0.01 0.01 Pengaruh Perlakuan Awal Bahan dan Konsentrasi Ragi Pada Produk Pangan Fungsional Peuyeum Ubi Kayu (Manihot utilissima)

Total Soluble solid TSS Pengaruh Perlakuan Awal Bahan Terhadap TSS Dari daftar analisis sidik ragam Lampiran 2 diketahui bahwa perlakuan awal bahan memberi pengaruh sangat nyata P0,01 terhadap TSS peuyeum ubi kayu yang dihasilkan. Hasil uji LSR perlakuan awal bahan terhadap TSS dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Perlakuan Awal Bahan terhadap TSS Peuyeum Ubi Kayu Jarak LSR Perlakuan Awal Rataan Notasi

0.05 0.01

P 0.05 0.01 - - - P 1 : Ubi Segar 18.917 b B 2 1.186 1.633 P 2 : Ubi Gaplek 24.500 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR. Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa perlakuan P 1 ubi segar berbeda sangat nyata dengan perlakuan P 2 ubi gaplek. Dari tabel dapat diketahui bahwa TSS tertinggi diperoleh pada perlakuan P 2 sebesar 24,500 dan terendah pada perlakuan P 1 sebesar 18,917. Hubungan perlakuan awal bahan terhadap TSS peuyeum ubi kayu yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 3. 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 P1 P2 Perlakuan Awal Bahan T SS Gambar 3. Grafik Hubungan Perlakuan Awal Bahan dengan TSS Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa TSS mengalami peningkatan dari perlakuan P 1 ubi segar sebesar 1,89 menjadi 2,45 pada perlakuan P 2 ubi Universitas Sumatera Utara gaplek. Nilai TSS pada perlakuan P 2 lebih besar daripada perlakuan P 1 , hal ini disebabkan karena jumlah karbohidrat. Pada ubi gaplek jumlah karbohidrat lebih besar daripada ubi segar dengan berat bahan yang sama. Hal ini jugalah yang menyebabkan nilai TSS pada ubi gaplek lebih besar karena glukosa yang dihasilkan juga akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan pendapat Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992 yang mengatakan karbohidrat pada ubi segar adalah 34,7 gr 100 gr bahan dan pada ubi gaplek adalah 81,3 gr 100 gr bahan. Pengaruh Konsentrasi ragi terhadap TSS Dari daftar analisis sidik ragam Lampiran 2 diketahui bahwa konsentrasi ragi memberi pengaruh sangat nyata p0,01 terhadap TSS peuyeum ubi kayu yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi ragi terhadap TSS peuyeum ubi kayu dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Konsentrasi Ragi terhadap TSS Peuyeum Ubi Kayu Jarak LSR Konsentrasi Ragi Rataan Notasi

0.05 0.01

K 0.05 0.01 - - - K 1 = 3 16.333 c C 2 1.677 2.309 K 2 = 4 21.167 b B 3 1.761 2.426 K 3 = 5 23.833 a A 4 1.806 2.488 K 4 = 6 25.500 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecil dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR. Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa perlakuan K 1 berbeda sangat nyata dengan K 2 , K 3 dan K 4. Perlakuan K 2 berbeda sangat nyata dengan K 3 dan K 4 . Perlakuan K 3 berbeda tidak nyata dengan K 4 . Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa TSS tertinggi diperoleh pada perlakuan K 4 yaitu sebesar 25,500 dan terendah pada perlakuan K 1 yaitu sebesar 16,333. Hubungan konsentrasi ragi dengan TSS dapat dilihat pada Gambar 4. y = 3.0167K + 8.1333 r = 0.9728 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 1 2 3 4 5 6 7 konsentrasi Ragi T SS Gambar 4. Grafik Hubungan Konsentrasi Ragi dengan TSS Dari Gambar 4 dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi ragi maka kadar TSS pada peuyeum ubi kayu yang dihasilkan semakin meningkat. TSS tertinggi diperoleh pada perlakuan K 4 yaitu sebesar 25,500 dan terendah pada konsentrasi K 1 yaitu sebesar 16,333. Hal ini diakibatkan semakin banyak ragi yang digunakan maka akan semakin banyak khamir yang ada di dalam perlakuan tersebut. Hal ini jugalah yang mempercepat proses perombakan disakarida menjadi glukosa dan senyawa organik lainnya. Pada konsentrasi K 1 yaitu 3 ragi, jumlah mikroba yang ada di dalamnya sedikit sehingga perombakan substrat menjadi lebih sedikit sedangkan pada konsentrasi K 4 yaitu 6 ragi, jumlah mikroba yang ada lebih banyak sehingga proses perombakan pati atau karbohidrat menjadi glukosa semakin tinggi dengan waktu fermentasi yang sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Judoamidjojo, et al., 1992 yang mengatakan khamir Saccharomyces sp menghasilkan enzim zimase dan invertase. Universitas Sumatera Utara Enzim zimase merombak sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dan selanjutnya enzim invertase menjadi etanol. Kemudian disakarida akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa dengan bantuan enzim amilase yang berasal dari kapang. Jika ragi semakin banyak maka enzim amilase juga akan semakin banyak sehingga glukosa dan fruktosa juga akan semakin banyak dan rasanya akan semakin manis Pengaruh Interaksi Perlakuan Awal Bahan dan Konsentrasi Ragi terhadap TSS Dari daftar analisis sidik ragam Lampiran 2 dapat diketahui bahwa interaksi perlakuan awal bahan dan konsentrasi ragi memberi pengaruh nyata p0,01 terhadap TSS peuyeum ubi kayu. Hasil uji LSR pengaruh perlakuan awal bahan dan konsentrasi ragi terhadap TSS peuyeum ubi kayu dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Perlakuan Awal Bahan dan Konsentrasi Ragi terhadap TSS Peuyeum Ubi Kayu Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0.05