Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 5
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered approach, dimana pada pendekatan jenis ini guru
melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan
b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru teacher centered approach, dimana pada pendekatan jenis ini guru
menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran.
Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran 1.
Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and Learning CTL
2. Pendekatan Kontruktivisme
3. Pendekatan Deduktif
4. Pendekatan Induktif
5. Pendekatan Konsep
6. Pendekatan Proses
7. Pendekatan Open - Ended
8. Pendekatan Saintific
9. Pendekatan Realistik
10. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
C.2 Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah sistematik dan sistemik yang digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan.
Macam-macam strategi pembelajaran:
1. Exposition – Discovery Learning Exposition-discovery learning
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 6
Strategi pembelajaran jenis ini pada dasarnya terdiri dari dua strategi yang berbeda, yaitu strategi penyampaian atau ekspositori dan
discovery learning.
Strategi ekspositori
merupakan strategi
pembelajaran langsung yang memusatkan penyampaian informasi lewat guru, dimana materi pelajaran sudah siap pakai, dan siswa diharapkan
menguasai secara penuh. Sebaliknya, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa dalam pembelajaran di strategi
discovery yang juga disebut sebagai strategi pembelajaran tidak langsung.
2. Group – Individual Learning Strategi group-individual learning merupakan strategi pembelajaran
kelompok dan individual. Strategi pembelajaran individual merancang aktivitas belajar secara mandiri dan menentukan kemampuan setiap
peserta didik melalui tingkat kecepatan keberhasilan penguasaan materi pembelajaran. Sementara itu, strategi pembelajaran kelompok
menyajikan pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil dan dipandang sebagai individu yang sama.
C.3 Metode Pembelajaran
Metodepembelajarandi sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1 ceramah; 2 demonstrasi; 3 diskusi; 4 simulasi; 5 laboratorium; 6 pengalaman
lapangan; 7 brainstorming; 8 debat, 9 simposium, dan sebagainya.
C.4 Teknik Pembelajaran Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan
taktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran
dapat diatikan
sebagai cara
yang dilakukan
seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 7
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
C.5 Model Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Model-model Pembelajaran 1. Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery Learning
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri dan pemecahan masalah. Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya
konsep atau prinsip yang sebelumnya belum diketahui. Inquiry Learning menekankan pada penemuan-penemuan melalui proses penelitian.
Sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah.
Dalam Discovey Learning, bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi didapatkan dari melakukan berbagai kegiatan menghimpun
informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis,
mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan- kesimpulan.
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model Discovery Learning di kelas adalah sebagai berikut:
1 Perencanaan Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
a Menentukan tujuan pembelajaran b Melakukan identifikasi peserta didik kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya c Memilih materi pelajaran
d Menentukan topik-topik yang harus dipejari peserta didik secara induktif
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 8
e Mengembangkan bahan-bahan belajar berupa ilustrasi, contoh- contoh, tugas, dan sebagainya
f Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks,
dari konkret ke abstrak g Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik
2 Pelaksanaan Menurut Syah 2004 dalam mengaplikasikan metode Discovery
Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiata belajar mengajar di kelas sebagai berikut:
Stimulation stimulasi pemberian rangsaan Guru memberikan stimulan dalam bentuk :
- mengajukan pertanyaan
- anjuran membaca buku, dan sebagainya.
Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberikan stimulus kepada
peserta didik
untuk mengaktifkan
mereka dalam
mengeksplorasi bahan ajar. Problem statement pernyataan identifikasi masalah
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis jawaban sementara
atas pertanyaan masalah Data collection pengumpulan data
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi
kesempatan kepada
para peserta
didik untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh
melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Data processing pengolahan data
Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 9
Menurut Syah 2004:244 pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik
baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Verification pembuktian
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah
ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing.Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan
atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization menarik kesimpulangeneralisasi Tahap generalisasimenarik kesimpulan adalah proses menarik
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
3 Sistem Penilaian Dalam Model Pembelajaran
Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian dapat berupa
penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik.Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan,
maka dalam model pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap,
atau penilaian hasil kerja peserta didik, maka pelaksanaan penilaian dapat menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang
ada pada uraian penilaian proses dan hasil belajar pada materi berikutnya.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning