Analisis BLAST Morphological and ITS rDNA Sequences Analysis of Pelawan Ectomycorrhizal Edible Mushroom and its Ectomycorrhizal Structure
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan karakter morfologi dan molekulernya menggunakan sekuens ITS rDNA tubuh
buahnya jamur pelawan merupakan anggota genus Heimioporus yang sangat mirip dan memiliki kekerabatan terdekat dengan H. retisporus tetapi memiliki
beberapa perbedaan
sehingga kemungkinan
merupakan spesies
baru. Perbedaannya terutama ialah morfologi sporanya yang mempunyai jala yang tidak
terlalu tebal dengan lubang-lubang yang bersisi banyak atau memanjang dan ukuran spora yang lebih kecil dibandingkan dengan H. retisporus. Hasil BLAST
jamur pelawan memiliki kemiripan terdekat dengan S. retisporus yang merupakan sinonim dari H. retisporus, dengan homologi di bawah 90. Struktur
ektomikoriza pelawan menunjukkan akar berwarna krem kekuningan dengan tipe percabangan monopodial, dan ciri simbiosis tumbuhan Angiospermae berupa
mantel yang bersifat plektenkim dan pseudoparenkim serta jala Hartig yang bersifat para epidermal.
Saran
Karakterisasi morfologi tubuh buah jamur pelawan masih harus dilengkapi kembali untuk semua variasi yang ada secara langsung di lapangan. Analisis
morfologi jamur pelawan sebaiknya dilengkapi dengan kajian biokimia, genetika, dan observasi struktur mikro yang lebih memadai dengan menggunakan SEM.
Sebagai kandidat spesies yang baru, sebaiknya dilakukan konfirmasi ciri morfologi dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak dan dilakukan
registrasi sekuens ITS rDNA jamur pelawan di Bank Gen.
DAFTAR PUSTAKA
Agerer R. 1991. Characterization of Ectomycorrhizae. Methods in Microbiol 23:25-73.
Agueda B, Parlade J, De Miguel AM, Martinez-Pena F. 2006. Characterization and identification of field ectomycorrhizae of Boletus edulis and Cistus
ladanifer. Mycologia 98 1:23-30. Altschul SF, Madden TL, Schaffer AA, Zhang J, Zhang Z, Miller W, Lipman DJ.
1997. Gapped BLAST and PSI-BLAST: a new generation of protein database search programs. Nucleic Acids Re. 25:3389
–3402. Binder M, Hibbett D. 2006. Molecular systematics and biological diversification
of Boletales. Mycologia 98:971-981. Boedijn, KB. 1951. Some mycological notes. Sydowia 5:211-2019.
Brundrett MC, Bougher N, Dell B, Grove T, Malajczuk N. 1996. Working with
Mycorrhizas in Forestry and Agriculture. Australia: ACIAR Monograph 32.
Brundrett MC. 2004. Diversity and classification of mycorrhizal associations. Biol Rev Camb Philos Soc. 79:473-495,
Brundrett MC. 2009. Mycorrhizal associations and other means of nutrition of vascular plants: understanding the global diversity of host plants by
resolving conflicting information and developing reliable means of diagnosis. Plant Soil 320:37
–77. Bruns TD, Gardes M. 1993. Molecular tools for the identification of
ectomycorrhizal fungi –taxon specific oligonucleotide.probes for suilloid
fungi. Molec Ecol 2:233 –242.
Burke D, Martin K, Rygiewicz P, Topa M. 2006. Relative abundance of ectomycorrhizas
in a
managed loblolly
pine Pinus
taeda geneticsplantation as determined through terminal restriction fragment
length polymorphism profiles. Can J Bot 84:924 –932
Chantorn K, Pachinburavan A, Sanoamuang N. 2007. Nine new records of boletes Boletales, Hymenomycetes from Nam Nao and Phu Rua national
parks, Thailand. KKU Res J 12:257-264. Corner EJH. 1972. Boletus in Malaysia. Singapore: Governer Printer.