1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah
di atas,
maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah yaitu: 1.
Pembelajaran dilakukan guru masih bersifat teacher centered. 2.
Siswa pasif dan memiliki keterbatasan belajar. 3.
Siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis dan sistematis
4. Hasil belajar IPA siswa masih sangat rendah.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Jigsaw Tipe II Pada Mata Pelajaran
IPA Pokok Bahasan Pembentukan Tanah Di Kelas V SD Negeri 101774 Sampali T.A 20112012”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Setelah Menggunakan Metode
Jigsaw Tipe II Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pembentukan Tanah Di Kelas V SD Negeri 101774 Sampali T.A 20112012?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan pembentukan tanah dengan menggunakan metode jigsaw II di kelas V SD Negeri 101774 Sampali T.A 20112012.
1.6 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang diuraikan di atas, maka peneliti mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
Sebagai bahan masukan dalam rangka memotivasi para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah,sehingga mutu sekolah
dapat meningkat. 2.
Bagi guru Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar
siswa melalui metode Jigsaw tipe II 3.
Bagi peneliti Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya untuk meningkatkan
keterampilan peneliti dalam menerapkan metode Jigsaw tipe II ini. 4. Bagi siswa
Sebagai bahan pembelajaran baru yang dapat meningkatkan keterampilan belajar kooperatif sehingga hasil belajar IPA siswa dapat
meningkat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, penulis membuat beberapa kesimpulan:
1. Rata-rata nilai pada saat pre test adalah nilai 51,57 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi nilai 52,14 dan setelah diberikan
tindakan pada siklus II meningkat menjadi nilai 72,14. 2. Sebelum dilaksanakan tindakan, hasil belajar siswa masih rendah dengan
ketuntasan 17,14 sudah mencapai ketuntasan belajar tetapi masih beberapa orang siswa. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I diperoleh
tingkat ketuntasan belajar siswa 37,14 yang berarti secara keseluruhan belum mencapai standar minimal ketuntasan belajar. Hasil tes pada siklus
II diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 88,57. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan siklus II hasil belajar siswa lebih
meningkat dan dinyatakan bahwa mencapai ketuntasan klasikal 75 3. Dalam observasi kegiatan guru dan siswa dapat kita lihat bahwa nilai rata-
rata peningkatan hasil belajar dalam observasi kegiatan siswa yaitu 62,5 Baik pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 80 sangat
baik dan dimana nilai rata-rata peningkatan kegiatan guru yaitu 70,83 Baik pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 86,11 Sangat
Baik.
4. Metode Jigsaw tipe II dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis dan motivasi belajar siswa.
5. Penggunaan metode Jigsaw tipe II dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA pokok bahasan pembentukan tanah di kelas V
SD Negeri 101774 Sampali.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru, metode Jigsaw tipe II dapat dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan
hasil belajar
siswa dan
guru perlu
menekankanmenanamkan pemikiran bahwa keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif dan kritis
2. Bagi siswa, diharapkan untuk selalu semangat dalam belajar dan aktif dalam kegiatan belajar kelompok Diharapkan agar lebih banyak membaca
dan menjawab soal- soal tentang pembentukan tanah agar dapat memahami pokok bahasan ini dengan baik.
3. Bagi sekolah, diharapakan dapat memotivasi guru-gurunya agar lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar bagi siswa dan melakukan
pelatihan agar dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.