Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi Aktivitas Pembelajaran Latihan Rangkuman

Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 4 Kegiatan Pembelajaran 1 Model Pembelajaran Bahasa

A. Tujuan

Peserta mampu membedakanberbagai metode, teknik, dan strategi pembelajaran yang mendidik secara kreatif serta kegiatan pembelajaran yang mendorong untuk mencapai prestasi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Membedakan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik dalam pembelajaran bahasa. 2. Mengklasifikasikan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik dalam pembelajaran bahasa. 3. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik dalam pembelajaran bahasa. 4. Mengembangkan model pembelajaran bahasa yang sesuai dengan KI, KD, dan materi

C. Uraian Materi

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya.Istilah-istilah tersebut adalah: 1 pendekatan pembelajaran, 2 strategi pembelajaran, 3 metode pembelajaran; 4 teknik pembelajaran; 5 taktik pembelajaran; dan 6 model pembelajaran. C.1 Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dantercapainya kompetensi yang ditentukan. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 5 dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa student centered approach, dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru teacher centered approach, dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran. Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran 1. Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and Learning CTL

2. Pendekatan Kontruktivisme

3. Pendekatan Deduktif

4. Pendekatan Induktif

5. Pendekatan Konsep

6. Pendekatan Proses

7. Pendekatan Open - Ended

8. Pendekatan Saintific

9. Pendekatan Realistik

10. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat

C.2 Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah sistematik dan sistemik yang digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. Macam-macam strategi pembelajaran: 1. Exposition – Discovery Learning Exposition-discovery learning Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 6 Strategi pembelajaran jenis ini pada dasarnya terdiri dari dua strategi yang berbeda, yaitu strategi penyampaian atau ekspositori dan discovery learning. Strategi ekspositori merupakan strategi pembelajaran langsung yang memusatkan penyampaian informasi lewat guru, dimana materi pelajaran sudah siap pakai, dan siswa diharapkan menguasai secara penuh. Sebaliknya, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa dalam pembelajaran di strategi discovery yang juga disebut sebagai strategi pembelajaran tidak langsung. 2. Group – Individual Learning Strategi group-individual learning merupakan strategi pembelajaran kelompok dan individual. Strategi pembelajaran individual merancang aktivitas belajar secara mandiri dan menentukan kemampuan setiap peserta didik melalui tingkat kecepatan keberhasilan penguasaan materi pembelajaran. Sementara itu, strategi pembelajaran kelompok menyajikan pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil dan dipandang sebagai individu yang sama. C.3 Metode Pembelajaran Metodepembelajarandi sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1 ceramah; 2 demonstrasi; 3 diskusi; 4 simulasi; 5 laboratorium; 6 pengalaman lapangan; 7 brainstorming; 8 debat, 9 simposium, dan sebagainya. C.4 Teknik Pembelajaran Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan taktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 7 digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. C.5 Model Pembelajaran Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Model-model Pembelajaran 1. Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery Learning Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri dan pemecahan masalah. Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya belum diketahui. Inquiry Learning menekankan pada penemuan-penemuan melalui proses penelitian. Sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Dalam Discovey Learning, bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi didapatkan dari melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan- kesimpulan. Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model Discovery Learning di kelas adalah sebagai berikut: 1 Perencanaan Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut: a Menentukan tujuan pembelajaran b Melakukan identifikasi peserta didik kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya c Memilih materi pelajaran d Menentukan topik-topik yang harus dipejari peserta didik secara induktif Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 8 e Mengembangkan bahan-bahan belajar berupa ilustrasi, contoh- contoh, tugas, dan sebagainya f Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari konkret ke abstrak g Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik 2 Pelaksanaan Menurut Syah 2004 dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiata belajar mengajar di kelas sebagai berikut: Stimulation stimulasi pemberian rangsaan Guru memberikan stimulan dalam bentuk : - mengajukan pertanyaan - anjuran membaca buku, dan sebagainya. Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberikan stimulus kepada peserta didik untuk mengaktifkan mereka dalam mengeksplorasi bahan ajar. Problem statement pernyataan identifikasi masalah Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis jawaban sementara atas pertanyaan masalah Data collection pengumpulan data Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Data processing pengolahan data Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 9 Menurut Syah 2004:244 pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Verification pembuktian Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing.Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. Generalization menarik kesimpulangeneralisasi Tahap generalisasimenarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. 3 Sistem Penilaian Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik.Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik, maka pelaksanaan penilaian dapat menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses dan hasil belajar pada materi berikutnya.

