Regi Ginanjar Rosmika, 2014 Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang memiliki karakteristik seperti yang dimiliki oleh nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain yaitu adanya interval yang tetap; skala
rasio adalah skala yang memiliki karakteristik yang dimiliki oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0
nol empiris abs
olut”. Maka digunakan prosedur statistik :
a. Chi-Kuadrat
Untuk menganalisis data yang diperoleh pada penelitian ini, khususnya asosiasi data nominal dengan nominal yang memerlukan perhitungan korelasi atau
hubungan antar variabel, maka digunakan prosedur analisis statistik Chi Kuadrat dengan rumus sebagai berikut :
x² =
Σ fo – fe²
feSugiyono 2011, hlm 107
Keterangan : x² = Nilai Chi Kuadrat
ƒo = Frekuensi Hasil Pengamatan = O Observation ƒe = Frekuensi Yang Diharapkan = E Expectation
Untuk melihat pengaruh antara dua variabel dilakukan dengan membandingkan nilai x² hitung dengan x² tabel dengan,
Jika diperoleh hasil chi–kuadrat hitung chi-kuadrat tabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada pengaruh antar kedua variable
tersebut. Jika diperoleh hasil chi-kuadrat hitung chi-kuadrat tabel, berarti Ho
ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh antara kedua variable tersebut.
Regi Ginanjar Rosmika, 2014 Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Koefisien Kontingensi C
Koefisien Kontingensi C adalah alat pengukur untuk menentukan keeratan atau korelasi diantara dua variabel. Perhitungan prosedur statistik ini dilakukan
dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono 2011, hlm 239 sebagai berikut :
C = √
�
2
�+�
2
Keterangan : C = kontingensi
N = banyaknya sampel x²= chi-kuadrat
Agar kontingensi C dapat dipakai dengan menilai derajat asosiasi atau hubungan antar variabel, maka C perlu dibandingkan dengan koefisien
kontingensi maksimum yang biasa terjadi, makin dekat harga C kepada Cmaks makin besar derajat asosiasi antar faktor, artinya variabel yang satu makin
berkaitan dengan variabel yang lain. Adapun formula untuk mengetahui Cmaks yang dikemukakan oleh Sudjana 1992 dalam Melly 2012, hlm 50 sebagai
berikut :
Cmaks
= √
m −1
Keterangan : Cmaks = C maksimal
m = harga minimum antar baris dan kolom
Regi Ginanjar Rosmika, 2014 Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukan
koefisien kontingensi
menggunakan kriteria
yang dikemukakan oleh Nugraha 1985 dalam Melly 2012, hlm 50, dapat dilihat pada
Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3
Penafsiran Nilai Koefisien Kontingensi Nilai C
Keterangan
C=0 Tidak mempunyai korelasi
0 C 0,20 Korelasi rendah sekali
0,20 C 0,40 Cmax Korelasi rendah
0,40 C 0,60 Cmax Korelasi sedang
0,60 C 0,80 Cmax Korelasi tinggi
0,80 C Cmax Korelasi tinggi sekali
C = Cmax Korelasi sempurna
Sumber : Nugraha 1985 dalam Melly 2012, hlm 50
81
Regi Ginanjar Rosmika, 2014 Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa
Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Keberadaan tiga industri pertambangan di Desa Malangnengah dengan omset yang cukup besar setiap harinya dinilai sangat berpengaruh bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa
Malangnengah khususnya para penambang yang bekerja di masing-masing industri tersebut. Ketiga industri tersebut adalah Koperasi Gunung Sembung, Jaya Putra Sembung, dan PT.
Hanusentra. Suatu industri dalam proses produksinya tentu membutuhkan berbagai aspek, yang dalam penelitian ini industri pertambangan dibagi menjadi empat, yaitu modal, teknologi dan
peralatan, proses pertambangan, dan hasil. Modal yang dibutuhkan ketiga industri pertambangan yang dibutuhkan cukup besar dari 70 juta hingga 10 milyar rupiah, yang digunakan untuk
berbagai macam kebutuhan penunjang proses pertambangan. Teknologi dan peralatan yang dipakai ketiga perusahaan sudah cukup modern, dimana sebagian besar proses produksi
dilakukan dengan bantuan alat-alat berat seperti beko, mesin pemecah batu dan lain-lain. Proses penambangan yang dilksanakan dalam ketiga perusahaan tersebut relatif sama yaitu metode
quarry tambang terbuka, dengan bantuan alat peledak atau sering dikenal dengan istilah blasting. Batu andesit yang dihasilkan dengan kualitas yang cukup bagus, dengan pasar produksi lokal
Purwakarta sampai luar kota Jakarta. Keberadaan industri pertambangan di Desa Malangnengah sangat dirasakan pengaruhnya oleh masyarakat, khussnya para penambang, yang
sebagian besar masyarakat merupakan penambang. Posisi penambang sebagai pekerja kasar dalam industri pertambangan, hal ini menyebabkan
jam kerja yang tidak menentu sehingga membuat pendapatan yang didapat penambang tidak terlalu besar, namun sebagian besar penambang menilai bahwa pendapatan yang didapatkan dari
pekerjaan sebagai buruh pertambangan sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti pemenuhan biaya makan sehari-hari dan pendidikan anak.
