commit to user 3
e. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah, f.
Pengelolaan urusan ketatausahaan.
3. Visi dan Misi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo mempunyai visi yaitu “Terwujudnya Peningkatan
Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Sumber Daya, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peningkatan Pendapatan Daerah dengan Semangat
Desentralisasi, Demokratisasi, Transparansi dan Akuntabilitas dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan kepada Masyarakat”.
Selain itu, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo mempunyai misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Pengelolaan Keuangan Daerah,
b. Meningkatkan Fungsi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
Daerah, c.
Meningkatkan Fungsi Pemungutan Pendapatan Daerah dan Efisiensi Belanja Daerah,
d. Meningkatkan Fungsi Pengendalian Kas Daerah, Perbendaharaan
Umum Daerah dan Verifikasi serta Perhitungan Anggaran, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
commit to user 4
4. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
Gambar I.1 Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SUBBAG
PROGRAM SUBBAG
UMUM DAN KEPEGA-
WAIAN SEKRETARIAT
SUBBAG KEUANGAN
BIDANG AKUNTANSI
DAN PELAPORAN
SEKSI VERIFIKASI
SEKSI
AKUNTANSI
SEKSI FASILITASI
PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN
BIDANG KAS
SEKSI PENGELUAR
AN
SEKSI
PENERIMAAN
SEKSI PENGENDALI-
AN DAN PELAPORAN
BIDANG ASET
DAERAH
SEKSI PERUBAHAN
STATUS HUKUM
SEKSI PENDAYAGU-
NAAN ASET DAERAH
SEKSI
PENATAUSA- HAAN ASET
DAERAH
SEKSI PENYUSUNAN
ANGGARAN
SEKSI
PERENCA- NAAN
ANGGARAN
BIDANG PENDAPATAN
BIDANG ANGGARAN
BIDANG PERBENDA-
HARAAN
SEKSI PELAKSA-
NAAN ANGGARAN
SEKSI PENETAPAN
SEKSI
PENDAFTARAN DAN
PENDATAAN
SEKSI PENERIMAAN,
PENAGIHAN DAN
PELAPORAN
SEKSI
PERBENDA- HARAAN II
SEKSI
PERBENDA- HARAAN I
SEKSI
PERBENDA- HARAAN III
KEPALA
UPTD
commit to user 5
5. Deskripsi Jabatan DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
Penjabaran tugas pokok diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 44 Tahun 2008 sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
Kepala DPPKAD Kabupaten Sukoharjo mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah. b.
Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD dalam merumuskan
kebijakan, mengoordinasikan
membina dan
mengendalikan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi, keuangan, kepegawaian dan umum.
Sekretariat, terdiri dari: 1
Sub Bagian Program Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan.
2 Sub Bagian keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
commit to user 6
Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan administrasi
keuangan dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan. 3
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi,
pembinaan, pengendalian
kegiatan administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, pengurusan rumah
tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian.
c. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
DPPKAD dalam
merumuskan kebijakan,
mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang anggaran.
Bidang Anggaran, terdiri dari: 1
Seksi Perencanaan Anggaran Seksi Perencanaan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang perencanaan anggaran.
commit to user 7
2 Seksi Penyusunan Anggaran
Seksi Penyusunan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di
bidang penyusunan anggaran. 3
Seksi Pelaksanaan Anggaran Seksi Pelaksanaan Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Anggaran dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pelaksanaan anggaran.
d. Bidang Pendapatan
Bidang Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
DPPKAD dalam
merumuskan kebijakan,
mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang pendapatan.
Bidang Pendapatan, terdiri dari: 1
Seksi Pendaftaran dan Pendataan Seksi Pendaftaran dan Pendataan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pendapatan dalam menyiapkan bahan perumusan
commit to user 8
kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pendaftaran dan pendataan.
2 Seksi Penetapan
Seksi Penetapan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bidang Pendapatan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian
bimbingan di bidang penetapan. 3
Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan dipimpin seorang
Kepala Seksi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pendapatan dalam menyiapkan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penerimaan, penagihan dan pelaporan.
e. Bidang Perbendaharaan
Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
DPPKAD dalam
merumuskan kebijakan,
mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang perbendaharaan.
