PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT DALAM UPAYA MENIGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENGAJARAN STRUKTUR ATOM.

(1)

Oleh:

Nikmat Ropenta Hutauruk

NIM: 4103331035

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan. Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif NHT(Numbered Head Together)Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pengajaran Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.Marudut Sinaga, M.Si, selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Drs.Manihar Situmorang, Msc.Phd, Dra.Ratu Evina Dibyantini, M.Si, dan Dra.Hafni Indriyati, M.Si selaku dosen penguji saya yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr.Ida Duma Riris, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Tidak lupa juga saya sampaikan terima kasih kepada Dr.Retno Dwi Suryanti, M.Si selaku validator instrument dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah kepada Bapak Wakil Kepala Sekolah, Guru-Guru dan Para Pegawai SMA N 1 Silima Pungga-pungga , SMA N 1 Lae Parira, dan SMA N 1 Siempat Nempu Hilir yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang bersangkutan dan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta : Ayahanda Togi Hutauruk dan Ibunda Orita Napitupulu.S.pd, yang telah memberikan dukungan dan semangat, mencucurkan segala keringat, telah bekerja keras demi anak-anaknya, selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk


(4)

kebahagiaan anak-anaknya.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga,terutama kepada abang,kakak,dan adik saya, Nelwan Hutauruk.A.mk,Rikki Hutauruk,A.md,Benny Hutauruk,S.kom dan kakak saya Ledy Hutauruk,Am.keb,dan adik tercinta Gita Hutauruk,Ari Hutauruk dan juga kepada kakak ipar tercinta Erni br,Manullang,Am.keb(mama Giovan Hutauruk),Lenny br Sihombing(mama Septri Hutauruk) yang selalu setia mendukung dalam doa maupun materi.

Saya juga mengucapkan terimakasih secara husus kepada Erna Erdina br,Sihombing yang selalu setia dalam memberi dukungan kepada saya,baik dari segi materi dan waktu.Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan – rekan sejawat, Pendidikan kimia Ekstensi 2010 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan nasihat, menjadi sahabat yang terbaik dan memberikan doa kepada saya dalam menyelesaikan studi di Unimed, dan terkhusus untuk Predi Setiadi P.S.pd,Candra Hutauruk,Amd,Lady Sonia br Sinaga,Capt.Riadi Sianturi,David Purba S.pd,Nando Sitorus,Albe Silaban,Tian Napitu,Eduard Sembiring,Suditro Damanik, Cornelius Manik M.si,Ivan Silalahidan juga Tulang Simbolon, yang selalu memberikan dukungan motivasi dan memberi masukan penulis dalam mengerjakan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

=

Medan, Januari 2015 Penulis,


(5)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT DALAM UPAYA MENIGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PENGAJARAN STRUKTUR ATOM

Nikmat R Hutauruk (4103331035) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif NHT lebih tinggi dibanding penerapan model konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMA N 1 Silima Pungga-Pungga, SMA N 1 Laeparira, dan SMA N 1 Siempat Nempu Hilir. Pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik Random Sampling. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 25 soal. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dan kelas Kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran Konvensional. Sedangkan uji hipotesis yang dilakukan melalui uji-t pihak kanan. Dari hasil penelitian, untuk hasil belajar kelas eksperimen rata-rata hasil belajar siswa di XI IPA SMA N 1 Silima Pungga-Pungga yaitu 62,6 % pada kelas eksperimen, 37 %, pada kelas kontrol. Sedangkan persen peningkatan diperoleh di SMA N 1 Lae Parira yaitu sebesar 68% pada kelas eksperimen, 53,2%.pada kelas kontrol. Persen peningkatan di SMA N 1 Siempat Nempu Hilir sebesar 71,6 % pada kelas eksperimen, 52,4 % pada kelas Kontrol.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Pengertian Belajar 7

2.2. Pengertian Mengajar 8

2.3. Hasil Belajar 8

2.4. Ketuntasan Belajar 10

2.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 12 2.5.2. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif 15 2.5.3. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 18 2.5.4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 18 2.5.5. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif 19 2.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 20


(7)

