Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

Andri Noviadi, 2012 Mantra Ritual Babarit: Nilai Budaya, Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Dan Fungsi Serta Pelestariannya Sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu masih kental dengan adat istiadatnya berupa tabu pamali dan masih melakukan sebuah tradisi-tradisi leluhurnya dengan setia sampai sekarang salah satunya adalah tradisi ritual adat pernikahan. Jika dibandingkan dengan masyarakat adat yang lain yang berada di pulau Jawa masyarakat adat kampung Kuta betul-betul memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri terutama dari masih dipegang teguhnya larangan- larangan yang bersifat tabu pamali. Dengan masih kentalnya kepercayaan mereka terhadap alam gaib dan makhluk halus maka dalam setiap kegiatan uapacara adat atau kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat keadatan masyarakat Kuta senantiasa melibatkan sesepuh adat dan kuncen dalam setiap kegiatannya. Kehadiran sesepuh adat dan kuncen dalam setiap ritual adat dan kegiatan adat-adat lainnya sudah tentu membawa sebuah nuansa mistis dan magis karena tuturan-tuturan yang diucapkan oleh sesepuh adat dan kuncen bukan sebuah tuturan biasa melainkan sebuah tuturan berbentuk mantra. Hal-hal seperti ini lah yang menarik dari masyarakat adat kampung Kuta, sehingga dengan kuatnya keyakinan mereka terhadap pamali membuat hubungan mereka dengan alam dan hubungan mereka dengan sesama tetap terjaga dengan baik. Terutama dengan alam masyarakat adat kampung Kuta melakukan sebuah larangan dan pantangan yang bersifat tabu pamali guna melestarikan hutan dari gangguan tangan-tangan jahil manusia maka hutan tersebut disebut sebagai ”Hutan Kramat” dan hanya dapat masuk pada hari-hari tertentu dan itu pun dengan beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar. Dari hal-hal tersebut di atas peneliti menetapkan kampung Kuta sebagai objek kajian dan sekaligus menjadi lokasi penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Andri Noviadi, 2012 Mantra Ritual Babarit: Nilai Budaya, Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Dan Fungsi Serta Pelestariannya Sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa menguasai teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan di dalam ”nature setting” kondisi yang alamiah. Tujuan utama penelitian adalah mendapatkan sejumlah data atau informasi. Untuk mendapatkan data atau informasi, seorang peneliti harus menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai. Teknik pengumpulan data atau informasi dalam penelitian bermacam-macam. Tanpa mengetahui dan memahami teknik-teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar. Seperti yang kita ketahui dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa metode tersebut, antara lain wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion. Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang diperlukan untuk itu adalah teknik pengumpulan data yang lengkap, meliputi teknik, wawancara, teknik observasi, dan dokumentasi atau biasa dikenal dengan istilah triangulasi Sugiono, 2011:383. Dua teknik pengumpulan data dalam penelitian etnografi adalah observasi partisipan dan intervew wawancara. Fraenkle dan Wallen 2006:516 mengatakan bahwa interview wawancara adalah alat yang utama digunakan etnografer dan yang paling umum adalah wawancara informan. Observasi partisipan menggabungkan partisipasi dalam kehidupan orang yang diteliti dengan profesional manjaga jarak yang memungkinkan observasi dan perekaman data. Aspek yang Andri Noviadi, 2012 Mantra Ritual Babarit: Nilai Budaya, Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Dan Fungsi Serta Pelestariannya Sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu paling penting dalam observasi partisipan adalah membutuhkan imersi dalam budaya. Sejalan dengan itu, Spradley 1980:33 mengatakan bahwa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data etnografi adalah observasi partisipan, untuk mengamati aktivitas orang-orang, karakter fisik dari situasi sosial. Observasi partisipan digunakan peneliti untuk terlibat langsung dalam ritual adat Babarit dalam persiapan sukuran pernikahan sebagai pengamat dan memaknai setiap peristiwa tersebut. Selain itu, dilakukan juga perekaman etnografis yang meliputi: perekaman audio visual dengan handycam, tape recorder, membuat catatan lapangan, dan mengambil foto. Selanjutnya, menurut Spradley perekaman etnografi ini membangun jembatan antara observasi dan analisis data. Dalam penelitian ini, perekaman dilakukan terhadap Punduh yang mengucapkan mantra selama prosesi ritual berlangsung. Demikian juga, perekaman dilakukan dalam wawancara dengan narasumber. Studi dokumenter dilakukan untuk memperoleh data berupa cerita- cerita rakyat yang telah diinventarisasi dan hasil-hasil penelitian terdahulu sehubungan dengan budaya masyarakat adat Kuta. Teknik interview wawancara juga digunakan untuk memperoleh penjelasan tentang eksistensi ritual-ritual dalam ritual adat Babarit bagi masyarakat adat Kuta saat ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, SIMBOL, MAKNA, DAN FUNGSI MANTRA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT ADAT RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG SERTA UPAYA PELESTARIANNYA.

6 8 38

Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, Dan Nilai Dalam Puisi Pupujian Di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Serta Pelestariannya.

0 3 35

ANALISIS STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN,FUNGSI, DAN MAKNA TEKS MITE PELET MARONGGE SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA.

12 37 62

TRADISI BERCERITA (KAPU-KAPUUNA) MASYARAKAT MUNA SULAWESI TENGGARA :Kajian Struktur, Konteks Penuturan, Fungsi, serta Model dan Alternatif sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra di SMA.

0 0 63

CARITA MAUNG PADJAJARAN DI KECAMATAN SURADE: Struktur, Proses Penciptaan, Konteks Penuturan, Fungsi, dan Makna.

1 5 40

TRADISI BERTANI JAGUNG MASYARAKAT MUNA: Kajian Struktur Kegiatan, Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan dan Fungsi Mantra serta Model Pembelajarannya di SMA.

7 77 62

LAGU DOLANAN DI HEGARMANAH: STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, DAN FUNGSI.

0 7 31

MANTRA DALAM UPACARA PESONDO: KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN DAN FUNGSI SERTA KEMUNGKINAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA LISAN DI SMA.

7 34 59

STRUKTUR DAN FUNGSI SENI TRADISI GAOK SERTA MODEL PELESTARIANNYA MELALUI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA.

5 22 32

LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA - repository UPI T IND 1303162 Title

0 0 3