Susunan Acara “Mereview ADART SPAMDES di Desa Sinabun”

12 Periode XIII Total waktu : 15 jam F. HASIL Kegiatan mereview ADART dilakukan dari tanggal 4-6 Agustus 2016 dengan hasil bahwa ADART Desa Sinabun perlu adanya perubahan. Dan penambahan aturan dari kegiatan bidang yang dilakukan. Selain itu perlu juga adanya perbaikan format dari pasal yang ada dalam ADART tidak di pergunakan ayat ataupun butir sehingga hal ini akan menyebabkan kekaburan norma. Dalam ADART yang sudah berjalan setahun hanya mengatur mengenai pinjaman yaitu pada pasal 13 Ketentuan Pinjaman. Padahal dalam BUMdes masih membidangi urusan pasar dan penyediaan air bersih SPAMDES. Dengan adanya aturan mengenai pasar dan SPAMDES dalam ADART diharapkan akan dapat menjadi pedoman dalam menjalankan Urusan pasar dan SPAMDES. Karena urusan Mengenai SPAMDes belum diatur secara khusus dalam ADART maka yang menjadi pedoman mengenai pengelolaan air bersih adalah peraturan desa Sinabun disana disebutkan mengenai pengaturan pelaksanaan penyediaan air bersih, administrasi penyedian air, dan sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap peraturan tersebut. Namun Peraturan ini memiliki kelemahan, dimana acuan peraturan Undang-undang pada bagian mengingat sudah tidak berlaku lagi dan sudah ada Undang-undang yang Baru ini disebabkan Peraturan Desa Sinabun Tentang pengelolaan Air Bersih dibuat pada tahun 1998 dan belum adanya perubahan. Selain itu masih ada kekosongan norrma. Salah satunya belum diatur mengenai pembebasan pembayaran air bagi perangkat desa dan juga perlu adanya pemberian sanksi yang tegas terhadap oknum masyarakat yang tidak memenuhi kewajiban pembayaran serta melakukan penyelewengan. Dari permasalahan yang didapat dari pengkajian ADART BUMdes dan Peraturan Desa Sinabun mengenai Pengelolaan air yaitu perlu adanya peraturan yang baru mengenai SPAMDes sehingga aturan tersebut sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat Desa Sinabun. G. HAMBATAN Hambatan yang dialami mahasiswa dalam melakukan program ini yang pertama adalah ADART BUMDes yang sulit dicari, selain itu ADART masih ada 13 dalam Proposal Gerbang Sadu Mandara. Serta keterbatasan pedoman yang dijadikan acuan dalam pembentukan peraturan mengenai BUMDes. Yang kedua dalam peraturan Desa Sinabun tentang pengelolaan air bersih tidak ada hard copy atau peraturan yang sah dan di keluarkan oleh desa. Hal ini disebabkan peraturan yang dibuat sudah lama sehingga aturan yang sah sulit dicari dan apakah aturan tersebut masih berlaku di masyarakat atau tidak.hal ini akan menciptakan aturan yang tidak tertulis mengenai pengelolaan air bersih.

1.1.2 Program Pokok Tambahan

1. Pendampingan Keluarga

A. LATAR BELAKANG Program Pendampingan Keluarga PPK adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan local dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non- tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam. Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera Pra- KS atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. B. TUJUAN Adapun tujuan dari program ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan

mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmiu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya 14

