kewajiban hukum, sehingga ia bebas kapan saja mengirimkan terdakwa yang ditahan di RUTAN.
Keadaan diatas berarti pengabaian hak-hak terdakwa dalam proses peradilan pidana. Alasan bahwa menurut KUHAP masih dimungkinkan kantor kepolisian dapat
menjadi tempat penahanan tidak diterima karena di Medan telah berdiri RUTAN Klas I Medan. Disamping itu di RUTAN Klas I Medan disediakan ruangan yang
cukup luas dan memadai sebagai tempat pemeriksaan oleh aparat kepolisian dan kejaksaan namun ruangan itu tidak pernah dimanfaatkan.
Dari uraian diatas dikemukakan bahwa pada dasarnya keberadaan RUTAN dalam sistem peradilan pidana di Indonesia telah memberikan kontribusi yang besar
bagi peningkatan perlindungan harkat martabat manusia. Manfaat yang dicapai belum sebagaimana yang diharapkan, karena aparat penegak hukum yang bertanggung
jawab secara yuridis dalam pelaksanaan penahanan belum memanfaatkan keberadaan RUTAN sebagaimana mestinya.
D. Perlindungan HAM bagi Tersangka danatau Terdakwa Selaku Warga
Binaan di RUTAN Klas I Medan
Prinsip universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa “semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam amrtabat dan hak. Mereka dikaruniai akal dan hati
nurani dan harus bertindak terhadap sesama manusia dalam semangat persaudaraan”. Ketentuan ini merupakan suatu pernyataan umum mengenai martabat yang melekat
dan kebebasan serta persamaan manusia, yang menunjukkan nilai normatif konsep
Universitas Sumatera Utara
hak-hak asasi manusia. Dengan demikian, apapun status yang disandang oleh seseorang tidak akan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan martabat,
kebebasan serta persamaan hak dan kewajiban seseorang di dalam masyarakat. a.
Hak-Hak Tahanan Sebagai Tersangka Dan Terdakwa Pasal 50 sampai dengan Pasal 68 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
atau KUHAP mengatur mengenai hak-hak tahanan sebagai tersangka dan terdakwa sebagai berikut:
114
a. Tahanan berhak untuk segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik,
dan selanjutnya dapat diajukan kepada PU, oleh PU segera dimajukan ke pengadilan untuk diadili
b. Tahanan berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang
tahanan mengerti tentang apa yang disangkakan dan didakwakan kepada tahanan pada waktu pemeriksaam dengan jelasdalam bahasa
yang dimengerti oleh tahanan tentang apa yang disangkakan dan didakwakan kepadanya
c. Tahanan berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik
atau hakim pada waktu pemeriksaan tingkat penyidikan dan pengadilan
d. Jika tahanan tidak paham bahasa Indonesia terutama tahanan yang
berkebangsaan asing, maka tahanan berhak mendapat bantuan juru bahasa, sedangkan bagi tahanan yang dalam keadaan bisu atau tuli
Universitas Sumatera Utara
berhak mendapat bantuan penerjemah dalam pemeriksaan tingkat penyidik dan pengadilan
e. Tahanan sebagai tersangka dan terdakwa berhak mendapat bantuan
hukum atau penasehat hukum: 1
Bantuan hukum atau penasehat hukum dari sesorang atau lebih di setiap tinggkat pemeriksaan
2 Tahanan berhak memilih sendiri penasehat hukumnya
3 Jika tahanan diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana
15 tahun atau lebih, atau jika tahanan diancam dengan pidana lima tahun atau lebih tetapi tidak mampu untuk membayar
penasehat hukum sendiri, maka tahanan berhak mendapat penasehat hukum pada semua tingkat pemeriksaan secara
cuma-Cuma. Penasehat hukum ditunjuk oleh pejabat pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan
4 Tahanan yang dikenakan penahanan berhak menghubungi
penasehat hukum, dan bagi tahanan berkebangsaan asing yang dikenakan penahanan berhak menghubungi dan berbicara
dengan perwakilan negara tahanan tersebut dalam menghadapi proses perkaranya.
f. Tahanan berhak menghubungi dan menerima kunjungan:
1 Dokter pribadi untuk kepentingan kesehatan baik yang ada
hubungannya dengan proses perkara maupun tidak
Universitas Sumatera Utara
2 Pihak yang mempunyai hubungan kekeluargaan atau lainnya
guna mendapatkan jaminan bagi penangguhan penahanan ataupun untuk usaha mendapatkan bantuan hukum
3 Secara langsung atau dengan perantara penasehat hukum,
tahanan berhak menghubungi dan menerima kunjungan sanak keluarganya dalam hal yang tidak ada hubungannya dengan
perkara tersangka atau terdakwa untuk kepentingan pekerjaan atau untuk kepentingan kekeluargaan
4 Rohaniawan
g. Tahanan yang dikenakan penahanan berhak diberitahukan tentang
penahanan atas diri tahanan oleh pejabat yang berwenang pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan, kepada keluarganya atau
orang lain yang serumah, atau orang lain yang bantuannya dibutuhkan oleh tahanan untuk mendapatkan bantuan hukum atau jaminan bagi
penagguhannya h.