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning

Problem Based Learning PBL adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 10 mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata real world. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Fase 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai berikut. 1 Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri. 2 Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. 3 Selama tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. 4 Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Fase 2: Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 11 membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Fase 3: Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen mental maupun aktual sampai mereka betul- betul memahami dimensi situasi permasalahan. Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Artefak Hasil Karya dan Mempamerkannya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak hasil karya dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan, model perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya, program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. Fase 5: Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Penilaian Pembelajaran Berbasis Masalah Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 12 pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri self-assessment dan peer-assessment. 1 Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai standard oleh peserta didik itu sendiri dalam belajar. 2 Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya. Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain berikut ini. 1 Penilaian kinerja peserta didik Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan jawaban pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu gambar. 2 Penilaian portofolio peserta didik Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi perkembangan peserta didik dapat berupa hasil karya terbaik peserta didik selama proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam penghargaan, atau bentuk informasi lain yang terkait kompetensi tertentu dalam suatu mata pelajaran. 3 Penilaian potensi belajar Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta didik yaitu mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan guru atau teman-temannya yang lebih maju. PBL yang memberi tugas-tugas pemecahan masalah memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan dan mengenali potensi kesiapan belajarnya. 4 Penilaian usaha kelompok Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran kooperatif dapat dilakukan pada PBL. Penilaian usaha kelompok mengurangi kompetisi merugikan yang sering terjadi, misalnya membandingkan peserta didik dengan temannya. Penilaian dan evaluasi Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 13 yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh peserta didik sebagai hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara bersama-sama. Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik tersebut, penilaian ini antara lain: 1 assesmen kerja, 2 assesmen autentik dan 3 portofolio. Tahap evaluasi pada PBM terdiri atas tiga hal: 1 bagaimana peserta didik dan evaluator menilai produk hasil akhir proses; 2 bagaimana mereka menerapkan tahapan PBM untuk bekerja melalui masalah; 3 bagaimana peserta didik akan menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan akan masalah

3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning

Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning PBL adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan proyek yang menghasilkan suatu produk. Keterlibatan siswa mulai dari merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaanya. Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa. Untuk itu disarankan menggunakan team teaching dalam proses pembelajaran, dan akan lebih menarik lagi jika suasana ruang belajar tidak monoton, beberapa contoh perubahan lay-out ruang kelas, seperti: traditional class teori, discussion group pembuatan konsep dan pembagian tugas kelompok, lab tables saat mengerjakan tugas mandiri, circle presentasi. Atau buatlah suasana belajar bebas dan menyenangkan. Pembelajaran Berbasis Proyek ini juga menuntut siswa untuk mengembangkan keterampilan seperti kolaborasi dan refleksi. Menurut studi penelitian, Pembelajaran Berbasis Proyek membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka, sering menyebabkan absensi berkurang dan lebih sedikit masalah disiplin di kelas. Siswa juga menjadi lebih percaya diri berbicara dengan kelompok orang, termasuk orang dewasa. Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 14 Langkah-langkah Operasional dan Penilaiannya Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan sebagai berikut. Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek Penjelasan Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut. a Penentuan Pertanyaan Mendasar Start With the Essential Question Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik. b Mendesain Perencanaan Proyek Design a Plan for the Project Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. c Menyusun Jadwal Create a Schedule Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: 1 membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, 2 membuat deadline penyelesaian proyek, 3 membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, 4 membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 15 berhubungan dengan proyek, dan 5 meminta peserta didik untuk membuat penjelasan alasan tentang pemilihan suatu cara. d Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek Monitor the Students and the Progress of the Project Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. e Menguji Hasil Assess the Outcome Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f Mengevaluasi Pengalaman Evaluate the Experience Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru new inquiry untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek Penilaian pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 16 analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: 1 Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. 2 Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. 3 Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. Peran Guru dan Peserta Didik Peran guru padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a Merencanakan dan mendesain pembelajaran, b Membuat strategi pembelajaran, c Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan peserta didik, d Mencari keunikan peserta didik, e Menilai peserta didik dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian dan f Membuat portofolio pekerjaan peserta didik. Peran peserta didik padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir, b Melakukan riset sederhana, c Mempelajari ide dan konsep baru, d Belajar mengatur waktu dengan baik, e Melakukan kegiatan belajar sendirikelompok, f Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan dan g Melakukan interaksi sosial, antara lainwawancara, survey, observasi.

