Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, Dan Nilai Dalam Puisi Pupujian Di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Serta Pelestariannya.

(1)

KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN,

PROSES PENCIPTAAN, FUNGSI, DAN NILAI

DALAM PUISI PUPUJIAN DI KECAMATAN CILAMAYA

WETAN KABUPATEN KARAWANG SERTA

PELESTARIANNYA

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat meraih Gelar Magister

Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh

Cut Nuraini

NIM 1302832

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Cut Nuraini, 2015

LEMBAR PENGESAHAN

CUT NURAINI, S.Pd.

KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, FUNGSI, DAN NILAI PUISI PUPUJIAN

DI KECAMATAN CILAMAYA WETAN KABUPATEN KARAWANG SERTA PELESTARIANNYA

disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing,

Dr. Sumiyadi, M.Hum. NIP 19660320191031004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Dr. Sumiyadi, M.Hum. NIP 19660320191031004


(3)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “kajian Struktur Teks,

Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, dan Nilai Puisi Pupujian Di

Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Serta Pelestariannya” ini

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernataan ini, saya siap menanggung risiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.”

Karawang, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,


(4)

Cut Nuraini, 2015

KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, FUNGSI, DAN NILAI PUISI PUPUJIAN DI KECAMATAN CILAMAYA WETAN

KABUPATEN KARAWANG SERTA PELESTARIANNYA Cut Nuraini

1302832 ABSTRAK

Tesis ini berjudul “Kajian Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, dan Nilai Puisi Pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Serta Pelestariannya”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kian menurunnya kesadaran masyarakat pada salah satu kebudayaan yang mengandung banyak nilai dan fungsi di dalam kehidupan terutama ajaran agama Islam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur teks, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, dan nilai puisi pupujian yang ada di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik deskriptif analitis. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks puisi pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan kabupaten Karawang yang berhasil dihimpun sebanyak empat belas judul puisi pupujian dengan tiga bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda, dengan tempat yang berbeda pula, diantaranya di Masjid, Majelis Ta’lim, dan pengajian anak-anak. Penelitian yang dilakukan terdiri atas beberapa tahap, yaitu perekaman data, mentranskripkan data, dan membuat laporan penelitian.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa puisi pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang memiliki kekhasan yang sama dari segi unsur fungsi kata yang mendominasinya yaitu predikat, hal tersebut membuktikan bahwa isi puisi pupujian yang ada di Kecamatan Cilamaya Wetan berupa pemberitahuan atas ajaran-ajaran agama Islam dan pengingat atas dosa, kematian, dan kehidupan setelah hidup di dunia yaitu di akhirat kelak. Serta memohon ampunan kepada Allah SWT. Selain itu, majas yang terkandung di dalamnya masing-masing didominasi oleh majas antropomisme. Hal ini membuktikan bahwa isi dari keempat belas puisi pupujian tersebut berupa ajaran-ajarn agama dan ikatan hubungan antara manusia dengan Tuhan (Allah SWT.). Proses penciptaan dan pewarisan keempat belas puisi pupujian tersebut secara vertikal, dimana pewarisannya tanpa ada syarat khusus apapun. Sedangkan fungsi keempat belas puisi pupujian tersebut yang paling utama sebagai fungsi pendidikan agama Islm yang ditanamkan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan keimanan dan menjadi manusia yang lebih baik lagi. Berdasarkan hasil analisis keempat belas puisi pupujian tersebut mengandung empat buah nilai, yaitu nilai religius, moral, budaya, dan pendidikan. Adapun upaya pelestarian dari penelitian ini sebagai pemanfaatan hasil penelitian, peneliti menyusun bahan ajar berupa modul sebagai upaya pelestarian puisi pupujian yang bisa dimanfaatkan di sekolah-sekolah khususnya SMA Kelas XII untuk pembelajaran Bahasa Indonesia.


(5)

Structure Study, Speech Context, Forming, Context and The Poetic Value Of ‘pupujian’ in Cilamaya Wetan Region, Karawang Regency and Its Inheritance

ABSTRACT

The background of this study is about the decreasing of the awareness of the society in the value of life, especially Islamic value. The purpose of this study is to know about the structure speech context, Forming, context and the poetic valueof ‘pupujian’in Cilamaya Wetanregion. This research is qualitative research by descripive analysis. The source of teh data is the text of ‘pupujian’in Cilamaya Wetanregion in three languages, there are Javaneese, Sundaneese and Bahasa Indonesia. The result of the research can be concluded that ‘pupujian’in Cilamaya Wetanregion has the same speciality, in the function word that dominate, there is predicate. It shows that the three ‘pupujian’in Cilamaya Wetanregion are as a reminder and the notification of Islamic value for asking apolgoy to Alloh and as the reminder of the sin. The most presented figurative language here are antaprofomisme. It shows that the test are describing about the relationship between human and God (Allah SWT). The inhertance process is done vertically without any special requirement from the one generation to the next, it derived from teacher to student, from parents . The main function of the text are about presenting islamic education in society to make a better faith and human being. Based on the analysis from the texts, they have four values, there are religious, moral culture and education. The final puropose of this reserach is concervation process, that the researcher compiling some teaching modul to concerve the ‘pupujian’ to be used in some school, especially in Bahasa Indonesia for grade XII.


(6)

Cut Nuraini, 2015

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN... ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

1.7 Struktur Organisasi Tesis ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Sastra Lisan Sebagai Bagian dari Foklor Lisan ... 9

2.1.1 Folklor ... 9

2.1.1.1 Pengertian Folklor ... 9

2.1.1.2 Ciri-ciri Foklor ... 10

2.1.1.3 Bentuk Folklor ... 10

2.1.1.4 Fungsi Folklor ... 12

2.2 Sastra Lisan ... 12

2.2.1 Pupujian Merupakan Sastra Lisan ... 13

2.3 Puisi ... 14

2.3.1 Pengertian Puisi ... 14

2.3.2 Unsur-unsur Puisi ... 15

2.3.2.1 Hakikat Puisi ... 15

2.3.2.2 Metode Puisi ... 17


(7)

2.4.1 Mcam-macam Pupujian ... 19

2.4.2 Bahasa Dalam Pupujian ... 19

2.4.3 Sejarah dan Penyebaran Pupujian ... 20

2.4.4 Struktur Pupujian ... 21

2.5 Struktur Teks ... `22

2.5.1 Sintaksis ... 22

2.5.2 Tema ... 23

2.5.3 Diksi ... 24

2.5.4 Majas ... 24

2.5.5 Bunyi ... 25

2.5.6 Irama ... 25

2.6 Konteks ... 26

2.6.1 Konteks Penuturan ... 26

2.6.2 Konteks Situasi ... 27

2.6.3 Konteks Budaya ... 27

2.7 Proses Penciptaan ... 28

2.8 Fungsi ... 30

2.9 Nilai-nilai dalam Puisi Pupujian ... 32

2.9.1 Pengertian ... 32

2.9.2 Nilai Religius ... 33

2.9.3 Nilai Moral ... 33

2.9.4 Nilai Pendidikan ... 34

2.9.5 Nilai Budaya ... 35

2.10 Upaya Pelestarian Pupujian ... 36

2.11 Upaya Pelestarian Berupa Bahan Ajar ... 39

2.11.1 Kriteria Pemilihan Bahan Pembelajaran ... 40

2.11.2 Ciri-ciri Bahan Ajar ... 42

2.11.3 Manfaat Bahan Ajar ... 42

2.11.4 Keuntungan Guru Menulis Bahan Ajar ... 43

2.11.5 Bentuk Bahan Ajar ... 43

2.11.6 Pemanfaatan Puisi Sebagai Bahan Ajar ... 43

2.12 Modul Sebagai Upaya Pelestarian ... 44


(8)

