Industri Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe

commit to user 1 Benang Putih polos kita berikan warna dasar, disesuaikan dengan keinginan. 2 Benang yang diwarna dasar tadi diklos menggunakan mesin molen.. Proses ini disebut Skir yaitu memindahkan benang ke alat boom besar. Yang nantinya dipakai untuk benang vertikalnya. Seorang pengrajin tenun bisa membuat kain dalam satu hari apabila tidak ada halangan mencapai 1x4 meter kain tenun goyor.Sehingga dalam tiap minggu setiap pengrajin dapat menyetorkan kain tenun sebanyak 7 lembar kain tenun goyor. c. Bahan baku 1 Benang rayon yang di impor dari China dan India. Harga benang tiap satu gulungan atau per-bal untuk ukuran 602 12 juta, 402 9 juta, 20s 7 juta. 2 Pewarnaan untuk kerajinan tenun ini menggunakan zat kimia yang berupa zat BO,AS,Kostik,Gp,Merah B, Green B, Hidro Sulfit, ASG, AS, Sulfur, dan SN. 3 Spidol untuk mengambar pola yang diinginkan pada kain tenun.

C. Industri Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe

Sebagai sentra industri kerajinan yaitu tenun goyor Desa Sambirembe memiliki banyak potensi sebagai daerah tujuan wisata. Di wilayah desa terdapat industri kerajinan tenun goyor yaitu : commit to user 1. Industri Kerajinan Tenun Goyor Produk utama kerajinan tenun goyor di Desa Sambirembe adalah sarung yang masyarakat sekitar lebih sering menyebutnya dengan sarung goyor jenis kain ini tentu sudah lekat dengan masyarakat di Indonesia. Kain panjang yang dijahit sisi-sinya sehingga membentuk tabung ini digunakan sebagai penutup bagian perut sampai mata kaki,dengan dililitkan. Sarung bisa digunakan laki-laki maupun perempuan untuk kepentingan adat maupun keseharian. Pembuatan kain sarung biasanya menggunakan mesin maupun alat tenun bukan mesin ATBM. Pemasaran kain ini selain untuk lokal juga di export ke Somalia, Benua Afrika, Arab Saudi dan Negara-negara islam. Proses pembuatan kain sarung goyor yang membutuhkan waktu yang panjang membuat hasil produksinya yang terbatas. Maka dari itu harga jualnya pun relatif mahal yaitu mencapai Rp 150.000 – Rp 250.000 tiap sarung. Tetapi ada hal yang perlu menjadi catatan bahwa dengan panjangnya proses pembuatan kain ini disadari bahwa kain ini telah membuka luas lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Giyanto,wawancara tanggal 2 Juli 2012 Pengrajin kerajinan tenun goyorsarung goyor desa sambirembe saat ini sebagian bekerja secara mandiri yang tergabung dengan koperasi dan beberapa juga hanya sebagai pekerja untuk juragan yang ada di solo. Sehingga apabila ada kunjungan, wisatawan tidak bisa membeli produk tenunsarung desa tersebuk dikarenakan para pengrajin belum memiliki art shop sendiri. Maka dari itu pengunjung hanya bisa melihat proses pembuatan tenun saja. commit to user 2. Pengrajin Tenun Goyor Ditinjau dari sumber daya manusia yang menangani proses produksi tenun goyor di Desa Sambirembe menunjukkan perkembangan. Koperasi dan Kerajinan Agawe Makmur melihat potensi itu, koperasi yang sebelumnya hanya menangani kerajinan mebel kini dalam setahun ini ikut berperan penting dalam membantu perkembangan kerajinan tenun goyor. Koperasi yang berdiri sejak 30 april 2002 ini membantu pengrajin untuk mengembangakan tenun goyor.Adapun Tujuan maksud dan tujuan berdirinya Koperasi dan Kerajinan Agawe Makmur yaitu : a. Menumbuh kembangkan UMKM Pengrajin Sarung Goyor dengan Alat Tenun Bukan Mesin ATBM di Kabupaten Sragen. b. Meningkatkan kapasitas produksi, sehingga mampu memenuhi pesanan baik lokal maupun eksport. c. Meningkatkan nilai tambah dan harga jual lebih tinggi, yang berdampak meningkatnya pendapatan perajin Sarung Goyor di lingkungan Desa Sambirembe d. Menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan mengatasi kemiskinan. e. Penumbuhan wirausaha