Suhu Gerakan Air Keawetan Alami Lima Jenis Kayu HTI yang Tumbuh di Sumatera Utara Terhadap Serangan Marine Borer

2. Suhu

Suhu merupakan faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme Nybakken, 1998. Begitu juga dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme penggerek kayu di laut faktor suhu sangat menentukan. Menurut Muslich 1998 pada perairan tropis suhu perairan tidak terlalu berfluktuasi sehingga memungkinkan organisme penggerek kayu di laut berkembang sepanjang tahun. Dari hasil penelitian suhu pada perairan laut Belawan berkisar antara 29 C-30 C. Perairan belawan termasuk daerah tropis yang mana intensitas serangan terhadap semua jenis kayu oleh organisme penggerek kayu di laut adalah serangan relatif ringan. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan yang terjadi pada papan contoh kayu yang diuji tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Organisme laut umumnya bersifat polikilotermik sehingga penyebarannya mengikuti perbedaan suhu lautan secara geografis, Organisme biofouling seperti Balanus sp., Telescopium sp., Nereis sp., dan Cardisoma carnifex dapat hidup dari perairan dengan perubahan suhu berkisar antara 15-30°C atau dari perairan eustarina sampai laut terbuka. Air mempunyai daya muat panas yang lebih tinggi daripada daratan. Akibatnya untuk menaikan suhu sebesar 1 C, air akan membutuhkan energi yang lebih besar daripada yang dibutuhkan oleh daratan dalam jumlah massa yang sama Boesono, 2008.

3. Gerakan Air

Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Gerakan-gerakan air laut disebabkan oleh beberapa faktor seperti angin yang berhembus di atas permukaan Universitas Sumatera Utara laut, pengadukan karena perbedaan suhu air dari dua lapisan, perbedaan tinggi permukaan laut, pasang surut dan lain-lain. Gerakan air laut ini dikenal sebagai arus, gelombang, permukaan massa air Romimohtarto Juwana, 2001. Perangin-angin 1993 menyatakan pasang surut harian murni dengan ciri umum pasang dan surut terjadi satu kali dalam periode 24 jam. Kecepatan arus juga dapat mempengaruhi penempelan larva organisme penggerek kayu di laut. Kesempatan penempelan larva akan lebih mudah pada gerakan arus yang kecil dan air yang datang juga membawa larva organisme penggerek kayu di laut sehingga larva dapat dengan mudah menempel dan membuat lubang untuk tempat tinggal dan mencari makan. Gerakan arus di perairan pelabuhan laut Belawan tidak begitu besar pada pagi hari sedangkan pada siang sampai tengah malam gerakan arus cukup besar yang memungkinkan larva organisme penggerek kayu di laut menempel pada kayu, penempelan organisme tersebut banyak terjadi pada siang hari.

4. Cahaya