Cut Nuraini, 2015

2.12.2 Komponen Isi Modul ... 45

2.12.3 Langkah Penyusunan Modul ... 48

2.13 Media Audio Visual ... 49

2.14 Media Audio Visula Sebagai Media Pembelajaran ... 50

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 52

3.1 Desain Penelitian ... 52

3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian ... 55

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.4. Analisis Data ... 62

3.5 Isu Etik ... 63

3.6 Parameter Penelitian ... 65

BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 71

4.1 Letak Geografis ... 71

4.1.1 Letak Geografis Perkembangan Puisi Pupujian ... 71

4.1.2 Puisi Pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan ... 72

4.1.2.1 Sumber Data dan Data … ... 72

4.1.2.2 Sejarah dan Perkembangan Pupujian di Cilamaya ... 77

4.2 Hasil Analisis ... 79

4.2.1 Analisis Puisi Pupujian “Golongan Surga” ... 82

4.2.1.1 Analisis Struktur ... 82

4.2.1.1.1 Formula Sintaksis ... 84

4.2.1.1.2 Formula Bunyi . ... 93

4.2.1.1.3 Gaya Bahasa . .. ... 99

4.2.11.4 Tema ... 100

4.2.1.2 Analisis Kontes ... 103

4.2.1.2.1 Konteks Situasi ... 103

4.2.1.2.2 Konteks Budaya ... 105

4.2.1.3 Proses Penciptaan ... 109

4.2.1.3.1 Proses Pewarisan ... 109

4.2.1.3.1 Proses Penciptaan ... 110

4.2.1.4 Fungsi Puisi Pupujian “ Golongan Surga” ... 110

4.2.1.5 Analisis Nilai ... 112


(9)

4.2.1.5.2 Nilai Moral ... 113

4.2.1.5.3.Nilai Pendidikan ... 113

4.2.2 Analisis Puisi Pupujian “Mumuji Ka Gusti Allah” ... 114

4.2.2.1 Formula Sintaksis ... 115

4.2.2.1.1 Bentuk ... 117

4.2.2.1.2 Formula Bunyi . ... 119

4.2.2.2 Gaya Bahasa .. ... 124

4.2.2.3 Tema ... 125

4.2.2.2 Konteks Penuturan Puisi Pupujian “Mumuji Ka Gusti Allah” ... 128

4.2.2.2.1 Konteks Situasi ... 128

4.2.2.2.2 Konteks Budaya ... 129

4.2.2.3 Proses Penciptaan ... 133

4.2.2.3.1 Proses Penciptaan ... 133

4.2.4.3.2 Proses Pewarisan ... 133

4.2.2.4 Analisis Fungsi ... 134

4.2.2.5. Analisis Nilai ... 135

4.2.2.5.1 Nilai Religius ... 135

4.2.2.5.2 Nilai Moral ... 136

4.2.3 Analisis Puisi Pupujian “Tobat” ... 137

4.2.3.1 Analisis Struktur ... 137

4.2.3.1.1 Formula Sintaksis ... 139

4.2.3.1.2 Bentuk . ... 141

4.2.3.1.3 Formula Bunyi ….. ... 143

4.2.3.1.4 Gaya Bahasa . ... 148

4.2.3.1.5 Tema ... 149

4.2.3.2. Analisis Konteks Penuturan Puisi Pupujian “Tobat” ... 152

4.2.3.2.1.Konteks Situasi ... 152

4.2.3.2.2 Konteks Budaya ... 154

4.2.3.3 Proses Penciptaan ... 158

4.2.3.3.1 Proses Pewarisan ... 158

4.2.3.3.2 Proses Penciptaan ... 158


(10)

Cut Nuraini, 2015

4.2.3.5 Analisis Nilai ... 160

4.2.3.5.1 Nilai Religius ... 161

4.2.3.5.2 Nilai Moral ... 161

4.2.4 Analisis Puisi Pupujian “Di Dunya Ngumbara” ... 162

4.2.4.1 Analisis Struktur ... 162

4.2.4.1.1 Formula Sintaksis ... 164

4.2.4.1.2 Bentuk ... 171

4.2.4.1.3 FormulaBunyi ... 173

4.2.4.1.4 Formula Irama ... 175

4.2.4.1.5 Gaya Bahasa ... 178

4.2.4.1.6 Tema ... 179

4.2.4.2 Analisis Konteks Penuturan ... 182

4.2.4.2.1 Konteks Situasi ... 182

4.2.4.2.2 Konteks Budaya ... 184

4.2.4.3 Proses Penciptaan ... 188

4.2.4.3.1 Proses Pewarisan ... 188

4.2.4.3.2 Proses Penciptaan ... 188

4.2.4.4 Fungsi ... 190

4.2.4.5 Analisis Nilai ... 190

4.2.4.5.1 Nilai Religius ... 190

4.2.4.5.2 Nilai Moral ... 191

4.2.5 Analisis Puisi Pupujian “Pepeling” ... 192

4.2.5.1 Analisis Struktur ... 192

4.2.5.1.1 Formula Sintaksis ... 193

4.2.5.1.2 Formula Bunyi ... 199

4.2.5.1.3 Formula Irama ... 201

4.2.5.1.4 Gaya Bahasa ... 203

4.2.5.1.5 Tema ... 204

4.2.5.2 Analisis Konteks Penuturan ... 205

4.2.5.2.1 Konteks Situasi ... 206

4.2.5.2.2 Konteks Budaya ... 207

4.2.5.3 Proses Penciptaan ... 211


(11)

4.2.5.3.2 Proses Penciptaan ... 211

4.2.5.4 Fungsi ... 213

4.2.5.5 Analisis Nilai ... 213

4.2.5.5.1 Nilai Religius ... 213

4.2.5.5.2 Nilai Moral ... 214

4.2.6 Analisis Puisi Pupujian “Pepeling Ka Jalma Mumin” ... 215

4.2.6.1 Analisis Struktur ... 215

4.2.6.1.1 Formula Sintaksis ... 217

4.2.6.1.2 Formula Bunyi ... 223

4.2.6.1.3 Formula Irama ... 226

4.2.6.1.4 Gaya Bahasa ... 229

4.2.6.1.5 Tema ... 229

4.2.6.2 Analisis Konteks Penuturan ... 233

4.2.6.2.1 Konteks Situasi ... 233

4.2.6.2.2 Konteks Budaya ... 235

4.2.6.3 Proses Penciptaan ... 240

4.2.6.3.1 Proses Pewarisan ... 240

4.2.6.3.2 Proses Penciptaan ... 240

4.2.6.4 Fungsi ... 241

4.2.6.5 Analisis Nilai ... 242

4.2.6.5.1 Nilai Religius ... 243

4.2.6.5.2 Nilai Moral ... 243

4.2.7 Analisis Puisi Pupujian “Cirina Tereh Kiamah” ... 244

4.2.7.1 Analisis Struktur ... 244

4.2.7.1.1 Formula Sintaksis ... 245

4.2.7.1.2 Bentuk ... 249

4.2.7.1.3 Formula Bunyi ... 251

4.2.7.1.4 Formula Irama ... 253

4.2.7.1.5 Gaya Bahasa ... 255

4.2.7.1.6 Tema ... 256

4.2.7.2 Analisis Konteks Penuturan ... 258

4.2.7.2.1 Konteks Situasi ... 259


(12)