baru. Agus Suyatno,Wawancara tanggal 22 Mei 2012 Jumlah pengrajin tenun yang tercatat sebagai anggota koperasi berjumlah 48 orang, untuk tingkat pendidikan para pengrajin rata-rata adalah SD 50 , SMP 25 , SMA 25. Nama – nama pengrajin tenun goyorsarung goyor tersebut adalah sebagai berikut : commit to user Tabel 1. Daftar Anggota Koperasi Agawe Makmur Tahun 2012 No Nama Pengrajin Umur Jenis Kelamin Dukuh Desa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48 Giyatno Burham Tino Putro Umi Nurul Widayati Zani Sukoco Wartini Rebi Murinem Sumarti Purwantini Eni Umarwati Aris Ekowati Siti Rohmatin Salasiyem Surati Istiqomah Heni Kusrini Susanti Suryati Sumali Ismadi Sukiyo Mujiono Marjono Sarwono Wiji Sadinem Suharni Prapto Muchbari Suparmi TuminahDarto Marsih Yamti Sadinem Jayarti Ruhwani Surami Giyarti Saliyem Mintarsih Muntiwati Sumarni Tarni SukemiSri Ambar Tutik S Alpiah Esti S 39 38 19 20 27 47 50 42 33 37 40 40 29 60 22 21 20 32 50 42 60 45 70 27 45 50 27 50 65 45 33 42 42 50 28 30 60 55 63 35 32 35 44 40 25 50 40 28 Pria Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Pria Pria Pria Pria Pria Pria Wanita Wanita Pria Pria Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Kaliwuluh Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Kaliwuluh Kaliwuluh Kaliwuluh Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Giyanto,wawancara tanggal 2 Juli 2012 commit to user Dari tabel 1 menunjukan bahwa pengrajin Tenun Goyor yang menjadi anggota koperasi kebanyakan adalah 36 wanita sedangkan pria hanya 12 orang saja. Sedangkan, 44 orang pengrajin berasal dari Dukuh Wonosari dan 4 berasal dari Dukuh Kaliwuluh Desa Sambirembe. Selain itu Pemerintah dan Koperasi juga memberikan bantuan kepada beberapa pengrajin yang berupa alat ATBM. Nama yang tercatat sebagai anggota pada tahun 2012 ini mendapatkan bantuan dari Dinas Perinkop dan UMKM bidang industri kepada penerima manfaat Kegiatan Usaha Bersama ATBM “Sarung Goyor “. Pengrajin masing-masing mendapatkan 1 unit terdiri dari tustel, bum, dingklek, gun 4 set, sisir 60’an, teropong, peker, riil 8 biji. Nama – nama pengrajin tenun goyor tersebut yaitu : Tabel 2. Daftar Penerima Bantuan ATBM Tahun 2012 No. Nama Pengrajin Umur Jenis Kelamin Dukuh Desa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. TuminahDarto Marsih Yamti Sadinem Jayarti Ruhwani Surami Giyarti Surati Saliyem Mintarsih Muntiwati Sumarni Tarni SukemiSri Ambar Suparmi Tutik S Alpiah Esti S 33 42 42 50 28 30 60 55 60 63 35 32 35 44 40 25 45 50 40 28 Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wanita Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Wonosari Kaliwuluh Kaliwuluh Kaliwuluh Kaliwuluh Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sambirembe Sumber : Mustaqim,wawancara tanggal 13 Juni 2012 commit to user Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa tahun 2012 pengrajin tenun yang menerima bantuan satu paket mesin ATBM 100 adalah wanita. Hal ini dapat dilihat bahwa menurut pemerintah kebanyakan pengrajin tenun itu adalah wanita lebih tekun, fokus dan teliti dalam membuat kerajinan yang membutuhkan tingkat kesabaran tinggi. Seorang pengrajin tenun bisa membuat kain dalam satu hari apabila tidak ada halangan mencapai 1x4 meter kain tenun goyor.Sehingga dalam tiap minggu setiap pengrajin dapat menyetorkan kain tenun sebanyak 7 lembar kain tenun goyor. Para pengrajin mendapatkan upah Rp 45.000,00 untuk satu kain tenun kwalitas I dan Rp 25.000,00 untuk kain tenun kwalitas II. Pengrajin sarung goyor desa Sambirembe yang menjadi anggota Koperasi dan Kerajinan Agawe Makmur mampu menjadikan pengrajin yang lebih berkembang dan mandiri. Diharapkan dapat memberikan kesejahteraan dan taraf hidup yang lebih baik.

D. Daya Tarik Wisata Desa Sambirembe di tinjau dari 4A