Bidang Perbendaharaan, terdiri dari: 1
Seksi Perbendaharaan I Seksi Perbendaharaan I dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
commit to user 9
Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian
bimbingan di bidang perbendaharaan I. 2
Seksi Perbendaharaan II Seksi Perbendaharaan II dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang perbendaharaan II.
3 Seksi Perbendaharaan III
Seksi Perbendaharaan III dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bidang Perbendaharaan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian
bimbingan di bidang perbendaharaan III. f.
Bidang Akuntansi Bidang Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala DPPKAD
dalam merumuskan
kebijakan, mengoordinasikan,
membina dan mengendalikan kegiatan di bidang akuntansi. Bidang Akuntansi, terdiri dari:
1 Seksi Verifikasi
commit to user 10
Seksi Verifikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Bidang Akuntansi dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di
bidang akuntansi. 2
Seksi Akuntansi Seksi Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang akuntansi.
3 Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan
Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Bidang Akuntansi dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang fasilitasi penyusunan laporan keuangan.
g. Bidang Kas
Bidang Kas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
DPPKAD dalam
merumuskan kebijakan,
mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang kas.
commit to user 11
Bidang Kas, terdiri dari: 1
Seksi Penerimaan Seksi Penerimaan dipimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kas dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan,
pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penerimaan. 2
Seksi Pengeluaran Seksi Pengeluaran dipimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kas dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan,
pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pengeluaran. 3
Seksi Pengendalian dan Pelaporan Seksi Pengendalian dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kas dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang pengendalian dan pelaporan.
h. Bidang Aset dan Investasi Daerah
Bidang Aset dan Investasi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala DPPKAD dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang aset dan investasi
daerah.
commit to user 12
Bidang Aset dan Investasi Daerah, terdiri dari: 1
Seksi Penatausahaan Aset Daerah Seksi Penatausahaan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang penatausahaan aset daerah.
2 Seksi Pendayagunaan Aset Daerah
Seksi Pendayagunaan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang pendayagunaan aset daerah. 3
Seksi Investasi Daerah Seksi Investasi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Aset dan Investasi Daerah dalam menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang investasi daerah.
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan dalam menunjang tugas pokok Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
commit to user 13
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Keuangan Negara dan pembangunan nasional tidak dapat dipisahkan dari keuangan daerah, bahkan dapat dikaitkan pembangunan nasional identik
dengan pembangunan daerah, oleh karena itu perlu dilaksanakan pengelolaan keuangan negara. Pembangunan daerah didasarkan atas otonomi daerah
dengan mengacu pada kondisi dan situasi satuan wilayah yang bersangkutan. Dengan demikian daerah tidak saja mengurus rumah tangganya sendiri tetapi
juga menyelenggarakan tugas-tugas Pemerintah Pusat di daerah. Tentu saja hal ini membuat beban yang ditanggung oleh Pemerintah Daerah tidaklah
ringan, dan untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut dibutuhkan sumber-sumber keuangan yang besar.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, menetapkan bahwa penerimaan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah
terdiri dari pajak daerah dan retribusi daerah sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari daerah itu sendiri dan dapat dikembangkan
sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Sejak saat itu Pendapatan Asli Daerah menjadi andalan dalam menyumbang pendapatan daerah, disisi lain
Pemerintah Daerah dan masyarakat diharapkan agar mandiri. Kemandirian yang dimaksud adalah kemandirian dalam hal pembiayaan, peralatan atau
perlengkapan dan sumber daya manusia. Untuk melaksanakan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah, maka
Pemerintah Daerah membentuk Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD. Di Kabupaten Sukoharjo terdapat DPPKAD
commit to user 14
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam bidang pendapatan pengelolaan keuangan dan aset
daerah, salah satunya adalah pengelolaan Pendapatan Asli Daerah. Pemerintah Daerah harus cepat mengidentifikasi sektor-sektor potensial
Pendapatan Asli Daerah sebagai motor penggerak pembangunan daerah. Salah satu kontribusi terbesar Pendapatan Asli Daerah berasal dari sektor
pajak daerah. Pengertian pajak daerah sendiri ialah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada Pemerintah Daerah dan dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Daerah. Suandy, 2008: 38 Dasar hukum atas pemungutan dan pengelolaan pajak daerah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Di dalam undang-undang tersebut terdapat jenis-jenis pajak daerah
yang dipungut oleh Pemerintah Daerah, salah satunya adalah pajak reklame. Pengertian pajak reklame adalah pajak yang dikenakan atas benda, alat,
perbuatan, atau media yang bentuk corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk
menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan dinikmati oleh umum. Objek pajak
reklame meliputi reklame papan, reklame kain, reklame melekatstiker, reklame selebaran, reklame berjalan, reklame udara, reklame apung, reklame
suara, reklame film, dan reklame peragaan. Dalam lingkup Kabupaten Sukoharjo juga terdapat peraturan daerah yang
mengatur mengenai pajak reklame, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten
commit to user 15
Sukoharjo Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Reklame. Dalam undang- undang tersebut terdapat tata cara penagihan pajak reklame. Proses penagihan
pajak reklame diawali dengan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, sampai Pelaksanaan Lelang. Hal ini tidak jauh
berbeda dengan Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24PMK.032008 menyatakan bahwa penagihan pajak adalah serangkaian
tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, dan menjual barang yang telah disita.