Tahanan berhak mengirim dan menerima surat: 1
Kepada penasehat hukum, dan menerima surat dari penasehat hukum dan sanak keluarga setiap kali diperlukan, dan untuk
keperluan tersebut disediakan alat tulis menulis 2
Surat menyurat antara tahanan dengan penasehat hukum atau sanak keluarganya tidak diperiksa oleh penyidik, PU, hakim
Universitas Sumatera Utara
atau pejabat RUTAN kecuali jika terdapat cukup alasan untuk diduga bahwa surat menyurat itu disalahgunakan
3 Dalam hal surat untuk tahanan ditilik atau diperiksa oleh
penyidik, PU, hakim atau pejabat RUTAN, hal itu diberitahukan kepada tahanan dan surat tersebut dikirim
kembali kepada pengirimnya setelah dibubuhi cap yang berbunyi “telah ditilik”
i. Tahanan berhak untuk diadili di sidang pengadilan yang terbuka untuk
umum j.
Tahanan berhak untuk mengusahakan dan mengajukan sanksi dan atau seseorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan
yang menguntungkan bagi tahanan k.
Tahanan atau PU berhak untuk meminta banding terhadap putusan PN kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala tuntutan yang
menyangkut masalah kurang tepatnya penerapan hukum dan putusan pengadilan dalam acara cepat
l. Tahanan berhak menuntut ganti rugi dan rehabilitasi:
1 Karena ditangkap, ditahan, dituntut dan diadili atau dikenakan
tindakan lain tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang
diterapkan
Universitas Sumatera Utara
2 Yang perkaranya tidak diajukan ke PN diputuskan di sidang
praperadilan 3
Tuntutan ganti kerugian diajukan oleh tahanan sebagai tersangka, terdakwa, terpidana atau ahli warisnya kepada
pengadilan yang berwenang mengadili perkara yang bersangkutan
4 Tahanan berhak memperoleh rehabilitasi apabila pengadilan
diputus bebas atau diputus lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Hak, Kewajiban Dan Sanksi Selama Berada Di RUTANLAPAS
Selama menjalani masa penahanan di RUTAN atau LAPAS, selain mempunyai hak-hak seperti diuraikan diatas, tahanan juga mempunyai hak dan
kewajiban serta sanksi apabila melanggar ketentuan yang berlaku, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing 2.
Mendapatkan perawatan rohanidan perawatan jasmani 3.
Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pengajaran 4.
Memperoleh pelayanan kesehatan dan makanan 5.
Tahanan berhak menyampaikan keluhan tentang perlakuan tentang perlakuan pelayanan petugas atau sesame tahanan kepada kepala
RUTANLAPAS
Universitas Sumatera Utara
6. Memperoleh akses terhadap bahan bacaan dan siaran media massa
7. Menerima kunjungan dari keluarga dan atau sahabat, dokter pribadi,
rohaniawan, penasehat hukum, guru, dan lainnya 8.
Tahanan mempunyai hak-hak lainnya yaitu hak politik dan hak keperdataan sesuai dengan pengaturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun kewajiban sebagai tahanan adalah: 1.
Mengikuti program perawatan jasmani dan rohani 2.
Mengikuti bimbingan dan pendidikan agama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
3. Mematuhi tata tertib RUTAN selama mengikuti program
perawatan 4.
Memelihara barang-barang inventaris Kepala RUTAN berwenang memberikan tindakan disiplin atau menjatuhkan
hukuman disiplin terhadap tahanan yang melanggar peraturan keamanan dan tata tertib di lingkungan RUTAN yang dipimpinnya. Jenis hukumannya dapat berupa :
1. Tutupan sunyi paling lama 6 enam hari
2. Menunda atau meniadakan hak tertentu untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Universitas Sumatera Utara
c. Hal Yang Dilakukan Apabila Ada Keluhan Dan Pelanggaran Hak
Asasi Manusia Pada Tahanan Apabila tahanan mempunyai keluhan atau merasakan telah terjadi
pelanggaran atas hak-hak tahanan, maka tahanan berhak menyampaikan keluhan tersebut atau menyampaikan kepada pihak yang berwenang bahwa telah terjadi
pelanggaran atas hak-hak tahanan. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan atau
melaporkan tentang keluhan atau pelanggaran hak: 1.
Tahanan berhak menyampaikan keluhan tentang perlakuan pelayanan petugas atau sesame tahanan kepada kepala RUTAN
2. Keluhan bagaimana dimaksud dalam ayat 1 disampaikan apabila
perlakuan tersebut benar-benar dirasakan dapat mengganggu tahanan dalam mengikuti program-program perawatan, keamanan, dan
ketertiban 3.
Keluhan dapat disampaikan secara lisan dan tulisan dengan tetap memperhatikan tata tertib RUTAN
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENINGKATAN PERLINDUNGAN