2. Menambah pengalaman hidup mahasiswa pada kondisi kekurangan yang

diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif dalam diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut. C. PROSES Keluarga dampingan merupakan penugasan individu yang wajib dikerjakan oleh masing-masing mahasiswa KKN PPM Unud periode XI. KK yang ditunjuk sebagai KK dampingan dipilih dan ditentukan langsung oleh Kepala Desa. Setelah mahasiswa mendapat KK dampingan sesuai dengan pembagian yang telah ditentukan, proses kemudian dilanjutkan dengan survey ke rumah KK dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang bersangkutan. D. BIAYA Tidak ada biaya khusus yang diperlukan dalam kegiatan ini. E. PELAKSANAAN Hari, Tanggal : Selasa, 26 Juli 2016 sd Sabtu, 27 Agustus 2016 Waktu : Kondisional Tempat : Rumah KK dampingan masing-masing Peserta : Di desa Sinabun, pembagian keluarga dampingan tersebar di empat dusun. Adapun daftar pembagian KK dampingan adalah sebagai berikut: NO NAMA MAHASISWA NAMA KK PENDAMPING DUSUN 1 I Nyoman Wahyu Suamba Aditya I Nyoman Arta Jero 2 Made Adhyatma Prawira Natha Kusuma Gst. I Nyoman Purwa Dalem 3 Luh Putu Kartika Darmapadmi Kadek Somenada Tengah 4 I Putu Oka Suyasa Made Mudranis Dalem 5 Ida Bagus Gde Yoga Swara Ketut Muri Menasa 6 Ida Bagus Gede Arisudana Yoga Ketut Sandiasa Tengah 7 Cornella Febrinaully Silionga Ketut Rediti Menasa 8 Alit Arlina Hollandari Wayan Sarina Dalem 9 Ahmad Anggara Prana Citra Ketut Seria Menasa 10 Ida Bagus Adytiem Purnama Ketut Kerata Menasa 15 F. HASIL Pelaksanaan Pendampingan keluarga bertujuan untuk menemukan permasalahan yang terjadi di masing-masing KK dampingan di Desa Sinabun. Setelah permasalahan ditemukan, mahasiswa kemudian membantu menemukan solusi dari permasalahan tersebut dengan menerapkan ilmu dan teknologi yang dimiliki dengan melihat kemampuan dari KK dampingan yang bersangkutan. Setelah semua proses tersebut berjalan, mahasiswa kemudian membuat laporan pendampingan keluarga sesuai dengan format yang telah ditentukan dan dikumpulkan di akhir waktu KKN. G. HAMBATAN Dalam pelaksanaan Pendampingan Keluarga ditemukan beberapa hambatan diantaranya kesulitan menemui KK dampingan dikarenakan kegiatan di luar rumah sehingga KK jarang terdapat di rumah dan jarak rumah keluarga dampingan yang lumayan jauh. Selain itu, beberapa mahasiswa tidak dapat berkomunikasi menggunakan bahasa daerah di Desa Sinabun. Solusinya adalah dengan menemui keluarga dampingan bersama rekan KKN yang bisa berbahasa daerah dan mengunjungi setelah KK dampingan tersebut selesai bekerja sebagai buruh bangunan atau buruh tani pada sore hari.

2. Judul

