commit to user
19
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari Bahasa Inggris “
evaluation
” yang berarti penilaian atau penaksiran, sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi
merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah direncanakan. Evaluasi juga merupakan sebuah
alat dan bukan tujuan, yang digunakan untuk menilai apakah sebuah proses telah berjalan sebagaimana mestinya. Evaluasi juga merupakan
bagian yang sangat penting dalam suatu sistem untuk mengetahui apakah sistem itu baik atau tidak mencakup pemberian nilai, pengenalan
permasalahan, dan pemberian solusi atas permasalahan wakhinudin, 2009.
2. Pengertian Penagihan Pajak
Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
penyitaan, melaksanakan penyandraan, menjual barang yang yang telah disita Suandy, Erly, 2008: 173.
commit to user 20
Penagihan pajak dapat dikelompokkan menjadi dua Suandy, Erly, 2008: 173:
a. Penagihan
pasif yaitu
penagihan yang
dilakukan dengan
menggunakan Surat Tagihan Pajak atau Surat Ketetapan Pajak. Jika dalam jangka waktu 30 hari belum dilunasi, maka 7 hari setelah
tanggal jatuh tempo diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang
diawali dengan menerbitkan Surat Teguran.
b. Penagihan aktif yaitu penagihan yang merupakan kelanjutan dari
penagihan pajak pasif, dimana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif, dalam arti tidak hanya mengirim Surat Teguran Pajak
atau Surat Ketetapan Pajak tetapi diikuti dengan tindakan sita dan
pelaksanaan lelang. 3.
Pajak Secara Umum
a. Pengertian Pajak
Banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pajak, pengertian pajak yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:
1 Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-
Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal kontraprestasi secara langsung dapat ditujukan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum Rochmat Soemitro dalam Suandy, Erly, 2008: 7.
2 Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang
terutang dan wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,
commit to user 21
dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran
umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan Andriani dalam Waluyo, 2010: 2.
3 Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang
kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata
digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum Feldmann dalam Resmi, Siti, 2009: 2
b. Fungsi Pajak
Fungsi pajak dibedakan menjadi dua Resmi, Siti, 2009: 3: 1
Fungsi penerimaan
Budgetair
yaitu pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran
pemerintah. 2
Fungsi mengatur
Regulerend
yaitu pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan sosial dibidang sosial
dan ekonomi. c.
Asas Pemungutan Pajak Berikut adalah asas pemungutan pajak Adam Smitth dalam
Suandy, Erly, 2008: 27: 1
Equality,
yaitu pembebanan pajak hendaknya seimbang dengan penghasilan yang dinikmatinya,
commit to user 22
2
Certainty
, yaitu pembayaran pajak oleh wajib pajak hendaknya harus jelas mengenai subjek pajak, objek pajak, tarif pajak, dan
ketentuan mengenai pembayarannya, 3
Convenience of Payment
, yaitu pajak hendaknya dipungut saat terbaik bagi wajib pajak yaitu saat wajib pajak menerima
keuntungan atau penghasilan yang dikenakan pajak, 4
Economic of Collections
, yaitu pemungutan pajak hendaknya sehemat mungkin manfaat lebih besar daripada biaya.
d. Sistem Pemungutan Pajak
Pada dasarnya terdapat tiga sistem pemungutan pajak yang berlaku Waluyo, 2010: 17:
1
Official Assesment System
adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pemerintah fiskus untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya sebagai berikut:
a Besarnya pajak yang terutang ditentukan oleh fiskus,
b Wajib pajak bersifat pasif,
c Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak
oleh fiskus. 2
Self Assesment System
adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan
menghitung, memperhitungkan, membayar, melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang.
commit to user 23
3
With Holding system
adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan
wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
e. Penggolongan Jenis-Jenis Pajak
Pajak dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok Waluyo, 2010: 12:
1 Menurut Golongannya
a Pajak Langsung, adalah pajak yang bebannya harus dipikul
sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain serta dikenakan secara berulang-ulang pada waktu
tertentu, misalnya Pajak Penghasilan PPh. b
Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada orang lain dan hanya dikenakan pada hal-
hal tertentu atau peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya Pajak Pertambahan Nilai PPN.
2 Menurut Sifatnya
a Pajak Subjektif, adalah jenis pajak yang dikenakan dengan
pertama-tama memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak, b
Pajak Objektif, adalah jenis pajak yang dikenakan dengan pertama-tama memperhatikan atau melihat objeknya baik
berupa keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar pajak.
commit to user 24
3 Menurut Lembaga Pemungutannya
a Pajak Pusat, adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah
pusat yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan.
b Pajak Daerah, adalah jenis pajak yang dipungut oleh