Ayu Ratna Puri, 2015 PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Penelitian
Bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia untuk komunikasi. Manusia dapat menyampaikan dan menerima pesan atau informasi melalui
bahasa. Maka dari itu kemampuan berbahasa menjadi penting untuk dimiliki oleh setiap manusia. Bahasa memiliki cakupan yang luas berupa bahasa isyarat, bahasa
lisan dan bahasa tulis. Manfaat dari bahasa diantaranya untuk mempersatukan suatu bangsa. Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan
budaya dapat bersatu dengan adanya bahasa Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut maka bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional
negara Indonesia. Hal tersebut menjadi dasar bahasa Indonesia dijadikan mata
pelajaran wajib dalam pendidikan formal di negara Indonesia.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP 2006 dalam Susanto, 2012, hlm. 245 standar isi bahasa Indonesia seba
gai berikut: ‘Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.
’
Untuk meningkatkan kemampuan tersebut maka diperlukan kemampuan berbahasa dan bersastra. Kemampuan berbahasa dan bersastra meliputi empat
aspek yaitu aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan merupakan ruang
lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu aspek tersebut adalah menulis. Menulis merupakan kemampuan yang tidak dapat diperoleh secara
alamiah melainkan harus melalui proses pembelajaran. Menulis juga memiliki suatu manfaat seperti yang dikemukakan oleh Suparno dan Muhammad Yunus
2007, hlm. 1.29 bahwa “Menulis dapat meningkatkan kecerdasan,
Ayu Ratna Puri, 2015 PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengembangkan daya insiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulan informasi.
” Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis menganggap bahwa kemampuan menulis
penting untuk dikuasai karena dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran
lain.
Kemampuan seseorang dalam berbahasa dapat dilihat dari perkembangan bahasanya.
Perkembangan bahasa
juga berpengaruh
terhadap proses
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Perkembangan bahasa menurut Abin
Syamsudi dalam Susanto, 2012, hlm. 74 yaitu:
1. Pada awal masa usia 6-7 tahun anak sudah menguasai sekitar 2.500
kata. 2.
Pada masa akhir usia 11-12 tahun anak telah dapat menguasai sekitar 50.000 kata.
Dari pemaparan tersebut maka anak kelas II SD, harusnya sudah menguasai lebih dari 2.500 kata sehingga diperkirakan sudah mampu untuk membuat sebuah
kalimat. Kalimat yang dibuat bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan. Penguasaan kosa kata dapat menunjang peningkatan kemampuan membaca dan menulis. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Ehri, dkk. dalam Joyce, B dkk. 2009, hlm. 153 menyatakan bahwa pengembangan kosa kata merupakan saluran penting untuk
peningkatan keterampilan baca tulis. Susanto 2012, hlm. 74 mengemukakan bahwa
“Bagi anak usia sekolah dasar, perkembangan bahasanya, minimal dapat menguasai tiga kategori yaitu 1 dapat membuat kalimat yang lebih sempurna;
2 dapat membuat kalimat majemuk; dan 3 dapat menyusun dan mengajukan pertanyaan.
” Namun pada fakta di lapangan masih terdapat siswa yang belum bisa membuat kalimat yang baik dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan hasil observasi dan pre-test yang dilakukan di kelas II SD, penulis menemukan masalah dalam kemampuan menulis siswa pada
pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa kesulitan mengungkapkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan berupa kalimat tunggal. Selain itu kurangnya
pembendaharaan kosa kata menyebabkan siswa sulit menentukan pilihan kata untuk dijadikan sebuah kalimat. Masalah lainnya yaitu siswa sulit untuk
merangkai kata menjadi suatu kalimat yang padu sehingga hasil kalimat menjadi
Ayu Ratna Puri, 2015 PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
rancu dan makna kalimat tidak jelas. Selain itu terdapat kesalahan dalam penggunaan ejaan seperti kesalahan dalam penulisan kata, penggunaan huruf
kapital dan penggunaan tanda baca. Faktor eksternal juga mempengaruhi terhadap masalah tersebut, diantaranya
pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional. Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran berpusat pada guru
teacher center. Selain itu guru juga kurang memberikan stimulus kepada siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Kendala-kendala
tersebut menjadikan pembelajaran terasa membosankan maka berdampak pada kurangnya minat serta motivasi siswa dalam menulis. Sehingga 69,24 siswa
kelas II SD semester 2 mendapatkan nilai di bawah KKM dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. KKM yang ditentukan oleh sekolah pada mata pelajaran bahasa
Indonesia adalah 70. Dari permasalahan tersebut maka perlu diadakan upaya untuk memperbaiki
pembelajaran. Salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara memilih model pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran yang
dapat digunakan adalah model induktif kata bergambar. Dalam model pembelajaran ini menggunakan media gambar, yang memberikan manfaat sebagai
stimulus untuk mengembangkan kosa kata. Sehingga memudahkan siswa dalam menulis kalimat. Selain itu salah satu langkah pembelajaran dalam model ini,
yaitu kata yang telah diperoleh dari hasil analisis gambar dituangkan dalam bentuk tulisan pada bagan kata bergambar. Hal tersebut berfungsi untuk
memudahkan siswa menganalisis huruf atau kata untuk dibuat sebuah kalimat sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam penggunaan ejaan khususnya dalam
penulisan kata. Oleh karena itu, penerapan model ini diharapkan dapat membantu siswa dalam menulis kalimat tunggal atau kalimat sederhana.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti ingin memperbaiki pembelajaran dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang
berjudul “Penerapan Model Induktif Kata Bergambar Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Kalimat Tunggal Siswa Sekolah Dasar ”.
Ayu Ratna Puri, 2015 PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah Penelitian