Barat. Karena penelitian ini tidak ditujukan untuk menguji hipotesis, tetapi untuk mendapatkan potret nyata peranan guru dalam pendidikan karakter dan
implementasinya dalam pembelajaran secara mendalam, maka metode ini digunakan adalah metode kualitatif.
Penelitian ini berupaya melakukan pencatatan terhadap masalah-masalah yang muncul yang terkait dengan obyek yang diteliti dengan cara seksama.
Setelah melakukan pencatatan terhadap masalah yang muncul, kemudian dideskripsikan secara apa adanya.
Penelitian ini menggunakan studi kasus karena peneliti ingin mempelajari secara intensif peranan guru dalam pendidikan karakter dan implemetasinya
dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS di kelas 5. Dalam penelitian studi kasus, peneliti dapat mempelajari subyek secara mendalam dan menyeluruh
Sudjana, 2004: 69. Berdasarkan pada paparan di atas, maka melalui penelitian ini diharapkan
terkumpul sejumlah data dengan berupaya memecahkan masalah berdasarkan fenomena yang ada dan kemudian dapat dipecahkan sehingga mampu membuat
kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran yang berbasis karakter khususnya guru-guru kelas 5 se gugus 4
UPTD Pendidikan Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian adalah SD-SD se gugus 4 UPTD Pendidikan Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat, yang terdiri dari lima orang guru kelas 5
yang berasal dari SD Negeri Jalantir SD Negeri Selacau, SD Negeri Silihasih, SD Negeri Sinarjaya dan SD Negeri Giriwangi
Sementara langkah untuk mensosialisasikan pendidikan karakter kepada subyek penelitan, adalah dengan cara memberikan pemahaman tentang
pendidikan karakter pada waktu pembinaan di pertemuan gugus yang diselenggarakan pada awal semester. Tujuannya untuk menyamakan presepsi
tentang konsep pendidikan karktrer bahwa pendidikan karakter bukan mata pelajaran, tetapi nilai-nilai yang harus di lakukan oleh siswa sebagai bagian dari
kehidupannya, dengan cara nilai-nilai karakter tersebut diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran yang bertujuan agar nilai-nilai yang terkandung pada mata
pelajaran tersebut dapat diinternalisasikan nilai-nilai ke dalam tingkah laku siswa sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun
di luar kelas. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran itu , selain untuk menjadikan siswa menguasai kompetensi materi yang ditargetkan, juga dirancang untuk
menjadikan peserta didik mengenal, menyadaripeduli, dan menginternaslisasi nilai-nilai dan menjadikan perilaku.
Peneliti mencoba memberikan pemahaman kepada subyek penelitian bagaimana langkah-langkah yang harus di tempuh agar proses pembelajaran yang
berbasis karakter dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran, walaupun pada setiap mata pelajaran itu sebenarnya telah memuat materi-materi
yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Secara substantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang berkaitan langsung dengan pengembangan budi pekerti
dan akhlak mulia , yaitu Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung eksplisit, dan yang mendekati secara aplikasi adalah mata pelajaran IPS
mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasikan nilai-nilai karakter di dalam tingkah laku sehari-hari
melalui proses pembelajaran dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Dalam mengadakan sosialisasi kepada subyek penelitian, peneliti juga
menjelaskan bahwa pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter disetiap mata pelajaran dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karkter
ke dalam kompetensi dasar yang sesuai yang terdapat pada Standar Isi Permendiknas No 22 tahun 2006. Jumlah kompetensi dasar di setiap mata
pelajaran yang dapat diintegrasikian nilai-nilai pendidikan karakter tentu berbeda, ada yang banyak dan ada yang sedikit. Selanjutnya kompetensi dasar yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut dikembangkan pada silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran RPP
Selain memberikan pemahaman, pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran , subyek penelitianpun dijelaskan bahwa pendidikan
karakter dapat dintegrasikan ke dalam pengembangan diri di sekolah
C. Teknik Pengumpulan Data