Uji Realibilitas Daya pembeda

akhir pertemuan setelah melakukan penelitian. Posttest yang digunakan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran.

2. Uji Realibilitas

Reabilitas adalah ketetapan tes, merupakan kreteria untuk menetapkan taraf ketelitian, bila ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Ketetapan ini berlaku untuk setiap alat ukur yang sama. Reliabilitas ini dinyatakan dalam koefisien reabilitas. Suatu instrumen dikatakan mempunyai ketetapan apabila hasil pengukuran sama atau ajeg disegala waktu dan tempat. Untuk mencari realiabilitas maka peneliti menggunakan software Anates V4 yang diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y. software Anates ini bermanfaat untuk mengetahui dan mempermudah dalam menentukan hasil reliabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Setelah diperoleh nilai ℎ� � kemudian dibandingkan dengan nilai � dengan taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah Keputusan: - Jika ℎ� � � artinya item soal reliabel. - Jika ℎ� � ≤ � artinya item soal tidak reliabel setelah perhitungan dilakukan, maka didapatkan perhitungan reliabilitas dengan cara membandingkan antara � � dengan � �� . Nilai � � yang diperoleh dari reliabilitas soal adalah sebesar 0,80, sedangkan � �� sebesar 0, 3044. Maka dilihat dari perolehan � � dengan � �� maka dapat dinyatakan instrumen penelitian dinyatakan Reliabel. Artinya soal tersebut dinyatakan reliabel karena memiliki nilai � � � �� .

3. Daya pembeda

Adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang lebih berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang berkemampuan rendah . Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D d besar. Indeks diskriminasi daya pembeda ini bekisar 0,00 sampai 1,00. Indeks diskriminasi ditandai dengan tanda negative -. Maka untuk membedakannya ada tiga titik pada daya pembeda. -1,00 0,00 1,00 Daya pembeda negative Daya pembeda rendah Daya pembeda tinggi positif Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah : D = − = − Arikunto , 2009 :213 Keterangan : J = jumlah peserta tes � = banyaknya peserta kelompok atas � = banyaknya peserta kelompok bawah � = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itudengan benar � = = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar indeks kesukaran = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.7 Klasifikasi Daya pembeda Skor Kategori 0,00 – 0,20 jelek poor 0,21 – 0,40 cukup satistifactory 0,41 – 0,70 baik good 0,71 – 1,00 baik sekali excellent Negatif semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja Arikunto, 2009:218 Untuk menentukan daya pembeda soal maka dilakukan perhitungan dengan bantuan software Anates V4, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.8 Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal Nomor Soal Indeks DP Klasifikasi 1 32,73 Cukup 2 32,73 Cukup 3 45,00 Baik 4 41,82 Baik 5 29,09 Cukup 6 40,00 Baik 7 52,27 Baik 8 30,00 Cukup Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas dengan dibantu menggunakan software Anates V4 menunjukan empat soal berada pada kategori baik dan empat soal berkategori cukup. Hal ini menyimpulkan bahwa soal yang diberikan dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Dan 8 soal dinyatakan cukup baik untuk digunakan pada saat pelaksanaan posttest pada akhir pertemuan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan siswa setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan.

4. Taraf Kesukaran