Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Burhan Hambali, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu bertahan, dropshot dan smes, yang diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk melihat keberhasilansiswa atau atlit dalam menguasai keterampilan dasar bermain bulutangkis setelah melalui proses pembelajaran atau latihan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok uraian pada batasan masalah yang sudah dijelaskan diatas, masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah proses yang harus dilakukan untuk memperoleh instrumen tes hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis ? “

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang sudah dikemukakan diatas, tujuan utama pada penelitian ini adalah memperoleh satu instrumen tes yang dapat mengukur hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis ITHB KDBB atau Badminton Basic Skill Perfomance TestInstrumen.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya, produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah instrumen tes hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis ITHB KDBB yang dapat digunakan oleh pelatih atau stafpengajardalam mengukur kemampuan siswa atau atlit terhadap penguasaan keterampilan dasar bermain bulutangkis.Pengembanganinstrumenteshasilbelajarketerampilandasarbermainbulut angkisdalampenelitianinidimaksudkanuntukmenyusunpetunjukpelaksanaansertanor mapenilaiannya, denganharapanagar instrumen yang dikembangkantersebutmenjadilebihbaikdanmudahdigunakanolehparastafpengajarat aupelatih. Oleh karena itu, spesifikasi produk yangdikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen tes keterampilan dasar bermain bulutangkis yangdisajikan dalam sub 1 servis tinggi, 2 lob bertahan, 3 dropshot, 4 smes dan dituangkan dalam bentuk pedoman observasi beserta rubrik penilaian sebagai dari instrumen penilaian unjuk kerja perfomance assessment. Burhan Hambali, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat dalam upaya mengembangkan sebuah instrumen tes keterampilan dasar bermain bulutangkis yang berorientasi pada penilaian hasil ketepatan pukulan terhadap sasaran, maupunpada penilaian proses teknik gerakan, dengan mempunyai kriteria instrumen obyektif, layak, reliabel dan valid, sehingga dapat digunakan untuksiswa atau atlit sebagai instrumen tes hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, serta berguna untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar siswa atau atlit setelah melalui proses pembejalaran. Selain itu, penelitian ini menemukan suatu model proposisi sebuah instrumen yang handal, sehingga dapat berkontribusi dalam perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, khususnya dalam bidang penilaian dan pengukuran hasil belajar pada bidang keolahragaan.

2. Manfaat Secara Praktis

Adapun secara praktis, instrumen yang dihasilkan pada penelitian ini dapat digunakan sebagai instrumen teshasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar dengan mempunyai kriteria kelayakan instrumen yang handal. Selain itu, hasil penelitian ini dapat memberikan panduan kepada staf pengajar dan para pelatih bulutangkis, tentang suatu instrumen penilaian unjuk kerja perfomance assessment pada tesketerampilan dasar bermain bulutangkis, sehingga diharapkan dapat diterapkan sebagai alat ukur untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan siswa atau atlit.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi dasar pada pengembangan ITHB KDBB pada dasarnya diasumsikan karena selama ini instrumen tes keterampilan dasar bermain bulutangkis yang telah dikembangkan hanya berorientasi pada hasil produk dan dikembangkan oleh orang-orang di luar negeri, para guru dosen, pelatih dan praktisi olahraga Burhan Hambali, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu selama ini hanya menjadi user atau pamakai instrumen tes yang sudah ada, sehingga mereka belum mengetahui ketepatan instrumen tes tersebut dalam mengukur objek yang hendak diukurnya. Kemudian, penelitian-penelitian dalam konteks pengembangan instrumen tes hasil belajar, khususnya pada perfomancetestdan perfomance assessment masih jarang dilakukan dalam konteks olahraga terutama dalam permainan bulutangkis. Beberapa hasil penelitian tentang pengembangan instrumen tes keterampilan dasar bermain bulutangkis, pada dasarnya hanya bertujuan untuk mengukur kemampuan teknik dasar yang berorientasi pada penilaian hasil akhir teknik pukulan atau dalam konteks pengukuran olahragadisebut denganAccuracy-Based TestMorrow, Jackson, Dish Mood. 2005. hlm.315, yaitu salah satu tes yang mengukur ketepatan hasil pukulan pada bidang sasaran yang telah ditetapkan Morrow et el. 2005; Hidayat, 2012. KumarKalidasan 2013 mengembangkan instrumen untuk mengukur kemampuan pada keterampilan low servis, high servis, high spin dan fast drive dengan nilai koefisien reliabilitas test-retest masing- masing teknik sebesar 0.89 low servis, 0.82 high servis, 0.83 high spin, dan 0.82 fast drive. Namun demikian, semua teknik yang dikembangkan pada dasarnya bertujuan untuk mengukur kemampuan teknik dasar pada atlit-atlit top. Kemudian Wang Jianyu Liu Wen Hau 2009 mengembangkan keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis, hasil penelitian yang dikembangkan oleh Wang Jianyu Liu Wen Hau 2009 hanya menghasilkan level dan kategorisasi keterampilan pada permaian bulutangkis. Selain itu Hidayatat.el2014 mengembangkan suatu instrumen yang menilai keterampilan dasar bermain bulutangkis pada teknik servis tinggi, lob bertahan dan dropshot, dimana pengembangan pada ketiga teknik tersebut bertujuan pada pengukuran hasil belajar keterampilan yang berbasis proses pelaksanaan dan hasil pukulan. Hasil pengembangan yang dilakukan oleh Hidayat at al 2014 menghasilkan dua jenis instrumen tes secara terpisah, yaitu tes keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis yang bertujuan untuk mengukur proses dari tahapan teknik gerakan yang dinamakan dengan subjective rating test Morrow at al. 2005; Hidayat 2012 dan tes keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis yang bertujuan untuk Burhan Hambali, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu mengukur hasil akhir dari ketepatan pukulan pada bidang sasaran yang telah ditentukan atau Accuracy-Based TestMorrow at al. 2005; Hidayat 2012. Namun demikian kedua instrumen tes tersebut dikembangkan untuk anak usia 10-12 tahun atau dapat digunakan untuk siswa kelas IV sampai VI SD sebagai dari penilaian hasil proses belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis. Oleh karena itu, hasil kajian dari beberapa penelitian dan pengembangan menjadi salah satu dasar asumsi pengembangan instrumen tes keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis yang akan digunakan untuk siswa atau atlit, pengembangan ITHB KDBB ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa atau atlit dalam menguasai hasil belajar keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis yang akan dituangkan pada teknik pukulan servis panjang, lob bertahan, dropshot dan smes. Adapun keterbatasan pengembangan ini hanya pada pengembangan instrumen tes hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis yaitu pada keterampilan dasar memukul servis tinggi, lob bertahan, dropshot dan smes, yang akan dituangkan dalam tes perbuatan perfomancetest dan penilaian unjuk kerja perfomance assessment sebagai instrumen penilaian yang terdiri dari tugas gerak task serta kriteria skor rubrik penilaian. Selain itu, dibatasinya pada empat keterampilan dasar memukul servis tinggi, lob bertahan, dropshot dan smesh dalam ITHB KDBB ini diasumsikan karena pada keempat keterampilan tersebut merupakan teknik yang paling mendasar yang harus dikuasi oleh siswa atau atlit untuk bisa bermain bulutangkis. Burhan Hambali, 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BULUTANGKIS Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, metode penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development RDyaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2009. hlm.407, hal tersebut dikuatkan oleh Ali 2011. hlm.393 yang mengemukakan bahwa Research and Development “pada hakikatnya merupakan suatu upaya dalam pengembangan prototipe suatu alat atau perangkat berbasis riset.”Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah instrumen tes keterampilan dasar bermainbulutangkis. Firman Muryanto, 2013. hlm.36 mengemukakan bahwa “pengembangan tes adalah suatu proses perancangan dan perbaikan alat ukur tes agar menjadi alat ukur yang berkualitas baik.” Pemilihan metode Research and Development RD pada penelitian ini diasumsikan, karena pada dasarnya tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh satu instrumen yang dapat mengukur hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis pada teknik memukul servis tinggi, lob bertahan, dropshot dan smes yang mempunyai nilai estimasi reliabilitas dan validitas yang handal dan menjadi suatu instrumen tes yang baku, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen tes keterampilan dasar bermain bulutangkis oleh para siswa sekolah bulutangkis dan para atlit, khususnya atlit bulutangkis. Dalam pengembangan tes keterampilan dasar bermain bulutangkis terdapat tahapan-tahapan yang biasanya disusun dalam suatu rangkai tahapan pengembangan.Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, tahapan yang digunakan dalam penelitian dan pengembanganini mengacu pada pandangan Thorndike 1982, 11-22 yang membagi kedalam sepuluh tahapan yaitu : 1 Menentukan atribut laten atau domain tes yang akan diukur, 2 Analisis tujuan