Pembuatan Kitosan BAHAN DAN METODE

Gambar 4. Diagram Proses Pembuatan Papan Isolasi Pulp jerami dibuat dengan menggunakan proses soda panas terbuka. Larutan pemasak yang digunakan ialah NaOH dengan kadar 12 sebagai NaOH dengan LW = 41, waktu pemasakan selama 14-18 menit dan suhu 100 o C. Pemasakan dilakukan dengan menggunakan ketel pemasak. Setelah selesai pemasakan, serpih yang telah lunak dicuci dengan air bersih hingga bebas bahan kimia. Kadar air pulp ditentukan berdasarkan berat kering tanur. Papan isolasi dibuat dengan target kerapatan 0,35 gcm 3 dan ukuran papan 30 cm x 30 cm x 1 cm. Dalam pembuatan papan isolasi, keterbatasan jumlah kitosan menyebabkan kitosan dengan prosedur awal yang sama Suhu 100°C 14-18 menit digabungkan menjadi satu. Sehingga diperoleh kitosan DM MPA + MAP, DP PMA + PAM dan DA APM + AMP. Sebanyak 225 ml kitosan yang sebelumnya telah dilarutkan dalam asam asetat CH 3 COOH 2 ditambahkan sebagai perekat papan isolasi. Kadar kitosan yang digunakan adalah 2 dan 4 dari berat kering oven pulp. Pembentukan lembaran dilakukan dengan proses basah menggunakan deckle box, dilanjutkan dengan pengempaan dingin lalu pengempaan panas pada suhu 120 C selama 1 jam. Lembaran papan kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 50 C selama 24 jam. Sebelum sifat-sifat papan diuji, lembaran papan dikondisikan pada ruang bersuhu dan berkelembaban tertentu.

3.3. Pengujian Kitosan

Kadar air kitosan ditentukan dengan mengeringkan 2 gram kitosan di dalam oven pada suhu 105 C. Pengeringan dilakukan sampai diperoleh berat kering yang konstan. Kemudian kadar air dihitung dengan menggunakan rumus berikut: a - b Kadar air = x 100 c dimana : a = berat wadah dan sampel awal gr b = berat wadah dan sampel setelah dikeringkan gr c = berat sampel gr Metode KBr digunakan untuk analisis menggunakan FTIR Fourier Transformed Infrared Spectroscopy yaitu dengan menggerus halus 2 mg kitosan dicampur dengan 100 mg KBr. Campuran ini dibuat pelet, kemudian dibaca, Serapan sampel diukur pada panjang gelombang 4000 cm -1 sampai dengan 400 cm -1 . Derajat deasetilasi kitosan ditentukan dengan metode base line menggunakan FTIR. Puncak serapan tertinggi dicatat dan diukur dari garis dasar yang dipilih. Nilai serapan dihitung dengan rumus :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Phenol Formaldehida

2 48 64

Pengaruh Komposisi Perekat Urea formaldehida dan Bahan Pengisi Styrofaom Terhadap Kualitas Papan Partikel Dari Limbah Batang Kelapa Sawit

0 91 54

Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehyde Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Pendek Eceng Gondok

11 70 71

Emisi Formaldehida Papan Komposit dari Limbah Kayu dan Karton Gelombang Menggunakan Perekat Campuran Melamine Formaldehyde (MF) dan Water Based Polymer Isocyanate (WBPI)

2 19 84

Pengaruh Suhu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Menggunakan Campuran Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida

0 7 43

Pengaruh Suhu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Menggunakan Campuran Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida

1 1 12

Pengaruh Suhu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Menggunakan Campuran Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida

0 0 2

Pengaruh Suhu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Menggunakan Campuran Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida

0 0 3

Pengaruh Suhu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Menggunakan Campuran Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida

0 0 3

Pengaruh Suhu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Menggunakan Campuran Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida

0 0 3