2.7.2. Konfigurasi Elektron 24 2.7.3. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik Unsur 25

2..8. Kerangka Konseptual 27

2.9. Hipotesis Penelitian 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 29

3.2. Populasi dan Sampel 29

3.3. Variabel Penelitian 30

3.4. Desain Penelitian 30

3.5. Prosedur Penelitian 32

3.6 Instrumen Penelitian 34

3.7. Teknik Analisis Data 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitan 38

4.2.AnalisisData Intrumen Penelitian 38 4.3.Deakripsi model Pembelajaran Kooperatif NHT 39 4.4.Deskripsi Data Hasil Penelitian 40

4.4.1.Hasil Belajar Siswa 40

4.5.Analisis Data Awal 41

4.5.1.Uji Normalitas 42

4.5.2.Uji Homogenitas 43

4.5.3.Uji Hipotesis 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan 46

5.2.Saran 46


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran

Kooperatif. 19

Tabel 2.2 : Nilai bilangan kuantum utama dan nomor kulit 22 Tabel 2.3 : Nilai bilangan kuantum utama dan nomor kulit 22 Tabel 2.4 : Hubungan nilai l, m dan jumlah orbital dari subkulit 22 Tabel 2.5 : Jumlah elektron maksimum dalam subkulit 23 Tabel 3.1 : Disain penelitian Two – Group (pre-test dan post-test) 30 Tabel 4.1 : Rekap Analisis Data Instrumen Tes 38 Tabel 4.2 : Deskripsi Model Pembelajaran NHT dalam Struktur Atom 39 Tabel 4.3 : Rata-rata,standart Deviasi dan Varian Data Postes-Pretes 40

Tabel 4.4 : Uji Normalitas 42


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Urutan Tingkat Energi Beredasarkan Aturan Aufbau 24 Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian 31 Gambar 4.1 Hasil Belajar SMA N1 Silima Pungga-pungga 40 Gambar 4.2 Hasil Belajar SMA N1 Siempat Nempu Hilir 41 Gambar 4.3 Hasil Belajar SMA N1 Lae Parira 41


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 ; Silabus 49

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 50 Lampiran 3 : Tabel Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 68 Lampiran 4 :Instrumen Pra Validitas 70

Lampiran 5 :Kunci Jawaban 80

Lampiran 6 : Iintrumen Validitas 81

Lampiran 7 :Tabel Validitas 87

Lampiran 8 : Data Validitas 88

Lampiran 9 :Tabel Perhitungan Validitas 89

Lampiran 10 :Tabel Reliabelitas 90

Lampiran 11 :Tabel Daya Uji 91

Lampiran 12 :Perhitungan Reabilitas Tes 92 Lampiran 13 :Perhitungan Daya beda dan Tingkat kesukaran 93

Lampiran 14 :Tabel daya Beda 94

Lampiran 15 :Tabel Tingkat Kesukaran Tes 95 Lampiran 16 :Tabulasi Hasil Nilai Kelas Experimen Dan Kontro 96 Lampiran 17 :Perhitungan Rata-rata Skor Kelas Experimen 99 Lampiran 18 : Perhitungan Rata-rata Skor Kelas Kontrol 100 Lampiran 19 :Tabel Uji Normalitas Pretas-Postes Experimen-Kontrol 101 Lampiran 20 :Data Gain ternormalisasi,Ekperimen-Kontrol 104 Lampiran 21 :Uji Normalitas Gain ternnormalisasi Data Penelitian 107 Lampiran 22 :Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi 111

Lampiran 23 :Uji Hipotesis 112

Lampiran 24 :Peningkatan Hasil Belajar 114 Lampiran 25 :Evektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 115

Lampiran 26 :Dokumentasi 155

Lampiran 27 :Tabel of r-Product Moment 161 Lampiran 28 :Nilai-nilai Distribusi t 162 Lampiran 29 : Tabel Nilai Kritis Distribusi F 163 Lampiran 30 : Tabel Wilayah Di bawah Kurva Normal 166


(11)

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, serta era globalisasi yang telah melanda dunia telah menimbulkan persaingan di antara bangsa- bangsa.Salah satu cara untuk menghadapi hal tersebut adalah dengan meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui bidang pendidikan.Untuk itu peranan dan kreativitas para pendidik dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas pendidikan anak didiknya.

Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu Negara,maka akan semakin baik taraf hidup masiarakyat di Negara tersebut.Di Indonesia,kualitas pendidikan masih tergolong sangat rendah.Berdasarkan surve yang dilakukan oleh United Nations Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO),rehadap kualitas pendidikan Indonesia menempati peringkat ke 10 dari 14 negara berkembang(http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/).

Maslah-masalah yang timbul tidak hanya dari guru ataupun peserta didiknya,kualitas dan kuantitas pendidikan juga di pengaruhi oleh sarana dan prasarana yang ada,serta minat belajar peseta didik dan profesionalime tenaga pengajar,serta sistem pembelajaran yang di terapkan termasuk juga kurikulum yang digunakan.Model pembelajaran top-down(dari atas ke bawah) sangat tidak membebaskan karena para peserta didik (murid) dianggap manusia-manusia yang tidak tahu apa-apa. Guru sebagai pemberi mengarahkan kepada murid-murid untuk menghafal secara mekanis apa isi pelajaran yang diceritakan. Guru sebagai pengisi dan murid sebagai yang diisi. Otak murid dipandang sebagai safe deposit box, dimana pengetahuan dari guru ditransfer kedalam otak murid dan bila sewaktu-waktu diperlukan, pengetahuan tersebut tinggal diambil saja. Murid hanya menampung apa saja yang di sampaikan guru,Jadi hubungannya guru sebagai subjek dan murid sebagai objek.


(13)

Berbagai upaya telah di lakukan pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia,salah satunya adalah melalui perubahan kurikulim yang telah dilakukan beberapa kali.Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964,1968,1975, 1984, 1994, 2004, 2006.dan 2013.Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama,yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengolah proses belajar mengajar. Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin merupakan tugas dan tanggung jawab guru. Oleh sebab itu berbagai media dan metode digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, supaya siswa menjadi manusia yang terampil (Nuraidah,2006)

Ilmu kimia juga berperan dan tidak bisa terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya yang berkaitan dengan zat. Ilmu kimia dibangun melalui perkembangan keterampilan-keterampilan proses sains yang dimulai dari mengobsevasi, menyusun hipotesis, sampai dengan mengkomunikasikannya sehingga sebagian aspek kimia bersifat abstrak yang kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga rasionalitasnya dapat dirumuskan/diformulasikan.

Salah satu alasan kelemahan pembelajaran kimia adalah pembelajaran yang masih berorientasi pada guru dimana guru sebagai satu- satunya sumber pengetahuan. Siswa seringkali kesulitan untuk memahami materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak atau materi kimia yang bersifat mikroskopis. Kesulitan ini


(14)

akan membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman siswa akan konsep-konsep kimia, karena pada dasarnya fakta-fakta yang bersifat abstrak atau mikroskopis merupakan penjelasan bagi fakta-fakta dan konsep kongkrit. (Guru IT, 2009)

Apabila keseluruhan materi kimia ini diajarkan guru secara konvensional dan tidak ada variasi, siswa tidak akan tertarik pada pelajaran kimia sehingga siswa malas untuk mempelajarinya dan kemungkinan besar siswa tidak akan memahami pelajaran tersebut dengan baik yang dapat menyebabkan hasil belajar kimia rendah. Berdasarkan kondisi diatas, untuk mengantisipasi hal tersebut guru perlu mengembangkan pendekatan pembelajaran yang dianggap sesuai dan bervariasi sehingga siswa senang dalam mempelajari materi kimia karena rasa senang dalam belajar merupakan kunci sukses dalam menguasi pelajaran secara utuh dan baik, selain itu melalui pendekatan tersebut siswa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan dan menerapkan ide-ide terhadap suatu konsep kimia.

