Model Pembelajaran Pencapaian Konsep

Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 16 analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: 1 Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. 2 Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. 3 Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. Peran Guru dan Peserta Didik Peran guru padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a Merencanakan dan mendesain pembelajaran, b Membuat strategi pembelajaran, c Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan peserta didik, d Mencari keunikan peserta didik, e Menilai peserta didik dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian dan f Membuat portofolio pekerjaan peserta didik. Peran peserta didik padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir, b Melakukan riset sederhana, c Mempelajari ide dan konsep baru, d Belajar mengatur waktu dengan baik, e Melakukan kegiatan belajar sendirikelompok, f Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan dan g Melakukan interaksi sosial, antara lainwawancara, survey, observasi.

4. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep

Model pembelajaran Pencapaian Konsep atau Concept Attainment merupakan strategi pembelajaran tidak langsung yang menggunakan proses inquiry yang terstruktur. Model pembelajaran ini dimaksudkan agar siswa mampu mengklarifikasi ide - ide untuk mencermati berbagai aspek dari Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 17 sebuah konsep, yang kemudian dilanjutkan dengan kemampuan membedakan hal yang sesuai dengan konsep dan yang tidak, sehingga di akhir pembelajaran mampu memahami dan menyimpulkan sebuah konsep secara mandiri tanpa lepas dari bimbingan guru. Seperti dikutip oleh Nur Janah, Andrew Summer Institue mengeluarkan langkah - langkah Concept Attainment yakni sebagai berikut: a. Sebelum memulai pembelajaran, kita memiliki 10 contoh soal benar, dan 10 contoh soal yang salah. Peserta didik fokus pada pertanyaan. b. Guru menampilkan contoh yang benar dulu secara jelas, lalu penampilan berikutnya contoh soal benar dan salah secara bergantian. Setelah 6 - 8 contoh, guru mengetes peserta didik untuk menentukan contoh berikutnya benar atau salah. Lanjutkan dengan 3 atau 4 contoh yang lain, jika siswa tidak yakin dengan jawabannya, maka soal tersebut diletakkan pada kategori netral. c. Setelah sekitar 6 contoh yang benar, guru menanyakan pada peserta didik: Apa ciri - ciri contoh yang benar? Tulislah ciri - ciri tersebut dimana para siswa dapat melihatnya. Walaupun salah, guru harus tetap menulis komentar peserta didik. d. Guru mengetes kembali ciri - ciri tersebut dengan menunjukkan contoh lainnya dan kembali memproses contoh dalam kategori netral. e. Namailah konsep tersebut. f. Hubungkanlah konsep tersebut dengan sifat atau ciri dengan membuat aturan. g. Siswa menambah identitas dengan label ya dan tidak pada setiap contoh. h. Siswa menggeneralisasikan contoh - contoh dari konsep tersebut. i. Siswa menganalisa pemikiran sendiri dengan memberikan pertanyaan, misalnya: Apakah ada yang berubah pendapat? Pembelajaran Concept Attainment ini memiliki keuntungan bahwa aktivitas siswa secara individu maupun kelompok terlibat dalam mengklarifikasi ide - ide untuk mencermati aspek dari suatu konsep, serta mampu memahami dan menyimpulkannya secara mandiri namun tanpa lepas dari bimbingan guru. Sedangkan kelemahan dari pembelajaran Concept Attainment adalah keterbatasan waktu sehingga pembelajaran kurang maksimal dan akan Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 18 membuat pemaksaan sebuah model pembelajaran karena banyaknya SKKD lain yang harus dipelajari juga.

5. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning