh instrumen yang penyekorannya menggunakan rentang nilai adalah angket atau uraian. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : r 11 = k k − 1 1 − σ b 2 σ t 2 Arikunto, 2010 Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas. k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal. σ b 2 = jumlah varians skor tiap item. σ t 2 = varians skor total. Untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang dibuat oleh yaitu sebagai berikut: Tabel 3.2 Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Reliabilitas � �� Interpretasi 0,60 r 11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi 0,80 r 11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang 0,20 r 11 ≤ 040 Derajat reliabilitas rendah r 11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah Guilford dalam Suherman dan Kusumah, 1990

c. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PELAJARAN TIK.

0 2 44

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 6 40

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 3 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 36

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 40

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 0 43

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTU MULTIMEDIA.

0 3 44

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 39

PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJASAMA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERBANTUAN METODE EDUTAINMENT PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

0 0 6