commit to user
33
BAB III VOLLEYBALL DAN DESAIN BUDAYA PRESTASI: ASPEK
TEORETIS
A. Ikhtiar Penciptaan Prestasi
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, khususnya pada Bab II, telah
dijelaskan mengenai Dasar, Fungsi, dan Tujuan Keolahragaan Nasional sebagai berikut: 1 keolahragaan nasional diselenggarakan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 2 keolahragaan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
jasmani, rohani, dan sosial serta membentuk watak dan kepribadian bangsa yang bermartabat, 3 keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan
meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat
dan membina perstuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.
Pembinaan olahraga bolavoli di masyarakat tidak boleh berhenti pada tahap keberhasilan pembudayaan olahraga
tersebut di masyarakat, melainkan harus lebih mengarah lagi pada upaya pembudayaan prestasi masyarakat.
Pembudayaan prestasi masyarakat ditempuh melalui usaha kongkret untuk mengembang-suburkan substansi budaya
prestasi yang meliputi: 1 Kedisiplinan, 2 Kerjakeras, 3 sikap penghargaan terhadap prestasi, dan 4 sikap kompetitif
dalam masyarakat kita. Artinya bahwa pengembangan olahraga bolavoli tidak boleh hanya memfokus untuk sekadar
membentuk tim yang tangguh, melainkan harus dirancang untuk dijadikan instrumen membentuk masyarakat tangguh.
commit to user
34 Berbagai strategi dan upaya keras telah ditempuh untuk
meningkatkan prestasi olahraga nasional, termasuk prestasi Cabang Olahraga Bolavoli. Mulai dari upaya pemassalan olahraga, pembibitan dan
pemanduan bakat, sampai pada penerapan IPTEK yang menunjang pencapaian prestasi tinggi. Upaya-upaya tersebut sedikit banyak telah
menunjukkan kontribusi bagi kemajuan prestasi olahraga nasional. Namun demikian, prestasi yang dicapai selalu mengalami pasang-surut, terlebih bila
dibandingkan dengan kemajuan pesat yang dicapai oleh bangsa lain. Kemajuan kita tampak seperti jalan di tempat.
Pasang-surutnya prestasi olahraga bolavoli nasional juga tampak pada lemahnya kesinambungan prestasi antar lapis. Tampak jelas bahwa
ada rantai yang putus di antara lapis utama dengan lapis di bawahnya. Keterputusan rantai antar lapis mengkondisikan adanya pemaksaan atlet
lapis utama untuk tampil melebihi batas masa berlaga yang seharusnya. Sementara itu pada lapis bawah mengalami suatu stagnasi. Akibamya proses
regenerasi atlet tidak berjalan baik, sehingga sepertinya timbul kecenderugan terjadi masa kehabisan stock atlet berprestasi tatkala lapis utama sudah
mulai uzur prestasi. Terganggunya
proses regenerasi
atlet bolavoli
berprestasi merupakan sesuatu yang sangat ironis, apalagi bila dikaitkan dengan telah
berhasilnya program pemassalan olahraga di tanah air kita Sebagai ilustrasi dari keberhasilan itu dapat dilihat pada tabel 1. Cukup besamya prosentase
penduduk yang gemar olahraga merupakan indikator bahwa olahraga telah memasyarakat. Hal ini seharusnya merupakan modal dasar bagi upaya
penciptaan prestasi olahraga nasional.
commit to user 63
BAB IV ASPEK REKREASI VOLLEYBALL
A. Kebutuhan Rekreasi dan Komunikasi Sosial