Micromelum Kajian Floristik Suku Rutaceae Di Kawasan Madura

69 melancip, tepi rata, tulang tengah berbulu balig, permukaan atas hijau tua mengkilat, permukaan bawah hijau, menjangat, berbintik-bintik kelenjar. Perbungaan terminal dan aksilar, tirsus atau gundung, harum, banci; kuncup bunga hijau kekuningan, membulat telur sungsang. Bunga pedisel 3 –5 mm, berbulu balig; daun kelopak bunga berlekatan, bercuping 5 –6, 1–2 mm, menyegitiga sempit, hijau, berbulu balig, berbintik-bintik kelenjar; daun mahkota bunga berlepasan, menyirap, 5 –6, melanset–melanset sungsang, 1–1.2 × 0.3–0.4 cm, putih, bawah hijau kekuningan, lekas luruh; benang sari berlepasan, 10 –12; tangkai sari memita, ukuran tidak sama, 5 –6 berukuran panjang, 5–9 mm, 5 –6 berukuran lebih pendek, 3 –5 mm, putih; kepala sari melekat pangkal, hijau kecokelatan; putik 1; cakram bentuk cincin; bakal buah hijau, melonjong, 1 –2 mm, berbintik-bintik kelenjar; tangkai putik tegak, lebih panjang dari bakal buah, 5 –6 mm, putih, berbintik-bintik kelenjar, lekas luruh; kepala putik mementol, kuning, lebar 1 –2 mm. Buah baka, membulat telur, pangkal cembung, ujung melancip, 0.4 –1.3 × 0.2–0.9 cm, berbintik-bintik kelenjar, hijau tua saat muda, merah saat masak, lokul buah 1 –2. Biji 1–2, tertanam dalam pulpa berlendir, membulat telur, cembung-tertekan; salut biji tipis, jingga; testa kecokelatan, memasai; kotiledon satu sisi datar dan sisi lain cembung, kuning kehijauan, saat muda hijau. Distribusi : Cina Selatan, Sri Lanka, Indomalesia hingga Cina dan Kaledonia Baru. Madura: Bangkalan Gili, Pamekasan Mandilaras, Larangan Timur. Habitat : Murraya exotica ditanam di daerah terbuka pada ketinggian 19 –40 m dpl di kawasan Madura. Nama lokal : Pacar aeng Madura; kemuning Indonesia. Pemanfaatan : Jenis ini dibudidayakan sebagai tanaman hias karena memiliki bentuk yang indah dan berbunga harum. Pemanfaatan sebagai tanaman hias juga telah dilakukan sejak dahulu Heyne 1950. Spesimen yang diamati : Bangkalan ASDI 21; Pamekasan ASDI 04, ASDI 07; Kangean Dommers 204. Etimologi : Epitet exotica berasal dari Bahasa Yunani, eksotikos, yang berarti asing. Catatan : CA Backer dan Bahkuizen van den Brink 1965 melaporkan nama Murraya exotica L. sebagai sinonim dari M. paniculata L. Jack, sedangkan Mabberley 2013 menempatkannya sebagai bentuk kultivar. Stone 1985, Uji 1994, Jones 1995 dan Astuti et al. 2011 menganggap M. exotica sebagai jenis terpisah karena memiliki perbedaan ciri dengan M. paniculata pada bentuk helaian anak daun, daun mahkota bunga serta buah. Murraya paniculata L. Jack Gambar 30 Murraya paniculata L. Jack, Malay. Misc. 1: 31. 1820; Swingle, Citrus Ind. 1: 194. 1943; Backer Bakh. f., Fl. Java 2: 103. 1965; Stone, Rev. Handbk. Fl. Ceylon 5: 459. 1985; Jones, Tree Fl. Sabah Sarawak 1: 406. 1995; Zhang Mabberley, Fl. China 11: 86. 1998; Chalcas paniculata L., Mant. Pl. 1: 68. 1767. Pohon, 7 m. Ranting gilig, gundul, tidak berduri, cokelat kelabu, berbintik-bintik kelenjar. Daun spiral, majemuk menyirip gasal, panjang daun 10 –18 cm; tangkai 1.2 –1.8 cm, berbantalan, tidak bersayap, berbulu balig; rakis 0.9–2.8 cm, berbulu balig. Anak daun 5 –7, berhadapan-berseling; tangkai pendek, 2–4 mm, berbulu 70 Gambar 30 Anggota marga Murraya di kawasan Madura. Murraya exotica L.: A. ranting; B. daun sisi adaksial; C. daun sisi abaksial; D. bunga panah; E. buah; F. biji; G. kotiledon; Murraya paniculata L. Jack: H. ranting; I. daun sisi abaksial; J. buah masak; K. kotiledon; Murraya koenigii L. Spreng.: L. habitus; M. daun sisi abaksial; N. daun sisi adaksial; O. karangan bunga; P. buah F E G H D C A B I J K L M N O P 71 balig; helaian membundar telur-menjorong-melanset menyerong, 2.2 –10.8 × 1.2– 4 cm, pangkal menyerong-membaji, ujung melancip-berekor, tepi rata, tulang tengah berbulu balig, permukaan atas hijau mengkilat, permukaan bawah pudar, menjangat, gundul, berbintik-bintik kelenjar. Perbungaan terminal dan aksilar, tirsus atau gundung, harum, banci; kuncup bunga hijau kekuningan, membulat telur sungsang, 0.5 –1 cm. Bunga pedisel berbulu balig, 3–5 mm; daun kelopak bunga berlekatan, bercuping 5, menyegitiga sempit, 1 mm, hijau, berbulu balig, berbintik-bintik kelenjar; daun mahkota bunga berlepasan, menyirap, 5, melanset sungsang, 1.5 –2 × 0.5–0.6 cm, putih, lekas luruh; benang sari berlepasan, 10; tangkai sari memita, tegak, ukuran tidak sama, 5 berukuran panjang, 0.9 –1 cm, 5 berukuran lebih pendek, 0.7 cm, putih; kepala sari melekat pangkal, kuning; cakram bentuk cincin; bakal buah melonjong, hijau, 2 mm, berbintik-bintik kelenjar; tangkai putik tegak, lebih panjang dari bakal buah, 5 –6 mm, kehijauan, berbintik-bintik kelenjar, lekas luruh; kepala putik mementol, pipih, lebar 1 –2 mm, kuning. Buah baka, membulat telur-melonjong menyempit, pangkal cembung, ujung melancip, 1 –1.7 × 0.6–1.1 cm, berbintik-bintik kelenjar, hijau saat muda, merah-jingga saat masak, lokul buah 2. Biji 1 –3, membulat telur, cembung tertekan, 0.8 –1 cm; salut biji tipis, jingga-merah; testa kecokelatan, tebal, berserat, memasai; kotiledon satu sisi datar dan sisi lain cembung, putih susu, saat muda hijau pucat. Distribusi : India, Sri Lanka, Burma, Indocina, Malesia hingga Australia. Madura : Bangkalan Keramat. Habitat : Murraya paniculata tumbuh di daerah kering, daerah berbatu atau