: Program Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Tiap Dusun di Desa Sinabun Sifat : Monodisipliner Bidang : Prasarana Fisik No Sektor : 15.1.3.06 A. LATAR BELAKANG Kebersihan merupakan salah satu komponen utama dalam menjaga kesehatan. Seperti sebuah slogan yang berbunyi “Kebersihan pangkal Kesehatan”. Dengan terjaganya kebersihan lingkungan akan turut serta meminimalisir resiko penyakit yang 11 I Putu Agus Suarya Wibawa Ketut Wasna tengah 12 Daniel Kurniawan jero 13 Komang Ayu Puspa Warni Gusti Putu Adi Santosa Jero 14 Joan Oliviar Ketut Kuaca Dalem 16 disebabkan oleh berbagai hal yang terkait dengan sampah. Namun sayangnya kondisi TPS yang terdapat di tiap dusun di Desa Sinabun terlihat kurang memadai. Kondisi TPS di tiap dusun di Desa Sinabun yang terbilang jorok dan kurang memadai dapat menjadi salah satu penyebab tidak terkendalinya volume sampah. Sampah yang menumpuk merupakan sesuatu yang kurang layak dipandang serta meningkatkan resiko berbagai penyakit di daerah tersebut. Hal tersebut yang mendasari kami membuat program pengadaan tempat sampah sementara guna menjaga kebersihan di wilayah Desa Sinabun yang diharapkan dapat berdampak pula kepada peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. B. NAMA KEGIATAN Program Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Tiap Dusun di Desa Sinabun C. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Haritanggal : Senin, 22 Agustus 2016 Waktu : 11.00 – 14.00 WITA Tempat : Desa Sinabun, Kecamatan Sawan D. BENTUK KEGIATAN Kegiatan pengadaan tempat pembuangan sampah sementara ini merupakan kegiatan jangka panjang dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata PPM Periode XIII Universitas Udayana yang bertempat di desa Sinabun. Mahasiswa peserta KKN di desa Sinabun memberi bantuan berupa empat unit tempat sampah bervolume sedang untuk empat dusun yang ada di desa Sinabun. Hal tersebut merupakan salah satu cara mahasiswa dalam memberikan pemahaman kepada warga desa Sinabun agar senantiasa menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Keberadaan tempat sampah tersebut dapat menjadi media warga desa Sinabun dalam menampung sampah sebelum kemudian diambil oleh truk sampah. Empat tempat sampah yang bervolume sedang diberi tulisan menggunakan cat semprot oleh mahasiswa peserta KKN yang bertuliskan “KKN PPM XIII. 2016. SINABUN”. Selain sebagai media kebersihan lingkungan, dengan adanya tulisan pada tempat sampah-tempat sampah tersebut juga diharapkan dapat menjadi kenang- kenangan bagi warga desa Sinabun. E. TUJUAN KEGIATAN 1. Menjaga kebersihan di areal desa Sinabun 2. Melatih warga desa Sinabun untuk senantiasa membuang sampah pada tempat sampah 17 F. BIAYA Pengeluaran Biaya Rp Volume Jumlah Rp Tempat sampah 180.000 4 unit 720.000 Cat semprot 25.000 1 unit 25.000 Total 745.000 G. PELAKSANA Mahasiswa KKN PPM Tematik Universitas Udayana Periode XIII Desa Sinabun Bidang Prasarana Fisik. H. EVALUASI KEGIATAN Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti karena seluruh bahan telah disiapkan dengan baik dan selama proses pengecatan pun tidak terdapat masalah sama sekali. Hanya saja terjadi beberapa kali perundingan mengenai tulisan yang akan ditampilkan pada badan tempat sampah.