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai mahasiswa Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2013/2014, hasil belajar kimia siswa cenderung kurang memuaskan.Hal ini terjadi karena beberapa faktor, yaitu dalam benak siswa pelajaran kimia sulit, terlalu banyak rumus, unsur dan reaksi-reaksi kimia yang sulit dimengerti oleh siswa sehingga siswa merasa bosan. Selama proses pembelajaran berlangsung, keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran biasanya didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai dalam pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar kimia adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together). Teknik NHT ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka (Lie, 2007). Pembelajaran kooperatif tipe NHT ini pernah diteliti oleh


(15)

beberapa peneliti sebelumnya, antara lain: Desy Susanty (2007) dan hasil penelitiannya mengenai kooperatif tipe NHT terdapat peningkatan sebesar 81%, Nova Andriani (2009)dan hasil penelitiannya mengenai kooperatif tipe NHT terdapat peningkatan sebesar 72,3%,Ika Yuliana, (2008) hasil penelitiannya mengenai kooperatif tipe NHT menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan sebesar 19,8% setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT,Suhariati, (2009) menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 19,23%.

Struktur atom dan sistem periodik unsur merupakan bagian dari materi kimia di SMA, diajarkan di kelas XI pada semester ganjil. Standar kompetensi yang dituntut pada pokok bahasan struktur atom ialah memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul dan sifat-sifat senyawa. Materi ini sebagian besar bersifat abstrak dan berkarakter hapalan sehingga siswa kesulitan dalam menguasai materi struktur atom dan sistem periodik unsur.(Sutresna, 2004).. Untuk membantu siswa memudahkan menguasai materi struktur atom dan sistem periodik unsur, maka pembelajarannya sangat tepat jika dilakukan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Oleh karena itu melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan siswa mendapat kemudahan mempelajari materi struktur atom dan sistem periodik unsur.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul : “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pengajaran Struktur Atom”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Siswa sering kesulitan memahami materi pelajaran kimia bersifat abstrak secara individual.

2. Pembelajaran konvensional membuat siswa tidak tertarik pada pembelajaran kimia.


(16)

3. Guru perlu mengembangkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif.

1.3. Batasan Masalah

Disebabkan berbagai keterbatasan yanng dimiliki peneliti baik dari segi waktu, wawasan, kemampuan, dan dana yanng dimiliki, kiranya peneliti perlu membatasi masalah dalam penelitian ini agar mendapat sasaran yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif tipe NHT(Number Head Together)

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester ganjil SMA Negeri 1 Silima Pungga-pungga, SMA Negeri 1 Lae Parira,SMA Negeri 1 Siempatnempu HilirT.P. 2014/2015.

Materi pada kelas XI semester ganjil adalah struktur atom, sistem periodik, ikatan kimia, termokimia, kesetimbangan kimia, larutan asam basa. Maka hasil belajar siswa dibatasi pada materi pokok Struktur Atom.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pengajaran Struktur Atom dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Untuk menyelidiki kebenaran bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif NHT lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.


(17)

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai :

1. Bahan informasi bagi guru kimia bahwa di dalam proses belajar mengajar dapat digunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Bahan masukan bagi calon guru tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses belajar mengajar di kelas.

3. Bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru, untuk dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT.

1.7. Defenisi Operasional

Pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomoran berfikir bersama pada umumnya digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pembelajaran. Pada pembelajaran kooperatif tipe NHT, guru menggunakan struktur 4 langkah yaitu : penomoran, pengajuan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab pertanyaan.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan adanya kerja sama, yakni kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran (Johnson dan Johnson dalam Ismail, 2002). Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan, dalam hal ini sebagaian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa yakni mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas).

Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan belajar mengajar.Model pembelajaran koopertif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan secara asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan efektif. (Zakaria, 2009.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT

lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Dimana persen peningkatan hasil belajar untuk SMA 1 Silima Pungga-pungg a pada kelas eksperimen (NHT) sebesar 62,6 % sedangkan pada kelas kontrol (Konvensional) sebesar 37 %, SMA N 1 Siempat Nempu Hilir pada kelas eksperimen sebesar 71,6 % sedangkan pada kelas kontrol sebesar 52,4 % dan SMA N 1 Lae Parira pada kelas eksperimen sebesar 68% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 53,2%.

