Hubungan antara Kebiasaan Menggantung Pakaian dengan Hubungan antara Kebiasaan Memakai Kelambu dengan Kejadian

69 dibandingkan dengan kelompok kontrol 32,5, sedangkan responden yang membuang sampah pada tempatnya dan membakarnya pada kelompok kasus sebesar 45,0 lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol 67,5. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-square, diperoleh p value 0,043 karena p value 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang bermakna antara variabel kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan membakarnya dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2009. Nilai Odd Ratio OR = 2,538 95 CI = 1,023-6,298, menunjukkan bahwa responden yang tidak membuang sampah pada tempatnya dan membakarnya mempunyai risiko 2,538 kali lebih besar menderita DBD dari pada responden yang membuang sampah pada tempatnya dan membakarnya.

4.1.2.6 Hubungan antara Kebiasaan Menggantung Pakaian dengan

Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2009 Tabel 4.16 Hubungan antara Kebiasaan Menggantung Pakaian dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Variabel Bebas Variabel Terikat Nilai p OR 95CI Menggantung Pakaian Kasus Positif DBD Kontrol Negatif DBD N N Tidak 11 27,5 26 65,0 0,001 4,896 1,892-12,669 Ya 29 72,5 14 35,0 Jumlah 40 100,0 40 100,0 Sumber : Hasil Penelitian 2009 70 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2009, diperoleh hasil bahwa responden yang tidak biasa menggantung pakaian pada kelompok kasus sebesar 27,5 lebih kecil apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol 65,0, sedangkan responden yang biasa menggantung pakaian pada kelompok kasus sebesar 72,5 lebih besar bila dibandingkan dengan kelompok kontrol 35,0. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-square, diperoleh p value 0,001 karena p value 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang bermakna antara variabel kebiasaan menggantung pakaian dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2009. Nilai Odd Ratio OR = 4,896 95 CI = 1,892-12,669, menunjukkan bahwa responden yang biasa menggantung pakaian mempunyai risiko 4,896 kali lebih besar menderita DBD dari pada responden yang tidak biasa menggantung pakaian.

4.1.2.7 Hubungan antara Kebiasaan Memakai Kelambu dengan Kejadian

Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2009 Tabel 4.17 Hubungan antara Kebiasaan Memakai Kelambu dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Variabel Bebas Variabel Terikat Nilai p OR 95CI Memakai Kelambu Kasus Positif DBD Kontrol Negatif DBD N N Tidak 30 75,0 29 72,5 0,799 1,138 0,420-3,084 Ya 10 25,0 11 27,5 Jumlah 40 100,0 40 100,0 Sumber : Hasil Penelitian 2009 71 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2009, diperoleh hasil bahwa responden yang tidak memakai kelambu pada kelompok kasus sebesar 75,0 lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol 72,5, sedangkan responden yang memakai kelambu pada kelompok kasus sebesar 25,0 lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol 27,5. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-square, diperoleh p value 0,799 karena p value 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel kebiasaan memakai kelambu dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2009. Nilai Odd Ratio OR = 1,138 95 CI = 0,420- 3,084, menunjukkan bahwa responden yang tidak memakai kelambu mempunyai risiko 1,138 kali lebih besar menderita DBD dari pada responden yang memakai kelambu saat tidur tetapi karena 95CI mencakup angka 1 maka variabel tidak memakai kelambu belum tentu merupakan faktor risiko timbulnya penyakit DBD. 72

4.1.2.8 Hubungan antara Kebiasaan Memakai Lotion Anti Nyamuk dengan

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Masyarakat Dalam Penanggulan Demam Berdarah Dengue Di Nagori Rambung Merah Kabupaten Simalungun Tahun 2014

2 46 134

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013

3 67 113

Survei Jentik dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2006

0 62 106

Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Dan Kegiatan Pemberantasannya Tahun 2003-2007

1 40 88

Survei Jentik Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dikecamatan Medan Marelan Tahun 2006

1 43 106

Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

0 28 88

Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2008

3 56 108

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 16