3. Judul

: Program pengadaan papan penunjuk nama pada fasilitas umum di Desa Sinabun Sifat : Monodisipliner Bidang : Prasarana Fisik No Sektor : 15.1.9.99 A. LATAR BELAKANG Papan penunjuk nama merupakan salah satu fasilitas penting dalam sebuah wilayah yang digunakan oleh warga dari dalam maupun luar wilayah tersebut untuk mengenali suatu lokasi dengan mudah. Kesulitan dalam mengenali suatu lokasi dapat menghambat aktivas warga seperti warga dari dalam maupun dari luar desa yang mencari alamat tertentu namun tidak dapat menemukannya dikarenakan tidak adanya papan penunjuk nama. Setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun dari Dusun Jero, Dalem dan Tengah, kami menemukan 15 gang yang belum memiliki nama sehingga harus dibuatkan papan penunjuk beserta dengan nama gang tersebut. B. NAMA KEGIATAN Program pengadaan papan penunjuk nama pada fasilitas umum di Desa Sinabun C. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Haritanggal : Selasa, 23 Agustus 2016 18 Waktu : 11.00 – 13.00 WITA Tempat : Desa Sinabun, Kecamatan Sawan D. BENTUK KEGIATAN Kegiatan pengadaan nama gang di desa Sinabun ini merupakan salah satu kegiatan jangka panjang yang berlangsung dari minggu pertama KKN PPM XIII hingga minggu keempat. Papan penunjuk nama gang yang digunakan terbuat dari bahan aluminium agar tahan terhadap cuaca serta dapat dengan mudah dikerjakan. Lembar aluminium yang telah dipotong menjadi ukuran 40 cm x 15 cm selanjutnya dibuatkan pola dengan warna dasar berwarna biru muda. Setelah seluruh lembar aluminuim diberi warna kemudian dibuatkan stencilmal untuk setiap nama gang untuk kemudian disematkan pada lembar aluminium menggunakan cat semprot berwarna putih. Papan penunjuk nama yang telah selesai dikerjakan kemudian diserahkan ke masing-masing kepala dusun untuk kemudian dipasang oleh warga penghuni pada tiap gang tersebut. E. TUJUAN KEGIATAN 1. Mempermudah pencarian alamat di desa Sinabun 2. Mempermudah hal-hal yang terkait dengan birokrasi F. BIAYA Pengeluaran Biaya Rp Volume Jumlah Rp Lembar aluminium 40 cm x 15 cm 16.000 15 buah 240.000 Cat besi 25.000 2 buah 50.000 Cat semprot 25.000 1 buah 25.000 Kertas karton 1.500 2 lembar 3.000 Total 318.000 G. PELAKSANA Mahasiswa KKN PPM Tematik Universitas Udayana Periode XIII Desa Sinabun Bidang Prasarana Fisik. H. EVALUASI KEGIATAN Kegiatan ini berjalan dengan lanjar tanpa adanya hambatan yang berarti. Hanya saja terdapat masalah waktu ketika mencari Kepala Dusun – Kepala Dusun guna mengkoordinasikan nama-nama gang yang akan dibuat. Selain masalah tersebut 19 hambatan lainnya adalah beberapa gang yang memang tidak memiliki nama sejak dulu dan penghuniwarga gang tersebut yang tidak mengetahui sama sekali nama gang tersebut sehingga mahasiswa harus memberikan sendiri nama gang tersebut dengan berkoordinasi dengan warga gang dan Kepala Dusun yang bersangkutan. Selama proses pengerjaan pun tidak terdapat kendala baik dari peralatan yang dibutuhkan maupun kegiatan pengerjaannya. Mahasiswa yang mengerjakan pembuatan nama gang pun sudah pernah mengerjakan hal yang sama sebelumnya sehingga sudah mengetahui dengan baik cara pengerjaannya. Di samping itu dikarenakan dana yang terbatas, mahasiswa hanya mengerjakan papan penunjuk nama tanpa memasangnya secara langsung sehingga papan penunjuk nama tersebut hanya diberikan kepada warga gang yang bersangkutan untuk selanjutnya dipasang oleh warga gang tersebut.