2. Penerapan METODE Pembelajaran Kooperatif TIpe NHT (Numbered Head Together) dapat Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur atom.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan agar :

1. Kepada guru- guru khususnya guru bidang studi kimia untuk dapat menggunakan model pembelajran kooperatif tipe NHT karena dapat menbantu siswa untuk menguasai materi pelajaran.

2. Pada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti sekolah- sekolah lain dengan pokok bahasan yang berbeda sehingga dapat dijadikan sebagi studi perbandingan guru untukl meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran kimia.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2003),Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan,Bumi Akasara, Jakarta. Dalyono, M, (2007),Psikologi Pendidikan, Rineke Cipta, Jakarta

Dimyanti dan Mudjiono, (2003), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., (2002),Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Guru IT, (2009), Kesulitan Siswa Dalam Belajar Kimia,

http://guruit07.blogspot.com/2009/01/kesulitan-siswa-dalam-belajar-kimia.html.

Lie, A., (2007),Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas,Grasindo, Jakarta.

Purba,M,(2006),Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 2,Erlangga, Jakarta. Sagala,S.,(2006), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Slameto,(2003),Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya,Rineka Cipta, Jakarta.

Sudarmo.,U,(2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI ,Phibieta, Jakarta. Sudjana, M.A., (2005),Metode Statistika,Tarsito, Bandung. Sudrajat,A.,(2008),Penilaian Hasil Belajar

,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/05/01/penilaian-hasil-belajar/. Suhariati,(2009),Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

(NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa.,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Trianto, (2007),Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik,

Prestasi Pustaka, Jakarta.

Utami, Budi., (2009), Kimia untuk SMA dan MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009, Jakarta.


(20)

Yuliana.,I, (2008), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom Kelas XI SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2008/2009., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Zakaria,(2009),Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT,

http://cvrahmat.blogspot.com/2009/07/langkah-langkah-pembelajaran-kooperatif.html.


(21)

RIWAYAT HIDUP

Nikmat Ropenta Hutauruk dilahirkan di Palilpi tanggal 03 juni 1992. Ayahanda Togi Hutauruk dan Ibunda Orita Napitupulu.S.pd. Merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Pada tahun 1998 awal memasuki dunia pendidikan sekolah di SD 030399 Palipi– Kec,Silima Pungga-pungga.Kab Dairi dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Silima Pungga-pungga – Kab.Dairi dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA N 1 Silima Pungga-pungga dan lulus pada tahun 2010. Kemudian Pada tahun 2010 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.Selama dalam studi,penulis aktif dalam salah satu organisasi eksternal yaitu Ikatan Keluarga Besar Kristen Kimia (IKBKK), Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan-Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 2 Pematang Siantar. Akhirnya saya lulus dan tamat dari UNIMED pada tahun 2015.


(1)

3. Guru perlu mengembangkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif.

1.3. Batasan Masalah

Disebabkan berbagai keterbatasan yanng dimiliki peneliti baik dari segi waktu, wawasan, kemampuan, dan dana yanng dimiliki, kiranya peneliti perlu membatasi masalah dalam penelitian ini agar mendapat sasaran yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif tipe NHT(Number Head Together)

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester ganjil SMA Negeri 1 Silima Pungga-pungga, SMA Negeri 1 Lae Parira,SMA Negeri 1 Siempatnempu HilirT.P. 2014/2015.

Materi pada kelas XI semester ganjil adalah struktur atom, sistem periodik, ikatan kimia, termokimia, kesetimbangan kimia, larutan asam basa. Maka hasil belajar siswa dibatasi pada materi pokok Struktur Atom.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pengajaran Struktur Atom dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Untuk menyelidiki kebenaran bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif NHT lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.


(2)

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai :

1. Bahan informasi bagi guru kimia bahwa di dalam proses belajar mengajar dapat digunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Bahan masukan bagi calon guru tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses belajar mengajar di kelas.

3. Bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru, untuk dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT.