Cut Nuraini, 2015

4.2.7.3 Proses Penciptaan ... 265

4.2.7.3.1 Proses Pewarisan ... 265

4.2.7.3.2 Proses Penciptaan ... 26

4.2.7.4 Fungsi ... 266

4.2.7.5 Analisis Nilai ... 268

4.2.7.5.1 Nilai Religius ... 268

4.2.7.5.2 Nilai Moral ... 269

4.2.8 Analisis Puisi Pupujian “Geumpeur Nalika Kiamah Kiamah” 270

4.2.8.1 Analisis Struktur ... 270

4.2.8.1.1 Formula Sintaksis ... 271

4.2.8.1.2 Bentuk ... 274

4.2.8.1.3 Formula Bunyi ... 276

4.2.8.1.4 Formula Irama ... 277

4.2.8.1.5 Gaya Bahasa ... 280

4.2.8.1.6 Tema ... 280

4.2.8.2 Analisis Konteks Penuturan ... 284

4.2.8.2.1 Konteks Situasi ... 284

4.2.8.2.2 Konteks Budaya ... 286

4.2.8.3 Proses Penciptaan ... 290

4.2.8.3.1 Proses Pewarisan ... 290

4.2.8.3.2 Proses Penciptaan ... 291

4.2.8.4 Fungsi ... 292

4.2.8.5 Analisis Nilai ... 293

4.2.8.5.1 Nilai Religius ... 293

4.2.8.5.2 Nilai Moral ... 294

4.2.8 Analisis Puisi Pupujian “Geumpeur Nalika Kiamah Kiamah” 270

4.2.8.1 Analisis Struktur ... 270

4.2.8.1.1 Formula Sintaksis ... 271

4.2.8.1.2 Bentuk ... 274

4.2.8.1.3 Formula Bunyi ... 276

4.2.8.1.4 Formula Irama ... 277

4.2.8.1.5 Gaya Bahasa ... 280


(13)

4.2.8.2 Analisis Konteks Penuturan ... 284

4.2.8.2.1 Konteks Situasi ... 284

4.2.8.2.2 Konteks Budaya ... 286

4.2.8.3 Proses Penciptaan ... 290

4.2.8.3.1 Proses Pewarisan ... 290

4.2.8.3.2 Proses Penciptaan ... 291

4.2.8.4 Fungsi ... 292

4.2.8.5 Analisis Nilai ... 293

4.2.8.5.1 Nilai Religius ... 293

4.2.8.5.2 Nilai Moral ... 294

4.2.9 Analisis Puisi Pupujian “Cara Lebet Masjid” ... 295

4.2.9.1 Analisis Struktur ... 295

4.2.9.1.1 Formula Sintaksis ... 295

4.2.9.1.2 Bentuk ... 297

4.2.9.1.3 Formula Bunyi ... 299

4.2.9.1.4 Formula Irama ... 300

4.2.9.1.5 Gaya Bahasa ... 301

4.2.9.1.6 Tema ... 302

4.2.9.2 Analisis Konteks Penuturan ... 304

4.2.9.2.1 Konteks Situasi ... 305

4.2.9.2.2 Konteks Budaya ... 306

4.2.9.3 Proses Penciptaan ... 310

4.2.9.3.1 Proses Pewarisan ... 310

4.2.9.3.2 Proses Penciptaan ... 310

4.2.9.4 Fungsi ... 311

4.2.9.5 Analisis Nilai ... 312

4.2.9.5.1 Nilai Religius ... 312

4.2.9.5.2 Nilai Moral ... 313

4.2.10 Analisis Puisi Pupujian “Qur’an Jadi Cacaang” ... 314

4.2.10.1 Analisis Struktur ... 314

4.2.10.1.1 Formula Sintaksis ... 315

4.2.10.1.2 Bentuk ... 317


(14)

Cut Nuraini, 2015

4.2.10.1.4 Formula Irama ... 320

4.2.10.1.5 Gaya Bahasa ... 322

4.2.10.1.6 Tema ... 322

4.2.10.2 Analisis Konteks Penuturan ... 324

4.2.10.2.1 Konteks Situasi ... 325

4.2.10.2.2 Konteks Budaya ... 327

4.2.10.3 Proses Penciptaan ... 331

4.2.10.3.1 Proses Pewarisan ... 331

4.2.10.3.2 Proses Penciptaan ... 332

4.2.10.4 Fungsi ... 322

4.2.10.5 Analisis Nilai ... 334

4.2.10.5.1 Nilai Religius ... 334

4.2.10.5.2 Nilai Moral ... 334

4.2.11 Analisis Puisi Pupujian Nabi Muhammad ... 336

4.2.11.1 Analisis Struktur ... 336

4.2.11.1.1 Formula Sintaksis ... 338

4.2.10.1.2 Bentuk ... 346

4.2.11.1.3 Formula Bunyi ... 348

4.2.10.1.4 Formula Irama ... 350

4.2.11.1.5 Gaya Bahasa ... 354

4.2.10.1.6 Tema ... 354

4.2.11.2 Analisis Konteks Penuturan ... 357

4.2.11.2.1 Konteks Situasi ... 358

4.2.11.2.2 Konteks Budaya ... 359

4.2.11.3 Proses Penciptaan ... 363

4.2.11.3.1 Proses Pewarisan ... 363

4.2.11.3.2 Proses Penciptaan ... 364

4.2.11.4 Fungsi ... 365

4.2.11.5 Analisis Nilai ... 366

4.2.12 Analisis Puisi Pupujian Mengajak Mengaji ... 367

4.2.12.1 Analisis Struktur Sintaksis ... 369

4.2.12.1.1 Bentuk ... 377


(15)

4.2.12.1.3 Formula Irama ... 386

4.2.12.1.4 Gaya Bahasa ... 391

4.2.12.1.5 Tema ... 391

4.2.12.2 Analisis Konteks Penuturan ... 396

4.2.12.2.1 Konteks Situasi ... 396

4.2.12.2.2 Konteks Budaya ... 397

4.2.12.3 Proses Penciptaan ... 403

4.2.12.3.1 Proses Pewarisan ... 403

4.2.12.3.2 Proses Penciptaan ... 405

4.2.12.4 Fungsi ... 406

4.2.12.5 Analisis Nilai ... 407

4.2.12.5.1 Nilai Religius ... 408

4.2.12.5.2 Nilai Moral ... 411

4.2.13 Analisis Puisi Pupujian Jalan Ke Surga ... 414

4.2.13.1.1 Analisis Struktur Sintaksis ... 414

4.2.13.1.2 Bentuk ... 417

4.2.13.1.3 Formula Bunyi ... 417

4.2.13.1.4 Formula Irama ... 418

4.2.13.1.4 Gaya Bahasa ... 420

4.2.13.1.5 Tema ... 420

4.2.13.2 Analisis Konteks Penuturan ... 422

4.2.13.2.1 Konteks Situasi ... 423

4.2.13.2.2 Konteks Budaya ... 424

4.2.13.3 Proses Penciptaan ... 427

4.2.13.3.1 Proses Pewarisan ... 427

4.2.13.3.2 Proses Penciptaan ... 428

4.2.13.4 Fungsi ... 429

4.2.13.5 Analisis Nilai ... 429

4.2.14 Analisis Puisi Pupujian “Adan” ... 430

4.2.14.1.1 AnalisisFormula Sintaksis ... 431

4.2.14.1.2 Analisis Formula Bunyi ... 436

4.2.14.1.4 Formula Irama ... 439


(16)

Cut Nuraini, 2015

4.2.14.1.5 Tema ... 443

4.2.14.2 Analisis Konteks Penuturan ... 449

4.2.14.2.1 Konteks Situasi ... 449

4.2.14.2.2 Konteks Budaya ... 450

4.2.14.3 Proses Penciptaan ... 452

4.2.14.3.1 Proses Pewarisan ... 452

4.2.14.3.2 Proses Penciptaan ... 453

4.2.14.5 Analisis Nilai ... 453

4.3 Pembahasan Hasil Analisis Puisi Pupujian Di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang ... 455

4.3.1 Hasil Analisis Struktur ... 455

4.3.2 Hasil Analisis Konteks, Proses Penciptaan, Fungsi, dan Nilai Puisi Pupujian ... 457

Bab 5 PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN SEBAGAI BAHAN AJAR PUISI LAMA ……… ... 461

5.1 Pemanfaatan Hasil Analis Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi dan Nilai Puisi Pupujian ……. ... 461

5.2 Penyajian Bahan Ajar (Modul) ... 461

5.3 Hasil Penelaahan Modul ... 488

Bab 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ... 489

6.1 Simpulan ... 489

6.1.1 Struktur ... 489

6.1.2 Hasil Analisis Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, dan Nilai Puisi Pupujian ... 492

6.1.3 Upaya Pelestarian Puisi Pupujian ... 494

6.1.4 Bahan Ajar Modul Sebagai Upaya Pelestarian Puisi Pupujian ... 494

6.2 Implikasi dan Rekomendasi ... 494

DAFTAR PUSTAKA ………. ... 496


(17)