Kepemilkan tempat tinggal atau rumah, sebgian besar penambang sudah dapat memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal dengan kondisi baik dan permanen. Penambang yang sudah
berkeluarga dituntut untuk mempunyai tempat tinggal secara pribadi. Namun tidak sedikit pula para penambang yang masih tinggal bersama orangtua.
82
Regi Ginanjar Rosmika, 2014 Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa
Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pendidikan keluarga penambang sudah dapat diperoleh oleh sebagian penambang, para anak penambang sudah dapat merasakan jenjang pendidikan, pendidikan formal khususnya baik
Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA, dan Perguruan Tinggi PT. Pemenuhan pendidikan anak masyarakat penambang, dinilai mendapat
pengaruh dengan keberadaan industri pertambangan di Desa Malangnengah, yang dihasilkan dari pendapatan penambang bekerja di industri pertambangan.
B. Saran
Berdasarkan simpulan, peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran yang bisa dipertimbangkan. Berikut adalah saran yang peneliti ajukan:
1. Bagi Perusahaan pertambangan di Desa Malangnengah agar lebih memperhatikan
kesejahteraan atau kondisi sosial ekonomi masyarakat penambang, khususnya dalam bidang pendidikan seperti memberikan program sekolah gratis bagi anak-anak tenaga kerja, agar
meningkatnya kondisi sosial ekonomi tenaga kerja, khususnya para penambang. 2.
Bagi pemerintah dan instansi terkait agar lebih memperhatikan dan mengawasi setiap praktika bisnis suatu industri. Dan meningkatkan kepedulian tentang tanggung jawab sosial
suatu industri. 3.
Bagi pemerintah Desa Malangnengah hendaknya lebih aktif sebagai penghubung antara industri pertambangan dengan masyarakat dalam menciptakan kesejahteraan dan
keharmonisan antara industri, lingkungan dan masyarakat. 4.
Dalam penelitian ini hanya mengungkap pengaruh pertambangan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat penambang yaitu pendapatan, kepemilikan tempat tinggal, dan
pendidikan keluarga. Bagi yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut semoga penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan rujukan.
1
Regi Ginanjar Rosmika, 2014 Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang
Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anto.2008. PengaruhPenambanganPasirTerhadapKualitasLahan
Di KecamatanCimalakaKabupatenSumedang.SkripsiSarjana
FPIPS UPI
Bandung: tidakditerbitkan Anwar, Khairil. 2011. PendapatanMasyarakat.[online]. Available at:
http:khairilanwarsemsi.blogspot.com201112pendapatan- masyarakat.html [Januari 6, 2014]
Badan Pembangunan Daerah. 2011. Peta Batas Administrasi Wilayah KabupatenPurwakarta.Purwakarta: Kantor Badan Pembangunan Daerah.
BadanPusatStatistik. 2011a.
KecamatanSukataniDalamAngka 2011.Purwakarta: Kantor BadanPusatStatistik.
BadanPusatStatistik. 2012b.
KecamatanSukataniDalamAngka 2012.Purwakarta: Kantor BadanPusatStatistik.
BadanPusatStatistik. 2013c.
KecamatanSukataniDalamAngka 2013.Purwakarta: Kantor BadanPusatStatistik.
Ditjen Mineral Dan Batu Bara, 1998, StandarNasional Indonesia KlasifikasiSumberdaya
Mineral Dan
Cadangan, BadanStandarisasiNasional, BSN.
Iskandar. L.
Geografi3 :Kelas
XII SMA
dan M.
Jakarta: PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional
Malik, Yakub. 2008 Mengenal Mineral.Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia
Mardianti.R. 2013.SikapMasyarakatTerhadapPenambanganAndesitPadaKawasanLin
dung Di
DesaMekarmanikKecamatanCimenyanKabupaten Bandung.SkripsiSarjana FPIS UPI Bandung: tidakditerbitkan.
MuharomiEka Al
Fajar, D.2009.
Perubahan Status
KepemilikanLahanPertanianTerhadapKondisiSosialEkonomiMasyarakat