Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

24 Tabel 4. Kondisi Standar untuk Analisis Timbal dengan SSA Elmer, 1996:96

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Saputra, Rudiyansyah, Wahyuni 2014 yang berjudul Sintesis dan Karkaterisasi Silika Gel dari Limbah Kaca Termodifikasi Asam Stearat telah berhasil mensintesis silika dari limbah kaca dengan menggunakan metode sol gel melalui pembentukan natrium silika. Dalam penelitian tersebut analisa silika gel berbahan baku limbah kaca dilakukan dengan metode spektrofotmeter IR, XRD dan XRF. Analisa secara spektroskopi IR berfungsi untuk mengetahui nilai gugus fungsi silika gel dari limbah kaca. Hasil spektrum silika gel dari limbah kaca dibandingkan dengan spektrum silika gel Merck. Kesamaan spektrum dilihat dari nilai bilangan gelombang yang menunjukkan energi yang diserap oleh gugus fungsi karena setiap gugus fungsi menyerap energi yang berbeda satu sama lain. Hasil analisa dengan spektroskopi IR menunjukkan adanya kesamaan antara spektrum inframerah silika gel Merck dengan silika gel dari limbah kaca. Berdasarkan analisa secara spektrofotometer IR menunjukkan bahwa silika gel berbahan baku limbah kaca memiliki pita serapan pada bilangan gelombang Panjang gelombang nm Lebar celah nm Relative noise Konsentrasi karakteristik ppm Range linear ppm 283,3 0,7 0,43 0,45 20 217 0,7 1 0,19 20 205,3 0,7 1,4 5,4 --- 202,2 0,7 1,8 7,1 --- 261,4 0,7 0,35 11 --- 368,3 0,7 0,4 27 --- 364 0,7 0,33 66,7 --- 25 3464,015 cm -1 ; 1635,64 cm -1 ; 1095,57 cm -1 ; 969,41 cm -1 ; 794,67 cm -1 dan 462,92 cm -1 . Hasil pita serapan gelombang tersebut merupakan pita serapan khas silika gel. Hasil analisa XRF menunjukkan bahwa komponen utama yang terkandung dalam silika gel dari limbah kaca adalah SiO 2 sebesar 74,98. Hasil analisa XRF juga menunjukkan bahwa kadar Loss of Ignition LOI pada silika gel cukup besar yaitu mencapai 21,24. Kadar LOI merupakan indikator yang menunjukkan bahwa pada silika gel tersebut terdapat senyawa-senyawa organik, senyawa gas maupun molekul H 2 O yang berikatan dengan permukaan silika gel melalui ikatan hidrogen. Hasil analisa XRD menunjukkan bahwa silika gel sintetik yang dihasilkan bersifat amorf yang ditandai dengan pola difraksi yang melebar dengan dua puncak difraksi. Berdasarkan analisis dengan XRD, XRF dan spektrofotometer inframerah maka diketahui bahwa silika gel telah berhasil disintesis dari limbah kaca. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo, Mulyasuryani, Sabarudin 2014 yang berjudul Recovery Cu II dengan Teknik Ekstraksi Fasa Padat menggunakan Adsorben Silika dari Abu Sekam Padi-Kitosan telah berhasil mensintesis silika dari abu sekam padi dan memodifikasi silika tersebut dengan kitosan. Silika gel yang telah berhasil dimodifikasi diaplikasikan sebagai fasa padat untuk ekstraksi Cu 2+ menggunakan metode ekstraksi fasa padat SPE. Bardasarkan hasil penelitian diketahui bahwa silika dari abu sekam padi yang dimodifikasi dengan kitosan menghasilkan suatu adsorben yang dapat meningkatkan daya adsorpsi terhadap Cu 2+ dan dapat dilakukan pemekatan konsentrasi Cu 2+ dengan asam sitrat sebagai eluen. Persentasi recovery Cu 2+ untuk masing-masing konsentrasi Cu 2+ 0,05; 0,1 dan 0,2 ppm adalah sebesar 55,32, 54,35 dan 71,94. 26 Febriyanti, Zahara, Wahyuni 2014 melakukan penelitian tentang Optimasi Waktu Kontak Modifikasi Silika Gel dari Limbah Kaca menggunakan Tributilamina. Silika gel yang diperoleh dari limbah kaca dianalisa menggunakan IR, XRF dan XRD. Hasil analisa dengan spektroskopi IR menunjukkan bahwa silika gel ynag dihasilkan mengandung gugus silanol Si-OH pada kisaran nilai gelombang 3448,72 – 3464,15 cm -1 dan gugus siloksan Si-O-Si pada kisaran nilai gelombang 1087,85 – 1095,57 cm -1 . Munculnya pita serapan pada gugus silanol dan siloksan merupakan pita serapan yang khas untuk karakterisasi silika gel. Selain itu berdasarkaan hasil analisa IR juga diperoleh puncak serapan yang mirip dengan silika gel kiesel 60. Hasil analisa XRF menunjukkan bahwa silika gel mengandung SiO 2 sebesar 74,98 dan senyawa logam oksida. Adapun hasil analisa XRD menunjukkan bahwa silika gel bersifat amorf dengan nilai 2θ= 23,29°. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian diatas yakni pada bahan baku yang digunakan dan metode ekstraksi fasa padat dengan menggunakan silika sebagai fasa diam dalam kolom ekstraksi fasa padat. Bahan baku yang digunakan adalah limbah kaca. Limbah kaca yang digunakan berupa lembaran limbah kaca bening. Proses pembuatan silika dari limbah kaca menggunakan metode sol gel. Silika gel tersebut lalu dikarakterisasi dengan spektroskopi IR untuk mengetahui gugus fungsional yang terdapat pada silika Ekstraksi fasa padat bertujuan untuk memekatkan larutan ion timbalII. Eluen yang keluar dari kolom akan dianalisa dengan menggunakan instrumen spektrofotometri serapan atom untuk mengetahui efektivitas silika menyerap ion larutan ion timbalII. Adapun 27 perbedaaan penelitian ini adalah terletak pada ion logam yang digunakan yakni berupa ion timbalII dan prosedur metode sol yang digunakan.

C. Kerangka Berpikir