4. Model Pembelajaran Pencapaian Konsep

Model pembelajaran Pencapaian Konsep atau Concept Attainment merupakan strategi pembelajaran tidak langsung yang menggunakan proses inquiry yang terstruktur. Model pembelajaran ini dimaksudkan agar siswa mampu mengklarifikasi ide - ide untuk mencermati berbagai aspek dari Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 17 sebuah konsep, yang kemudian dilanjutkan dengan kemampuan membedakan hal yang sesuai dengan konsep dan yang tidak, sehingga di akhir pembelajaran mampu memahami dan menyimpulkan sebuah konsep secara mandiri tanpa lepas dari bimbingan guru. Seperti dikutip oleh Nur Janah, Andrew Summer Institue mengeluarkan langkah - langkah Concept Attainment yakni sebagai berikut: a. Sebelum memulai pembelajaran, kita memiliki 10 contoh soal benar, dan 10 contoh soal yang salah. Peserta didik fokus pada pertanyaan. b. Guru menampilkan contoh yang benar dulu secara jelas, lalu penampilan berikutnya contoh soal benar dan salah secara bergantian. Setelah 6 - 8 contoh, guru mengetes peserta didik untuk menentukan contoh berikutnya benar atau salah. Lanjutkan dengan 3 atau 4 contoh yang lain, jika siswa tidak yakin dengan jawabannya, maka soal tersebut diletakkan pada kategori netral. c. Setelah sekitar 6 contoh yang benar, guru menanyakan pada peserta didik: Apa ciri - ciri contoh yang benar? Tulislah ciri - ciri tersebut dimana para siswa dapat melihatnya. Walaupun salah, guru harus tetap menulis komentar peserta didik. d. Guru mengetes kembali ciri - ciri tersebut dengan menunjukkan contoh lainnya dan kembali memproses contoh dalam kategori netral. e. Namailah konsep tersebut. f. Hubungkanlah konsep tersebut dengan sifat atau ciri dengan membuat aturan. g. Siswa menambah identitas dengan label ya dan tidak pada setiap contoh. h. Siswa menggeneralisasikan contoh - contoh dari konsep tersebut. i. Siswa menganalisa pemikiran sendiri dengan memberikan pertanyaan, misalnya: Apakah ada yang berubah pendapat? Pembelajaran Concept Attainment ini memiliki keuntungan bahwa aktivitas siswa secara individu maupun kelompok terlibat dalam mengklarifikasi ide - ide untuk mencermati aspek dari suatu konsep, serta mampu memahami dan menyimpulkannya secara mandiri namun tanpa lepas dari bimbingan guru. Sedangkan kelemahan dari pembelajaran Concept Attainment adalah keterbatasan waktu sehingga pembelajaran kurang maksimal dan akan Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 18 membuat pemaksaan sebuah model pembelajaran karena banyaknya SKKD lain yang harus dipelajari juga.

5. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran yang membuat siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif dimana anggotanya terdiri dari dua sampai enam orang dengan struktur yang bersifat heterogen. Stahl 1994 menyebutkan langkah - langkah model pembelajaran kooperatif yakni: a. Guru merancang program pembelajaran b. Guru merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk megobservasi keiatan siswa dalam belajar dalam kelompok - kelompok kecil c. Dalam mengobservasi kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individual maupun kelompok, baik dalam memahami materi maupun tentang sikap dan perilaku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung d. Guru memberikan kesempatan pada siswa dari masing - masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya

D. Aktivitas Pembelajaran

E. Latihan

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara tertulis dengan benar. 1 Jelaskan istilah-istilah berikut sesuai pemahaman anda. a. Pendekatan pembelajaran b. Strategi pembelajaran c. Metode pembelajaran Penjelasan Materi tentang Strategi Pembelajaran Rangkuman PresentasI kelompok Diskusi Kelompok Tanya Jawab tentang Materi yang kurang dimengerti Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 19 d. Teknik pembelajaran e. Model pembelajaran 2 Jelaskan dengan ringkas tentang hal-hal berikut: a. 2 macam pendekatan pembelajaran b. 2 macam metode pembelajaran c. 2 macam teknik pembelajaran d. 3 model pembelajaran

F. Rangkuman

1. Dalam pengertian sempit bahwaistilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakanNewman dan Makmun 2003 mengemukakan empat unsurstrategi. 2. Kemp Senjaya, 2008 mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. 3. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagianpula, yaitu: 1 exposition-discovery learning dan 2 group-individual learningRowntree dalam Senjaya, 2008. 4. Ditinjau dari cara penyajian dan carapengolahannya, strategi pembelajaran dibedakan antara strategi pembelajaraninduktif dan strategi pembelajaran deduktif. 5. Dalam mengimplimentasikan pembelajaran pencapaian konsep dimaksudkan agar peserta didik terlatih dalam membangun sekaligus mengembangkan konsep sendiri didalam kerangka berpikirnya berdasarkan realita yang dialami danatau ciri-ciri suatu peristiwa. 6. Tujuan pembelajaran berbasis masalah dan hasil belajar, antara lain sebagai berikut:membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir melalui pemecahan masalah dalam kehidupan nyata secara bekerja sama dalam kelompok. 7. Menurut Jacob 1999 pembelajaran kooperatifadalah pembelajaran dengan sekelompok kecil peserta didik bekerja bersama-sama dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas. 8. Pembelajaran berbasis portofolio menunjuk pada suatu bentuk praktik belajar sebagai inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu perserta didik Modul Guru Pembelajar Bahasa Inggris SMA Kelompok Kompetensi F 20 dalam memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar, mengembangkan keterampilan berkomunikasi yang efektif dan kreatif, memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan, mengembangkan citra diri dan rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan untuk memonitor dan membuat keputusan.

G. Refleksi dan Tindak Lanjut