Menghitung Koefisien Korelasi r Menghitung Koefisien Jalur p

H 1 = model regresi adalah tidak linear b Statistik uji G S TC S F 2 2 = c Daerah kritik F F a ; k – 2 n – k d Keputusan uji Ho ditolak bila F F tabel atau H 1 diterima jika F F tabel Sudjana, 1996 : 6-22 dimana : F = bilangan F untuk uji linieritas S 2 Tc = variasi tuna cocok S 2 g = variasi galat

2. Menghitung Koefisien Korelasi r

ij Sebelum menghitung koefisien jalur, lebih dahulu dihitung koefisien korelasi antar variabel penelitian. Koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment sebagaimana yang ditulis oleh Suharsimi Arikunto 1995 : 69. ] Y - Y . N [ ] X - X . N [ Y X - XY . N r 2 2 2 2 å å å å å å å =

3. Menghitung Koefisien Jalur p

ij Koefisien jalur menunjukkan pengaruh langsung dari variabel penyebab terhadap variabel akibat. Didalam koefisien jalur mengandung maksud bahwa j menyatakan indeks variabel akibat dan i menyatakan indeks variabel penyebab. Lebih lanjut penulisan koefisien jalur dan koefisien korelasi adalah p j,i , r i,j . Untuk koefisien jalur variabel penelitian lebih dahulu ditransformasikan kedalam variabel standar sehingga diperoleh skor baku dari xj disajikan dengan simbol zj dan didefinisikan sebagai berikut : j j j j S x - x z = dimana : z j = variabel standar dari x j x j = data variabel penelitian, j = 1, 2, 3, 4 j x = rerata data varibel x j S j = simpangan baku variabel x j Diagram jalur R 1 p 21 r 12 r 13 p 31 r 23 R 2 R 3 p 32 Gambar 5. Diagram Analisis Jalur Keterangan : X j = variabel penelitian, j = 1, 2, 3 R j = variabel residu dari X j e j Rij = koefisien korelasi variabel X j dengan variabel X i Pji = koefisien jalur dari X j sebagai variabel akibat dan X i sebagai variasi penyebab X 1 X 2 X 3 Pada diagram anak panah menunjukkan arah kausalnya, variabel yang terletak pada pengkal anak panah sebagai penyebab, sedangkan variabel anak panah sebagai akibat. Dari diagram jalur di atas merupakan ilustrasi dari kerangka pemikiran terlihat bahwa koefisien-koefisien jalur p 21 dari X 1 ke X 2 , p 31 dari X 1 ke X 3 dan p 32 dari X 2 ke X 3 . Variabel X 1 adalah kemampuan awal, yang memiliki hubungan dengan X 3 dimana X 3 adalah keberhasilan belajar siswa, merupakan variabel endogenus jadi variabel tersebut dituliskan dalam bentuk angka baku z, hanyalah dinyatakan oleh suku residual e 1 saja, yakni z 1 = e 1 . Variabel X 2 adalah kemampuan konseptual yang bergantung pada X 1 , serta memiliki hubungan dengan X 3 , juga bergantung pada residual e 2 dengan koefisien jalur p 21 . Persamaannya dinyatakan dalam angka baku z adalah z 2 = p 21 z 1 + e 2 . Jika cara ini diteruskan untuk variabel endogen X 3 , maka diperoleh sistem rekursif sebagai berikut : z 1 = e 1 z 2 = p 21 z 1 + e 2 z 3 = p 31 z 1 + p 32 z 2 + e 2 Hubungan antar dua variabel terstandar dengan koefisien korelasi dinyatakan dengan rumus : j i ij z z n 1 r å = ............................................................................ 1 Sudjana, 1992 : 295–304 keterangan : r ij = koefisien korelasi antara variabel akibat dengan variabel penyebab n = banyak pengamatan S z i z j = jumlah angka baku antara variabel akibat dan variabel penyebab Untuk memperoleh hubungan antara koefisien jalur dengan koefisien korelasi harus dilakukan langkah-langkah perhitungan. Pertama, persamaan z j disubtitusikan pada persamaan 1. Kedua, persamaan satu tersebut dijabarkan dan diperoleh hubungan antar r ij dengan p ji . Cara perhitungannya : a. 2 1 12 z . z N 1 r å = 2 1 2 1 21 2 1 21 1 e . z N 1 z N 1 . p e z . p . z N 1 å + å = + å = = p 21 . 1 + 0 = p 21 ................................................................................... .................. 2 b. 3 1 13 z . z N 1 r å = 3 1 2 1 32 2 1 31 2 2 32 1 31 1 e . z N 1 z . z N 1 . p z N 1 . p e z . p z . p . z N 1 å + å + å = + + å = = p 31 . 1 + p 32 . r 12 + 0 = p 31 + p 32 . r 12 ............................................................................. 3 c. 3 2 23 z . z N 1 r å = 3 2 2 2 32 2 1 31 3 2 32 1 31 2 e . z N 1 z N 1 . p z . z N 1 . p e z . p z . p . z N 1 å + å + å = + + å = = p 31 . r 12 + p 32 . 1 + 0 = p 31 . r 12 + p 32 ............................................................................ 4 Penyelesaian simultan dari persamaan 2, 3 dan 4 adalah p 21 , p 31 dan p 32 .

4. Pengujian Koefisien Jalur

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24