DAFTAR TABEL

3.1 Tabel Partisipan Penelitian ... 56

3.2 Tabel Parameter Penelitian ... 65

4.1 Tabel Sumber Data ... 73

4.2 Tabel Isi Puisi Pupujian ... 80

4.3 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Golongan Surga” ... 85

4.4 Tabel Analisis Sintaksis ... 86

4.5 Tabel Analisis Sintaksis ... 86

4.6 Tabel Analisis Sintaksis ... 87

4.7 Tabel Analisis Sintaksis ... 87

4.8 Tabel Analisis Sintaksis ... 88

4.9 Tabel Analisis Sintaksis ... 88


(18)

Cut Nuraini, 2015

4.11 Tabel Analisis Sintaksis ... 89

4.12 Tabel Analisis Sintaksis ... 90

4.13 Tabel Analisis Sintaksis ... 90

4.14 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 94

4.15 Tabel Formula Bunyi ... 97

4.16 Tabel Isotopi Kekuatan ... 100

4.17 Tabel Isotopi Ibadah ... 101

4.18 Tabel Isotopi Tempat ... 102

4.19 Tabel Isotopi Kegiatan ... 102

4.20 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Mumuji Ka Gusti Allah” ... 116

4.21 Tabel Analisis Sintaksis ... 117

4.22 Tabel Analisis Sintaksis ... 117

4.23 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 121

4.24 Tabel Formula Bunyi ... 123

4.25 Tabel Isotopi Kekuatan ... 125

4.26 Tabel Isotopi Harapan ... 126

4.27 Tabel Isotopi Kegiatan ... 127

4.28 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Tobat” ... 139

4.29 Tabel Analisis Sintaksis ... 140

4.30 Tabel Analisis Sintaksis ... 140

4.31 Tabel Analisis Sintaksis ... 141

4.32 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 144

4.33 Tabel Formula Bunyi ... 146

4.34 Tabel Isotopi Kekuatan ... 149

4.35 Tabel Isotopi Ibadah ... 150

4.36 Tabel Isotopi Tempat ... 150

4.37 Tabel Isotopi Kegiatan ... 151

4.38 Tabel Isotopi Waktu ... 151

4.39 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Di Dunya Ngubara” ... 165

4.40 Tabel Analisis Sintaksis ... 165

4.41 Tabel Analisis Sintaksis ... 166

4.42 Tabel Analisis Sintaksis ... 166


(19)

4.44 Tabel Analisis Sintaksis ... 167

4.45 Tabel Analisis Sintaksis ... 167

4.46 Tabel Analisis Sintaksis ... 168

4.47 Tabel Analisis Sintaksis ... 168

4.48 Tabel Analisis Sintaksis ... 168

4.49 Tabel Analisis Sintaksis ... 169

4.50 Tabel Analisis Sintaksis ... 169

4.51 Tabel Analisis Sintaksis ... 169

4.52 Tabel Analisis Sintaksis ... 170

4.53 Tabel Analisis Sintaksis ... 170

4.54 Tabel Analisis Sintaksis ... 170

4.55 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 173

4.56 Tabel Formula Bunyi ... 176

4.57 Tabel Isotopi Kekuatan ... 179

4.58 Tabel Isotopi Tempat ... 180

4.59 Tabel Isotopi Kegiatan ... 181

4.60 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Pepeling” ... 194

4.61 Tabel Analisis Sintaksis ... 194

4.62 Tabel Analisis Sintaksis ... 195

4.63 Tabel Analisis Sintaksis ... 195

4.64 Tabel Analisis Sintaksis ... 196

4.65 Tabel Analisis Sintaksis ... 196

4.66 Tabel Analisis Sintaksis ... 197

4.67 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 199

4.68 Tabel Formula Bunyi ... 202

4.69 Tabel Isotopi Kekuatan ... 204

4.70 Tabel Isotopi Kegiatan ... 205 4.71 Tabel Analisis Sintaksis “Pepeling Ka Jalma Mumin” ... 218

4.72 Tabel Analisis Sintaksis ... 218

4.73 Tabel Analisis Sintaksis ... 219

4.74 Tabel Analisis Sintaksis ... 219

4.75 Tabel Analisis Sintaksis ... 219


(20)

Cut Nuraini, 2015

4.77 Tabel Analisis Sintaksis ... 220

4.78 Tabel Analisis Sintaksis ... 220

4.79 Tabel Analisis Sintaksis ... 221

4.80 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 224

4.81 Tabel Formula Bunyi ... 227

4.82 Tabel Isotopi Kekuatan ... 230

4.83 Tabel Isotopi Ibadah ... 232

4.84 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Cirina Tereh Kiamah” ... 246

4.85 Tabel Analisis Sintaksis ... 247

4.86 Tabel Analisis Sintaksis ... 247

4.87 Tabel Analisis Sintaksis ... 248

4.88 Tabel Analisis Sintaksis ... 248

4.89 Tabel Analisis Sintaksis ... 249

4.90 Tabel Analisis Sintaksis ... 249

4.91 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 251

4.92 Tabel Formula Bunyi ... 254

4.93 Tabel Isotopi Kekuatan ... 256

4.94 Tabel Isotopi Kegiatan ... 257

4.95 Tabel Isotopi Waktu ... 258

4.96 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Geumpeur Nalika Kiamah” .... 272

4.97 Tabel Analisis Sintaksis ... 272

4.98 Tabel Analisis Sintaksis ... 273

4.99 Tabel Analisis Sintaksis ... 273

4.100 Tabel Analisis Sintaksis ... 274

4.101 Tabel Analisis Sintaksis ... 274

4.102 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 276

4.103 Tabel Formula Bunyi ... 278

4.104 Tabel Isotopi Kekuatan ... 281

4.105 Tabel Isotopi Kegiatan ... 282

4.106 Tabel Isotopi Waktu ... 282

4.107 Tabel Isotopi Tempat ... 283

4.108 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Cara Lebet Masjid”... 296


(21)

4.110 Tabel Analisis Sintaksis ... 297

4.111 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 299

4.112 Tabel Formula Bunyi ... 301

4.113 Tabel Isotopi Kekuatan ... 302

4.114 Tabel Isotopi Ibadah ... 303

4.115 Tabel Isotopi Waktu ... 303

4.116 Tabel Isotopi Tempat ... 304

4.117 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Qur’an Jadi cacaang” ... 316

4.118 Tabel Analisis Sintaksis ... 316

4.119 Tabel Analisis Sintaksis ... 317

4.120 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 319

4.121 Tabel Formula Bunyi ... 321

4.122 Tabel Isotopi Kekuatan ... 323

4.123 Tabel Isotopi Kegiatan ... 324

4.124 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Nabi Muhammad” ... 339

4.125 Tabel Analisis Sintaksis ... 340

4.126 Tabel Analisis Sintaksis ... 340

4.127 Tabel Analisis Sintaksis ... 341

4.128 Tabel Analisis Sintaksis ... 341

4.129 Tabel Analisis Sintaksis ... 341

4.130 Tabel Analisis Sintaksis ... 342

4.131 Tabel Analisis Sintaksis ... 342

4.132 Tabel Analisis Sintaksis ... 342

4.133 Tabel Analisis Sintaksis ... 343

4.134 Tabel Analisis Sintaksis ... 343

4.135 Tabel Analisis Sintaksis ... 343

4.136 Tabel Analisis Sintaksis ... 344

4.137 Tabel Analisis Sintaksis ... 344

4.138 Tabel Analisis Sintaksis ... 345

4.139 Tabel Analisis Sintaksis ... 345

4.140 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 348

4.141 Tabel Formula Bunyi ... 350


(22)

Cut Nuraini, 2015

4.143 Tabel Isotopi Ibadah ... 356

4.144 Tabel Isotopi Tempat ... 357

4.145 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Mengajak Mengaji” ... 370