1.7. Defenisi Operasional

Pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomoran berfikir bersama pada umumnya digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pembelajaran. Pada pembelajaran kooperatif tipe NHT, guru menggunakan struktur 4 langkah yaitu : penomoran, pengajuan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab pertanyaan.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan adanya kerja sama, yakni kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran (Johnson dan Johnson dalam Ismail, 2002). Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan, dalam hal ini sebagaian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa yakni mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas).

Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan belajar mengajar.Model pembelajaran koopertif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan secara asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan efektif. (Zakaria, 2009.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Dimana persen peningkatan hasil belajar untuk SMA 1 Silima Pungga-pungg a pada kelas eksperimen (NHT) sebesar 62,6 % sedangkan pada kelas kontrol (Konvensional) sebesar 37 %, SMA N 1 Siempat Nempu Hilir pada kelas eksperimen sebesar 71,6 % sedangkan pada kelas kontrol sebesar 52,4 % dan SMA N 1 Lae Parira pada kelas eksperimen sebesar 68% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 53,2%.

2. Penerapan METODE Pembelajaran Kooperatif TIpe NHT (Numbered Head Together) dapat Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur atom.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan agar :

1. Kepada guru- guru khususnya guru bidang studi kimia untuk dapat menggunakan model pembelajran kooperatif tipe NHT karena dapat menbantu siswa untuk menguasai materi pelajaran.

2. Pada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti sekolah- sekolah lain dengan pokok bahasan yang berbeda sehingga dapat dijadikan sebagi studi perbandingan guru untukl meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran kimia.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2003),Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan,Bumi Akasara, Jakarta. Dalyono, M, (2007),Psikologi Pendidikan, Rineke Cipta, Jakarta

Dimyanti dan Mudjiono, (2003), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., (2002),Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Guru IT, (2009), Kesulitan Siswa Dalam Belajar Kimia,

http://guruit07.blogspot.com/2009/01/kesulitan-siswa-dalam-belajar-kimia.html.

Lie, A., (2007),Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas,Grasindo, Jakarta.

Purba,M,(2006),Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 2,Erlangga, Jakarta. Sagala,S.,(2006), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Slameto,(2003),Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya,Rineka Cipta, Jakarta.

Sudarmo.,U,(2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI ,Phibieta, Jakarta. Sudjana, M.A., (2005),Metode Statistika,Tarsito, Bandung. Sudrajat,A.,(2008),Penilaian Hasil Belajar

,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/05/01/penilaian-hasil-belajar/. Suhariati,(2009),Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

(NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa.,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Trianto, (2007),Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik,

Prestasi Pustaka, Jakarta.

Utami, Budi., (2009), Kimia untuk SMA dan MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009, Jakarta.


(5)

Yuliana.,I, (2008), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom Kelas XI SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2008/2009., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Zakaria,(2009),Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT,

http://cvrahmat.blogspot.com/2009/07/langkah-langkah-pembelajaran-kooperatif.html.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Nikmat Ropenta Hutauruk dilahirkan di Palilpi tanggal 03 juni 1992. Ayahanda Togi Hutauruk dan Ibunda Orita Napitupulu.S.pd. Merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Pada tahun 1998 awal memasuki dunia pendidikan sekolah di SD 030399 Palipi– Kec,Silima Pungga-pungga.Kab Dairi dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Silima Pungga-pungga – Kab.Dairi dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA N 1 Silima Pungga-pungga dan lulus pada tahun 2010. Kemudian Pada tahun 2010 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.Selama dalam studi,penulis aktif dalam salah satu organisasi eksternal yaitu Ikatan Keluarga Besar Kristen Kimia (IKBKK), Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan-Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 2 Pematang Siantar. Akhirnya saya lulus dan tamat dari UNIMED pada tahun 2015.


Dokumen yang terkait

Penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa

1 5 88

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh Pembelajaran Koopratif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang

1 12 128

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENGAJARAN STRUKTUR ATOM.

0 4 18

PERBEDAAAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STAD TERINTEGRASI PENDIDIDKAN KARAKTER.

1 3 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETGT DIBANDINGKAN TIPE NHT YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA POWER POINT SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 1 19

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM KELAS XI SMA.

0 7 17

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASA STRUKTUR ATOM.

0 1 23

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN KREATIVITAS SISWA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN AKU

0 0 16