4. Judul

:Penyuluhan Pembuatan MOL Mikro Organisme Lokal dalam Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sifat : Monodisipliner Bidang : Peningkatan Produksi No Sektor : 02.1.2.10 A. LATAR BELAKANG Dalam upaya peningkatan produksi dalam bidang pertanian perlu dilakukan pengelolaan yang bijaksana dengan memperhatikan lingkungan tanpa mengurangi hasil yang diharapkan. Saat ini, penggunaan bahan kimia seperti pupuk, pestisida dan lain-lain memberikan efek negatif baik bagi produksi maupun lingkungan sekitar. Berdasarkan hal tersebut pemerintah telah mencanangkan pertanian organik dengan lebih memanfaatkan bahan organik dan menggurangi penggunaan bahan kimia. MOL mikroorganisme lokal merupakan kumpulan organisme yang bisa diternakkan, yang berfungsi sebagai starter dalam pembuatan bokasi atau kompos. Pemanfaatan limbah pertanian seperti buah-buahan tidak layak konsumsi untuk diolah menjadi MOL dapat meningkatkan nilai tambah limbah, serta mengurangi pencemaran lingkungan. Penggunaan mol merupakan salah satu upaya pertanian organik yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik sekitar dan biaya yang terjangkau sehingga petani dapat membuatnya secara mandiri. Desa Sinabun merupakan salah satu daerah produksi pertanian di Bali yang memiliki berbagai masalah seperti kurangnya pemanfaatan limbah organic pertanian 20 daun gamal dan air cucian beras. Daun gamal dan air cucian beras kurang dimanfaatkan oleh petani. Kurangnya pemahaman dan pengarahan menjadi masalah utama para petani dalam pemanfaatan limbah rumah tangga dan daun gamal. Dusun menasa memiliki banyak pohon gamal yang daunnya kurang dimanfaatkan dengan maksimal. Sisa air cucian beras yang menjadi limbah rumah tangga juga belum dimanfaatkan sebagai bahan baku MOL, bahkan masyarakat belum mengetahui manfaat dari MOL yang terbuat dari air sisa cucian beras. B. NAMA KEGIATAN Penyuluhan Pembuatan MOL Mikro Organisme Lokal dalam Pemanfaatan Limbah Rumah TanggaKKN PPM TematikUniversitas UdayanaPeriode XIII C. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Haritanggal : Minggu, 7 Agustus 2016 Waktu : 11.00 – 13.00 WITA Tempat :Bale Br. Menasa, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan D. BENTUK KEGIATAN Dalam kegiatan Penyuluhan Pembuatan MOL Mikro Organisme Lokal dalam Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga ini membahas bagaimana cara pemanfaatan limbah rumah tangga air cucian beras dan daun gamal yang dapat dijadikan pupuk alami. Materi disampaikan oleh dosen sebagai narasumber dengan disertai praktik langsung secara bergiliran yang dimulai dengan pembuatan MOL menggunakan air cucian beras dan air kelapa kemudian diikuti oleh panitia yang lain untuk membantu. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini didampingi langsung oleh kepala dusun menasa, ketua GAPOKTAN dan kepala desa Sinabun bapak Nyoman Sumenada yang turut serta membantu memberi pengarahan kepada kelompok petani di dusun menasa. Kegiatan dimulai dari pemberian materi pertama oleh Ni Wayan Purnami Rusadi , SP., M.Agb yang menyampaikan materi pembuatan MOL daun gamal dengan campuran air kelapa dan air cucian beras. Selanjutnya kegiatan demonstrasi langsung dimulai dari pembuatan MOL dengan campuran daun gamal dan air kelapa serta daun gamal dengan air cucian beras. Dalam pengecekan hasil dari MOL dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Agustus 2016 yang dihadiri oleh Kepala Desa Sinabun untuk mengecek hasil bersama-sama. Pengecekan harus dilaksanakan minimal 18 hari setelah pembuatan. Dari hasil yang 21 diperoleh didapatkan MOL sudah mulai membentuk bola-bola oksigen, bau khas gas amonia menyengat dan bisa dikatakan keduanya berhasil. E. TUJUAN KEGIATAN 1. Meningkatkan pengetahuan petani tentang jenis dan fungsi MOL 2. Melatih keterampilan petani untuk dapat memanfaatkan limbah organic rumah tangga dalam meningkatkan produksi pertanian 3. Untuk mengubah mindset petani dalam memanfaatkan limbah rumah tangga dan daun gamal untuk meningkatkan produktivitas mereka. F. BIAYA G. PELAKSANA Mahasiswa KKN PPM Tematik Universitas Udayana Periode XIII Desa Sinabun Bidang Peningkatan Produksi. H. EVALUASI KEGIATAN Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti meskipun peserta yang awalnya diperkirakan berjumlah 20 akan tetapi yang datang 24 peserta. Petani di dusun menasa sangan berantusias untuk mendapatkan ilmu baru di bidang pertanian untuk menambah pengetahuan mereka. Semua acara yang diagendakan berjalan dengan baik dan esensi dari kegiatan ini juga telah didapat. Pengeluaran Jumlah Rp Vol. Jumlah Rp Gula Merah 20.000 1,5 30.000 Selang 2.000 5 10.000 Kelapa 37.000 1 37.000 Bolu coklat 1.500 30 45.000 Kue dadar 2.000 30 60.000 Air Mineral 18.000 1 18.000 Risoles 1.500 30 45.000 Canang 5.000 1 5.000 Honor pembicara 200.000 1 200.000 Total 450.000 22