4.146 Tabel Analisis Sintaksis ... 371

4.147 Tabel Analisis Sintaksis ... 372

4.148 Tabel Analisis Sintaksis ... 372

4.149 Tabel Analisis Sintaksis ... 372

4.150 Tabel Analisis Sintaksis ... 373

4.151 Tabel Analisis Sintaksis ... 373

4.152 Tabel Analisis Sintaksis ... 374

4.153 Tabel Analisis Sintaksis ... 374

4.154 Tabel Analisis Sintaksis ... 374

4.155 Tabel Analisis Sintaksis ... 374

4.156 Tabel Analisis Sintaksis ... 375

4.157 Tabel Analisis Sintaksis ... 375

4.158 Tabel Analisis Sintaksis ... 376

4.159 Tabel Analisis Sintaksis ... 376

4.160 Tabel Analisis Sintaksis ... 376

4.161 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 384

4.162 Tabel Formula Bunyi ... 387

4.163 Tabel Isotopi Kekuatan ... 392

4.164 Tabel Isotopi Ibadah ... 393

4.165 Tabel Isotopi Tempat ... 394

4.166 Tabel Isotopi Waktu ... 394

4.167 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian “Jalan Ke Surga” ... 375

4.168 Tabel Analisis Sintaksis ... 415

4.169 Tabel Analisis Sintaksis ... 416

4.170 Tabel Analisis Sintaksis ... 416

4.171 Tabel Analisis Sintaksis ... 416

4.172 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 418

4.173 Tabel Formula Bunyi ... 419

4.174 Tabel Isotopi Kekuatan ... 421


(23)

4.176 Tabel Isotopi Tempat ... 422

4.177 Tabel Analisis Sintaksis puisi pupujian Adan ... 432

4.178 Tabel Analisis Sintaksis ... 433

4.179 Tabel Analisis Sintaksis ... 434

4.180 Tabel Analisis Sintaksis ... 434

4.181 Tabel Analisis Sintaksis ... 435

4.182 Tabel Analisis Formula Bunyi ... 436

4.183 Tabel Formula Bunyi ... 440

4.184 Tabel Isotopi Tuhan ... 445

4.185 Tabel Isotopi Manusia ... 445

4.186 Tabel Isotopi Pekerjaan ... 446

4.187 Tabel Isotopi Tempat ... 447


(24)

1

Cut Nuraini, 2015

Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, Dan Nilai Dalam Puisi

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan dipaparkan masalah dan latar belakang masalah yang menjadi dasar atau acuan penelitian dilakukan. Dasar atau acuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian tersebut adalah: (1) latar belakang masalah, (2) identifikasi masalah, (3) batasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujan penelitian, (6) manfaat penelitian, dan (7) struktur organisasi tesis.

1.1Latar Belakang Masalah

Khasanah kebudayaan di Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau dan berbagai etnis ini, sangat beragam. Indonesia tercinta kaya dengan beragam kesenian, kebiasaan adat istiadat, dan ragam budaya. Kekayaan varian kebudayaan tersebut bisa berupa tradisi lisan atau sebagian menyebutnya folklor atau sastra lisan yang diwariskan secara turun temurun. Sastra lisan yang merupakan salah satu bentuk kekayaan kebudayaan di Indonesia sangat beragam. Baik sastra lisan maupun sastra tulis, sastra klasik maupun sastra modern. Sastra klasik ini hampir terdapat di berbagai su di Bumi Nusantara. Sastra klasik sering berkaitan dengan pola hidup masyarakat pemaikainya. Bersifat mengikat dan religius, milik bersama (fok literature).

Salah satu hasil dari karya sastra klasik adalah sastra lisan. Sastra lisan sendiri menurut Hutomo(1991, hlm. 1) adalah kesusastraan yang mencakup ekspresi kesusasteraan warga dari suatu kebudayaan yang disebarkan dan diturun-temurunkan secara lisan (dari mulu ke mulut). Jadi, sastra lisan ini memiliki cakupan yang lebih spesifik. Sastra lisan disampaikan dari mlut ke mulut dari pendahulunya, karena dilihat dari sejarahnya, manusia lebih dulu mengenal lisan dibanding dengan tulisan itu sendiri. Sehingga tidak heran apabila sastra lisan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu budaya.

Pembicaraan tentang sastra lisan ini bukanlah sesuatu yang baru (Amir, 2013, hlm. 2). Sastra lisan ada dan hidup di tengah masyarakat, baik di Indonesia


(25)

2

maupun di negeri-negeri lain. Masyarakat pemiliknya, khalayaknya, tetap menghargai, menghidupkan, dan menghidupinya. Dalam masyarakatnya, sastra lisan mempunyai fungsi penting, tidak semata-mata sebagai hiburan tetapi yang lebih penting adalah sebagai sarana pendidikan, sebagai pusat komunikasi, dan pada beberapa hal juga untuk ajang kompetensi status sosial khalayaknya. Sastra lisan juga berfungsi sebagai pengikat identitas dan solidaritas khalayaknya.

Selain itu, masyarakat Karawang khususnya Cilamaya memiliki folklor lisan (bahasa rakyat, ungkapan tradisional, puisi rakyat, pupujian); folklor sebagian lisan (kepercayaan rakyat, permainan rakyat, adat-istiadat, upacara, pesta rakyat, dan lain-lain); dan folklor bukan lisan (arsitektur rakyat, kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh rakyat, makanan dan obat-obatan tradisional). Gerak pertumbuhan dan perkembangan masyarakat begitu cepat dan kompleks, sehingga sebagian folklor ada yang sudah dilupakan atau punah, dan ada sebagian yang masih bertahan.

Salah satu sastra lisan yang terdapat di daerah Cilamaya adalah sastra lisan pupujian. Pupujian berwujud syair yang dilagamkan atau dinyanyikan dan biasanya dilagamkan pada saat-sasat tertentu menjadi sebuah kebiasaan pada saat setelah adzan magrib, saat hendak memulai pengajian, juga saat pengajian majelis ibu-ibu.

Pupujian atau biasa disebut juga dengan nadoman, yaitu untaian kata-kata yang terikat oleh larik, baris, dan bait. Kadang-kadang istilah pupujian dibedakan dengan istilah nadoman. Pupujian diartikan sebagai puisi yang bisinya pupujian kepadaAllah. Sedangkan nadoman diartikan sebagai puisi yang isinya mengenai ajaran-ajaran keagamaan.

Menurut Rusyana(1971, hlm. 9) isi pupujian itu terbagi menjadi enam golongan yaitu; (1) memuji keagungan Tuhan, (2) Shalawat kepada Rasulallah, (3) Doa dan taubat kepada Alloh, (4) meminta safaat kepada Rasulallah, (5) menasihati umat agar melakukan ibadat dan amal saleh serta menjauhi kemaksiatan, (6) memberi pelajaran tentang agama, seperti keimanan, rukun Islam, fikih, akhlak, tarikh, tafsir alquran, dan sorof.


(26)

3

Cut Nuraini, 2015

Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, Dan Nilai Dalam Puisi

Selain itu ada pula isi pupujian yang tidak termasuk ke dalam enam kategori tersebut, karena isinya berupa mantra dan etika dalam pergaulan.

Puisi pupujian hidup di lingkungan pesantren dan tempat mengaji yang ada hubungannya dengan ajaran islam. Lahirnya bersamaan dengan masuk serta menyebarnya agama Islamdi Jawa Barat, kira-kira pada tahun 1580, setelah Kerajaan Pajajaran runtuh, terus tunduk kepada kerajaan Islam. Adapun puisi pupujian yang tumbuh dan berkembang di pusat-pusat pnenyebaran agama Islam tersebut merupakan salah satu media pendidikan pengajaran agama, dan ajaran kesusilaan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Dilihat dari segi fungsinya, puisi pupujian itu memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekspresi pribadi dan fungsi sosial. (Rusyana, 1971, hlm. 7)

Fungsi sosial puisi pupujian sangat menonjol dibanding dengan fungsi ekspresi pribadi. Puisi pupujian dipakai untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah laku manusia, selain digunakan untuk menyampaikan berbagai ajaran agama. Sebagai media pendidikan, puisi pupujian disampaikan dengan cara dinyanyikan yang dihafalkan di luar kepala. Dengan cara seperti itu, anak didik dan masyarakat akan tergugah dan mempunyai keinginan untuk mengikuti nasihat serta ajaran agama yang dikembagkan melalui puisi pupujian itu.

