4. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi Kopontren.
Penanggungjawab Usaha Kopontren
15
Penanggungjawab Usaha Kopontren adalah badan normatif dan perwakilan di kopontren Al-ikhlas, yang terdiri dari ketua Fazrin Usman Hasibuan, S.Pd.I,
sekretaris Ahmad Zaki Daulay, dan bendahara Yanti Erlinda, mananger produksi M. Ja’far Daulay, yang dibantu bidang pengadaan bahan Sarpina Gulo, dan bidang
operasi Esli Zuraida, serta manager pemasaran yang diketuai oleh Ali Hasbi Hasibuan yang beranggotakan Ahmad Fauzi dan Dra. Syamharida.
Penanggungjawab Usaha Kopontren bertugas melaksanakan, mengkordinasikan, dan mengembangkan pelaksanaan kegiatan usaha kopontren serta mengendalikan
administrasi dan sumber daya yang diperlukan. Jumlah anggota koperasi pondok pesantren ini pada awalnya pada saat pendirian
adalah sebanyak 30 orang, kemudian bertambah dan sekarang anggotanya menjadi 40 orang. Unit usaha yang ada pada kopontren Al-Ikhlas adalah TPKU Tempat Praktik
Kegiatan Usaha yang bergerak dalam bidang konveksi. Jumlah karyawan pada unit usaha kopontren ini adalah sebanyak 3 tiga orang.
G. Gambaran Umum Perekonomian Masyarakat Paringgonan
Sudah menjadi kodrat manusia sebagai makhluk yang senantiasa ingin mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Begitu besar keinginan manusia untuk memperoleh
kesejahteraan dalam kehidupan, semua kebutuhan harus dibutuhi yang menjadikan
15
Ibid
orang berani melakukan pekerjaan bahkan kadang-kadang ada yang menyimpang dari jalur normatif atau ada yang rela menempuh pekerjaan yang besar resikonya dan
bahayanya. Sehubungan dengan penjelasan diatas, maka masyarakat Paringgonan tentu pula
menginginkan kesejahteraan hidup dan bekerja menurut kemampuan masing-masing. Keadaan penduduk yang banyak sulit untuk menentukan pekerjaan mereka secara
perorangan. Oleh karena itu, dalam penulisan ini dikemukan keadaan pekerjaan masyarakat Paringgonan yang dapat dibagi kepada beberapa kelompok seperti petani,
pedagang, pegawai negeri, buruh, dan lain-lain. Penyebutan perekonomian masyarakat Paringgonan pada penelitian ini perlu
karena tempat penelitian penulis adalah pada Kopontren Al-Ikhlas yang bertempat di Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi
Sumatera Utara. Selain itu juga anggota kopontren yang menjadi responden pada penelitian ini merupakan penduduk masyarakat dari desa Paringgonan tersebut.
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan sekretaris desa Paringgonan, data penduduk masyarakat Paringgonan menurut pekerjaannya terbagi menjadi 3 tiga
kelompok, yakni: Petani sebanyak 2262 dua ribu dua ratus enam pulum dua orang 70, Pegawai Negeri dan Guru sebanyak 485 empat ratus delapan puluh lima
orang 15, dan lain-lain sebanyak 485 empat ratus delapan puluh lima orang
15. Sedangkan jumlah penduduk masyarakat Paringgonan adalah sebanyak 3232 jiwa.
16
Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa penduduk masyarakat Paringgonan dari segi mata pencahariannya adalah mayoritas petani, dalam arti luas
mencakup perkebunan, perikanan, peternakan, pertanian sawah ladang. Kemudian pegawai negeri yang memperoleh penghasilan dari berbagai instansi pemerintah.
Sedangkan lain-lain adalah yang termasuk ke dalam buruh angkutan jasa, buruh bangunan dan lain-lain.
H. Gambaran Umum Responden