Acronychia Kajian Floristik Suku Rutaceae Di Kawasan Madura

83 Etimologi : Epitet Zanthoxylum berasal dari Bahasa Yunani, xanthox kuning dan xylon kayu, yang merujuk pada bagian kayu yang berwarna kuning. Zanthoxylum ovalifolium Wight Gambar 35 Zanthoxylum ovalifolium Wight, Ill. Ind. Bot. 1: 169. 1839 ‘Zanthoxylon’; Backer, Schoolfl. Java 180. 1911; Hartley, Fl. Australia 26: 78. 2013. Fagara ovalifolium Wight Engl., Nat. Pflanzenfam. Ill. 4: 118. 1896; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 145: 3. 1948; Backer Bakh. f., Fl. Java 2: 96. 1965. Pohon. Ranting gilig, gundul, berlentisel, dengan atau tanpa onak, berbintik- bintik kelenjar. Daun spiral, majemuk berpinak daun 3; tangkai daun 2 –3 cm, berbulu balig. Anak daun bertangkai sangat pendek, berbulu balig; helaian melonjong-menjorong-membundar telur sungsang-melanset atau menjantung sungsang, 5 –16.7 × 1.9–6.4 cm, pangkal menirus, ujung melancip, tepi rata- berpicisan, tulang tengah beronak, menjangat, berbintik-bintik kelenjar, gundul, mengkilat. Bunga tidak diamati. Buah bumbung, tunggal, membulat, 6.5 –7 × 7–8 mm, berbintik-bintik kelenjar. Biji 1, membulat, diameter 7 –8 mm, testa hitam, mengkilat. Distribusi : Sikkim, India, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Queensland, Australia. Madura : Pada saat ini ditemukan di Kangean. Habitat : Zanthoxylum ovalifolium tumbuh di hutan monsun dan semak belukar pada ketinggian hingga 1750 m dpl di kawasan Malesia. Nama lokal : Tidak diketahui. Pemanfaatan : Pemanfaatan tidak diketahui. Spesimen yang diamati : Kangean CA Backer 27968; R 1704. Etimologi : Epitet ovalifolium merujuk pada helaian anak daun yang berbentuk bundar telur. Zanthoxylum rhetsa Roxb. DC. Gambar 35 Zanthoxylum rhetsa Roxb. DC., Prodr. 1: 728. 1824; Stone, Rev. Handbk. Fl. Ceylon 5: 475. 1985; Hartley, Fl. Australia 26: 78. 2013; Fagara rhetsa Roxb., Fl. Indica 1: 438. 1820; Backer, Beknopte Fl. Java 6, fam. 145:7. 1948; Backer Bakh. f., Fl. Java 2: 97. 1965. Pohon. Ranting gilig, gundul, dengan atau tanpa onak, berbintik-bintik kelenjar. Daun spiral, majemuk menyirip gasal, panjang daun hingga 27 –33 cm; tangkai berbantalan, 4 –5 cm; rakis 2.5–4.5 cm, gundul. Anak daun 13, berseling; tangkai 0.4 –1 cm; helaian melanset, 6–12 × 1.6–4.5 cm, pangkal menyerong, ujung melancip-berekor, tepi rata-beringgitan, menjangat, berbintik-bintik kelenjar, gundul. Bunga tidak diamati. Buah bumbung, tunggal, membulat, 7 –9 × 6–8 mm, berbintik-bintik kelenjar. Biji 1, membulat, diameter 5 –6 mm, testa hitam, mengkilat. Distribusi : India, Sri Lanka, Vietnam sebelah selatan, Semenanjung Malaya, Jawa, Filipina, Sulawesi, Maluku pulau Wetar dan Papua sebelah selatan. Madura : Kangean. Habitat : Zanthoxylum rhetsa tumbuh di kawasan yang kering, dekat pantai, hutan monsun dan semak belukar pada ketinggian hingga 500 m dpl. Nama lokal : Kaju tana Madura. 84 Pemanfaatan : Pemanfaatan di masa lalu yaitu bagian kayu digunakan sebagai bahan bangunan, perabot rumah, sarung keris dan popor senjata api, sedangkan buah muda dijadikan bumbu Heyne 1950. Spesimen yang diamati : Madura CA Backer 19511; Kangean CA Backer

27639. Etimologi

: Epitet rhetsa berasal dari Bahasa Telegu, rhetsa, yang merupakan salah satu nama lokal untuk Zanthoxylum rhetsa di Sri Lanka. Gambar 35 Anggota marga Zanthoxylum di kawasan Madura. Zanthoxylum ovalifolium Wight: A. ranting vegetatif; B. buah bumbung; C. ranting berbuah; D. onak pada tulang tengah; E. ranting Zanthoxylum rhetsa Roxb. DC. Cneoroideae Rutaceae subfam. Cneoroideae Webb, London J. Bot. 1: 257.1842; Kubitzki, Kallunki, Duretto Wilson, Fam. Gen. Vasc. Pl. 26: 350. 2011. Cneoraceae Vest, Anleit. Stud. Bot. 267, 285. 1818; Peng Hartley, Fl. China 11: 98. 2008. Distribusi : Anak suku Cneoroideae terdiri dari 7 marga dan terdistribusi di Asia, Australia, Amerika serta Afrika. Kawasan Asia Tenggara dan Malesia, termasuk kawasan Madura, hanya memiliki 1 marga yaitu Harrisonia. D E C B A