Puisi pupujian ini dialunkan pada saat-saat menjelang shalat subuh, magrib, dan isya, juga pada pengantar pembukaan pengajian. Pada masa sekarang ini frekuensi pemakaian puisi pupujian di tempat-tempat tersebut sudah berkurang, sekalipun mamsih ada, fungsinya sudah berubah. Jika sebelumnya diutamakan menjadi media pendidikan, sekarang menjadi salah satu ajang kegiatan seremonial saja. Ada indikasi bahwa berkurangnya pemakaian puisi pupujian itu disebabkan oleh tingkat pengetahuan dan pendidikan agama masyarakat sekarang sudah jauh lebih tinggi daripada ajaran-ajaran agama yang tertuang pada puisi pupujian. Mungkin juga karena pengaruh kebudayaan modern, sehingga masyarakat sekarang menganggap bahwa lagu dan ajaran Islam pada puisi pupujian sudah kurang relevan dengan tuntutan perkembangan zaman, terutama ajaran adab dan sopan santun.


(27)

4

Ironisnya, kondisi riil di sekolah-sekolah umum baik itu sekolah dasar, menengah, ataupun atas terutama di daerah Karawang Cilamaya sekarang menunjukan bahwa pembelajaran puisi lama yang salah satu jenisnya adalah puisi pupujian atau dbilinag syair, masih sangat kurang tercapai. Hal tersebut di indikasikan dari beberapa faktor baik dari persiapan guru, kesiapan materi, sampai kesiapan media pembelajaran yang mendukung pembelajaran puisi khusunya syair. Sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Sehingga, manfaat dari penelitian puisi pupujian ini adalah melestarikan seni dan budaya daerah yang memiliki nilai tinggi.

Puisi pupujian ini dapat mendidik anak-anak agar memiliki kepribadian tinggi dan berkarakter pendidikan dalam keluarga serta masyarakat. Selain itu, agar generasi muda mengetahui identitas suku bangsa Indonesia dengan wacana folklor dan referense penelaahan nilai karakter sastra Indonesia dan sastra daerah di dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan. Oleh karena itu, diyakini bahwa puisi pupujian ini memiliki nilai-nilai yang positif terkandung di dalamnya.

Meneliti perkembangan di atas, memperlihatkan kepada kita satu lagi bentuk atau jenis sastra yang memerlukan penelitian dari segala aspek agar kita mengetahui bentuk-bentuk puisi pupujian yang dimaksudkan. Mengenai puisi pupujian ini kita akan menemui berbagi jenis serta berbagai variasi puisi pupujian. Kemudian terdapat pula berbagai fungsinya dalam masyarakat masa lalu khususnya. Namun, nampaknya unsur-unsur pendidikan begitu nyata dalam puisi pupujian tersebut dan ini menjadikan puisi pupujian itu berfungsi sebagai alat pendidikan yang cukup jelas. Mendidik dalam arti untuk membentuk budi pekerti, jiwa halus, dan sopan santun terhadap masyarakat pada waktu itu.

Berdasarkan penelusuran kepustakaan, beberapa penelitian terdahulu yang senada dengan penelitian ini adalah: (1) penelitian nadoman oleh Een (2011) yang meneliti struktur dan nilai-nilai moral dengan alternatif model pelestarian melalui penyusunan rencana pelaksana pembelajaran puisi di sekolah dan dokumentasi dalam bentuk buku dan (2) penelitian tentang nadoman oleh Dewi (2013) yang meneliti nilai karakter nadoman serta pelestariannya dalam bentuk


(28)

5

Cut Nuraini, 2015

Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, Dan Nilai Dalam Puisi

media audio (rekaman suara). 3) penelitian tentang pupujian dalam bahasa sunda yang dilakukan oleh Aam Masduki (2013) yang meneliti tentang puisi-puisi yang hana dalam bentuk bahasa sunda saja, dan (4) penelitian tentang struktural dan hanya nilai moral saja yang diteliti dalam pupujian pada masyarakat Karang Pawitan Garut. Dari paparan tersebut, dapat diketahui bahwa belum ada penelitian yang memaparkan sastra lisan pupujian dengan ancangan revitalisasi atau bentuk pelestariannya dalam sebuah bentuk bahan ajar modul disertai dengan media pembelajarannya. Hal ini yang menjadi titik perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, untuk lebih bermanfaat, penelitian ini akan lebih difokuskan pada struktur, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi dan nilai yang terkandung dalam puisi pupujian yang berada di Kecamatan Cilamaya, Karawang, serta

pemanfaatnya untuk dunia pendidikan. Sehingga, untuk penelitian ini peneliti membuat judul “Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, dan Nilai dalam puisi Pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Serta Pelestariannya.”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan studi lapangan, terdapat beberapa masalah dalam sastra lisan puisi pupujian yang dapat diidentifikasi, diantaranya: (1) Ada beberapa tempat yang biasa melagamkan puisi pupujian ini seperti masjid, majelais ta’lim, dan tempat-tempat mengaji anak-anak kini sudah tidak melagamkannya lagi, (2) pewaris dan pemertahan puisi pupujian ini sudah semakin langka, (3) daerah cilamaya merupakan daerah multikultural yang masyarakatnnya mnggunakan sebagian bahasa sunda, sebagian lagi menggunakan bahasa jawa, serta ada juga yang menggunakan bahasa indonesia seperti para pendatang, (4) puisi pupujian yang selama ini dilagamkan oleh masyarakat Cilamaya yaitu puisi pupujian dalam tiga bahasa, seperti: puisi pupujian bahasa jawa, puisi pupujian bahasa sunda, dan puisi pupujian bahasa Indonesia, (5) pembelajaran puisi khususnya puisi lama di sekolah-sekolah ditemukan masih belum menunjukan hasil yang baik, dan (6)


(29)

6

sepengetahuan penulis, belum ada yang meniliti puisi pupujian dengan bentuk pelestarian yang berbeda.

Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan di lapangan, maka penelitian terhadap sastra lisan puisi pupujian ini dan melestarikannya dalam bentuk bahan ajar ini dilakukan. Dengan adanya identifikasi masalah maka dapat disusun batasan masalah serta pemfokusan teori dan variabel serta kaitan antarvariabel yang dipaparkan

Peneliti memfokuskan penelitian hanya pada jenis sastra lisan yaitu puisi pupujian khusus di daerah Cilamaya, Kabupaten Karawang, yang melatar belakangi pengkajian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kajian terhadap puisi pupujian ini diantaranya melalui 1) analisis struktur, 2) Pemaparan konteks penuturanya, 4) Pemaparan proses penciptaan puisi pupujian, 4) Pemaparan fungsi, 6) Penggalian nilai dalam puisi pupujian, dan 7) pelestariannya dengan pembuatan bahan ajar berupa modul pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. 1.3Batasan Masalah

Cakupan masalah pada penelitian terhadap sastra lisan puisi pupujian begitu luas. Agar penelitian ini lebih berfokus dan mendalam maka dibatasi hanya mengkaji struktur puisi pupujian, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, dan nilai yang terkandung dalam puisi pupujian tersebut, serta ancangan model revitalisasinya. Sedangkan kajian terhadap nilai yang terkandung dalam puisi pupujian dibatasi pada nilai religi, moral, pendidikan dan budaya, karena keempat nilai tersebut yang dominan tampak di dalam puisi pupujian. Penelitian juga hanya dibatasi pada tiga jenis puisi pupujian dengan bahasa yang berbeda, yaitu puisi pupujian berbahasa Indonesia, berbahasa Sunda, dan berbahasa Jawa. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan masyarakat dan tipografi daerah Cilamaya yang notabeni masyarakatnya menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Sunda, dan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Konteks penutur yang dijadikan objek kajianpun hanya diambil dari lingkungan Masjid, ibu-ibu Majelis Ta’Lim, dan tempat-tempat pengajian anak di daerah Cilamaya. Namun, meskipun penelitian hanya dibatasi pada tiga jenis pupujian yang berbahasa berbeda, cukup relevan dan valid juga dapat mewakili kriteria.


