Derajat Keasaman pH Larutan Indikator Asam Basa

Nama Pengionan Reaksi K b dimetilamina CH 3 2 NH + H 2 O CH 3 2 NH 2 + + OH - 5.9 x 10 -4 metilamina CH 3 NH 2 + H 2 O CH 3 NH 3 + + OH - 4.2 x 10 -4 etilenadiamina H 2 NCH 2 CH 2 NH 2 + H 2 O H 2 NCH 2 CH 2 NH 3 + + OH - 3.6 x 10 -4 H 2 NCH 2 CH 2 NH 3 + + H 2 O H 3 NCH 2 CH 2 NH 3 2+ + OH - 5.4 x 10 -7 trimetilamina CH 3 3 N + H 2 O CH 3 3 NH + + OH - 6.3 x 10 -5 Amonia NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH - 1.8 x 10 -5 Hidrazina N 2 H 4 + H 2 O N 2 H 5 + + OH - 9.8 x 10 -7 N 2 H 5 + + H 2 O N 2 H 6 2+ + OH - 1.3 x 10 -15 hidroksilamina HONH 2 + H 2 O HONH 3 + + OH - 9.1 x 10 -9 Keenan dkk, 1996 : 605

d. Derajat Keasaman pH Larutan

Derajat atau tingkat keasaman larutan beergantung pada ion H + dalam larutan. Untuk pentederhanaan penulisan, seorang kimiawan dari Denmark bernama Sorensen 1868 – 1939, mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H + . Huruf p ini berasal dari istilah Potenz Jerman yang berarti pangkat atau eksponen sehingga pH dapat dibaca pangkat hidrogen atau eksponen hidrogen, puissance Perancis, power Inggris. Nilai pH sama dengan logaritma dari konsentrasi ion hidrogen dengan diberi tanda negatif , atau logaritma dari kebalikan konsentrasi ion hidrogen. Secara matematik diungkapkan dengan persamaan : pH = -log [H + ] = log ] [H 1 + atau [H + ] = 10 -pH Keasaman acidity atau kebasaan alkalinity larutan biasanya dinyatakan dengan pH. pH larutan-larutan air dalam kebanyakan kasus akan terletak antara nilai-nilai 0 dan 14. Dalam larutan 1 M asam kuat berbasa satu pH = -log 1 = 0 sedang pH dari larutan 1 M basa kuat monovalen adalah pH = -log 10 -14 = 14 Jika larutan netral, pH = -log 10 -7 = 7 Dari definisi di atas, akibatnya adalah untuk larutan asam pH 7 untuk larutan basa pH 7 Makin kecil rendah pH, larutan makin asam. Makin besar tinggi pH, larutan makin basa. Istilah pOH dipakai secara analog untuk eksponen ion hidroksi, yaitu pOH = -log [OH - ] = log ] [OH 1 - atau [OH - ] = 10 -pOH Untuk sembarang larutan air, berlaku korelasi pH + pOH = 14 Tabel 4. Hubungan antara pH dengan pOH pada 25 o C PH [H + ] M [OH - ] M pOH 14 13 10 -13 10 -1 1 12 2 11 10 -11 10 -3 3 [OH-] » [H+] 10 4 9 10 -9 10 -5 5 8 6 7 10 -7 10 -7 7 [H + ] ~ [OH - ] 6 8 5 10 -5 10 -9 9 4 10 3 10 -3 10 -11 11 [H + ] » [OH - ] 2 12 1 10 -1 10 -13 13 14 -1 10 10 -15 15 Hiskia Achmad, 1990 : 95

e. Indikator Asam Basa

Indikator asam basa biasanya berupa senyawa organik yang bersifat asam basa lemah. Warna indikator dalam medium dengan pH tertentu dapat berbeda bila berada dalam medium dengan pH lain. Jika suatu indikator asam lemah diberi simbol H Ind , maka kesetimbangan ionisasi H Ind dapat ditulis : H Ind H + + Ind - K HInd = ] [H ] [Ind ] [H Ind - + ] [H ] [Ind Ind - = ] [H K Ind H + Karena K HInd tetap pada suhu tetap, jika indikator berada dalam larutan yang [H + ]-nya rendah, ] [H ] [Ind Ind - menjadi besar atau kesetimbangan bergeser ke arah Ind- sehingga warna Ind - menjadi lebih dominan. Jika indikator berada dalam larutan yang H + -nya tinggi ] [H ] [Ind Ind - menjadi lebih kecil atau kesetimbangan bergeser ke arah H Ind , sehingga warna H Ind menjadi lebih dominan. Atau secara kualitatif jika [H + ] dari H Ind besar [OH - ] ini akan bereaksi dengan H + dari Hind membentuk H 2 O sehingga kesetimbangan ke arah Ind - . Salah satu contoh indikator yang bersifat asam lemah misalnya fenolftalein. Fenolftalein merupakan molekul organik dengan gugus fenol. Fenolftalein tidak berwarna, tetapi bila melepaskan ion H + akan membentuk ion yang terstabilkan oleh resonansi dan berwarna merah. Sehingga bila pp berada dalam larutan yang pH-nya rendah tidak berwarna, sedang dalam larutan yang pH nya tinggi berwarna merah. Trayek perubahan warna pp pada pH 8-10, maka pp dalam larutan HCl tidak berwarna sedangkan dalam larutan NaOH berwarna merah. Trayek perubahan warna beberapa indikator asam basa seperti pada tabel berikut. Tabel 5. Trayek Perubahan Warna Beberapa Indikator Asam Basa Nama Indikator Trayek pH Perubahan Warna kuning metil dinitrofenol jingga metil merah metil lakmus fenolftalein timolftalein trinitrobanrena 2 - 6 2,4 - 4,0 8 - 4,5 0,4 - 6,6 6 - 8 8 - 10 10 - 12 12 - 13 merah - kuning tak berwarna - kuning merah - kuning merah - kuning merah - biru tak berwarna - merah kuning - ungu tak berwarna - kuning Agus Budiharto Tri Redjeki, 1999 : 39 Penggunaan indikator asam basa misalnya pada titrasi asam basa. Penulisan indikator titrasi berdasarkan pada trayek perubahan warna indikator serta pH pada saat titrasi mencapai titik ekivalen. Misalnya pada titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH digunakan indikator pp.

f. Reaksi Asam Basa

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24