5. Judul

: Pelatihan Penggunaan Mesin Pengupas Kelapa Kepada Kelompok Wanita Tani. Sifat : Monodisipliner Bidang : Peningkatan Produksi No Sektor : 02.2.2.05 A. LATAR BELAKANG Desa sinabun memiliki penghasil buah kelapa yang terletak di Dusun Denasa, bagian timur Desa Sinabun. Petani kelapa di dusun ini biasanya langsung menjual hasil panen buah kelapanya kepada pengepul sehingga harga dari buah kelapa yang dijual tersebut tidak terlalu tinggi. Sebenarnya buah kelapa tersebut sebelum dijual dapat diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan harga jual buah kelapa tersebut. Pengolahan pasca panen yang dapat dilakukan diantaranya adalah melakukan pengupasan dari buah kelapa tersebut. Kelapa yang telah dikupas tersebut umumnya digunakan sebagai bahan upakara dalam umat Hindu. Bahan upakara yang dimaksud adalah kelapa yang biasa digunaka di daksina Pada zaman yang sudah serba modern ini sudah sedikit pekerjaan yang sepenuhnya menggunakan tenaga manusia, melaikan sudah ada bantuan tenaga mesin. Salah satu mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia di bidang pertanian ini adalah mesin pengupas kelapa. Pengupas kelapa disini maksudnya adalah mesin yang berfungsi untuk membersihkan sisa serabut kelapa yang masih menempel pada batok kelapa. Pekerjaan membersihkan seperti ini juga menggunakan tenaga manusia akan memakan waktu yang cukup panjang. Namun dengan adanya penyuluhan atau pelatihan penggunan mesin pengupas kelapa ini KWT Kelompok Wanita Tani di Dusun Menasa dapat mempersingkat waktu pembersihan batok kelapa dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan karena produktivitas mereka meningkat. B. NAMA KEGIATAN Pelatihan Penggunaan Mesin Pengupas Kelapa Kepada Kelompok Wanita Tani.KKN PPM Tematik Universitas UdayanaPeriode XIII C. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Haritanggal : Selasa, 9 Agustus 2016 Waktu : 10.00 – 12.00 WITA Tempat :Bale Br. Menasa, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan 23 D. BENTUK KEGIATAN Pada kegiatan Pelatihan Penggunaan Mesin Pengupas Kelapa Kepada Kelompok Wanita Tani.ini membahas bagaimana cara pemanfaatan dan penggunaan mesin pembersih kelapa. Materi disampaikan oleh dosenpembimbing lapangan KKN PPM Periode XIII Desa Sinabun sebagai narasumber dengan disertai praktik langsung oleh para kelompok wanita tani secara bergiliran. Pelaksanaan kegiatan ini didampingi langsung oleh kepala Dusun Menasa, ketua GAPOKTAN dan kepala desa Sinabun Bapak Nyoman Sumenada yang turut serta membantu memberi pengarahan kepada kelompok wanita tani di Dusun Menasa. Kegiatan dimulai dari perkenalan mesin oleh Ketut Astawa, ST., MT.dan dilanjutkan dengan mendemonstrasikan cara kerja mesin pembersih kelapa tersebut. Kemudian setelah didemostrasikan oleh narasumber, diberikan kesempatan pada masing – masing anggota KWT yang hadir pada saat itu secara bergiliran. E. TUJUAN KEGIATAN 1. Meningkatkan pengetahuan KWT mengenai manfaat dari penggunaan mesin pembersih kelapa 2. Melatih keterampilan KWT untuk dapat memanfaatkan teknologi yang berupa mesin pembersih kelapa guna meningkatkan produktivitas mereka F. BIAYA G. PELAKSANA Mahasiswa KKN PPM Tematik Universitas Udayana Periode XIII Desa Sinabun Bidang Peningkatan Produksi. H. EVALUASI KEGIATAN Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti meskipun peserta yang awalnya diperkirakan akan hadir berjumlah 20 orang, namun pada Pengeluaran Jumlah Rp Vol. Jumlah Rp Bolu coklat 1.500 30 45.000 Kue dadar 2.000 30 60.000 Air Mineral 18.000 1 18.000 Risoles 1.500 30 45.000 Canang 5.000 1 5.000 Total 173.000 24 kenyataannya yang hadir sebanyak 25orang. Para KWT di Dusun Menasa sangat antusias untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dalam pengolahan pasca panen buah kelapa. Semua acara yang diagendakan berjalan dengan baik dan esensi dari kegiatan ini juga telah didapat.