(30)

7

Cut Nuraini, 2015

Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, Dan Nilai Dalam Puisi

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifiasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1) Bagaimana struktur puisi pupujian di daerah Cilamaya Wetan? 2) Bagaimana konteks penuturan puisi pupujian di Cilamaya Wetan? 3) Bagaimana proses penciptaan puisi pupujian di Cilamaya Wetan? 4) Bagaimana fungsi puisi pupujian?

5) Nilai apa saja yang terkandung di dalam puisi pupujian?

6) Bagaimana alternatif upaya pelestarian puisi pupujian dengan bahan ajar (modul) untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, adalah untuk 1) Menemukan struktur puisi pupujian.

2) Memahami konteks pemakaian puisi pupujian di Cilamaya. 3) Mendeskripsikan proses penciptaan puisi pupujian di Cilamaya 4) Mengetahui fungsi puisi pupujian.

5) Mendeskripsikan nilai yang terkandung di dalam puisi pupujian di daerah Cilamaya.

6) Mendeskripsikan pelestarian puisi pupujian melalui pembuatan bahan ajar dalam bentuk modul disertai dengan media pembelajaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.


(31)

8

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu sastra, khususnya sastra lisan.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk mengenal jati diri bangsa, membangkitkan niat melestarikan kebudayaan, dapat meningkatkan kualitas hidup, dan membantu pelestarian dengan pembuatan bahan ajar berupa modul dan media pembelajarannya. Serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi puisi lama di sekolah.

1.7Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis ini sebagai berikut: (1) Bab 1, berisi tentang latar belakang penelitian sastra lisan puisi pupujian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis, (2) Bab 2, berisi tetang kajian pustaka sesuai dengan penelitian terhadap struktur teks, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, nilai, dan ancangan model revitalisasi sastra lisan puisi pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang, (3) Bab 3, berisi tentang metode penelitian sastra lisan puisi pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang, (4) Bab 4, berisi pembahasan struktur, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, nilai, dan ancangan model struktur, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, nilai, dan ancangan model revitalisasinya, (5) Bab 5 berisi saran dan simpulan.


(32)

496

Cut Nuraini, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Abidin , Yunus. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.

Badrun, A. 2003. “Patu Mbojo: Struktur, konteks, pertunjukan, proses penciptaan, dan fungsi.” (disertasi)

Bertens, Kes. 1994. Etika. Jakarta:Gramedia.

Brundvand, J.H. 1968. The study of American folklore an introduction. New York: W.W. Norton 7 Co.Inc.

Damaianti, V. S. Dan Nunung Setiaresmi. 2005. Sintaksis bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi.

Danandjaya, James. 1991. Metodologi Kajian Tradisi Lisan.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

---. 2002. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama grafiti.

Departemen Pendidikan UPI. 2014. Pedoman penulisan karya tulis ilmiah. Bandung: UPI

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Endraswara, S. 2006. Metodologi penelitian folklor konsep teori dan aplikasi. Yogyakarta: Medpress.

---. 2008. Metodologi penelitian sastra. Yogyakarta: MedPress.

Foerster, F.W. 1966. Pembelajaran nilai-nilai karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(33)

497

Faruk. 2003. “Kebangkitan kebudayaan”. Jurnal Kebudayaan Selarong volume 01, April-Juli 2003.Yogyakarta.

Fang, L. 1991. Sejarah kesusastraan melayu klasik. Jakarta: Erlangga Faturrohman, Taufik. 1983.Ulikan sastra. Bandung: CV. Djatnika

Finnegan, Ruth. 1992. Oral traditional and verbal art: a gruide to research practice. London: Routladge

Hutomo, S.S. 1991. Mutiara yang terlupakan: Pengantar studi sastra lisan. Surabaya: HISKI Komisariat Jawa Timur.

Iskandarwassid. 2003. Kamus istilah sastra. Bandung: Geger Sunten. Iskandarwasid. 1997. Sejarah jawa barat. Bandung: Geger Sunten

Kartini, Tini, Spk. 1986. Pupujian dalam bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Depdikbud.

Koentjaraningrat. 1981. Metode-metode penelitian masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia.

Koswara, dedi. 2010. Sastra sunda modern. Bandung: CV. Wahana Karya Grafika.

Luxemburg, J, dkk. 1992. Pengantar ilmu sastra. Jakarta: PT. Gramedia.

Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Prasetya, J.T. 1998. Ilmu budaya dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ramlan, M. 2001. Ilmu bahasa Indonesia sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono. Rusyana, Yus. 1971. Apresiasi sastra Anak. Bandung : Rosda Karya.


(34)

498

Cut Nuraini, 2015

Sibarani, R. 2012. Kearifan lokal, hakikat, peran, dan metode tradisi lisan. Jakarta: ATL.

Situmorang, Sitor. 1983. Metodologi pengajaran puisi. Flores: Nusa Indah Sudjiman, Panuti. 1990. Kamus istilah sastra. Jakarta: UI-Perss.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan:pendekatan kuantitatif, kualitatif &R&D. Bandung:Alfabeta.

Sumardjo, Jakob dan Saini, K.M. 1987. Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Supriyadi. 1997. Intisari kesusastraan. Bandung:Pustaka wina. Susanto, Dwi. 2012. Pengantar teori sastra.Yogyakarta:CAPS.

Tamsyah, Budi Rahayu. 1996. Pengajaran sastra sunda. Bandung: Pustaka Jaya ---. 2003. Kamus lengkap Sunda~Indonesia,

Indonesia-Sunda. Bandung: Pustaka Setia.

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi sastra lisan: sejarah, teori, metode, dan pendekatan disertai contoh penerapannya. Yogyakarta: Lamalera. Teeuw, A. 1988. Indonesia antara kelisanan dan keberaksaraan. Jakarta: Pustaka

Jaya.

Waluyo, Herman. 1965. Teori dan apresiasi puisi. Jakarta: Erlangga.

Dewi. 2013.Penelitian tentang nilai karakter nadoman serta pelestariannya dalam bentuk media audio (rekaman suara). Universitas Pendidikan Indonesia

Een. 2011. Kajian struktur dan nilai-nilai moral dengan alternatif model pelestarian melalui penyusunan rencana pelaksana pembelajaran puisi


(35)

499

di sekolah dan dokumentasi dalam bentuk buku. Universitas Pendidikan Indonesia

Masduki, Aam. 2009. Puisi pupujian dalam bahasa sunda. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilain Tradisional Bandung.

Parid. 2011. Tilikan struktural jeung ajen moral dina pupujian masyarakat karangpawitan Garut

https://zulkiflimediapembelajaran.wordpress.com/2012/05/15/pengeertian-media-menurut-para-ahli/ 4/3/2015 01:04 pm. Universitas Pendidikan Indonesia.

(http://mkp.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&review=articel&id= 150:-revitalisasi-seni-rakyat-dalam-rangka-engembangan – kualitas-sumber-daya-masyarakat&catid=34:mkp&itemid=62 13/11/2014 2:15 am)


(1)

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifiasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1) Bagaimana struktur puisi pupujian di daerah Cilamaya Wetan? 2) Bagaimana konteks penuturan puisi pupujian di Cilamaya Wetan? 3) Bagaimana proses penciptaan puisi pupujian di Cilamaya Wetan? 4) Bagaimana fungsi puisi pupujian?

5) Nilai apa saja yang terkandung di dalam puisi pupujian?

6) Bagaimana alternatif upaya pelestarian puisi pupujian dengan bahan ajar (modul) untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, adalah untuk

1) Menemukan struktur puisi pupujian.

