5. Rujukan Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas kesehatan rujukan
atau yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan mampu menyelamatkan
jiwa para ibu dan bayi baru lahir Depkes, 2004.
2.1.4. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal
Kajian kinerja petugas pelaksanaan pertolongan persalinan di jenjang pelayanan dasar yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
bekerjasama dengan perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia POGI, Ikatan Bidan Indonesia IBI. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan
Reproduksi JMPK-KR dengan bantuan teknis dari JHPIEGO dan PRIME menunjukkan kesenjangan kerja yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan
bagi ibu hamil dan bersalin. Temuan ini berlanjut menjadi kerjasama untuk merancang pelatihan klinik Asuhan Persalinan Normal. Asuhan persalinan
normal ini adalah asuhan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan dan
hipertermia serta asfiksia bayi baru lahir. Tujuan Umum Pelatihan
• Meningkatkan sikap positif terhadap keramahan dan keamanan dalam memberikan pelayanan persalinan normal dan penanganan awal penyulit
beserta rujukannya • Memberikan pengetahuan dan keterampilan pelayanan persalinan normal
dan penanganan awal penyulit beserta rujukan yang berkualitas sesuai dengan prosedur standar
Universitas Sumatera Utara
• Mengidentifikasi praktek-praktek terbaik bagi penatalaksanaan persalinan dan kelahiran:
- Penolong yang terampil - Kesiapan menghadapi persalinan dan kelahiran serta kemungkinan
komplikasinya - Partograf
- Episiotomi terbatas hanya atas indikasi • Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang merugikan dengan maksud
menghilangkan tindakan tersebut.
2.1.5. Peralatan yang Digunakan Untuk Pertolongan Asuhan Persalinan Normal
Benda-benda yang harus tersedia pada setiap kelahiran. Benda-benda tersebut dalam keadaan berfungsi baik, bersih dan disinfeksi tingkat tinggi atau
steril sebagaimana mestinya. a.
Partus set di dalam wadahnya yang tertutup : 1.
Dua klem Kelly atau 2 klem Kocher 2.
Gunting tapi pusat 3.
Benang tali pusat atau klem pastik 4.
Kateter Neraton 5.
Gunting episiotomi 6.
Y
2
7. Dua pasang sarung tangan DTT atau steril
Kocher
8. Kasa atau kain kecil untuk membersihkan jalan nafas
Universitas Sumatera Utara
9. Gulungan suntik 2Y
2
10. Penghisap lendir bayi
atau 3 ml dengan jarum 1 M sekali pakai.
11. Empat kain bersih
12. Tiga handuk kecil untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi.
b. Partograf
1. Kemajuan persalinan atau KMS ibu hamil
2. Formulir rujukan
3. Pena
4. Termometer
5. Pita pengukur cm
6. Doplermonoral
7. Jam yang mempunyai detik
8. Stetoskop
9. Tensimeter
10. Sarung tangan pemeriksa bersih 5 pasang
11. Sarung tangan rumah tangga 1 pasang
12. Larutan Clorin Bayclin 5,25 atau setara klorin serbuk kalsium
hipoklorida 35. c.
Perlengkapan perlindungan diri penolong : 1.
Masker, kaca mata dan alas kaki yang tertutup 2.
Sabun cuci tangan 3.
Deterjen 4.
Sikat kuku dan gunting kuku
Universitas Sumatera Utara
5. Celemek plastik
6. Anater bag
7. Kantong plastik
8. Sumber air yang mengalir
9. Wadah air clorin 0,5 dan wadah DTT
d. Perlengkapan bayi baru lahir
1. Balon resusitasi dan sangkup No. 0 dan 1
2. Lampu sorot
3. Tempat resusitasi
e. Obat-obatan dan perlengkapan untuk asuhan rutin dan penatalaksanaan
penanganan penyulit : 1.
Delapan ampul oksitosin 1 mL 10 U dengan 4 ampul oksitosin 2 mL Uml dan aquadest atau cairan garam fisiologis Ns untuk pengenceran.
2. Tiga botol Ringer Laktat
3. Infus set
4. Dua abokat
5. Dua ampul metil ergometrin meleat
6. Dua vial larutan magnesium sulfat 40 25 g
7. Enam tabung suntik 2Y
2
8. Dua tabung suntik 5 ml steril disposible
– 3 ml steril disposible
9. Satu tabung suntik 10 ml steril disposible
10. Sepuluh kapsul amoxilinampisilin 500 mg IV 2 gr
11. Vitamin K, 1 ampul
Universitas Sumatera Utara
12. Salep Tetrasiklin 1
13. Satu set heating
14. Pinset
15. Benang cromik disposible ukuran 2.0 – 3.0
16. Satu pasang sarung tangan
17. Satu kain bersih APN, 2007
Setiap bidan yang mau melakukan pertolongan persalinan, bidan tersebut harus memperhatikan lima benang merah :
1. Membuat keputusan klinik
2. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi
3. Pencegahan infeksi
4. Pencatatan rekam medis
5. Rujukan
2.2. Fisiologis Persalinan