6. Judul

: Sosialisasi Penggunaan Internet Bijak di Kalangan Remaja Desa Sinabun Sifat : Monodisipliner Bidang : Sosial Budaya No Sektor : 17.2.3.55 A. LATAR BELAKANG Pemakaian internet belakangan ini semakin besar jumlah penggunanya, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Beberapa kasus cyber crime dan kejahatan- kejahatan dunia maya lain seperti penculikan, perang siber, dan pemerkosaan akibat penyalahgunaan internet dilaporkan sebagian besar adalah pengguna pada usia remaja, terutama mereka yang tinggal di pedesaan. Anak usia remaja di desa cenderung menggunakan internet ungtuk membuka situs porno dan situs-situs perjudian karena belum merasakan manfaat dari penggunaan internet yang baik. Untuk itu kami merasa perlu adanya sosialisasi penggunaan internet bijak di desa, untuk mengedukasi remaja desa dalam mengambil manfaat positif dalam menggunakan internet. Dalam program ini, kami akan mengupas tentang internet, manfaat yang dapat diperoleh, bahaya penyalahgunaan internet, contoh kasus yang pernah terjadi, dan mengenalkan usaha-usaha untuk menghindarkan diri dari bahaya penyalahgunaan internet. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahaya penggunaan internet untuk hal-hal negatif, dan dapat meningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengakses internet sebagai sumber informasi yang mengedukasi. B. NAMA KEGIATAN Sosialisasi Penggunaan Internet Bijak di Kalangan Remaja Desa Sinabun. C. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Haritanggal : Senin, 8 Agustus 2016 Waktu : 19.30 – 21.30 Tempat : Kantor Kepala Desa 25 D. BENTUK KEGIATAN Kegiatan ini merupakan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya penyalahgunaan internet di kalangan remaja Desa Sinabun. Kegiatan ini dilakukan pada hari Senin, 8 Agustus 2016 dengan mengundang Seke Teruna Teruni Banjar Tengah. Kegiatan sosialisasi internet bijak ini dibawakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi yang bernama Joan Oliviar, dan Komang Ayu Puspa Warni, yang juga bertindak sebagai pengisi acara dan pembawa materi. Acara dimulai pada pukul 19.30 WITA, dimana acara dibuka oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Udayana yang bernama Komang Ayu Puspa Warni. Setelah membuka acara dilanjutkan dengan pengenalan seputar internet dan penggunaannya secara bijak oleh koordinator bidang sosial budaya, Joan Oliviar. Acara diselenggarakan dengan santai, agar remaja dan anak-anak tetap antusias dan tidak bosan. Sosialisasi juga dilakukan dengan sistem sharing dan saling berbagi cerita dan pengalaman. Materi yang dipaparkan oleh pembicara mencakup pengertian internet, fungsi-fungsi internet, faktor-faktor yang mendorong penyalahgunaan internet, dampak-dampak penyalahgunaan internet, ciri-ciri orang yang kecanduan hidup di dunia maya, akibat hukum penyalahgunaan internet, serta cara-cara memanfaatkan internet untuk sumber informasi yang baik dan mendidik. Setelah memaparkan materi, peserta menonton dua buah video yang telah disiapkan oleh panitia. Setelah itu dibuka sesi tanya jawab dan sharing, kemudian penutupan. E. TUJUAN KEGIATAN Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Sinabun mengenai penggunaan internet secara bijak dan bahaya penyalahgunaan internet bagi penggunanya. Meningkatan kesadaran para remaja Desa Sinabun akan pentingnya edukasi dalam menggunakan internet, serta menghindarkan diri dari bahaya yang mengintai ketika menggunakan internet secara sembarangan. F. BIAYA No. AlatBahan Jumlah Harga Rp 1. Print Surat Peserta Untuk STT Di Desa Sinabun 1 1.000 3. Konsumsi 40 125.000 26 4. Pinjam LCD di Kantor Kepala Desa Sinabun 1 - 5. Pinjam Tempat Duduk untuk Undangan dan Peserta di Kantor Kepala Desa 1 - 6. Pinjam Pengeras Suara di Kantor Kepala Desa 1 - TOTAL 126.000 G. PELAKSANA Mahasiswa KKN LPPM Universitas Udayana Periode XI Desa Sinabun Bidang Sosial Budaya H. PELAKSANAAN NO WAKTU NAMA KEGIATAN ON DUTY TUGAS 1. 18.00- 19.00 Persiapan panitia + mebanten - Sie Kerohanian - All crews - Mebanten di Kantor Kepala Desa - Masing-masing sie memastikan segala kesiapan sebelum acara dimulai. 2. 19.00- 19.30 Pengumpulan undangan dan peserta + registrasi + persiapan opening ceremony - Sie Kesekretariatan - Sie Konsumsi - Sie Acara - Sie Perlengkapan - All crews - Menyiapkan daftar hadir - Menyiapkan konsumsi undangan dan peserta - Mempersiapkan tempat pembukaan beserta perlengkapannya. - Menginformasikan kepada peserta agar memasuki area kantor desa. - Memastikan laptop dan wireless bekerja dengan 27 baik. - Stand By 3. 19.30- 19.40 Opening Ceremony 1. Pembukaan oleh panitia 2. Pembacaan Doa - Sie Acara - Sie Pubdekdok - Sie Konsumsi - All crews - Memandu Acara - Dokumentasi selama acara berlangsung - Mempersiapkan konsumsi untuk para undangan - Stand By 4. 19.40- 21.40 Pemaparan materi sosialisasi penggunaan internet bijak + pemutaran video - All crews - Stand By 5. 21.40- 21.55 Sesi tanya jawab - All crews - Stand By 6. 21.55- 22.00 Penutupan - All crews - Stand By 7. 22.00- selesai Bersih-bersih - All crews - Membersihkan tempat acara I. EVALUASI KEGIATAN Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti meskipun waktu persiapannya relatif singkat. Semua acara yang diagendakan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan awal, serta esensi dari kegiatan ini juga telah didapat. 28