2) Memahami konteks pemakaian puisi pupujian di Cilamaya. 3) Mendeskripsikan proses penciptaan puisi pupujian di Cilamaya 4) Mengetahui fungsi puisi pupujian.

5) Mendeskripsikan nilai yang terkandung di dalam puisi pupujian di daerah Cilamaya.

6) Mendeskripsikan pelestarian puisi pupujian melalui pembuatan bahan ajar dalam bentuk modul disertai dengan media pembelajaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.


(2)

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu sastra, khususnya sastra lisan.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk mengenal jati diri bangsa, membangkitkan niat melestarikan kebudayaan, dapat meningkatkan kualitas hidup, dan membantu pelestarian dengan pembuatan bahan ajar berupa modul dan media pembelajarannya. Serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi puisi lama di sekolah.

1.7Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis ini sebagai berikut: (1) Bab 1, berisi tentang latar belakang penelitian sastra lisan puisi pupujian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis, (2) Bab 2, berisi tetang kajian pustaka sesuai dengan penelitian terhadap struktur teks, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, nilai, dan ancangan model revitalisasi sastra lisan puisi pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang, (3) Bab 3, berisi tentang metode penelitian sastra lisan puisi pupujian di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang, (4) Bab 4, berisi pembahasan struktur, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, nilai, dan ancangan model struktur, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, nilai, dan ancangan model revitalisasinya, (5) Bab 5 berisi saran dan simpulan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin , Yunus. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.

Badrun, A. 2003. “Patu Mbojo: Struktur, konteks, pertunjukan, proses

penciptaan, dan fungsi.” (disertasi) Bertens, Kes. 1994. Etika. Jakarta:Gramedia.

Brundvand, J.H. 1968. The study of American folklore an introduction. New York: W.W. Norton 7 Co.Inc.

Damaianti, V. S. Dan Nunung Setiaresmi. 2005. Sintaksis bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi.

Danandjaya, James. 1991. Metodologi Kajian Tradisi Lisan.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

---. 2002. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama grafiti.

Departemen Pendidikan UPI. 2014. Pedoman penulisan karya tulis ilmiah. Bandung: UPI

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Endraswara, S. 2006. Metodologi penelitian folklor konsep teori dan aplikasi. Yogyakarta: Medpress.

---. 2008. Metodologi penelitian sastra. Yogyakarta: MedPress.

Foerster, F.W. 1966. Pembelajaran nilai-nilai karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(4)

Faruk. 2003. “Kebangkitan kebudayaan”. Jurnal Kebudayaan Selarong volume 01, April-Juli 2003.Yogyakarta.

Fang, L. 1991. Sejarah kesusastraan melayu klasik. Jakarta: Erlangga

Faturrohman, Taufik. 1983.Ulikan sastra. Bandung: CV. Djatnika

Finnegan, Ruth. 1992. Oral traditional and verbal art: a gruide to research practice. London: Routladge

Hutomo, S.S. 1991. Mutiara yang terlupakan: Pengantar studi sastra lisan. Surabaya: HISKI Komisariat Jawa Timur.

Iskandarwassid. 2003. Kamus istilah sastra. Bandung: Geger Sunten.

Iskandarwasid. 1997. Sejarah jawa barat. Bandung: Geger Sunten

Kartini, Tini, Spk. 1986. Pupujian dalam bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Depdikbud.

Koentjaraningrat. 1981. Metode-metode penelitian masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia.

Koswara, dedi. 2010. Sastra sunda modern. Bandung: CV. Wahana Karya Grafika.

Luxemburg, J, dkk. 1992. Pengantar ilmu sastra. Jakarta: PT. Gramedia.

Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Prasetya, J.T. 1998. Ilmu budaya dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ramlan, M. 2001. Ilmu bahasa Indonesia sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.

Rusyana, Yus. 1971. Apresiasi sastra Anak. Bandung : Rosda Karya.


(5)

Sibarani, R. 2012. Kearifan lokal, hakikat, peran, dan metode tradisi lisan. Jakarta: ATL.

Situmorang, Sitor. 1983. Metodologi pengajaran puisi. Flores: Nusa Indah Sudjiman, Panuti. 1990. Kamus istilah sastra. Jakarta: UI-Perss.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan:pendekatan kuantitatif, kualitatif &R&D. Bandung:Alfabeta.

Sumardjo, Jakob dan Saini, K.M. 1987. Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Supriyadi. 1997. Intisari kesusastraan. Bandung:Pustaka wina.

Susanto, Dwi. 2012. Pengantar teori sastra.Yogyakarta:CAPS.

Tamsyah, Budi Rahayu. 1996. Pengajaran sastra sunda. Bandung: Pustaka Jaya

---. 2003. Kamus lengkap Sunda~Indonesia, Indonesia-Sunda. Bandung: Pustaka Setia.

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi sastra lisan: sejarah, teori, metode, dan pendekatan disertai contoh penerapannya. Yogyakarta: Lamalera. Teeuw, A. 1988. Indonesia antara kelisanan dan keberaksaraan. Jakarta: Pustaka

Jaya.

Waluyo, Herman. 1965. Teori dan apresiasi puisi. Jakarta: Erlangga.

Dewi. 2013.Penelitian tentang nilai karakter nadoman serta pelestariannya dalam bentuk media audio (rekaman suara). Universitas Pendidikan Indonesia

Een. 2011. Kajian struktur dan nilai-nilai moral dengan alternatif model pelestarian melalui penyusunan rencana pelaksana pembelajaran puisi


(6)

di sekolah dan dokumentasi dalam bentuk buku. Universitas Pendidikan Indonesia

Masduki, Aam. 2009. Puisi pupujian dalam bahasa sunda. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilain Tradisional Bandung.

Parid. 2011. Tilikan struktural jeung ajen moral dina pupujian masyarakat karangpawitan Garut

https://zulkiflimediapembelajaran.wordpress.com/2012/05/15/pengeertian-media-menurut-para-ahli/ 4/3/2015 01:04 pm. Universitas Pendidikan Indonesia.

(http://mkp.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&review=articel&id= 150:-revitalisasi-seni-rakyat-dalam-rangka-engembangan – kualitas-sumber-daya-masyarakat&catid=34:mkp&itemid=62 13/11/2014 2:15 am)


Dokumen yang terkait

STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, SIMBOL, MAKNA, DAN FUNGSI MANTRA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT ADAT RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG SERTA UPAYA PELESTARIANNYA.

6 8 38

ANALISIS STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN,FUNGSI, DAN MAKNA TEKS MITE PELET MARONGGE SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA.

12 37 62

CARITA MAUNG PADJAJARAN DI KECAMATAN SURADE: Struktur, Proses Penciptaan, Konteks Penuturan, Fungsi, dan Makna.

1 5 40

PUISI SAWÉR TURUN TANAH DI KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS: ANALISIS STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN, FUNGSI, DAN MAKNA.

0 1 28

TRADISI BERTANI JAGUNG MASYARAKAT MUNA: Kajian Struktur Kegiatan, Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan dan Fungsi Mantra serta Model Pembelajarannya di SMA.

7 77 62

DODOY DALAM PENGASUHAN ANAK USIA DINI MASYARAKAT MELAYU SIAK :Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Nilai, Fungsi, dan Model Pelestariannya.

1 331 186

LAGU DOLANAN DI HEGARMANAH: STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, DAN FUNGSI.

0 7 31

YANYIAN RAKYAT KAU-KAUDARA DALAM MASYARAKAT MUNA KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS, DAN FUNGSI SERTA UPAYA PELESTARIANNYA DI SEKOLAH.

4 17 43

MANTRA DALAM UPACARA PESONDO: KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN DAN FUNGSI SERTA KEMUNGKINAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA LISAN DI SMA.

7 34 59

MANTRA RITUAL BABARIT: NILAI BUDAYA, STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, DAN FUNGSI SERTA PELESTARIANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA.

5 53 75