Proses penagihan pajak reklame dilakukan karena tindakan wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya seperti melunasi pajak terutang tepat
waktu. Dalam hal ini penagihan pajak berfungsi sebagai sarana pencairan piutang pajak. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, salah satu hal yang
harus diperhatikan oleh fiskus adalah bagaimana penagihan pajak terhadap wajib pajak dapat berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan.
Dari data yang diperoleh penulis, yaitu data piutang pajak per 31 desember 2011, terdapat sisa piutang untuk tahun 2009 sebesar Rp
68,230,900, sisa piutang tahun 2010 sebesar Rp 71,284,300, dan tahun 2011 terdapat piutang sebesar Rp 340,567,350.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin mengangkat judul
“EVALUASI PENAGIHAN PAJAK REKLAME DI DPPKAD
KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009-2011”.
commit to user 16
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses penagihan pajak reklame di DPPKAD Sukoharjo?
2. Apa hambatan dalam penagihan pajak reklame di DPPKAD Sukoharjo?
3. Bagaimana solusi atas hambatan penagihan pajak reklame di DPPKAD
Sukoharjo?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan masalah yang diuraikan penulis, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk membandingkan proses penagihan pajak reklame di DPPKAD
Sukoharjo dengan undang-undang yang berlaku? 2.
Untuk mengetahui hambatan dalam penagihan pajak reklame di DPPKAD Sukoharjo?
3. Untuk mengetahui solusi atas hambatan penagihan pajak reklame di
DPPKAD Sukoharjo?
E. MANFAAT PENELITIAN
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi pemerintah DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam upaya penagihan tunggakan pajak reklame.
commit to user 17
2. Bagi penulis
Dapat mengetahui arti pentingnya pengetahuan tentang praktik ilmu perpajakan, serta dapat mengaplikasikan ilmu bidang perpajakan yang
diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik yang terjadi di lapangan, khususnya mengenai pajak reklame.
3. Bagi pihak lain
Diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi dan sebagai bahan acuhan penelitian di masa yang akan datang.
F. METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan Tugas Akhir, penulis menggunakan beberapa metode:
1. Studi Kepustakaan
Dalam metode kepustakaan, penulis mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh melalui literatur seperti Undang-undang Perpajakan,
Peraturan Pemerintah, buku perpajakan serta sumber referensi lainnya yang mempunyai kesesuaian dengan materi yang dibahas guna
memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai konsep dan landasan teori sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir.
2. Studi Lapangan
Metode ini dilaksanakan penulis dengan dua cara yaitu: a.
Metode Observasi Metode observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka
mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil
commit to user 18
perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi
yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat
Mardalis, 2008: 63. Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
dan pengumpulan data secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap
muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan Narbuko dan Achmadi, 2003: 83.
Metode ini dilakukan penulis dengan cara mengadakan wawancara secara langsung mengenai materi yang diteliti kepada pihak-pihak
yang bersangkutan.
commit to user
19
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Evaluasi