7. Judul

: Membangun Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Rumah Tangga untuk Mencegah Demam Berdarah Sifat : Monodisipliner Bidang : Kesehatan Masyarakat No. Sektor : 13.1.1.55 A. LATAR BELAKANG Demam berdarah merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang cukup berbahaya. Oleh karena itu, pencegahan terhadap penyakit demam berdarah penting dan perlu diketahui melalui program “Membangun Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Rumah Tangga untuk Mencegah Demam Berdarah . Penerapan praktik perilaku hidup bersih dan sehat PHBS merupakan salah satu upaya untuk mengajak masyarakat agar terlibat secara aktif dalam menjaga lingkungannya. Penerapan praktik hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah tangga akan menjadi kebiasaan baik yang dapat dicontoh seluruh anggota keluarga dan akan terbawa secara tidak langsung di luar lingkungan rumah tangga. B. TUJUAN Penyuluhan ini bertujuan untuk : 1. Untuk memberikan informasi kepada anggota rumah tangga khususnya mengenai pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS di rumah masing-masing. 2. Untuk membangkitkan kesadaran anggota keluarga mengenai pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS di rumah masing- msing. 3. Untuk mencegah wabah demam berdarah terulang kembali di Dusun Menasa. C. PROSES Program ini diawali dengan berkoordinasi antara mahasiswa dengan Kepala Dusun Menasa mengenai batas-batas wilayah dusun serta bagian wilayah mana yang merupakan lokasi wabah demam berdarah. Waktu penyuluhan disepakati dapat dilaksanakan secara fleksibel sehingga kegiatan ini bekerjasama dengan kegiatan program pokok tema bidang SPAMDes untuk menjangkau rumah-rumah di Dusun Menasa. Selanjutnya satu hari sebelum kegiatan penyuluhan PHBS dan pemeriksaan jentik dilakukan, lembar pemeriksaan jentik di rumah tangga diperbanyak terlebih dahulu. Koordinasi dilakukan dengan seluruh mahasiswa KKN untuk menjelaskan 29 prosedur pengisian lembar pemeriksaan jentik dan hal-hal lainnya yang perlu ditanyakan. Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan jentik dilakukan selam 4 kali kunjungan lapangan yaitu pada tanggal 10 Agustus, 11 Agustus, 13 Agustus dan 16 Agustus 2016. Kegiatan penyuluhan dikoordinir oleh mahasiswa bidang Kesehatan Masyarakat dan dibantu oleh anggota bidang lainnya untuk pemeriksaan jentik nyamuk di rumah-rumah. D. BIAYA No. AlatBahan Jumlah Harga 1. Fotocopy formulir pemeriksaan jentik 210 lembar Rp. 26.250,00 TOTAL Rp. 26.250,00 E. PELAKSANAAN Dalam kegiatan Membangun Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Rumah Tangga untuk Mencegah Demam Berdarah akan dilakukan penyuluhan mengenai kebersihan di rumah tangga serta pemeriksaan jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air TPA setiap rumah tangga. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa sebagai narasumber yang sebelumnya telah diberikan penjelasan oleh bidang Kesehatan Masyarakat mengenai prosedur dan penjelasan yang harus diberikan kepada masyarakat. Narasumber akan menyampaikan beberapa penjelasan mengenai penyakit demam berdarah kemudian melakukan pemeriksaan jentik sekaligus memberikan informasi mengenai cara menjaga kebersihan rumah tangga dan tempat penampungan air di rumah tangga masing-masing. Kegiatan ini dilakukan pada semua rumah tangga di Dusun Menasa.

a. Susunan Acara Membangun Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS di Rumah Tangga untuk Mencegah Demam Berdarah No. Tanggal Waktu Kegiatan Lokasi Panitia yang bertugas 1 Rabu, 10 Agustus 08.00- 11.00 Persiapan panitia Posko KKN Universitas Adyatma koor, 30 2016 Udayana Puspa, Ela, Kartika, Olan, Joan, Gus Adyt, Oka, Daniel, Agus, Yoga swara, Gus Yoga, Awa, Wahyu 2 Rabu, 10 Agustus 2016 11.00- 14.00 Penyuluhan dan survei jentik di rumah tangga di Dusun Menasa Dusun Menasa 3 Kamis, 11 Agustus 2016 11.00- 14.00 Penyuluhan dan survei jentik lanjutan di rumah tangga di Dusun Menasa Dusun Menasa 4 Sabtu, 13 Agustus 2016 10.00- 13.00 Penyuluhan dan survei jentik lanjutan di rumah tangga di Dusun Menasa Dusun Menasa 5 Selasa, 16 Agustus 2016 10.00- 14.00 Penyuluhan dan survei jentik lanjutan di rumah tangga di Dusun Menasa Dusun Menasa Total waktu : 16 jam F. HASIL Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan jentik yang dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada tanggal 10 Agustus 2016, 11 Agustus 2016, 13 Agustus 2016 dan 16 Agustus 2016 telah berhasil menjaring rumah tangga di Dusun Menasa, Desa Sinabun yang memiliki tempat-tempat penampungan air TPA yang positif jentik serta jumlah rumah tangga dengan riwayat keluarga pernah menderita penyakit demam berdarah DB.